Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi iptek, terutama teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini ternyata mampu menembus batas-batas negara yang paling dirahasi-akan. Manusia modern adalah setiap orang yang cenderung pada kemajuan dengan berkembangnya budaya teknologi technology of culture. Kini tidak ada sesuatu pun yang dapat disembunyikan oleh seseorang atau suatu negara dengan maksud tertentu guna meraih keuntungan dengan cara-cara tidak terhormat yang merugikan orang atau negara lain melalui hasil ciptaan yang dilindungi oleh perangkat hukum. Perkembangan iptek lambat laun akan mampu mengungkapkan adanya kecurangan yang terjadi selama ini terhadap ciptaan yang bernilai ekonomis. 1 Berkembangnya paradigma baru pada perlindungan atas hak kekayaan intelektual, maka perbuatan seperti membajak, meniru, memalsukan ataupun mengakui sebagai hasil ciptaan sendiri atas hak cipta orang lain atau pemegang izin dari ciptaan tersebut merupakan perbuatan yang dilarang dan dapat diancam dengan sanksi hukum. Perbuatan demikian amat merugikan bagi masa depan perkembangan iptek dan kepentingan para pencipta yang telah berusaha dengan susah payah guna tercipta suatu penemuan baru untuk kemaslahatan umat manusia. Perkembangan ini menyebabkan semua sektor kehidupan seperti ekonomi, hukum dan budaya perlu pula “berpacu dengan waktu” untuk mengejar ketinggalannya dalam era persaingan global yang kini semakin diskriminatif, 1 Ade Maman Suherman, Aspek Hukum dalam Ekonomi Global, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002, hlm 21 Universitas Sumatera Utara komparatif dan kompetitif. 2 Adanya persaingan global tersebut, bukan berarti setiap orang atau negara untuk mencapai tujuannya dapat menghalalkan segala cara. Iklim persaingan usaha secara sehat harus dapat dipertahankan dengan menjunjung tinggi moral, etika, kejujuran, keadilan dan pengharapan atas karya orang lain. Persaingan usaha dalam perkembangan masyarakat modern merupakan hal yang wajar menuju masa depan yang lebih baik. 3 Terminologi yang digunakan dalam industri periklanan dan secara konvensional membedakan antar media periklanan dan sarana. Media periklanan merupakan metode komunikasi secara umum yang membawa pesan periklanan, yaitu televisi, radio, majalah, surat kabar, buletin dsb billboard, internet, brosur. Sarana vehicles adalah program siaran khusus atau pilihan posisi cetak dimana iklan dipasang. Semua ini bertujuan untuk dapat menghasilkan tingkat dedikasi, apresiasi dan prestasi yang tinggi dari setiap orang mengingat pada abad ke-21 terjadi perubahan yang sangat cepat di bidang teknologi, moneter, industri, dan kegiatan bisnisusaha sehingga membutuhkan sumber daya manusia yang betul-betul andal untuk mampu bersaing pada segenap aspek kehidupan. Masalahnya tidak setiap orang dapat bersikap jujur dan mau menghargai jerih payah orang lain dengan mudahnya melakukan pelanggaran hak cipta. 4 Setiap media dan setiap sarana memiliki sifat atau karekteristik dan kelebihannya yang unik. Para pengiklan berusaha untuk memilih media dan sarana yang karakteristiknya paling cocok dangan merek yang diiklanankan untuk mencapai khalayak sasarannya dan menyampaikan pesan yang dimaksud. Untuk menampilkan manfaatkan 2 Ade Maman Suherman, Ibid, hlm 22 3 Ade Maman Suherman, Ibid, hlm 23 4 Terence A. Shimp, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta, 2003, hlm 504. Universitas Sumatera Utara produk, televisi merupakan yang terbaik. Televisi sangat kuat dalam kaitannya dengan hiburan dan nilai kesenangan serta kemampuannya untuk mempengaruhi penonton. Sebagai media periklanan, keunikan televisi adalah sangat personal dan demonstratif, tetapi juga mahal dan dianggap sebagai penyebab ketidakteraturan kacau chutter dalam persaingan. 5 Dewasa ini, televisi boleh dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Di Indonesia pemakaian televisi dikalangan anak-anak meningkat pada waktu libur, bahkan bisa melebihi 8 jam perhari. Hal ini karena televisi memiliki sejumlah kelebihan terutama kemampuannya dalam menyatukan antara fungsi audio dan visual, ditambah dengan kemampunnya dalam memainkan warna. Penonton leluasa menentukan saluran mana mereka senangi. Selain itu,televisi juga mampu mengatasi jarak dan waktu, sehingga penonton yang tinggal di daerah-daerah terpencil dapat menikmati siaran televisi, pendek kata televisi membawa bioskop ke dalam rumah tangga, mendekatkan dunia yang jauh ke depan tanpa perlu membuang waktu dan uang untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut. 6 Pelanggaran hak cipta akan membawa dampak buruk bagi pengembangan i1mu pengetahuan, teknologi, seni dan sastra. Tanpa adanya perlindungan hukum yang memadai atas hak cipta seseorang, maka daya inovasi dan kreativitas pencipta akan menurun tajam yang dapat merugikan semua pihak. Masuk akal dalam pemikiran para pencipta, untuk apa mencipta atau berkreativitas dalam ilmu pengetahuan, sastra dan seni, jika hasil ciptaan mereka selalu dibajak oleh pihak-plhak yang tidak bertanggung jawab. Sudah menjadi kewajiban dari negara melalui instansi yang berwenang untuk mampu 5 Terence A. Shimp, Ibid, hlm. 506. 6 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, 2002, hlm. 135. Universitas Sumatera Utara melindungi hasil ciptaan tersebut dengan melakukan penegakan hukum terhadap para pelangganya. Sebaliknya, penegakan hukum hak cipta harus hati-hati dalam memilah bentuk pelanggaran yang dilakukan dan justru diharapkan adalah petugas penegak hukum yang betul-betul dapat memahami tentang makna akan hak cipta sesungguhnya tanpa menggeneralisasikan begitu saja suatu perbuatan pelanggaran hak cipta dalam pemikiran orang atau masyarakat awam. 7 Sanksi hukum diharapkan dapat mengurangi atau menjerakan para pembajak tanpa izin dan prosedur hukum illegal menggunakan ciptaan orang lain dengan maksud tertentu untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. 8 Pemberian sanksi hukum dalam ketentuan UU No. 19 Tahun 2002 tidak akan menjamin pelanggaran hak cipta dapat berkurang, sejauh kesadaran hukum masyarakat masih rendah dan kurang menghargal hasil karya orang atau bangsa lain. Menghargai karya cipta ini perlu ditingkatkan mengingat adanya sanksi internasional bagi setiap bangsa yang membajak ciptaan orang lain tanpa izin atau melalui prosedur hukum yang benar. 9 1. Bagaimanakah pengaturan dalam Undang-Undang hak cipta iklan di TV? Dengan uraian diatas, maka tertarik untuk membuat karya tulis dalam bentuk skripsi dengan judul “Perlindungan Hukum Hak Cipta terhadap Iklan di TV.”

B. Perumusan Masalah