2.4 Kobalt
2.4.1 Karakteristik Kobalt
Kobalt diklasifikasikan sebagai bahan strategis dan penting karena aplikasi yang bertahan didalam perindustrian. Kobalt digunakan pada pembuatan superalloy tahan
panas, tahan korosi , paduan tahan aus, dan alat baja berkecepatan tinggi. Kobalt Co dengan nomor atom 27, berada diantara Fe dan Ni pada tabel
periodik unsur. Kobal memiliki massa jenis 8,85 gcm
3
yang nilainya hampir mirip dengan nikel 8,902 gcm
3
. 1.
Sifat termal. Titik lebur pada suhu 1493°C, titik didih pada suhu 3100°C. koefisien ekspansi termal 13,8 µmm.K pada suhu kamar. Konduktivitas
termal: 69,04 Wm°K. 2.
Struktur Kristal. Pada suhu 417°C kobal memiliki struktur hexagonal close- packed hcp. Pada suhu 417°C sampai 1493°C titik lebur, kobalt
mempunyai struktur FCC Face Centered Cubic. 3.
Sifat mekanik. Pada suhu kamar, kekerasan dari logam ini berada antara 140 sampai 250 HV. Untuk anil sampel yang memiliki kemurnian yang tinggi,
nilai kekerasan berada pada nilai 140 sampai 160 HV.
4
2.5 Krom
2.5.1 Sifat-Sifat Krom
Krom atau chromium Cr adalah logam non-ferro yang dalam tabel periodik unsur termasuk dalam group IVB, dan lebih mulia dari besi. Logam dengan nomor atom 24
ini memiliki berat atom 52,01 amu dengan struktur atom BCC Body Centered Cubic, berat jenis bernilai 7,91 grcm
3
. Titik cair bernilai 1920°C, titik didih bernilai 2260°C dengan koefisien muai panas 6,20 in°C. Daya hantar panas adalah 38,5 Calm jam
dengan reflektivitas cukup baik.
Sifat lain yang sangat menonjol adalah mudah teroksidasi dengan udara membentuk lapisan kromium oksida Cr
2
O
3
pada permukaan . Lapisan tersebut bersifat kaku, tahan korosi, tidak berubah warna terhadap pengaruh cuaca, tetapi larut dalam
asam klorida, sedikit larut dalam asam sulfat dan tidak larut dalam asam nitrat.
2.5.2 Keuntungan dan Kelemahan Pendeposisian Krom
Keuntungan Pendeposisian Krom: 1.
Lapisan Cr memiliki kekerasan yang tinggi mencapai 11000 MPa, lebih besar daripada kebanyakan logam dan memberikan peningkatan ketahanan aus
pada permukan yang dilapisi. Kekerasan dapat dipertahankan sampai pada suhu 350°C, masih bisa beroperasi pada suhu 480°C.
2. Krom mempertahankan ketahanan korosi pada suhu tinggi.
3. Kromium menunjukkan ikatan adhesi yang baik dengan baja, nikel dan
tembaga. 4.
Koefisien gesekan relatif kecil, khususnya ketika menggunakan pelumas. 5.
Memungkinkan pendeposisian lapisan yang sangat tipis dan tebal sampai 0,5 mm.
6. Kromium memliki kecerahan yang bagus dan penampilan yang baik.
7.
Kromium hitam memiliki koefisien absorbsi yang sangat tinggi 97, deposisi yang stabil dalam ruang vakum.
Kekurangan Pendeposisian Krom: 1.
Daktilitas yang rendah dan kemungkinan keretakan. 2.
Menimbulkan korosi pada larutan HF dan HCl. 3.
Tekanan internal yang agak tinggi seperti kerapuhan, hidrogenasi, dan keretakan.
4. Ketahanan solder dan kemampuan las yang rendah juga konduktivitas yang
kurang. 5.
Efesiensi arus dari endapan kromium sangat rendah.
5
2.6 Paduan Intermetalik Fe-Ni-Co-Cr