Penyelesaian Masalah Menggunakan Algoritma
102 Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh
Pada perhitungan
sebelumnya telah
didapatkan nilai
maka berdasarkan
lexicographic ordering
, atau nilai
. Oleh karena
, maka akan dicari sebuah bilangan random
r
dengan persamaan 3.2 berikut. [
]
Selanjutnya akan ditentukan nilai fungsi evaluasi yaitu selisih antara
nilai fungsi evaluasi sublingkungan bilangan random
r, ,
dengan nilai fungsi evaluasi solusi saat ini
berdasarkan persamaan 2.27 sebagai
berikut.
Dari perhitungan di atas, diperoleh bahwa .
Oleh karena , maka akan diselidiki apakah
dapat diterima sebagai solusi baru dengan
Ditentukan sebuah bilangan
P
yaitu bilangan acak diantara 0 dan 1, misal ditentukan .
Kemudian, dicari nilai dari , yaitu
= = .
Karena atau
, maka
103 solusi sublingkungan
dapat diterima sebagai solusi baru. Dengan demikian, solusi saat ini menjadi
{0 – 1 – 2 – 10 – 3 – 9 – 11 – 0, 0 – 4 – 12
– 6 – 14 – 5 – 13 – 0, 0 – 8 – 16 – 0, 0 – 7 – 15 – 0} dengan total jarak tempuh kendaraan 258,6 km.
Iterasi kedua
Diketahui solusi saat ini adalah {0 – 1 – 2 – 10 – 3 – 9 – 11 – 0, 0 – 4 – 12 –
6 – 14 – 5 – 13 – 0, 0 – 8 – 16 – 0, 0 – 7 – 15 – 0}.
1. Akan dibentuk sublingkungan dari σ dengan melakukan
pair relocation
terhadap pasangan pelanggan yang dipilih secara acak. Misalkan pasangan pelanggan yang terpilih adalah pelanggan 7 dan 15, maka pelanggan 7 dan 15
akan dipindahkan ke rute lain yang memenuhi kendala. Adapun sub- lingkungan yang terbentuk terdiri dari dua solusi, yaitu sebagai berikut.
{0 – 1 – 2 – 10 – 3 – 9 – 11 – 0, 0 – 4 – 12 – 7 – 15 – 6 – 14 – 5 – 13 - 0, – 8 – 16 – 0}.
{0 – 1 – 2 – 10 – 3 – 9 – 11 – 0, 0 – 4 – 12 – 6 – 14 – 5 – 13 – 0, 0 – 7 – 15
– 8 – 16 – 0}. 2.
Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai fungsi evaluasi dari solusi sub- lingkungan
erdasarkan persamaan 3.1. Solusi sub-lingkungan tersebut akan disusun sedemikian sehingga
, dimana adalah solusi sub-lingkungan yang memiliki nilai fungsi evalusi terkecil.
Berikut perhitungan nilai fungsi evaluasi dari solusi sub-lingkungan .
104 a.
Untuk nilai
adalah |
| ∑ | |
∑
Dengan demikian b.
Untuk nilai
adalah |
| ∑ | |
∑
Dengan demikian Berdasarkan perhitungan nilai fungsi evalusi yang telah dilakukan di atas,
diperoleh dan
. Dengan demikian, susunan solusi lingkungan yang terbentuk adalah
dengan dan
. 3.
Kemudian dilakukan perhitungan nilai fungsi evaluasi dari solusi saat ini berdasarkan persamaan 3.1. Hasil dari akan dibandingkan
dengan Adapun perhitungan nlai fungsi evaluasi dari solusi saat ini
adalah nilai pada iterasi pertama, yaitu
. Pada perhitungan yang dilakukan sebelumnya juga telah
105 didapatkan nilai
maka berdasarkan
lexicographic ordering
, diperoleh atau
nilai .
Oleh karena , maka
diterima sebagai solusi baru. Dengan demikian, solusi saat ini menjadi
{0 – 1 – 2 – 10 – 3 – 9 – 11 – 0, 0 – 4 – 12 – 7 – 15 – 6 – 14 – 5 – 13 - 0, 0 – 8 – 16 – 0}
dengan total jarak tempuh kendaraan 245,1 km.
Dari perhitungan yang telah dilakukan menggunakan algoritma
simulated annealing
, permasalahan PDPTW di Jogja Kurir Express menghasilkan sebuah solusi yang terdiri dari 3 rute yang melayani 16 pelanggan. Adapun rekapitulasi
hasil penyelesaian masalah menggunakan
algoritma simulated annealing
adalah sebagai berikut.
Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Penyelesaian Masalah dengan Algoritma
Simulated Annealing
Iterasi ke-
Rute ke-
Perjalanan Jarak
km Waktu
Tempuh menit
I 1
– – – – – – – 2
– – – – – – – 160
3 – – –
4 – – –
Total 630
II 1
– – – – – – – 208
2 – – – – – – – – –
275 3
– – –
Total 579
Pada Tabel 3.8, pembentukan rute menggunakan algoritma
simulated annealing
menghasilkan 3 rute yang melayani 16 pelanggan dengan 2 kali iterasi. Pada iterasi pertama, terbentuk 4 rute dan menempuh perjalanan sejauh 258,6 km
106 dengan waktu penyelesaian selama 630 menit, sedangkan pada iterasi yang kedua,
terbentuk 4 rute dan kendaraan menempuh perjalanan sejauh 245,1 km dengan waktu penyelesaian 579 menit.