Menurut Effendi 2003, pH berkaitan erat dengan karbondioksida dan alkalinitas. Pada pH 5, alkalinitas dapat mencapai nol. Semakin tinggi nilai pH,
semakin tinggi pula nilai alkalinitas dan semakin rendah kadar karbondioksida bebas.
Kondisi perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme karena akan menyebabkan
terjadinya gangguan metabolisma dan respirasi. Disamping itu pH yang sangat rendah akan menyebabkan mobilitas berbagai senyawa logam berat terutama ion
aluminium yang bersifat toksik, semakin tinggi yang tentunya akan mengancam kelangsungan hidup organisme air. Sedangkan pH yang tinggi akan menyebabkan
keseimbangan antara amonium dan amoniak dalam air akan terganggu. Kenaikan pH diatas netral akan meningkatkan konsentrasi amoniak yang juga bersifat
sangat toksik bagi organisme Barus, 2004.
C. Kecerahan
Kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan ke dalam air dan dinyatakan dengan persen , dari beberapa panjang gelombang didaerah
spektrum yang terlihat cahaya yang melalui lapisan sekitar satu meter, jatuh agak tegak lurus pada permukaan air. Kemampuan cahaya matahari untuk menembus
sampai ke dasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan turbidity air. Kekeruhan dipengaruhi oleh benda-benda halus yang disuspensikan, seperti
lumpur dan sebagainya, adanya jasad-jasad renik plankton dan warna air Kordi dan Tancung, 2007.
Intensitas cahaya yang masuk ke dalam kolom air semakin berkurang dengan bertambahnya kedalaman perairan. Dengan kata lain cahaya mengalami
Universitas Sumatera Utara
penghilangan extinction atau pengurangan atenuasi yang semakin besar dengan bertambahnya kedalaman. Cahaya merupakan sumber energi utama dalam
ekosistem perairan. Di perairan, cahaya memiliki dua fungsi utama Jeffries dan Mills, 1996 diacu oleh Effendi, 2003, yaitu:
1. Memanasi air sehingga terjadi perubahan suhu dan berat jenis densitas dan
selanjutnya menyebabkan terjadinya pencampuran massa dan kimia air. Perubahan suhu juga mempengaruhi tingkat kesesuaian perairan sebagai
habitat bagi organisme akuatik, karena setiap organisme akuatik memiliki kisaran suhu minimum dan maksimum bagi kehidupannya.
2. Merupakan sumber energi bagi proses fotosintesis algae dan tumbuhan air.
Kedalaman penetrasi cahaya akan berbeda pada setiap ekosistem air yang berbeda. Pada batas akhir penetrasi cahaya disebut sebagai titik kompensasi
cahaya, yaitu titik pada lapisan air dimana cahaya matahari mencapai nilai minimum yang menyebabkan proses asimilasi dan respirasi berada dalam
keseimbangan. Dapat juga diartikan bahwa titik kompensasi cahaya ini, konsentrasi karbondioksida dan oksigen akan berada dalam keadaan relatif
konstan. Bagi organisme air, intensitas cahaya berfungsi sebagai alat orientasi yang akan mendukung kehidupan organisme tersebut dalam habitatnya
Barus, 2004.
D. Oksigen Terlarut DO = Dissolved Oxygen