19
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN
KEGIATAN
A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan
Melakukan koordinasi
dan musyawarah kepada para pihak
stake holder untuk memperoleh kesepakatan dan mufakat dalam
rangka mendapatkan hasil yang adil win-win solution.
B. Spesifikasi Teknis
- Pengumpulan data dan informasi; - Melakukan
musyawarah dan
merumuskan kesepakatan; - Monitoring
dan evaluasi
perkembangan penanganan Konflik Perkebun;
- Menyusun laporan hasil kegiatan dan menyampaikan laporan kepada
instansi terkait.
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan Fasilitasi, Inventarisasi,
Identifikasi, dan
Penanganan Konflik Perkebunan adalah sebagai berikut:
20 1.Seluruh pihak terkait dengan
adanya konflik
perkebunan intansi
terkait Pusat
dan Daerah, Perusahaan, Pekebun
masyarakat, asosiasi dll; 2. Inventarisasi data dan informasi
terkait dengan
konflik perkebunan berdasarkan hasil
kunjungan lapangan,
pemantauan media elektronik dan
cetak serta
koordinasi dengan instansi terkait;
3. Pengecekan langsung
ke lapangan ground chek jika
terjadi konflik
usaha perkebunan;
4. Kunjungan pembinaan
dan penyuluhan kepada masyarakat
petani dan
perusahaan perkebunan;
4. Koordinasi dengan instansipihak terkait antara lain melalui forum
rapat, seminar dan workshop;
b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi sebagai berikut:
21 1. Penyusunan
rencana kerja
pelaksanaan petunjuk
pelaksanaan dan inventarisasi data konflik usaha perkebunan;
2. Koordinasi dengan
Instansi terkait
dalam pemutakhiran
data; 3. Pelaksanaan
pemantauan ke
lokasi terjadinya
konflik perkebunan. Dinas Perkebunan
ProvinsiDinas Provinsi
yang membidangi
perkebunan bekerjasama dengan pemerintah
kabupatenkota mengunjungi
lokasi konflik perkebunan; 4. Rapatpertemuan memfasilitasi
penyelesaian konflik perkebunan dengan instansi terkait;
5. Penyusunan dan
pembahasan laporan hasil rapat;
6. Tindak lanjut
penyelesaian penanganan konflik perkebunan;
7. Dinas perkebunan
provinsi melaporkan hasil kegiatannya
kepada Direktur
Jenderal Perkebuanan, Gubernur, Bupati
kasus per
kasus dan
menyampaikan laporan
akhir tahun anggaran;
22
c. Lokasi, Jenis dan Volume
Kegiatan fasilitasi,
inventarisasi, identifikasi, dan penanganan konflik
perkebunan dilaksanakan di 23 Provinsi dan 147 kabupatenKota
yang
terjadi dan
berpotensi munculnya
konflik perkebunan,
sebagai berikut:
No. Provinsi
Jumlah Kabupaten
1 Aceh
5 2
Sumatera Utara 9
3 Riau
9 4
Jambi 9
5 Sumatera Selatan
6 6
Sumatera Barat 5
7 Bengkulu
5 8
Lampung 5
9 Bangka Belitung
5 10
Kalimantan Barat 8
11 Kalimantan Timur
8 12
Kalimantan Selatan
6 13
Kalimantan Tengah
14 14
Jawa Barat 9
15 Banten
5 16
Jawa Tengah 5
17 D.I. Yogyakarta
4 18
Jawa Timur 5
23 19
Sulawesi Utara 5
20 Sulawesi Tenggara
5 21
Sulawesi Selatan 5
22 Sulawesi Barat
5 23
Sulawesi Tengah 5
Jumlah 147
IV. PEMBINAAN,