Latar Belakang Masalah Pengaruh Ulama Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Kraksaan:Studi Kasus Pada Pilkada Kabupaten Probolinggo Tahun 2008:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan memberlakukan praktek otonomi daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan, dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Daerah Indonesia dibagi ke dalam daerah Propinsi dan daerah Propinsi akan dibagi dalam daerah Kabupaten dan Kota. Kabupaten dan Kota dibagi ke dalam beberapa Kecamatan. Kecamatan dibagi ke dalam beberapa Desa atau Kelurahan. Dalam upaya meningkatkan partisipasi pada masyarakat yang tinggal di daerah, salah satunya ada pada kemampuan seorang pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya. Pada dasarnya kepemimpinan yang ada di masyarakat desa terbagi ke dalam dua bagian yakni kepemimpinan formal dan non formal. Kehidupan masyarakat desa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang ada dan diakui sebagai sistem pengaturan hidup bagi mereka. Seperti yang dikemukakan oleh Melvillie J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar karangan Soerjono Soekanto, bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. Dengan adanya kebudayaan telah memengaruhi cara pandang, keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat desa. 1 Kebudayaan memengaruhi kepatuhan masyarakat desa terhadap tokoh- tokoh yang cenderung lebih dipatuhi dibandingkan pemimpin formal. Sebagai contoh masyarakat yang kehidupannya dipengaruhi oleh kebudayaan Islam, tokoh ulama akan sangat dipatuhi ketimbang kepala desa sebagai pemimpin formal yang memiliki legalitas jelas. Kecamatan Kraksaan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kawasan Pantai Utara Kabupaten Probolinggo, memiliki penduduk yang mayoritas beragama Islam. Dengan mayoritas beragama Islam maka budaya Islam mempengaruhi kehidupan masyarakatnya, sebagai bukti ketika akan melakukan suatu kegiatan pembangunan atau kegiatan-kegiatan penting lainya baik sebelum maupun sesudahnya, masyarakat Kraksaan selalu mengadakan ritual-ritual keagamaan berupa pengajian atau tahlilan. Dengan mengadakan ritual keagamaan ini diharapkan ketika memulai kegiatan akan diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa dan dengan harapan akhir dari kegiatan bisa bermanfaat bagi anak, cucu, dan keturunan khususnya, dan bagi seluruh masyarakat pada umumnya. Dengan pengaruh budaya Islam yang besar ini, telah memengaruhi kepatuhan dan kepercayaan masyarakat kepada salah satu kepemimpinan yaitu tokoh ulama. Tokoh ulama lebih dipercaya dan dipatuhi oleh masyarakat daripada Kepala Desa. Bukan hanya dalam masalah pembangunan, tetapi juga dalam 1 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, h. 35. keikutsertaan masyarakat dalam menentukan hak suara pada Pemilihan Umum. Sebagai contoh ketika diadakan Pemilihan Kepala Desa, suara tokoh ulama dalam menentukan siapa yang pantas dipilih menjadi Kepala Desa akan menjadi panutan oleh sebagian besar masyarakat yang menjadikan ulama sebagai pemimpin spiritual mereka. Menurut beberapa tokoh di antaranya Fatoni selaku anggota MUI di kecamatan Kraksaan Feb, 2008 mengapa terjadi hal demikian, ia memberikan informasi bahwa tokoh ulama lebih dipatuhi dan dipercaya oleh masyarakat disebabkan tokoh ulama selalu mengajarkan ilmu agama Islam dan mengajak masyarakat pada kebenaran dengan menjauhkan diri dari kemungkaran. Selain itu tokoh ulama dipercaya oleh masyarakat Kraksaan sebagai sosok manusia yang selalu mendekatkan diri pada sang pencipta, dengan ini masyarakat lebih percaya bahwa tokoh ulama akan jauh dari perbuatan tercela dan menyesatkan. Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan judul penelitian sebagai berikut “Pengaruh Ulama Terhadap Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat Kraksaan Pada Pilkada Kabupaten Probolinggo Tahun 2008”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemutaran Film Kb Terhadap Perilaku Partisipasi Masyarakat Ber-Kb Di Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2014

2 47 180

Pengaruh Budaya Patriarki Terhadap Partisipasi Politik Perempuan Di Dprd Kabupaten Nias Pada Pemilihan Legislatif Tahun 2014

4 81 162

Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung 2005 di Kabupaten Karo (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Batukarang Kecamatan Payung).

19 180 90

Perbandingan Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat Kota Medan Pada Pilkada Kota Medan Tahun 2005 Dengan Pilkada Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 (Studi Kasus : Kelurahan Titi Rante, Kecamatan Medan Baru)

5 57 90

Calon Independen dan Pilkada (Studi Kasus Pilkada Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008)

2 35 94

Iklan Politik Partai Gerindra Dan Partisipasi Masyarakat Tani (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Politik Partai Gerindra Terhadap Partisipasi Masyarakat Tani Pada Pemilu 2009 di Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)

1 56 161

Partisipasi Politik BKMB (Badan Kekeluargaan Masyarakat Bekasi)-Bhagasasi Dalam Pilkada Kota Bekasi 2008

0 15 66

Pengaruh Ulama Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Kraksaan:Studi Kasus Pada Pilkada Kabupaten Probolinggo Tahun 2008:

0 11 114

Pengaruh Budaya Patriarki Terhadap Partisipasi Politik Perempuan Di Dprd Kabupaten Nias Pada Pemilihan Legislatif Tahun 2014

0 0 13

Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Pilihan Politik Masyrakat (Studi Kasus: Pemilu Politik Pada Masyarakat Toba Samosir Tahun 2014

0 0 9