BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan memberlakukan praktek otonomi daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan, dengan
memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Daerah Indonesia dibagi ke dalam daerah Propinsi dan daerah Propinsi
akan dibagi dalam daerah Kabupaten dan Kota. Kabupaten dan Kota dibagi ke dalam beberapa Kecamatan. Kecamatan dibagi ke dalam beberapa Desa atau
Kelurahan. Dalam upaya meningkatkan partisipasi pada masyarakat yang tinggal di
daerah, salah satunya ada pada kemampuan seorang pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya. Pada dasarnya kepemimpinan yang ada di
masyarakat desa terbagi ke dalam dua bagian yakni kepemimpinan formal dan non formal.
Kehidupan masyarakat desa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang ada dan diakui sebagai sistem pengaturan hidup bagi mereka. Seperti yang
dikemukakan oleh Melvillie J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar
karangan Soerjono Soekanto, bahwa Cultural
Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan
adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. Dengan adanya kebudayaan telah memengaruhi cara pandang, keyakinan dan kepatuhan bagi
masyarakat desa.
1
Kebudayaan memengaruhi kepatuhan masyarakat desa terhadap tokoh- tokoh yang cenderung lebih dipatuhi dibandingkan pemimpin formal. Sebagai
contoh masyarakat yang kehidupannya dipengaruhi oleh kebudayaan Islam, tokoh ulama akan sangat dipatuhi ketimbang kepala desa sebagai pemimpin formal yang
memiliki legalitas jelas. Kecamatan Kraksaan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di
Kawasan Pantai Utara Kabupaten Probolinggo, memiliki penduduk yang mayoritas beragama Islam. Dengan mayoritas beragama Islam maka budaya Islam
mempengaruhi kehidupan masyarakatnya, sebagai bukti ketika akan melakukan suatu kegiatan pembangunan atau kegiatan-kegiatan penting lainya baik sebelum
maupun sesudahnya, masyarakat Kraksaan selalu mengadakan ritual-ritual keagamaan berupa pengajian atau tahlilan. Dengan mengadakan ritual keagamaan
ini diharapkan ketika memulai kegiatan akan diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa dan dengan harapan akhir dari kegiatan bisa bermanfaat bagi anak, cucu, dan
keturunan khususnya, dan bagi seluruh masyarakat pada umumnya. Dengan pengaruh budaya Islam yang besar ini, telah memengaruhi
kepatuhan dan kepercayaan masyarakat kepada salah satu kepemimpinan yaitu tokoh ulama. Tokoh ulama lebih dipercaya dan dipatuhi oleh masyarakat daripada
Kepala Desa. Bukan hanya dalam masalah pembangunan, tetapi juga dalam
1
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, h. 35.
keikutsertaan masyarakat dalam menentukan hak suara pada Pemilihan Umum. Sebagai contoh ketika diadakan Pemilihan Kepala Desa, suara tokoh ulama dalam
menentukan siapa yang pantas dipilih menjadi Kepala Desa akan menjadi panutan oleh sebagian besar masyarakat yang menjadikan ulama sebagai pemimpin
spiritual mereka. Menurut beberapa tokoh di antaranya Fatoni selaku anggota MUI di
kecamatan Kraksaan Feb, 2008 mengapa terjadi hal demikian, ia memberikan informasi bahwa tokoh ulama lebih dipatuhi dan dipercaya oleh masyarakat
disebabkan tokoh ulama selalu mengajarkan ilmu agama Islam dan mengajak masyarakat pada kebenaran dengan menjauhkan diri dari kemungkaran. Selain itu
tokoh ulama dipercaya oleh masyarakat Kraksaan sebagai sosok manusia yang selalu mendekatkan diri pada sang pencipta, dengan ini masyarakat lebih percaya
bahwa tokoh ulama akan jauh dari perbuatan tercela dan menyesatkan. Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan judul penelitian
sebagai berikut “Pengaruh Ulama Terhadap Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat Kraksaan Pada Pilkada Kabupaten Probolinggo Tahun 2008”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah