Deposisi lapisan tipis aluminium [AL] pada substrat kaca dengan teknik evaporasi dan karakterisasi optiknya.
ABSTRAK
Telah dilakukan deposisi lapisan tipis aluminium pada substrat kaca dengan
teknik evaporasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati sifat – sifat optik
dari lapisan tipis yang dideposisikan pada substrat kaca. Deposisi lapisan tipis
dilakukan pada kondisi tekanan vakum 1,1 x 10
-5Torr, jarak substrat dengan benda
yang diuapkan 10,5 cm dan lama proses evaporasi 2 s/d 3 jam dengan berat
aluminium divariasi dari 0,0003 gr hingga 0,0006 gr.
Proses evaporasi dilakukan dengan menggunakan alat evaporasi hampa,
Edward Vacuum Coater Model E610, milik PTAPB-BATAN. Sedang karakterisasi
sifat optik yang meliputi reflektansi, transmitansi dan absorbansi dilakukan
menggunakan UV-Vis Spectrophotometer milik laboratorium Biologi UNS,
Surakarta. Sementara itu indeks bias lapisan tipis dihitung dari data reflektansi.
Ketebalan lapisan tipis untuk masing – masing berat aluminium yang dilapiskan
dihitung dari data berat aluminium yang terlapiskan, massa jenis aluminium dan
luasan substrat yang terlapisi.
Dari hasil percobaan dan pengukuran maupun perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh hasil bahwa; ketebalan lapisan bervariasi yaitu 57,40752 nm;
76,54336 nm; 95,6792 nm dan 114,815 nm. Pada ketebalan 95,6792 nm dan 114,815
nm absorbsinya sebesar 99,9975 %, tidak ada cahaya yang direfleksikan dan
diteruskan. Ini berarti pada ketebalan tersebut semua cahaya tampak diserap oleh
lapisan tipis. Reflektansi untuk ketebalan 57,40752 nm dan 76,54336 nm
masing-masing berkisar antara 3,03 % s/d 8,23 % dan 0,02 % s/d 0,06 %. Tranmitansinya
berkisar 3,0 % s/d 8,14 % dan 0,04 % s/d 0,07 %. Sedangkan absorbansinya berkisar
antara 27,39 % s/d 38,735 % dan 97,8325 % s/d 99,9975 %. Indek bias pada
ketebalan tersebut masing-masing adalah berkisar antara 1,262 s/d 1,330; 1,224 s/d
1,225 dan 1,224. Sedangkan koefisien absorbsi pada keempat ketebalan tersebut
berturut-turut 1,9 x 10
5cm
-1s/d 2,7 x 10
5cm
-1; 4,9 x 10
5cm
-1 s/d 5,2 x 10
5cm
-1, 4,1 x
10
5cm
-1s/d 4,2 x 10
5cm
-1dan 3,4 x 10
5cm
-1.
(2)
ABSTRACT
Deposition of aluminum thin layer on the glass substrate using evaporation
technique has been done. The aim is the research is to observe the optical properties
aluminum thin film on glass substrate. Deposition thin film has been done for the
following parameters ; vacuum pressure in order of 1,1x10
-5Torr, boat and substrate
distance in order of 10,5 cm, deposition time in order of 2-3 hour, while the number
(gr) of aluminum to be coated was varied from 0,0003 gr up to 0,0006 gr.
Coating process was carried out using Edward Vacuum Coater Model E610 at
PTAPB-BATAN, Yogyakarta. The optical properties such as abrorbance, reflectance
and transmittance of thin film was measured using UV-Vis spectrophotometer at
Departement of Biology FMIPA UNS, Surakarta. While the refractive index of thin
film was calculated from the reflectance of thin film data. The thickness of thin film
was calculated from coated aluminum weight, density of aluminum and dimension of
the substrate.
It was found that the thickness of thin film for various of aluminum
weight are 57,40752 nm; 76,54336 nm; 95,6792 nm dan 114,815 nm. For the
thickness of thin film in order of 95,6792 nm dan 114,815 nm, the absorbance is in
order of 99,9975 %, there is no reflected and transmitted light. It meant that all
ancidence light are absorbed by the thin film. The reflectance of thin film for the
thickness of 57,40752 nm dan 76,54336 nm is in order of 3,03 % up to 8,23 % and
0,02 % up to 0,06 % respectively. The transmittance is in order of 3,0 % up to 8,14 %
and 0,04 % up to 0,07 %. While its absorbance is in order of 27,39 % up to 38,735 %
and 97,8325 % up to 99,9975 %. The calculated of refravtive index is 1,262 up to
1,330; 1,224 up to 1,225 and 1,224 respectively. The coefficient absorption is 1,9 x
10
5cm
-1up to 2,7 x 10
5cm
-1; 4,9 x 10
5cm
-1 up to 5,2 x 10
5cm
-1, 4,1 x 10
5cm
-1up to
4,2 x 10
5cm
-1and 3,4 x 10
5cm
-1respectively.
(3)
DEPOSISI LAPISAN TIPIS ALUMINIUM (Al)
PADA SUBSTRAT KACA DENGAN TEKNIK EVAPORASI
DAN KARAKTERISASI OPTIKNYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S.Si)
Program Studi Fisika
Oleh :
Theresia Erni
NIM : 023214003
PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
(4)
DEPOSITION OF ALUMINUM (Al) THIN LAYER
ON THE GLASS SUBSTRATE USING EVAPORATION
TECHNIQUE AND OPTICAL CHARACTERISATION
SKRIPSI
Precented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain the
Sarjana Sains Degree
In Physics
By
Theresia Erni
NIM : 023214003
PHYSICS STUDY PROGRAM
PHYSICS DEPARTMENT
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2007
(5)
(6)
(7)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya sederhana ini unt uk :
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menjadikan semuanya baik pada waktunya...
Bunda Maria penolong hidupku....
Ayah dan ibuku tercinta, yang selalu mencintai dan menyayangiku tanpa batas
Bibi Yatim yang selalu mendukung dan menyayangiku
Mas Andri yang telah memberi warna dalam hidupku
Seluruh keluarga besarku
Universitas Sanata Dharma almamaterku
(8)
HALAMAN MOTTO
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta,
menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang
mengetok baginya pintu dibukakan”
(Matius 7: 7-8)
“Jangan berdoa supaya engkau mendapat tugas yang sesuai dengan tenagamu,
tetapi berdoalah supaya engkau mendapat kekuatan yang sesuai dengan tugasmu”
(Philip Brooks)
“Pengalaman membuat engkau mampu untuk mengenal sebuah kesalahan
bilamana engkau melakukannya lagi”
(Franklin P. Jones )
”Jangan bimbang menghadapi bermacam – macam penderitaan, karena semakin
dekat cita – cita kita tercapai semakin berat penderitaan yang harus kita alami”
(Jenderal Sudirman)
(9)
(10)
ABSTRAK
Telah dilakukan deposisi lapisan tipis aluminium pada substrat kaca dengan
teknik evaporasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati sifat – sifat optik
dari lapisan tipis yang dideposisikan pada substrat kaca. Deposisi lapisan tipis
dilakukan pada kondisi tekanan vakum 1,1 x 10
-5Torr, jarak substrat dengan benda
yang diuapkan 10,5 cm dan lama proses evaporasi 2 s/d 3 jam dengan berat
aluminium divariasi dari 0,0003 gr hingga 0,0006 gr.
Proses evaporasi dilakukan dengan menggunakan alat evaporasi hampa,
Edward Vacuum Coater Model E610, milik PTAPB-BATAN. Sedang karakterisasi
sifat optik yang meliputi reflektansi, transmitansi dan absorbansi dilakukan
menggunakan UV-Vis Spectrophotometer milik laboratorium Biologi UNS,
Surakarta. Sementara itu indeks bias lapisan tipis dihitung dari data reflektansi.
Ketebalan lapisan tipis untuk masing – masing berat aluminium yang dilapiskan
dihitung dari data berat aluminium yang terlapiskan, massa jenis aluminium dan
luasan substrat yang terlapisi.
Dari hasil percobaan dan pengukuran maupun perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh hasil bahwa; ketebalan lapisan bervariasi yaitu 57,40752 nm;
76,54336 nm; 95,6792 nm dan 114,815 nm. Pada ketebalan 95,6792 nm dan 114,815
nm absorbsinya sebesar 99,9975 %, tidak ada cahaya yang direfleksikan dan
diteruskan. Ini berarti pada ketebalan tersebut semua cahaya tampak diserap oleh
lapisan tipis. Reflektansi untuk ketebalan 57,40752 nm dan 76,54336 nm
masing-masing berkisar antara 3,03 % s/d 8,23 % dan 0,02 % s/d 0,06 %. Tranmitansinya
berkisar 3,0 % s/d 8,14 % dan 0,04 % s/d 0,07 %. Sedangkan absorbansinya berkisar
antara 27,39 % s/d 38,735 % dan 97,8325 % s/d 99,9975 %. Indek bias pada
ketebalan tersebut masing-masing adalah berkisar antara 1,262 s/d 1,330; 1,224 s/d
1,225 dan 1,224. Sedangkan koefisien absorbsi pada keempat ketebalan tersebut
berturut-turut 1,9 x 10
5cm
-1s/d 2,7 x 10
5cm
-1; 4,9 x 10
5cm
-1 s/d 5,2 x 10
5cm
-1, 4,1 x
10
5cm
-1s/d 4,2 x 10
5cm
-1dan 3,4 x 10
5cm
-1.
(11)
ABSTRACT
Deposition of aluminum thin layer on the glass substrate using evaporation
technique has been done. The aim is the research is to observe the optical properties
aluminum thin film on glass substrate. Deposition thin film has been done for the
following parameters ; vacuum pressure in order of 1,1x10
-5Torr, boat and substrate
distance in order of 10,5 cm, deposition time in order of 2-3 hour, while the number
(gr) of aluminum to be coated was varied from 0,0003 gr up to 0,0006 gr.
Coating process was carried out using Edward Vacuum Coater Model E610 at
PTAPB-BATAN, Yogyakarta. The optical properties such as abrorbance, reflectance
and transmittance of thin film was measured using UV-Vis spectrophotometer at
Departement of Biology FMIPA UNS, Surakarta. While the refractive index of thin
film was calculated from the reflectance of thin film data. The thickness of thin film
was calculated from coated aluminum weight, density of aluminum and dimension of
the substrate.
It was found that the thickness of thin film for various of aluminum
weight are 57,40752 nm; 76,54336 nm; 95,6792 nm dan 114,815 nm. For the
thickness of thin film in order of 95,6792 nm dan 114,815 nm, the absorbance is in
order of 99,9975 %, there is no reflected and transmitted light. It meant that all
ancidence light are absorbed by the thin film. The reflectance of thin film for the
thickness of 57,40752 nm dan 76,54336 nm is in order of 3,03 % up to 8,23 % and
0,02 % up to 0,06 % respectively. The transmittance is in order of 3,0 % up to 8,14 %
and 0,04 % up to 0,07 %. While its absorbance is in order of 27,39 % up to 38,735 %
and 97,8325 % up to 99,9975 %. The calculated of refravtive index is 1,262 up to
1,330; 1,224 up to 1,225 and 1,224 respectively. The coefficient absorption is 1,9 x
10
5cm
-1up to 2,7 x 10
5cm
-1; 4,9 x 10
5cm
-1 up to 5,2 x 10
5cm
-1, 4,1 x 10
5cm
-1up to
4,2 x 10
5cm
-1and 3,4 x 10
5cm
-1respectively.
(12)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
DEPOSISI LAPISAN TIPIS ALUMINIUM PADA SUBSTRAT KACA DENGAN
TEKNIK EVAPORASI DAN KARAKTERISASINYA. Penyusunan skripsi ini
merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Jurusan Fisika
Universitas Sanata Dharma.
Penullis menyadari bahwa penulisan ini dapat selesai dengan baik karena
bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya kepada:
1.
Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari M.Si selaku Kaprodi Fisika dan
pembimbing di kampus yang telah banyak memberikan masukan, arahan
dan yang selalu sabar membimbing penulis selama penulisan skripsi ini.
2.
Bapak Drs. B.A. Tjipto Sujitno, M.T selaku pembimbing di PTAPB-
BATAN yang selalu membantu penulis bila mengalami kesulitan
3.
Bapak Dr. Agung Bambang S.U., SU yang telah bersedia menguji dalam
ujian skripsi.
4.
Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa M.S. selaku dosen pembimbing akademik
atas bantuan dan bimbingannya selama masa studi.
(13)
5.
Segenap Dosen Jurusan Fisika, FST Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, yang telah mendidik dan memberikan pengajaran selama
masa studi.
6.
Segenap Dosen dan Karyawan FST Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, yang telah banyak membantu selama masa studi.
7.
Selulruh staf karyawan dilingkungan PTAPB-BATAN, yang telah banyak
membantu selama penelitian, khususnya bapak Sumaryadi selaku teknisi
di bagian coating yang tiada lelah membantu pelaksanaan penelitian.
8.
Bapak Susilo karyawan di laboratorium Biologi UNS yang telah
membantu dan mengijinkan penulis untuk menggunakan alat
Spektrofotometer UV-VIS untuk karakterisasi lapisan tipis.
9.
Ayah dan ibuku tercinta, yang selalu memberikan dukungan, doa dan
biaya selama masa studi.
10.
Bibi Yatim, yang selalu memberikan semangat dan dukungan moral
maupun material.
11.
Mas Andri yang selalu setia menemaniku dan selalu memberiku semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
12.
Bapak, ibu, mas Yuni, Nur dan Adi, atas segala kebaikannya selama ini.
13.
Teman-teman fis’02 (Lori, Ima (makasih untuk printernya), Kia, Ingke,
Hanik, Gita, Frida, Iman, Ridwan, Adit, Adet, Try, O’ok, Basil, Yuda,
(14)
Danang, Ratna, Dian) yang telah berjuang selama bertahun-tahun
bersamaku. Terimakasih untuk persahabatannya selama ini.
14.
Teman-teman Komunitas Sant’ Egidio yang telah banyak mengajarkanku
banyak hal (buat Heri dan Mayoes, makasih ya karena selalu memberiku
tumpangan kalau pergi ke BATAN. Buat Echa makasih untuk printernya).
15.
Teman-teman kos palem (Siska, Reta, Tika, Citra, Ema, Rini, Ani, Ana,
Melda, Jessi dan Tante, Aprin, Alin, Mita, Cici, Nia, Gusti), terima kasih
atas persahabatannya selama ini.
16.
Teman-teman kos Dewi (Corry, Fitri(makasih untuk komputernya), Era,
Eka, Amoy, Sim, mbak Mul) yang telah menerimaku dengan baik dan
juga teman-teman kos Wirata atas bantuannya selama ini.
17.
Teman-teman lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberi bantuan baik secara moral atau material.
Penulis juga menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidaklah sempurna,
maka semua saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dan semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/mahasiswi dan para pembaca lainnya.
Yogyakarta , September 2007
Penulis
(15)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………..i
HALAMAN JUDUL...ii
HALAMAN PERSETUJUAN……….iii
HALAMAN PENGESAHAN………..iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...v
HALAMAN MOTTO....………...vi
HALAMAN PERNYATAAN.….………..vii
ABSTRAK...………...viii
ABSTRACT…..………...…ix
KATA PENGANTAR………...x
DAFTAR ISI………...xiii
DAFTAR GAMBAR ……...………...xvii
DAFTAR TABEL ...……….…..xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang………..1
1.2
Perumusan Masalah………..3
1.3
Batasan Masalah………...3
(16)
1.4
Tujuan Penelitian………..3
1.5
Manfaat Penelitian………4
BAB II DASAR TEORI
2.1 Deposisi Lapisan Dengan Teknik Evaporasi………5
2.2 Evaporasi Termal………..7
2.3
Sistem
Vakum………..………...9
2.3.1 Tingkat Kevakuman………..10
2.3.2 Pompa Valum………12
a. Pompa Rotari……….12
b. Pompa Difusi……….14
2.4 Pembentukan Lapisan Tipis………16
2.5 Sifat Optik………….………..19
2.5.1 Refraksi dan Refleksi Gelombang Datar dan Permukaan Datar...19
2.5.3 Reflektansi, Transmisi dan Absorbansi……….21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian………26
3.2 Bahan dan Alat Penelitian………..26
3.2.1 Bahan dan Alat Untuk Preparasi Sampel………..26
3.2.2 Bahan dan Alat Untuk Pembuatan Lapisan Tipis……….27
(17)
3.2.3 Bahan dan Alat Untuk Karakterisasi Sifat Optik………..27
3.3 Diagram Alir Penelitian……….28
3.4 Pelaksanaan Penelitian………...29
3.4.1 Penyiapan Substrat dan Target………..29
3.4.2 Pembuatan Lapisan Tipis Aluminium………...29
3.4.3 Karakterisasi Lapisan Tipis………...30
3.5
Metode
Analisis………..33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian………...34
4.1.1 Pembuatan Lapisan Tipis………...34
4.1.2 Karakterisasi Optik Lapisan Tipis Al Hasil Deposisi
Menggunakan Spektropotometer UV-VIS………….…………...35
a.
Reflektansi……….35
b.
Transmitansi………..38
c.
Absorbansi……….40
4.2 Analisis Data dan Pembahasan.…………...………...42
4.2.1 Proses Pembuatan Lapisan Tipis……..……….42
4.2.2 Karakterisasi Optik Lapisan Tipis Al .……….……43
a.
Cuplikan1………..….44
b.
Cuplikan2……….………..46
(18)
c.
Cuplikan3………..…….49
d.
Cuplikan4………...50
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……….52
5.2
Saran...………53
DAFTAR PUSTAKA
………54
LAMPIRAN
(19)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Model peralatan coating
Gambar 2.2. Prinsip kerja pompa rotari
Gambar 2.3. Penampang pompa difusi
Gambar 2.4. Tingkat pembentukan lapisan tipis
Gambar 2.5. a. Gambar yang menunjukan refleksi dan refraksi pada
permukaan batas udara-air.
b. Penggambaran dengan menggunakan sinar-sinar
Gambar 3. Sistem Elektrik UV-1601PC
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara reflektansi R dengan panjang
pelombang
λ
untuk kaca biasa (standar)
Gambar 4.2 Grafik hubungan antara reflektansi R dengan panjang
pelombang
λ
untuk ketebalan lapisan 57,40752 nm
Gambar 4.3 Grafik hubungan antara reflektansi R dengan panjang
pelombang
λ
untuk ketebalan lapisan 76,54336 nm
Gambar 4.4 Grafik hubungan antara reflektansi R dengan panjang
pelombang
λ
untuk ketebalan lapisan 95,6792 nm
Gambar 4.5 Grafik hubungan antara reflektansi R dengan panjang
pelombang
λ
untuk ketebalan lapisan 114,815 nm
(20)
Gambar 4.6 Grafik hubungan antara indeks bias lapisan tipis
dengan reflektansi R untuk ketebalan lapisan
57,40752 nm
f
n
Gambar 4.7 Grafik hubungan antara indeks bias lapisan tipis
dengan reflektansi R untuk ketebalan lapisan
76,54336 nm
f
n
Gambar 4.8 Grafik hubungan antara transmitansi T dengan panjang
pelombang
λ
untuk kaca biasa (standar)
Gambar 4.9 Grafik hubungan antara transmitansi T dengan panjang
pelombang
λ
untuk ketebalan lapisan 57,40752 nm
Gambar 4.10 Grafik hubungan antara transmitansi T dengan panjang
pelombang
λ
untuk ketebalan lapisan 76,54336 nm
Gambar 4.11 Grafik hubungan antara transmitansi T dengan panjang
pelombang
λ
untuk ketebalan lapisan 95,6792 nm
Gambar 4.12 Grafik hubungan antara transmitansi T dengan panjang
pelombang
λ
untuk ketebalan lapisan 114,815 nm
Gambar 4.13 Grafik hubungan antara absorbansi A dengan panjang
gelombang
λ
untuk kaca biasa
Gambar 4.14 Grafik hubungan antara absorbansi A dengan panjang
gelombang
λ
untuk ketebalan lapisan 57,40752 nm
(21)
Gambar 4.15 Grafik hubungan antara absorbansi A dengan panjang
gelombang
λ
untuk ketebalan lapisan 76,54336 nm
Gambar 4.16 Grafik hubungan antara absorbansi A dengan panjang
gelombang
λ
untuk ketebalan lapisan 95,6792 nm
Gambar 4.17 Grafik hubungan antara absorbansi A dengan panjang
gelombang
λ
untuk ketebalan lapisan 114,815 nm
Gambar 4.18 Grafik hubungan antara reflektansi R, transmitansi T
dan absorbansi A dengan panjang gelombang
λ
untuk
ketebalan lapisan 57,40752 nm
Gambar 4.19 Grafik hubungan antara reflektansi R, transmitansi T
dan absorbansi A dengan panjang gelombang
λ
untuk
ketebalan lapisan 76,54336 nm
Gambar 4.20 Grafik hubungan antara reflektansi R, transmitansi T
dan absorbansi A dengan panjang gelombang
λ
untuk
ketebalan lapisan 95,6792 nm
Gambar 4.21 Grafik hubungan antara reflektansi R, transmitansi T
dan absorbansi A dengan panjang gelombang
λ
untuk
ketebalan lapisan 114,815 nm
(22)
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil deposisi lapisan tipis
Tabel 4.2 Hasil analisis dari hasil deposisi lapisan tipis
(23)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lapisan metal tipis pertama kali ditemukan oleh Bunsen dan Grove
pada tahun 1852, ketika mereka melakukan penelitian lucutan dalam gas
bertekanan rendah dalam suatu sistem vakum, yang menampakkan gejala
terbentuknya lapisan metal tipis pada dinding tabung disekitar elektrode
negatif (Sudjatmoko, 2003).
Sejak penemuan itu, penelitian mengenai lapisan tipis berkembang
terus sampai sekarang. Saat ini aplikasi lapisan tipis telah menjangkau
hampir di semua bidang. Pada bidang elektronik lapisan tipis digunakan
dalam pembuatan piranti elektronika seperti kapasitor, transistor,
fotodetektor, sel surya, rangkaian hibrid maupun teknologi
mikroelektronika. Dalam bidang mekanika lapisan tipis digunakan untuk
pembuatan lapisan keras sebagai bahan pelindung terhadap keausan dan anti
korosi. Dalam bidang optik digunakan untuk pembuatan lapisan antirefleksi,
filter interferensi, cermin reflektor tinggi, kaca-mata pelindung cahaya dan
transmisi daya tinggi. Untuk mengetahui karakteristik bahan lapisan tipis
perlu dikarakterisasi struktur kristal, keadaan permukaan, tebal lapisan, sifat
termal, sifat optik, sifat listrik dan sebagainya.
Pada penelitian ini akan dilakukan karakterisasi sifat optik antaralain
reflektansi, transmitansi dan absorbansi dari lapisan tipis aluminium yang
(24)
terdeposisi pada substrat kaca, dengan menggunakan spektrofotometer
UV-VIS.
Aluminium merupakan logam yang sering digunakan dan
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Aluminium mempunyai massa
jenis yang cukup kecil, yaitu 2,7 gr/cm
2(sepertiga massa jenis baja),
merupakan salah satu sifat yang baik (Alonso dan Finn, 1990). Oleh karena
itu kegunaan aluminium menjadi sangat luas. Aluminium murni bersifat
lunak dan mudah ditempa, tetapi kekuatannya dapat ditingkatkan melalui
proses pengerasan. Sifatnya yang ringan, kuat (bila dipadukan), tahan
korosi, daya hantar listrik dan panas yang baik, membuat aluminium cocok
untuk berbagai keperluan.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk mendeposisikan lapisan
tipis, yaitu dengan teknik evaporasi,
chemical vapour deposition (CVD),
implantasi ion dan
sputtering
(percikan). Masing-masing metode
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Misalnya, pada metode
sputtering
mempunyai daya rekat yang lebih kuat, tetapi dibutuhkan peralatan yang
lebih rumit. Pada metode penguapan atau evaporasi membutuhkan alat yang
cukup sederhana, tetapi atom-atom yang datang ke permukaan bahan
(substrat)
daya tempelnya tidak terlalu kuat. Dalam penelitian ini akan
digunakan metode evaporasi untuk membuat lapisan tipis Al pada substrat
kaca.
(25)
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini rumusan masalah yang akan dikemukakan
adalah:
1.
Bagaimana cara menumbuhkan lapisan tipis Al pada bahan kaca dengan
teknik evaporasi.
2.
Bagaimana mengetahui sifat-sifat optis dari lapisan tipis Al?
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian masalah utamanya adalah proses pembentukkan
lapisan tipis dengan teknik evaporasi dalam ruang vakum pada substrat kaca.
Pembahasan penelitian ini di batasi pada masalah karakterisasi sifat-sifat
optik dari lapisan tipis Al yang meliputi : reflektansi, absorbansi dan
transmitansinya.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
Mendapatkan lapisan tipis Al pada substrat kaca dengan teknik
evaporasi.
2.
Mengetahui sifat optis dari lapisan tipis Al khususnya, reflektansi,
absorbansi dan transmitansisinya.
3.
Menentukan indeks bias lapisan tipis.
4.
Menentukan koefisien absorbsi.
(26)
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1.
Memberikan pengetahuan atau masukan bagi peneliti tentang
penumbuhan lapisan tipis Al dengan teknik evaporasi.
2.
Memberikan pengetahuan bagi peneliti bagaimana karakterisasi
sifat-sifat dari lapisan tipis Al.
3.
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan informasi untuk
penelitian sejenis dan pengembangan lebih lanjut.
(27)
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Deposisi Lapisan Tipis Dengan Teknik Evaporasi
Lapisan tipis adalah suatu lapisan yang sangat tipis dari bahan
organik, inorganik, metal maupun campuran metal-organik
(organometalic)
yang memiliki sifat-sifat konduktor, semikonduktor, superkonduktor
maupun isolator. Pada umumnya lapisan tipis dibuat dengan cara deposisi
atom-atom suatu bahan pada permukaan substrat dengan ketebalan sampai
dengan orde mikro. Dengan melakukan beberapa variasi, misalnya variasi
ketebalan lapisan dan variasi waktu deposisi dalam proses deposisi maupun
modifikasi sifat-sifat lapisan tipis selama deposisi, dapat diperoleh suatu
sifat-sifat khusus dari lapisan tipis tersebut.
Teknik evaporasi merupakan cara yang paling sederhana yang
merupakan proses
thermal
dari pembentukan suatu lapisan tipis. Prosesnya
melalui dua tahapan yaitu, penguapan dari material padat dengan cara
pemanasan sampai mencapai suhu tinggi kemudian mengembunkan
(
condensing
) di atas substrat. Evaporasi ini biasanya efektif digunakan pada
bahan-bahan logam yang mempunyai titik leleh yang rendah. Untuk
material-material yang mempunyai titik leleh tinggi, metode evaporasi tidak
dapat digunakan sehingga harus menggunakan metode deposisi yang lain.
(28)
Lapisan tipis dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik
penguapan dalam ruang vakum. Pada penelitian ini digunakan peralatan
“coating”
jenis
Edward Vacuum Coater
model E610, yang secara skematis
seperti yang disajikan pada Gambar 2-1.
c
d
a
b
e
f
g
h
i
j
keterangan gambar
a.
Tabung hampa (bejana)
b.
Batang tembaga
c.
Tempat substrat (kaca)
d.
Substrat (kaca)
e.
Shutter
f. Material pelapis
g. Filamen (evaporation source)
h. Pompa difusi
i. Pompa rotari
j. Regulator
(29)
2.2 Evaporasi Termal
Penguapan
(
evaporation
) adalah perubahan keadaan zat cair menjadi
uap pada suhu di bawah titik didih zat cair. Penguapan terjadi pada
permukaan zat cair, beberapa molekul dengan energi kinetik yang paling
besar melepaskan diri ke fase gas. Titik didih suatu bahan sangat tergantung
pada tekanan di sekitarnya. Pada tekanan yang kecil titik didihnya lebih
rendah (Giancoli, 1998).
Saat sebuah material bahan pelapis dipanaskan pada temperatur
uapnya, pada tekanan rendah maka material tersebut akan menguap. Pada
penelitian ini material bahan pelapis yang akan diuapkan adalah aluminium.
Aluminium akan menguap apabila suhu filamen penguapnya sudah
mencapai titik didih aluminium.
Agar bahan pelapis menempel pada substrat maka dilakukan
pendinginan yaitu dengan cara menurunkan arus pemanasnya. Pendinginan
ini dilakukan agar bahan pelapis yang sudah menguap akan mengembun dan
menempel pada substrat. Pedinginan tersebut dilakukan kalau seluruh bahan
pelapis sudah menguap.
Sumber evaporasi yang berisi bahan pelapis (metal) memperoleh
kalor dari energi listrik sebesar (Yahya, 1995)
(30)
dengan
R = Hambatan listrik (
Ω
)
I = Arus yang mengalir pada sumber evaporasi (A)
t = waktu proses evaporasi
Energi yang dibutuhkan untuk memisahkan atom-atom dari bahan asalnya
disebut kalor penguapan (Q)
Q
=
m
L
………..(3)
dengan
m = massa bahan pelapis
L = kalor uap laten
Energi ini berupa kalor yang diberikan bahan tersebut untuk mengubah fase
padat menjadi fase gas pada suhu titik didihnya (
T
d)
Dengan anggapan bahwa tidak ada energi yang hilang maka energi
kinetik atom-atom yang meninggalkan sumber penguapan sama dengan :
2
2 1 2
v
m
Q
t
I
R
E
kin=
−
=
………(4)
-3
Karena berada dalam vakum yang cukup tinggi (< 10 Torr) maka dianggap
bahwa atom-atom tersebut tidak bertumbukan dengan atom-atom dalam
bejana, tetapi langsung menumbuk substrat di atasnya dengan kecepatan
m
Q
t
I
R
v
2
(
)
2
−
=
……….(5)
Dari rumus diatas dapat diketahui bahwa kecepatan tumbukan
tergantung pada arus yang diberikan sumber penguapan, bila arus yang
diberikan kecil maka kecepatan tumbukannya juga kecil sehingga tidak
(31)
berbentuk lapisan. Kalaupun terbentuk lapisan pada substrat tersebut,
lapisan tersebut tidak kuat atau kurang baik karena daya melekatnya kecil.
Tetapi sebaliknya bila arus yang diberikan besar maka kecepatan
tumbukannya juga besar sehingga atom-atom bahan pelapis menempel kuat
pada substrat dan terbentuklah lapisan tipis yang baik.
2.3 Sistem Vakum
Pembuatan lapisan tipis dengan cara penguapan sebenarnya dapat
dilakukan di ruang terbuka, tetapi pertumbuhan lapisan tipis yang dihasilkan
tidak bagus, karena pada saat pembuatan banyak gas-gas atau
molekul-molekul lain yang ikut andil didalamnya. Oleh karena itu untuk mengurangi
molekul-molekul yang mempengaruhinya maka pembuatan lapisan tipis
dilakukan dalam ruang vakum.
Keadaan vakum berarti adalah dimana suatu ruangan yang
mempunyai kerapatan gas di dalamnya sangat rendah. Suatu keadaan
vakum tidak dapat dilihat langsung dengan mata, karena pengisi ruangannya
berupa gas. Untuk mengetahui tingkat kevakuman, biasanya dengan
mengukur tekanannya. Dari teori kinetik gas ditunjukkan bahwa besar
tekanan gas adalah (Yahya, 1995)
P = ½ n m v
2………(1)
dimana :
P = tekanan
(32)
m = massa satu molekul gas
v = kecepatan rata-rata
Dari hubungan di atas dapat dilihat bahwa besarnya tekanan
sebanding dengan banyaknya partikel atau molekul gas. Jadi semakin kecil
tekanan, molekul gas juga semakin kecil, sehingga tingkat kevakuman
semakin tinggi. Dalam satuan internasional (SI) satuan tekanan dinyatakan
dalam pascal (Pa) atau Newton/m
2. Dalam teknologi vakum lebih banyak
digunakan satuan Torr/mmHg dan mbar.
2.3.1 Tingkat Kevakuman
Keadaan vakum dapat membuat tekanan dalam suatu sistem menjadi
jauh dibawah tekanan atmosfir, sehingga molekul-molekul gas letaknya
saling berjauhan. Ini berarti jarak bebas rata-ratanya sangat panjang dan
aliran gas tidak dipengaruhi lagi oleh kemungkinan tumbukan gas yang lain,
tetapi dipengaruhi oleh kemungkinan terjadinya tumbukan-tumbukan
molekul gas dengan dinding sistem vakum tersebut.
Kevakuman suatu sistem dapat diklasifikasikan menurut tingkat
kevakumannya yaitu (Suprapto,1998) :
a.
Vakum rendah mempunyai tekanan kira-kira sampai dengan 1 Torr.
b.
Vakum sedang mempunyai tekanan kira-kira 1 Torr sampai dengan 10
-3Torr.
c.
Vakum tinggi mempunyai tekanan lira-kira 10
-3Torr sampai dengan 10
-7Torr.
(33)
d.
Vakum sangat tinggi mempunyai tekanan kira-kira 10
-7Torr sampai
dengan 10
-16Torr.
Berdasarkan cara menvakumkan sistem vakum (hampa), maka dapat
dibedakan sebagai berikut : sistem vakum statis dan sistem dinamis. Sistem
vakum statis yaitu suatu sistem vakum yang mana untuk mencapai
kevakuman tertentu dengan menvakumkan sistem tersebut sampai
kevakuman yang diinginkan kemudian ditutup/disumbat. Jadi sistem harus
bebas dari kebocoran dan hal-hal yang menyebabkan penurunan kevakuman.
Sebagai contoh sistem vakum statis adalah seperti thermos. Sedangkan
sistem vakum dinamis yaitu suatu sistem vakum yang mana untuk mencapai
kevakuman tertentu dengan menvakumkan sistem tersebut secara terus
menerus untuk mempertahankan tingkat kevakuman yang telah dicapai.
Sebagai contoh sistem vakum dinamis adalah : sistem coating, akselerator,
spektometer massa dan sebagainya.
Pada metode evaporasi, untuk melakukan proses penguapan pada
coatingnya tingkat kevakumannya sudah di atur minimal 10
-5Torr. Jika
tingkat kevakumannya kurang dari 10
-5Torr, maka proses penguapan belum
siap dilakukan karena masih ada partikel-partikel lain yang akan
mengganggu. Semakin tinggi tingkat kevakumannya maka lapisan tipis yang
dihasilkan akan semakin bagus. Proses evaporasi bisa dilakukan pada
tingkat kevakuman lebih tinggi dari 10
-5Torr, tetapi memerlukan waktu
yang lebih lama.
(34)
2.3.2 Pompa Vakum
Untuk membuat ruang vakum dipermukaan bumi, usaha yang
dilakukan oleh manusia adalah dengan cara memompa keluar udara dari
suatu ruangan tertutup dengan pompa vakum. Telah diketahui bahwa vakum
merupakan sarana atau alat dalam melakukan suatu proses, oleh karena itu
tingkat kevakuman yang dibuat juga sesuai dengan kebutuhan. Agar
diperoleh kevakuman yang tinggi, maka diperlukan sistem vakum yang
terdiri dari sebuah pompa rotari dan pompa difusi. Tingkat kevakuman yang
dicapai oleh pompa rotari sekitar 10
-3Torr dan pompa difusi dapat mencapai
tingkat kevakuman hingga 10
-8Torr.
a.
Pompa rotari
Proses penghampaan tingkat tinggi tidak dapat dilakukan secara
sekaligus, karena tidak ada pompa apapun yang dapat mencapai tingkat
kehampaan yang tinggi secara langsung. Untuk mencapai tingkat
kehampaan yang tinggi diperlukan pompa pendahuluan, dalam hal ini
digunakan pompa rotari.
Jenis pompa rotari yang dipakai adalah jenis mekanik katub sorong.
Bagian utama dari pompa rotari ini adalah stator dan rotor yang dapat
diputar dengan menggunakan sebuah motor listrik. Katub sorong dilengkapi
dengan sebuah pegas yang selalu menyinggung dinding stator dalam
putarannya dan berfungsi sebagai sket antara kedua ruang dalam rongga
stator. Bagian rotor akan menggerakkan dan menghisap udara keluar dari
sistem yang akan divakumkan.
(35)
Prinsip kerja pompa rotari ini adalah sebagai berikut : mula-mula
udara dihisap dari ruang yang akan divakumkan oleh katub sorong (Gambar
2-2.a) . Pegas dari rotor menekan katub sorong kedinding bejana (stator),
sehingga merupakan penyekat antara ruang vakum dan udara yang akan
dibuang (Gambar 2-2.b). Udara yang dihisap akan dikeluarkan melalui
saluran keluar yang sempit. Karena tekanan udara yang akan dibuang
semakin besar, maka katub saluran pembuang akan terbuka sehingga udara
bisa keluar (Gambar 2-2.c).
Sistem vakum
katub
(a) (b) (c)
Gambar 2.2. Prinsip kerja pompa rotari : a) penghisapan udara. b) pemampatan udara.
c) pengeluaran udara
Pompa rotari dapat dioperasikan mulai dari tekanan udara luar
sampai dengan vakum rendah sekitar 10
-3Torr. Sedangkan pada vakum
tinggi pompa rotari berfungsi sebagai pompa depan, yaitu pompa yang
membuat berfungsinya pompa utama (pompa difusi).
(36)
b. Pompa difusi
Pompa difusi untuk mencapai tingkat kehampaan yang tinggi,
bekerja jika telah dicapai keadaan vakum pendahuluan kurang lebih 10
-2Torr. Penampang pompa difusi ditunjukkan pada Gambar 2-3. Pada pompa
difusi ini minyak difusi ditempatkan di bagian bawah (bejana didih). Pada
ujung cerobong atas ditutup dengan suatu bentuk payung dan membentuk
celah yang disebut nozle.
Prinsip kerja pompa difusi dapat dijelaskan sebagai berikut : Minyak
dalam bejana diuapkan dengan pemanasan filamen listrik. Minyak yang
diuapkan oleh pemanas ini akan melalui cerobong dan dengan adanya celah
yang sempit maka uap akan mempunyai kecepatan yang besar sehingga uap
akan terpancar ketika keluar dari celah tersebut. Uap yang terpancar itu akan
mengenai dinding yang didinginkan, karena pengaruh dari pendinginan uap
yang terpancar ini akan mengembun dan mengalir kembali ke bejana didih.
Bersamaan dengan terpancarnya uap dari celah ke dinding, molekul-molekul
uap membawa serta molekul-molekul udara sehingga kekosongan molekul
udara pada lintasan semprotan akan terisi oleh molekul-molekul udara di
atas tabir uap. Molekul-molekul udara di bawah tabir uap akan terisap oleh
pompa pravakum sehingga kedudukkannya digantikan oleh
molekul-molekul udara yang berada di atas tabir uap. Proses ini berlangsung terus
sehingga terjadi aliran molekul-molekul udara dari atas ke bawah melintasi
tabir uap secara difusi.
(37)
Untuk mengoperasikan pompa difusi diperlukan pompa pravakum
yaitu pompa rotari yang dihubungkan dengan saluran keluar. Pompa rotari
ini berfungsi sebagai pompa depan, yaitu mengeluarkan gas dari pompa
difusi. Tanpa pompa depan ini, pompa difusi tidak dapat berfungsi karena
tidak dapat mengeluarkan gas yang telah terdifusi. Pompa rotari inilah yang
membuat berfungsinya pompa utama (pompa difusi). Agar kevakuman akhir
yang dapat dicapai oleh pompa difusi bisa lebih tinggi, maka pompa difusi
biasanya dibuat bertingkat, seperti yang ditunjukan pada Gambar 2-3.b.
pendingin
reservoir minyak sistem vakum
nozzle pendingin
uap minyak
minyak filamen
celah keluaran ke pompa rotari
filamen celah keluaran ke
pompa rotari
sistem vakum
payung
payung nozzle
(a) (b)
Gambar 2.3. Penampang pompa difusi :
a) penampamg pompa difusi tidak bertingkat
b) penampang pompa difusi bertingkat
(38)
2.4 Pembentukan Lapisan Tipis
Pada tekanan yang sesuai untuk penguapan, uap bahan pelapis dalam
bentuk atom-atom datang dan menempel pada substrat yang skemanya
seperti ditunjukkan pada Gambar 2-4.a. Apabila atom-atom yang datang itu
menghampiri substrat, atom-atom tersebut akan mengalami medan gaya dari
permukaan substrat.
Kondensasi permulaan dari bahan pelapis adalah dengan
terbentuknya lapisan (adsorpsi) dari atom-atom evaporasi pada permukaan
substrat. Pada permukaan substrat terdapat beribu-ribu “
adsorption site
”.
Pada setiap “
adsorption site
” ini atom yang datang akan terikat dengan
energi adsorpsi tertentu. Energi adsorpsi adalah daya tarik menarik antara
atom yang diadsorp dengan substrat.
Atom-atom yang sudah tertanam dalam
“adsorption site”
ada
kemungkinan untuk meninggalkan permukaan substrat kembali
(reevaporasi). Untuk reevaporasi diperlukan energi yang sama besar dengan
energi adsorpsi. Selain reevaporasi, atom-atom itu kemungkinan berpindah
tempat atau melompat ke
“adsorption site”
lain yang berdekatan (Gambar
2-4.b). Energi yang diperlukan untuk berpindah tempat atau melompat ini
disebut energi difusi permukaan, dimana energi ini lebih kecil dari pada
energi adsorpsi.
Atom-atom yang berpindah tempat tersebut kemungkinan akan
mengalami tumbukan sehingga membentuk pasangan ikatan atom (Gambar
2-4.c). Pasangan ikatan atom tersebut mungkin akan terevaporasi, pecah
(39)
menjadi atom tunggal lagi atau bergabung dengan atom lainnya, sehingga
membentuk gabungan tiga atom yang lebih stabil dibandingkan gabungan
dua atom dan sangat kecil kemungkinan untuk terevaporasi. Selanjutnya
akan terbentuk gabungan empat atom yang lebih stabil, kemudian terbentuk
gabungan lima atom dan seterusnya. Atom-atom yang bergabung menjadi
satu kelompok ini kemudian membentuk kelompok-kelompok yang disebut
“pulau”. Dari pulau yang kecil ini akan terbentuk pulau-pulau yang terus
bertambah menjadi pulau yang lebih besar dan lebih stabil.
(d)
nukleasi
(a)
Atom mengenai
b
(b)
migrasi reevaporasi
(e)
growth stage
(c)
bertumbukan
(f)
perpaduan
(40)
Pembentukan pulau-pulau yang stabil dalam proses pertumbuhan
lapisan tipis ini dikenal dengan nama “nukleasi” (Gambar 2-4.d) yang
kemudian akan membentuk lapisan yang paling stabil. Dengan penambahan
atom-atom pada nukleasi menyebabkan nukleasi tersebut terus berkembang,
keadaan ini disebut dengan keadaan tumbuh atau
growth stage
(Gambar
2-4.e).
Deposit yang terus menerus menghasilkan pembesaran nukleus,
akhirnya nukleus-nukleus ini akan berpadu membentuk nukleus tunggal.
Keadaan ini disebut “
coalescence stage”
(Gambar 2-4.f)
.
Bila gaya tarik antara atom-atom dengan substrat (gaya adhesi) lebih
besar dari pada gaya tarik antara atom-atom uap bahan pelapis itu sendiri
(gaya kohesi), maka akan terbentuk lapisan yang seragam dan lapisan tipis
yang terbentuk akan tahan lebih lama. Sebaliknya bila gaya kohesi lebih
besar dari pada gaya adhesinya, akan terjadi lapisan yang bertimbunan tidak
merata dan lapisan tipis yang terbentuk tidak tahan lama. Akhirnya
pembesaran nukleus tunggal ini akan menghasilkan lapisan yang kontinu
dan terbentuklah suatu lapisan tipis.
Setelah terbentuk lapisan pada substrat, maka atom-atom bahan
pelapis yang datang ke substrat akan menumbuki atom-atom bahan pelapis
yang telah terdeposit pada permukaan substrat. Pada keadaan ini energi
ikatannya tinggi dan sedikit sekali kemungkinan terjadi refleksi atau
desorpsi. Kekuatan ikatan antara atom-atom bahan pelapis yang mengenai
(41)
substrat dengan lapisan bahan teratas pada substrat sangat mempengaruhi
pelengketan dari lapisan itu.
2.5 Sifat Optik
Jika suatu cahaya dilewatkan pada suatu material, maka sebagian
cahaya tersebut akan dipantulkan, sebagian akan diserap, sebagian akan
diteruskan dan sebagian lagi akan disebarkan (Ohring, 1992 dalam Bakhtiar
Fahmi 2005 ). Yang secara matematis cahaya yang datang dapat dituliskan
dalam persamaan
I
0= R
e+ T + A
b+S = 100 % ……….(6)
dengan :
I
0= Intensitas cahaya datang
R
e= Cahaya yang dipantulkan
T = Cahaya yang diteruskan
A = Cahaya yang diserap
bS = Cahaya yang disebarkan
Hal ini menunjukan bahwa intensitas cahaya yang datang sama dengan
intensitas cahaya yang dipantulkan, diteruskan, diserap dan disebarkan.
2.5.1 Refraksi dan refleksi gelombang datar dan permukaan datar
Setiap gelombang yang sampai pada daerah batas, pada umumnya
mengalami refraksi dan refleksi secara serentak. Pada Gambar 2.5.a,
seberkas cahaya jatuh pada permukaan air, sebagian dipantulkan oleh
(42)
permukaan, sebagian lagi dibelokkan (dibiaskan) masuk kedalam air. Pada
Gambar 2.5.b, berkas datang digambarkan dengan sebuah garis lurus, sinar
datang sejajar dengan arah perambatan. Dianggap berkas datang (Gambar
2.5.b) adalah gelombang datar, dengan muka gelombangnya tegak lurus
terhadap sinar datang. Berkas yang dipantulkan dan yang dibiaskan juga
digambarkan dengan sinar-sinar. Sudut datang (
θ
1), sudut refleksi (
θ
1’) dan
sudut refraksi (
θ
1) diukur dari normal bidang batas ke sinar yang
bersangkutan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2-5.
Sinar refraksi
air
muka gelombang
Sinar datang
udara
θ
1 θ’1
Normal
Sinar refleksi
(a) (b)
Gambar 2.5. a. Gambar yang menunjukan refleksi dan refraksi pada permukaan batas
udara-air. b. Penggambaran dengan menggunakan sinar-sina
r (Haliday dan Resnick, 1984)
Berdasarkan eksperimen, diperoleh hukum mengenai refleksi dan
refraksi sebagai berikut (Haliday dan Resnick, 1984):
1.
Sinar yang direfleksikan dan yang direfraksi terletak pada satu bidang
yang dibentuk oleh sinar datang dan normal bidang batas di titik datang
(Gambar 2.5.b).
(43)
2.
Sudut refleksi (
θ
1’) sama dengan sudut datang (
θ
1), untuk semua
panjang gelombang dan untuk setiap pasangan material.
θ
1'
=
θ
1 ……….………(7)Hubungan ini bersama-sama dengan pengamatan bahwa sinar datang
dan sinar yang direfleksikan dan garis normal terletak pada satu bidang,
dinamakan hukum refleksi.
3.
Rasio dari sinus sudut datang dan sinus sudut refraksi dimana kedua
sudut itu diukur dari normal terhadap permukaan sama dengan kebalikan
dari rasio kedua indeks bias refraksi
1 2 2 1
sin
sin
n
n
=
θ
θ
……….…(8)
Hasil eksperimen ini bersama-sama dengan pengamatan bahwa sinar
datang dan sinar yang direfraksikan dan normal terletak pada satu
bidang, dinamakan hukum refraksi atau hukum Snellius.
Indeks bias dalam suatu medium terhadap medium lain bukan hanya
bergantung pada zat tetapi juga pada panjang gelombang cahaya. Tidak
seperti halnya refleksi, berdasarkan pengamatan ini refraksi dapat digunakan
untuk menguraikan cahaya atas komponen-komponen panjang
gelombangnya.
2.5.2 Reflektansi, Transmitansi dan Absorbansi
Transmisi, absorpsi dan reflektansi suatu bahan dapat diukur dengan
menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Spektrofotometer adalah alat yang
(44)
digunakan untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbansi dari
suatu cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Dengan mengukur transmitanssi cahaya, reflektansi cahaya dan
absorbansi cahaya pada lapisan tipis, maka akan diperoleh informasi
transmitansi, reflektansi dan absorbansinya pada masing-masing lapisan.
Untuk sinar yang tegak lurus permukaan, besarnya koefisien refleksi dan
transmisi dari permukaan batas antara dua medium diberikan oleh
persamaan Fresnel berikut ini
2 0 0
)
(
n
n
n
n
R
s s+
−
=
………...(12)
dan
2 0 0)
(
4
n
n
n
n
T
s s+
=
………...(13)
Sementara itu persamaan transmisi cahaya yang melalui suatu permukaan
udara-lapisan tipis-substrat menurut Broadsky (Hariyanto, dkk, 1997) adalah
)
}
)
1
(
{
1
)(
1
(
)
1
)(
1
)(
1
(
2 2 2 3 1 2 1 2 3 2 1 d de
R
R
R
R
R
R
e
R
R
R
T
α α − −−
+
−
−
−
−
−
=
………..(14)
dimana
2 2 1)
1
(
)
1
(
+
−
=
f fn
n
R
2 2 2
)
(
)
(
s f s fn
n
n
n
R
+
−
=
2 2 3)
1
(
)
1
(
+
−
=
s sn
n
R
(45)
Sedangkan hubungan antara reflektivitas total
udara-lapisan
tipis-substrat dengan indeks bias diberikan oleh persamaan
T
R
s f
s f
T
n
n
n
n
n
n
R
0 2
0 2
+
−
=
……….(15)
dari persamaan (15) di peroleh persamaan (16) untuk mencari indeks bias
lapisan tipis yaitu:
)
1
(
)
1
(
0T T s f
R
R
n
n
n
−
+
=
………...(16)
dengan
1
R
= reflektivitas pada udara-lapisan tipis
2
R
= reflektivitas pada lapisan tipis-substrat
3
R
= reflektivitas pada substrat-udara
α
= koefisien serapan
f
n
= indeks bias lapisan tipis
s
n
= indeks bias substrat
0
n
= indeks bias udara
Dalam spektroskopi, besar penyerapan cahaya (absorbansi) dari
suatu kumpulan atom/molekul dinyatakan oleh Hukum Beer-Lambert.
Hukum Lambert menyatakan: apabila sinar monokromatis melalui suatu
medium yang tembus cahaya maka kecepatan berkurangnya intensitas
terhadap tebal medium sebanding dengan berkurangnya intensitas sinar
datang. Dengan kata lain intensitas sinar yang dipancarkan berkurang secara
(1)
498.50 0.0002 498.00 0.0002 497.50 0.0001 497.00 0.0000 496.50 0.0000 496.00 0.0000 495.50 0.0000 495.00 0.0000 494.50 0.0000 494.00 0.0000 493.50 0.0001 493.00 0.0002 492.50 0.0002 492.00 0.0002 491.50 0.0001 491.00 0.0000 490.50 0.0000 490.00 0.0001 489.50 0.0002 489.00 0.0002 488.50 0.0002 488.00 0.0002 487.50 0.0001 487.00 0.0001 486.50 0.0002 486.00 0.0001 485.50 0.0000 485.00 0.0001 484.50 0.0001 484.00 0.0001 483.50 0.0002 483.00 0.0002 482.50 0.0002 482.00 0.0001 481.50 0.0001 481.00 0.0002 480.50 0.0001 480.00 0.0001 479.50 0.0002 479.00 0.0002 478.50 0.0001 478.00 0.0000 477.50 0.0000 477.00 0.0001 476.50 0.0002 476.00 0.0002 475.50 0.0002 475.00 0.0002 474.50 0.0002 474.00 0.0001 473.50 0.0000 473.00 0.0000 472.50 0.0000 472.00 0.0000 471.50 0.0000 471.00 0.0000 470.50 0.0000 470.00 0.0000 469.50 0.0001 469.00 0.0002 468.50 0.0002 468.00 0.0002 467.50 0.0002 467.00 0.0002 466.50 0.0001 466.00 0.0000 465.50 0.0000 465.00 0.0000 464.50 0.0001 464.00 0.0004 463.50 0.0007 463.00 0.0011 462.50 0.0006 462.00 0.0001
498.50 1.2981 498.00 1.2976 497.50 1.2955 497.00 1.2939 496.50 1.2935 496.00 1.2924 495.50 1.2913 495.00 1.2908 494.50 1.2897 494.00 1.2882 493.50 1.2871 493.00 1.2861 492.50 1.2850 492.00 1.2841 491.50 1.2831 491.00 1.2826 490.50 1.2815 490.00 1.2800 489.50 1.2795 489.00 1.2791 488.50 1.2781 488.00 1.2765 487.50 1.2755 487.00 1.2749 486.50 1.2739 486.00 1.2729 485.50 1.2720 485.00 1.2710 484.50 1.2700 484.00 1.2690 483.50 1.2686 483.00 1.2675 482.50 1.2660 482.00 1.2651 481.50 1.2646 481.00 1.2632 480.50 1.2612 480.00 1.2603 479.50 1.2598 479.00 1.2593 478.50 1.2583 478.00 1.2573 477.50 1.2565 477.00 1.2555 476.50 1.2540 476.00 1.2532 475.50 1.2526 475.00 1.2516 474.50 1.2507 474.00 1.2498 473.50 1.2488 473.00 1.2479 472.50 1.2469 472.00 1.2461 471.50 1.2451 471.00 1.2441 470.50 1.2428 470.00 1.2413 469.50 1.2410 469.00 1.2405 468.50 1.2391 468.00 1.2383 467.50 1.2368 467.00 1.2350 466.50 1.2346 466.00 1.2341 465.50 1.2328 465.00 1.2310 464.50 1.2301 464.00 1.2291 463.50 1.2286 463.00 1.2278 462.50 1.2261 462.00 1.2252
498.50 3.9133 498.00 3.9133 497.50 3.9133 497.00 3.9133 496.50 3.9133 496.00 3.9133 495.50 3.9133 495.00 3.9133 494.50 3.9133 494.00 3.9133 493.50 3.9133 493.00 3.9133 492.50 3.9133 492.00 3.9133 491.50 3.9133 491.00 3.9133 490.50 3.9133 490.00 3.9133 489.50 3.9133 489.00 3.9133 488.50 3.9133 488.00 3.9133 487.50 3.9133 487.00 3.9133 486.50 3.9133 486.00 3.9133 485.50 3.9133 485.00 3.9133 484.50 3.9133 484.00 3.9133 483.50 3.9133 483.00 3.9133 482.50 3.9133 482.00 3.9133 481.50 3.9133 481.00 3.9133 480.50 3.9133 480.00 3.9133 479.50 3.9133 479.00 3.9133 478.50 3.9133 478.00 3.9133 477.50 3.9133 477.00 3.9133 476.50 3.9133 476.00 3.9133 475.50 3.9133 475.00 3.9133 474.50 3.9133 474.00 3.9133 473.50 3.9133 473.00 3.9133 472.50 3.9133 472.00 3.9133 471.50 3.9133 471.00 3.9133 470.50 3.9133 470.00 3.9133 469.50 3.9133 469.00 3.9133 468.50 3.9133 468.00 3.9133 467.50 3.9133 467.00 3.9133 466.50 3.9133 466.00 3.9133 465.50 3.9133 465.00 3.7628 464.50 3.7628 464.00 3.9133 463.50 3.7628 463.00 3.7628 462.50 3.9133 462.00 3.9133
498.50 3.9999 498.00 3.9999 497.50 3.9999 497.00 3.9999 496.50 3.9999 496.00 3.9999 495.50 3.9999 495.00 3.9999 494.50 3.9999 494.00 3.9999 493.50 3.9999 493.00 3.9565 492.50 3.9565 492.00 3.9999 491.50 3.9565 491.00 3.9565 490.50 3.9999 490.00 3.9999 489.50 3.9999 489.00 3.9999 488.50 3.9999 488.00 3.9999 487.50 3.9999 487.00 3.9999 486.50 3.9565 486.00 3.9565 485.50 3.9999 485.00 3.9999 484.50 3.9999 484.00 3.9999 483.50 3.9999 483.00 3.9999 482.50 3.9999 482.00 3.9999 481.50 3.9999 481.00 3.9999 480.50 3.9999 480.00 3.9999 479.50 3.9565 479.00 3.9565 478.50 3.9999 478.00 3.9565 477.50 3.9565 477.00 3.9565 476.50 3.9565 476.00 3.9999 475.50 3.9999 475.00 3.9999 474.50 3.9999 474.00 3.9565 473.50 3.9565 473.00 3.9999 472.50 3.9999 472.00 3.9999 471.50 3.9999 471.00 3.9999 470.50 3.9999 470.00 3.9999 469.50 3.9999 469.00 3.9999 468.50 3.9999 468.00 3.9999 467.50 3.9999 467.00 3.9999 466.50 3.9999 466.00 3.9999 465.50 3.9999 465.00 3.9999 464.50 3.9999 464.00 3.9565 463.50 3.9565 463.00 3.9565 462.50 3.9565 462.00 3.9999
498.50 3.9999 498.00 3.9999 497.50 3.9999 497.00 3.9999 496.50 3.9999 496.00 3.9999 495.50 3.9999 495.00 3.9999 494.50 3.9999 494.00 3.9999 493.50 3.9999 493.00 3.9999 492.50 3.9999 492.00 3.9999 491.50 3.9999 491.00 3.9999 490.50 3.9999 490.00 3.9999 489.50 3.9999 489.00 3.9999 488.50 3.9999 488.00 3.9999 487.50 3.9999 487.00 3.9999 486.50 3.9999 486.00 3.9999 485.50 3.9999 485.00 3.9999 484.50 3.9999 484.00 3.9999 483.50 3.9999 483.00 3.9999 482.50 3.9999 482.00 3.9999 481.50 3.9999 481.00 3.9999 480.50 3.9999 480.00 3.9999 479.50 3.9999 479.00 3.9999 478.50 3.9999 478.00 3.9999 477.50 3.9999 477.00 3.9999 476.50 3.9999 476.00 3.9999 475.50 3.9999 475.00 3.9999 474.50 3.9999 474.00 3.9999 473.50 3.9999 473.00 3.9999 472.50 3.9999 472.00 3.9999 471.50 3.9999 471.00 3.9999 470.50 3.9999 470.00 3.9999 469.50 3.9999 469.00 3.9999 468.50 3.9999 468.00 3.9999 467.50 3.9999 467.00 3.9999 466.50 3.9999 466.00 3.9999 465.50 3.9999 465.00 3.9999 464.50 3.9999 464.00 3.9999 463.50 3.9999 463.00 3.9999 462.50 3.9999 462.00 3.9999
(2)
461.50 0.0002 461.00 0.0002 460.50 0.0001 460.00 0.0001 459.50 0.0002 459.00 0.0001 458.50 0.0000 458.00 0.0001 457.50 0.0002 457.00 0.0002 456.50 0.0001 456.00 0.0001 455.50 0.0002 455.00 0.0001 454.50 0.0001 454.00 0.0004 453.50 0.0004 453.00 0.0004 452.50 0.0004 452.00 0.0004 451.50 0.0004 451.00 0.0004 450.50 0.0004 450.00 0.0002 449.50 0.0002 449.00 0.0004 448.50 0.0002 448.00 0.0002 447.50 0.0002 447.00 0.0002 446.50 0.0001 446.00 0.0001 445.50 0.0002 445.00 0.0002 444.50 0.0002 444.00 0.0002 443.50 0.0002 443.00 0.0002 442.50 0.0002 442.00 0.0002 441.50 0.0002 441.00 0.0002 440.50 0.0002 440.00 0.0002 439.50 0.0004 439.00 0.0004 438.50 0.0004 438.00 0.0004 437.50 0.0004 437.00 0.0004 436.50 0.0004 436.00 0.0004 435.50 0.0004 435.00 0.0004 434.50 0.0004 434.00 0.0004 433.50 0.0002 433.00 0.0002 432.50 0.0002 432.00 0.0002 431.50 0.0002 431.00 0.0002 430.50 0.0004 430.00 0.0002 429.50 0.0002 429.00 0.0002 428.50 0.0002 428.00 0.0002 427.50 0.0004 427.00 0.0004 426.50 0.0002 426.00 0.0002 425.50 0.0002 425.00 0.0004
461.50 1.2242 461.00 1.2234 460.50 1.2220 460.00 1.2207 459.50 1.2200 459.00 1.2191 458.50 1.2179 458.00 1.2161 457.50 1.2152 457.00 1.2140 456.50 1.2123 456.00 1.2113 455.50 1.2106 455.00 1.2094 454.50 1.2080 454.00 1.2072 453.50 1.2059 453.00 1.2046 452.50 1.2037 452.00 1.2029 451.50 1.2015 451.00 1.2000 450.50 1.1987 450.00 1.1979 449.50 1.1970 449.00 1.1962 448.50 1.1954 448.00 1.1942 447.50 1.1925 447.00 1.1913 446.50 1.1904 446.00 1.1897 445.50 1.1890 445.00 1.1877 444.50 1.1862 444.00 1.1849 443.50 1.1841 443.00 1.1829 442.50 1.1821 442.00 1.1813 441.50 1.1802 441.00 1.1790 440.50 1.1779 440.00 1.1766 439.50 1.1753 439.00 1.1746 438.50 1.1738 438.00 1.1726 437.50 1.1715 437.00 1.1708 436.50 1.1692 436.00 1.1681 435.50 1.1672 435.00 1.1660 434.50 1.1653 434.00 1.1641 433.50 1.1630 433.00 1.1622 432.50 1.1606 432.00 1.1592 431.50 1.1584 431.00 1.1577 430.50 1.1570 430.00 1.1563 429.50 1.1550 429.00 1.1538 428.50 1.1527 428.00 1.1516 427.50 1.1505 427.00 1.1494 426.50 1.1487 426.00 1.1475 425.50 1.1464 425.00 1.1456
461.50 3.9133 461.00 3.9133 460.50 3.9133 460.00 3.9133 459.50 3.9133 459.00 3.9133 458.50 3.9133 458.00 3.9133 457.50 3.9133 457.00 3.9133 456.50 3.9133 456.00 3.9133 455.50 3.9133 455.00 3.9133 454.50 3.9133 454.00 3.9133 453.50 3.9133 453.00 3.9133 452.50 3.9133 452.00 3.9133 451.50 3.9133 451.00 3.9133 450.50 3.9133 450.00 3.9133 449.50 3.9133 449.00 3.9133 448.50 3.9565 448.00 3.9565 447.50 3.9133 447.00 3.9133 446.50 3.9133 446.00 3.9133 445.50 3.9133 445.00 3.9133 444.50 3.9133 444.00 3.9133 443.50 3.9133 443.00 3.9133 442.50 3.9133 442.00 3.9565 441.50 3.9565 441.00 3.9565 440.50 3.9999 440.00 3.9565 439.50 3.9133 439.00 3.9133 438.50 3.9565 438.00 3.9565 437.50 3.9133 437.00 3.9565 436.50 3.9565 436.00 3.9133 435.50 3.9133 435.00 3.9133 434.50 3.9133 434.00 3.9133 433.50 3.9133 433.00 3.9133 432.50 3.9133 432.00 3.9133 431.50 3.9133 431.00 3.9133 430.50 3.9133 430.00 3.9133 429.50 3.9133 429.00 3.9133 428.50 3.9133 428.00 3.9133 427.50 3.9133 427.00 3.9133 426.50 3.9565 426.00 3.9565 425.50 3.9133 425.00 3.9133
461.50 3.9999 461.00 3.9999 460.50 3.9999 460.00 3.9999 459.50 3.9999 459.00 3.9999 458.50 3.9999 458.00 3.9999 457.50 3.9999 457.00 3.9999 456.50 3.9999 456.00 3.9999 455.50 3.9999 455.00 3.9999 454.50 3.9999 454.00 3.9999 453.50 3.9999 453.00 3.9999 452.50 3.9999 452.00 3.9999 451.50 3.9999 451.00 3.9999 450.50 3.9999 450.00 3.9999 449.50 3.9999 449.00 3.9999 448.50 3.9999 448.00 3.9999 447.50 3.9999 447.00 3.9999 446.50 3.9999 446.00 3.9999 445.50 3.9999 445.00 3.9999 444.50 3.9999 444.00 3.9999 443.50 3.9999 443.00 3.9999 442.50 3.9999 442.00 3.9999 441.50 3.9999 441.00 3.9999 440.50 3.9999 440.00 3.9999 439.50 3.9999 439.00 3.9999 438.50 3.9999 438.00 3.9999 437.50 3.9999 437.00 3.9999 436.50 3.9999 436.00 3.9999 435.50 3.9999 435.00 3.9999 434.50 3.9999 434.00 3.9999 433.50 3.9999 433.00 3.9999 432.50 3.9999 432.00 3.9999 431.50 3.9999 431.00 3.9999 430.50 3.9999 430.00 3.9999 429.50 3.9999 429.00 3.9999 428.50 3.9999 428.00 3.9999 427.50 3.9999 427.00 3.9999 426.50 3.9999 426.00 3.9999 425.50 3.9999 425.00 3.9999
461.50 3.9999 461.00 3.9999 460.50 3.9999 460.00 3.9999 459.50 3.9999 459.00 3.9999 458.50 3.9999 458.00 3.9999 457.50 3.9999 457.00 3.9999 456.50 3.9999 456.00 3.9999 455.50 3.9999 455.00 3.9999 454.50 3.9999 454.00 3.9999 453.50 3.9999 453.00 3.9999 452.50 3.9999 452.00 3.9999 451.50 3.9999 451.00 3.9999 450.50 3.9999 450.00 3.9999 449.50 3.9999 449.00 3.9999 448.50 3.9999 448.00 3.9999 447.50 3.9999 447.00 3.9999 446.50 3.9999 446.00 3.9999 445.50 3.9999 445.00 3.9999 444.50 3.9999 444.00 3.9999 443.50 3.9999 443.00 3.9999 442.50 3.9999 442.00 3.9999 441.50 3.9999 441.00 3.9999 440.50 3.9999 440.00 3.9999 439.50 3.9999 439.00 3.9999 438.50 3.9999 438.00 3.9999 437.50 3.9999 437.00 3.9999 436.50 3.9999 436.00 3.9999 435.50 3.9999 435.00 3.9999 434.50 3.9999 434.00 3.9999 433.50 3.9999 433.00 3.9999 432.50 3.9999 432.00 3.9999 431.50 3.9999 431.00 3.9999 430.50 3.9999 430.00 3.9999 429.50 3.9999 429.00 3.9999 428.50 3.9999 428.00 3.9999 427.50 3.9999 427.00 3.9999 426.50 3.9999 426.00 3.9999 425.50 3.9999 425.00 3.9999
(3)
424.50 0.0002 424.00 0.0002 423.50 0.0004 423.00 0.0004 422.50 0.0004 422.00 0.0004 421.50 0.0004 421.00 0.0004 420.50 0.0004 420.00 0.0004 419.50 0.0004 419.00 0.0004 418.50 0.0004 418.00 0.0004 417.50 0.0004 417.00 0.0004 416.50 0.0004 416.00 0.0004 415.50 0.0004 415.00 0.0004 414.50 0.0004 414.00 0.0004 413.50 0.0004 413.00 0.0004 412.50 0.0002 412.00 0.0002 411.50 0.0004 411.00 0.0004 410.50 0.0002 410.00 0.0002 409.50 0.0002 409.00 0.0004 408.50 0.0004 408.00 0.0004 407.50 0.0004 407.00 0.0004 406.50 0.0004 406.00 0.0001 405.50 0.0001 405.00 0.0004 404.50 0.0004 404.00 0.0004 403.50 0.0004 403.00 0.0004 402.50 0.0004 402.00 0.0004 401.50 0.0004 401.00 0.0002 400.50 0.0002 400.00 0.0002
424.50 1.1445 424.00 1.1434 423.50 1.1423 423.00 1.1412 422.50 1.1401 422.00 1.1390 421.50 1.1383 421.00 1.1376 420.50 1.1366 420.00 1.1351 419.50 1.1337 419.00 1.1326 418.50 1.1318 418.00 1.1307 417.50 1.1296 417.00 1.1290 416.50 1.1272 416.00 1.1257 415.50 1.1254 415.00 1.1244 414.50 1.1233 414.00 1.1226 413.50 1.1218 413.00 1.1205 412.50 1.1190 412.00 1.1183 411.50 1.1173 411.00 1.1162 410.50 1.1155 410.00 1.1145 409.50 1.1130 409.00 1.1124 408.50 1.1118 408.00 1.1108 407.50 1.1097 407.00 1.1084 406.50 1.1077 406.00 1.1069 405.50 1.1056 405.00 1.1050 404.50 1.1042 404.00 1.1033 403.50 1.1018 403.00 1.1005 402.50 1.1002 402.00 1.0992 401.50 1.0983 401.00 1.0972 400.50 1.0958 400.00 1.0956
424.50 3.9133 424.00 3.9565 423.50 3.9565 423.00 3.9565 422.50 3.9999 422.00 3.9565 421.50 3.9133 421.00 3.9133 420.50 3.9133 420.00 3.9133 419.50 3.9133 419.00 3.9133 418.50 3.9565 418.00 3.9565 417.50 3.9565 417.00 3.9565 416.50 3.9133 416.00 3.9565 415.50 3.9565 415.00 3.9565 414.50 3.9565 414.00 3.9133 413.50 3.9133 413.00 3.9133 412.50 3.9565 412.00 3.9999 411.50 3.9999 411.00 3.9565 410.50 3.9133 410.00 3.9133 409.50 3.9133 409.00 3.9133 408.50 3.9133 408.00 3.9133 407.50 3.9133 407.00 3.9133 406.50 3.9133 406.00 3.9133 405.50 3.9133 405.00 3.9133 404.50 3.9565 404.00 3.9565 403.50 3.9133 403.00 3.9133 402.50 3.9133 402.00 3.9565 401.50 3.8060 401.00 3.8060 400.50 3.9565 400.00 3.9133
424.50 3.9999 424.00 3.9999 423.50 3.9999 423.00 3.9999 422.50 3.9999 422.00 3.9999 421.50 3.9999 421.00 3.9999 420.50 3.9999 420.00 3.9999 419.50 3.9999 419.00 3.9999 418.50 3.9999 418.00 3.9999 417.50 3.9999 417.00 3.9999 416.50 3.9999 416.00 3.9999 415.50 3.9999 415.00 3.9999 414.50 3.9999 414.00 3.9999 413.50 3.9999 413.00 3.9999 412.50 3.9999 412.00 3.9999 411.50 3.9999 411.00 3.9999 410.50 3.9999 410.00 3.9999 409.50 3.9999 409.00 3.9999 408.50 3.9999 408.00 3.9999 407.50 3.9999 407.00 3.9999 406.50 3.9999 406.00 3.9999 405.50 3.9999 405.00 3.9999 404.50 3.9999 404.00 3.9999 403.50 3.9999 403.00 3.9999 402.50 3.9999 402.00 3.9999 401.50 3.9999 401.00 3.9999 400.50 3.9999 400.00 3.9999
424.50 3.9999 424.00 3.9999 423.50 3.9999 423.00 3.9999 422.50 3.9999 422.00 3.9999 421.50 3.9999 421.00 3.9999 420.50 3.9999 420.00 3.9999 419.50 3.9999 419.00 3.9999 418.50 3.9999 418.00 3.9999 417.50 3.9999 417.00 3.9999 416.50 3.9999 416.00 3.9999 415.50 3.9999 415.00 3.9999 414.50 3.9999 414.00 3.9999 413.50 3.9999 413.00 3.9999 412.50 3.9999 412.00 3.9999 411.50 3.9999 411.00 3.9999 410.50 3.9999 410.00 3.9999 409.50 3.9999 409.00 3.9999 408.50 3.9999 408.00 3.9999 407.50 3.9999 407.00 3.9999 406.50 3.9999 406.00 3.9999 405.50 3.9999 405.00 3.9999 404.50 3.9999 404.00 3.9999 403.50 3.9999 403.00 3.9999 402.50 3.9999 402.00 3.9999 401.50 3.9999 401.00 3.9999 400.50 3.9999 400.00 3.9999
(4)
LAMPIRAN IV
DATA INDEKS BIAS
(5)
Panjang
gelombang
(nm)
Reflektansi
cuplikan1
Indeks bias
cuplikan1
Reflektansi
cuplikan2
Indeks bias
cuplikan2
900
890
880
870
860
850
840
830
820
810
800
790
780
770
760
750
740
730
720
710
700
690
680
670
660
650
640
630
620
610
600
590
580
570
560
550
540
530
520
510
500
490
480
470
460
450
440
0.0333
0.0336
0.0339
0.0343
0.0345
0.0345
0.0344
0.0343
0.0339
0.0336
0.0331
0.0325
0.0321
0.0317
0.0313
0.0308
0.0306
0.0304
0.0303
0.0304
0.0305
0.0306
0.031
0.0314
0.0319
0.0323
0.033
0.0337
0.0345
0.0354
0.0364
0.0375
0.0385
0.0399
0.0413
0.0428
0.0443
0.046
0.048
0.0499
0.0521
0.0544
0.0568
0.0594
0.0621
0.0654
0.0686
1.266231
1.266611
1.266992
1.267499
1.267753
1.267753
1.267626
1.267499
1.266992
1.266611
1.265978
1.265217
1.264711
1.264205
1.263699
1.263066
1.262813
1.262561
1.262434
1.262561
1.262687
1.262813
1.263319
1.263825
1.264458
1.264964
1.265851
1.266738
1.267753
1.268896
1.270167
1.271567
1.272841
1.274627
1.276416
1.278335
1.280258
1.282441
1.285014
1.287464
1.290306
1.293286
1.296403
1.29979
1.303317
1.307643
1.311853
0.0002
0.0002
0.0002
0.0002
0.0002
0.0002
0.0004
0.0004
0.0004
0.0004
0.0004
0.0004
0.0004
0.0004
0.0004
0.0004
0.0004
0.0004
0.0004
0.0004
0.0004
0.0004
0.0004
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0006
0.0005
0.0005
0.0004
1.22499
1.22499
1.22499
1.22499
1.22499
1.22499
1.225235
1.225235
1.225235
1.225235
1.225235
1.225235
1.225235
1.225235
1.225235
1.225235
1.225235
1.225235
1.225235
1.225235
1.225235
1.225235
1.225235
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.225357
1.22548
1.225357
1.225357
1.225235
(6)