Gangguan Tidur Pada Lanjut Usia Nancy Sujono, S. Ked 406071030
terutama pada wanita, atau usia lanjut yang pernah mengalami ketergantungan obat. Apnea adalah penyakit yang disebut juga”to fall asleep
at the wheel” karena sering dialami ketika penderita sedang mengemudikan mobil. Apnea terjadi karena fluktuasi atau irama yang tidak teratur dari
denyut jantung dan tekanan darah. Ketika terserang, penderita seketika merasa mengantuk dan jatuh tertidur. Penderita apnea mengalami kesulitan
bernafas yang merupakan akibat dari kolapsnya jaringan palatum lunak, obstruksi parsial jalan pernafasan dan peningkatan tahanan jalan napas.
Obesitas dan hipertensi dapat menyebabkan kondisi seperti ini. Pasien dengan COPD dapat memperlihatkan kesulitan bernapas saat tidur bernafas
saat tidur. Apneu yang bersifat sentral relative jarang terjadi dan dapat terjadi pada saat obstructive sleep apnea campuran sleep apnea .
D. Dyssomnia lain
Seperti pergerakan kaki yang periodik dan berulang , gerakan menyentak dari ekstremitas bagian bawah nocturnal myoclinus selama tidur
, lebih sering terjadi pada usia lanjut usia dan berhubungan dengan tidur siang. Meskipun penyebabnya biasanya tidak diketahui , antidepresan
trisiklik dan perhentian pemberian obat – obatan sedatif dapat menjadi penyebab pada beberapa pasien yaitu syndrome neurologik idiopathic yang
dapat dipengaruhi oleh clonazepam . Dan dapat juga terjadi Restless leg Syndrome pada beberapa pasien, yaitu sindroma neurologist idiopatik yang
dapat di pengaruhi oleh Klonazepam.
E. Narkolepsi
Adalah suatu gangguan idiopatik karena aktivitas dari tingkat REM yang berlebihan . Narcolepsy adalah gangguan tidur yang diakibatkan oleh
gangguan psikologis dan hanya bisa disembuhkan melalui bantuan pengobatan dari seorang dokter ahli jiwa. Penyakit ini berbeda dengan
insomnia yang terjadi secara terus menerus. Justru penderita narcolepsy ini terkena serangan secara mendadak pada saat yang tidak tepat, seperti sedang
memimpin rapat – biasanya terjadi serangan pada kondisi emosi yang tegang seperti: marah, takut atau jatuh cinta. Serangan narkolepsi dapat
melumpuhkan seseorang dalam beberapa menit ketika dia masih sadar dan secara tiba-tiba membawanya ke alam mimpi.
Meskipun onset biasanya pada dekade kedua dari kehidupan , kondisi ini kadang – kadang dapat ditemukan pada lanjut usia. Narkolepsi terdiri dari
serangan - serangan mengantuk terkadang disertai salah satu gejala dari ketiga gejala ini :
1. Katapleksi 2. Paralisis tidur
3. Halusinasi hipnogogik Lamanya serangan bervariasi dari beberapa detik hingga 15 – 30 menit.
Katapleksi terdiri dari hilangnya tonus secara episodik, mendadak dan lengkap sehingga pasien dapat terjatuh tanpa kehilangan kesadaran.
Bentuk yang lebih ringan dapat menyerang bagian – bagian dari tubuh misalnya, lunglai ada lutut. Katapleksi berlangsung beberapa detik hingga
menit dan dapat dicetuskan oleh emosi yang kuat.
Paralisis Tidur adalah suatu keadaandimana terjadi kehilangan tonus otot sementara. Keadaan ini terjadi antara waktu tidur dan terjaga, dan pasien
biasanya tidak mampu bergerak.
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009
122
Gangguan Tidur Pada Lanjut Usia Nancy Sujono, S. Ked 406071030
Halusinasi Hipnogogik adalah halusinasi visual atau auditorik antara waktu tidur dan jaga. Halusinasi ini khusus timbul saat seseorang mulai
terlelap dan berlangsung singkat yaitu beberapa detik hingga menit.
F. Gangguan ritme sirkadian tidur