Latar Belakang Sasaran Nasional Tujuan

29 PEDOMAN TEKNIS PERTEMUAN KOORDINASI PENANGANAN GANGGUAN USAHA DAN KONFLIK PERKEBUNAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kasus gangguan usaha dam konflik perkebunan terus meningkat jumlah dan kualitasnya baik dalam bentuk penjarahan produksi, pengrusakan asset perusahaan, penyerobotan lahan dan tuntutan masyarakat terhadap lahan, kebun dan posisi pimpinan perusahaan. Dampak terjadinya gangguan usaha dan konflik perkebunan yaitu terganggunya keberlanjutan usaha perkebunan yang akan berpengaruh pada kondisi sosial dan ekonomi serta gangguan keamanan masyarakat dan wilayah. Permasalahan gangguan usaha dan konflik perkebunan memiliki karakter multidimensi yaitu ekonomi, politik, hukum, sosial dan lingkungan, sehingga dengan demikian penyelesaiannya tidak dapat dilakukan secara parsial dan kuratif serta harus melibatkan berbagai pihak terkait. 30 Berkaitan dengan hal tersebut diatas dalam rangka meningkatkan sinergitas antara Pusat dan Daerah dalam upaya penanganan gangguan usaha dan konflik perkebunan maka perlu diadakan Pertemuan Koordinasi Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan yang meliputi pertemuan koordinasi penanganan kasus gangguan usaha dan konflik perkebunan. Tujuan pertemuan koordinasi penanganan gangguan usaha dan konflik perkebunan yaitu untuk menyamakan persepsi dan gerak langkah dalam upaya penanganan gangguan usaha dan konflik perkebunan antara instansi di Pusat, Provinsi dan KabupatenKota.

B. Sasaran Nasional

Terlaksananya pertemuan koordinasi penanganan gangguan usaha dan konflik perkebunan di provinsi.

C. Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan Pertemuan Koordinasi Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan adalah: 1 Meningkatkan koordinasi penanganan gangguan usaha dan konflik perkebunan antar instansi terkait di Pusat, Provinsi dan Kabupatenkota. 31 2 Meningkatkan persamaan persepsi antar pihak terkait mengenai penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan.

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan