12 contoh, anak-anak yang baru saja belajar penambahan dan pengalian,
mulai bermain dengan angka dengan cara yang berbeda dari cara mereka pertama kali menyelesaikan operasi ini, sambil tertawa ketika
mengerjakannya ”.
Arif S. Sadiman 2009: 76 mengatakan bahwa permainan harus mempunyai empat komponen utama, yaitu:
1 adanya pemain pemain-pemain, 2 adanya lingkungan di mana para pemain berinteraksi,
3 adanya aturan-aturan main, dan 4 adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.
5. Tipe-tipe permainan anak
Mildred Parten Santrock, 2007: 217-218 mengemukakan bahwa tipe-tipe permainan anak-anak sebagai berikut.
a.
Unoccupied play
Permainan dimana si anak tidak terlibat dalam permainan seperti yang umumnya dipahami. Si anak mungkin berdiri di suatu tempat,
memandang ke sekeliling ruangan, atau melakukan gerakan acak yang tampaknya tidak memiliki tujuan.
b.
Solitary play
Permainan di mana si anak bermain sendiri dan mandiri dari orang lain. c.
Onlooker play
Permainan di mana si anak memerhatikan anak-anak lain bermain. d.
Parallel play
Permainan di mana si anak bermain terpisah dari anak lain, tetapi dengan mainan seperti yang dimainkan anak lain atau dengan cara yang
meniru anak lain.
e.
Associative play
Permainan yang melibatkan interaksi sosial dengan sedikit atau tanpa pengaturan.
f.
Cooperative play
Permainan yang melibatkan interaksi sosial dalam satu kelompok dengan suatu perasaan identitas kelompok dan aktivitas yang
terorganisir.
13
6. Kelebihan media permainan
Media permainan
memiliki beberapa
kelebihan sebagai
media pembelajaran. Arif S. Sadiman 2009: 78 mengemukakan sebagai media
pendidikan, permainan mempunyai kelebihan sebagai berikut. 1 Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan dan
sesuatu yang menghibur, 2 Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk
belajar, 3 Permainan dapat memberikan umpan balik langsung,
4 Permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep ataupun peran- peran ke dalam situasi dan peranan yang sebenarnya di masyarakat,
5 Permainan bersifat luwes dapat dipakai untuk berbagai tujuan pendidikan dengan mengubah sedikit-sedikit alat, aturan maupun
persoalannya, dan 6 Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak.
Salah satu permainan yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika untuk kelas II yaitu media permainan bujur sangkar ajaib BSA.
B. Kajian Bujur Sangkar Ajaib