SistemPola hukum hak cipta iklan televisi dalam Peraturan perundang- undangan

Menurut UUHC, gugatan terhadap pelanggaran hukum hak cipta secara perdata diajukan kepada Pengadilan Niaga. Bila melihat pada substansi UUHC tersebut maka hak-hak pemegang hak cipta cukup terlindungi. Walaupun peraturan perundang- undangan mengenai hak cipta yang tersedia pada saat ini relatif sudah cukup memadai mengatur mengenai hal yang berkaitan dengan pendayagunaan optical disc, koordinasi dengan semua pihak yang berkompeten perlu lebih diintensifkan guna menekan tingginya produk hasil bajakan yang pada saat ini beredar di masyarakat luas. Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan yang terprogram dengan baik bagi berbagai pihak masih perlu terus ditingkatkan. Di samping itu, langkah-langkah yang bersifat lebih konkrit perlu segera dipersiapkan dan ditindaklanjuti secara sistematis.

B. SistemPola hukum hak cipta iklan televisi dalam Peraturan perundang- undangan

Perlindungan hukum terhadap hak cipta merupakan suatu sistem hukum yang terdiri dari unsur-unsur sistem berikut. Pertama, subyek perlindungan. Subyek yang dimaksud adalah pihak pemilik atau pemegang hak cipta, aparat penegak hukum, pejabat pendaftaran dan pelanggar hukum. Kedua, obyek perlindungan. Obyek yang dimaksud adalah semua jenis hak cipta yang diatur dalam undang-undang. Ketiga, pendaftaran perlindungan. Hak cipta yang dilindungi hanya yang sudah terdaftar dan dibuktikan pula dengan adanya sertifikat pendaftaran, kecuali apabila undang-undang mengatur lain. Keempat, jangka waktu. Jangka waktu adalah adanya hak cipta dilindungi oleh undang- undang hak cipta, yakni selama hidup ditambah 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia. Kelima, tindakan hukum perlindungan. Apabila terbukti terjadi pelanggaran hak cipta, maka pelanggar harus dihukum, baik secara perdata maupun pidana. Universitas Sumatera Utara Setiap pelanggaran hak cipta akan merugikan pemilikpemegangnya danatau kepentingan umumnegara. Pelaku pelanggaran hukum tersebut harus ditindak tegas dan segera memulihkan kerugian yang diderita oleh pemilikpemegang hak atau negara. Penindakan atau pemulihan tersebut diatur dalam UU No. 19 Tahun 2002. Penindakan dan pemulihan pelanggaran hak cipta melalui penegakan hukum secara : 1 perdata berupa gugatan a. ganti kerugian, b. penghentian perbuatan pelanggaran, c. penyitaan barang hasil pelanggaran untuk dimusnahkan. 2 pidana berupa tuntutan a. pidana penjara maksimal 7 tahun penjara, dan atau b. pidana denda maksimum sebesar Rp. 5 miliar, c. perampasan barang yang digunakan melakukan kejahatan untuk dimusnahkan, 3 dministratif berupa tindakan a. pembekuanpencabutan SIUP, b. pembayaran pajakbea masuk yang tidak dilunasi, c. re-ekspor barang-barang hasil pelanggaran. Selama ini, pelanggaran hak cipta termasuk dalam delik aduan klachtdefict. Artinya, penyelidikan dan penyidikan oleh pihak kepolisian bersama instansi terkait atau tuntutan hukum perdata dapat dilakukan oleh penuntut umum atas dasar pengaduan dari pihak-pihak yang dirugikan, baik para pencipta, pemegang izin, warga masyarakat sebagai konsumen ataupun negara sebagai penenima pajak. Delik aduan ini adalah dalam bentuk delik aduan mutlak absolute klachidelict, yakni peristiwa pidana yang hanya Universitas Sumatera Utara dapat dituntut bila ada pengaduan. Berlakunya UU No. 19 Tahun 2002, pelanggaran hak cipta menjadi delik biasa yang dapat diancam pidana bagi siapa saja yang melanggarnya.

a. Proses penanganan hukum pemilikpemegang iklan terhadap pelanggaran hak cipta iklan di TV

Dari hasil penulisan skripsi menunjukkan bahwa permasalahan mengenai hak cipta sangat beragam, ada yang menunjukkan persamaan dengan situasi dan kondisi industri musik nasional dan ada pula yang menunjukkan kondisi setempat yang unik. Seperti halnya pada situasi dan kondisi industri musik nasional, pada kondisi industri musik lokal pun ada pihak-pihak yang merasa diuntungkan dan ada pihak yang dirugikan. Menurut Undang-Undang, ada 3 tiga sifat hukum hak cipta, yaitu; a. Hak cipta dianggap sebagai benda yang bergerak dan immaterial, yang dapat dialihkan kepada pihak lain; b. Hak cipta harus dialihkan dengan suatu akta tertulis, baik akta notaris maupun akta dibawah tangan. c. Hak cipta tidak dapat disita. Memuat UU No. 19 Tahun 2002 pasal 55: Penyerahan Hak Cipta atas seluruh Ciptaan kepada pihak lain tidak mengurangi hak Pencipta atau ahli warisnya untuk menggugat yang tanpa persetujuannya: a. meniadakan nama Pencipta yang tercantum pada Ciptaan itu; b. mencantumkan nama Pencipta pada Ciptaannya; c. mengganti atau mengubah judul Ciptaan; atau mengubah isi Ciptaan. Pasal 56 Universitas Sumatera Utara 1 Pemegang Hak Cipta berhak mengajukan gugatan ganti rugi kepada Pengadilan Niaga atas pelanggaran Hak Ciptanya dan meminta penyitaan terhadap benda yang diumumkan atau hasil Perbanyakan Ciptaan itu. 2 Pemegang Hak Cipta juga berhak memohon kepada Pengadilan Niaga agar memerintahkan penyerahan seluruh atau sebagian penghasilan yang diperoleh dari penyelenggaraan ceramah, pertemuan ilmiah, pertunjukan atau pameran karya, yang merupakan hasil pelanggaran Hak Cipta. 3 Sebelum menjatuhkan putusan akhir dan untuk mencegah kerugian yang lebih besar pada pihak yang haknya dilanggar, hakim dapat memerintahkan pelanggar untuk menghentikan kegiatan Pengumuman danatau Perbanyakan Ciptaan atau barang yang merupakan hasil pelanggaran Hak Cipta. Pasal 57 Hak dari Pemegang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 tidak berlaku terhadap Ciptaan yang berada pada pihak yang dengan itikad baik memperoleh Ciptaan tersebut semata-mata untuk keperluan sendiri dan tidak digunakan untuk suatu kegiatan komersial danatau kepentingan yang berkaitan dengan kegiatan komersial. Pasal 60 1 Gugatan atas pelanggaran Hak Cipta diajukan kepada Ketua Pengadilan Niaga. 2 Panitera mendaftarkan gugatan tersebut pada ayat 1 pada tanggal gugatan diajukan dan kepada penggugat diberikan tanda terima tertulis yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dengan tanggal yang sama dengan tanggal pendaftaran. 3 Panitera menyampaikan gugatan kepada Ketua Pengadilan Niaga paling lama 2 dua hari terhitung setelah gugatan didaftarkan. 4 Dalam jangka waktu paling lama 3 tiga hari setelah gugatan didaftarkan, Pengadilan Niaga mempelajari gugatan dan menetapkan hari sidang. 5 Sidang pemeriksaan atas gugatan dimulai dalam jangka waktu paling lama 60 enam puluh hari setelah gugatan didaftarkan. Pasal 67 Atas permintaan pihak yang merasa dirugikan, Pengadilan Niaga dapat menerbitkan surat penetapan dengan segera dan efektif untuk: a. mencegah berlanjutnya pelanggaran Hak Cipta, khususnya mencegah masuknya barang yang diduga melanggar Hak Cipta atau Hak Terkait ke dalam jalur perdagangan, termasuk tindakan importasi; b. menyimpan bukti yang berkaitan dengan pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait tersebut guna menghindari terjadinya penghilangan barang bukti; c. meminta kepada pihak yang merasa dirugikan, untuk memberikan bukti yang menyatakan bahwa pihak tersebut memang berhak atas Hak Cipta atau Hak Terkait, dan hak Pemohon tersebut memang sedang dilanggar. Untuk meningkatkan penanganan hak cipta iklan di TV yang semakin hari semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi maka Polri melakukan beberapa tindakan, yaitu: Universitas Sumatera Utara

a. Personil

Terbatasnya sumber daya manusia merupakan suatu masalah yang tidak dapat diabaikan, untuk itu Polri mengirimkan anggotanya untuk mengikuti berbagai macam kursus di negara–negara maju agar dapat diterapkan dan diaplikasikan di Indonesia.

b. Sarana Prasarana

Perkembangan tehnologi yang cepat juga tidak dapat dihindari sehingga Polri berusaha semaksimal mungkin untuk meng-up date dan up grade sarana dan prasarana yang dimiliki,

c. Kerjasama dan koordinasi

Melakukan kerjasama dalam melakukan penyidikan hak cipta iklan di TV karena sifatnya yang borderless dan tidak mengenal batas wilayah, sehingga kerjasama dan koordinasi dengan aparat penegak hukum negara lain merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

d. Sosialisasi dan Pelatihan

Memberikan sosialisasi mengenai hak cipta iklan di TV dan cara penanganannya kepada satuan di kewilayahan Polda serta pelatihan dan ceramah kepada aparat penegak hukum lain jaksa dan hakim mengenai hak cipta iklan di TV agar memiliki kesamaan persepsi dan pengertian yang sama dalam melakukan penanganan terhadap hak cipta iklan di TV terutama dalam pembuktian dan alat bukti yang digunakan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN