Kepadatan Populasi K dan Kepadatan Relatif KR Pada Setiap Stasiun Penelitian Indeks Keanekaragaman H

B. Kepadatan Populasi K dan Kepadatan Relatif KR Pada Setiap Stasiun Penelitian

Berdasarkan data jumlah makrozoobentos yang diperoleh pada setiap stasiun penelitian maka didapat nilai kepadatan populasi dan kepadatan relatif sebagai berikut Tabel 3. Tabel 3. Nilai Kepadatan Populasi K dan Kepadatan Relatif KR Pada Setiap Stasiun Stasiun Kepadatan Populasi indm 2 Kepadatan Relatif I 332 99,98 II 424 99,95 III 645 99,95 Tabel menunjukkan pada stasiun III memiliki nilai kepadatan populasi K tertinggi yaitu 645 indm 2 . Sedangkan stasiun I memiliki nilai kepadatan populasi terendah yaitu 332 indm 2 . Nilai total kepadatan relatif tertinggi terdapat pada stasiun I dengan nilai 99,98 Tabel 3. Sedangkan stasiun I dan II memiliki nilai total kepadatan relatif sama yaitu 99,95 .

C. Indeks Keanekaragaman H

ʹ dan Indeks Keseragaman E Makrozoobentos Berdasarkan analisis data diperoleh nilai indeks keanekaragaman dan indeks keseragaman makrozoobentos pada masing-masing stasiun seperti terlihat pada Tabel 4 berikut: Tabel 4. Indeks Keanekaragaman H ʹ dan Indeks Keseragaman E Makrozoobentos pada Setiap Stasiun Penelitian Indeks Stasiun I II III Keanekaragaman H ʹ 1,53 1,87 1,90 Keseragaman E 0,95 0,83 0,82 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai indeks keanekaragaman yang tertinggi terdapat pada stasiun III sebesar 1,90 dan indeks keanekaragaman terendah pada stasiun I sebesar 1,53. Indeks keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun I sebesar 0,95 dan terendah pada stasiun III sebesar 0,82. D. Pengukuran Parameter Fisika Kimia Perairan Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada ketiga stasiun penelitian di perairan Danau Toba Desa Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horisan diperoleh nilai rata-rata faktor fisika kimia pada Tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5. Nilai Rata-rata Parameter Fisika Kimia di Danau Toba Desa Haranggaol Parameter Stasiun I II III Suhu o C 26 - 28 26 - 28 26 – 28 pH 7,31 7,38 7,49 Kecerahan cm 47,00 50,89 98,67 DO mgl 4,43 5,80 6,50 BOD 5 mgl 14,67 11,67 10,33 Substrat Pasir Berlumpur Pasir Berlumpur Pasir E. Hubungan Kualitas Air Danau Toba dengan Indeks Keanekaragaman Makrozoobentos Hubungan kualitas air seperti suhu X 1 , pH X 2 , DO X 3 dan BOD 5 X 4 dengan indeks keanekaragaman makrozoobentos Y pada ketiga stasiun dapat dianalisis dengan regresi linier berganda Tabel 6 Tabel 6. Analisis Regresi Parameter Fisika Kimia Perairan Dengan Indeks Keanekaragaman Makrozoobentos Parameter Komponen Hasil Analisis Regresi Suhu X 1 , pH X 2 , DO X 3 dan BOD 5 X 4 Y 2,397 − 0,153 X 1 + 0,389 X 2 + 0,065 X 3 − 0,003 X 4 R 0,710 R 2 0,505 Universitas Sumatera Utara Pembahasan A. Identifikasi Makrozoobentos Penelitian yang dilakukan pada ketiga lokasi penelitian selama 3 kali pengambilan sampel teridentifikasi 4 filum, 7 kelas, 8 ordo, 15 famili dan 18 genus makrozoobentos. Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi yang telah dilakukan bahwa filum moluska merupakan genus yang paling banyak didapatkan di Danau Toba yaitu 11 genus. Menurut Suwignyo, dkk., 1998 moluska merupakan hewan yang sangat berhasil menyesuaikan diri untuk hidup dibeberapa tempat dan cuaca. Filum moluska mempunyai bentuk tubuh yang beranekaragam, dari bentuk silindris seperti cacing dan tidak mempunyai kaki maupun cangkang sampai bentuk hampir bulat tanpa kepala dan tertutup dua keping cangkang besar. Filum arthropoda diperoleh sebanyak 5 genus, sedangkan filum annelida dan plathyhelmintes hanya didapatkan 1 genus.

B. Kepadatan Populasi K dan Kepadatan Relatif KR Pada Setiap Stasiun Penelitian