Berbagai macam pengabdian masyarakat telah dilakukan oleh UB. Pengabdian kepada masyarakat tersebut meliputi pelatihan, pelayanan masyarakat baik konsultasi bisnis maupun
teknologi tepat guna, pengembangan Desa Mitra Kerja, penerapanpengembangan Iptek, program Vucer, penerapan Iptek untuk memacu Ekspor NonMigas Vucer Multi Tahun, Unit
Jasa Usaha dan Industri UJI, Program Pengembangan Kewirausahaan, Kuliah Kerja Usaha KKU, Magang Kewirausahaan MKU, Kuliah Kewirausahaan KWU, Wirausaha Baru, Sinergi
Pemberdayaan Masyarakat Sibermas, Program Pengembangan Keuangan Pedesaan Grameen Bank, Kaji Tindak melalui program kerja sama baik dengan instansi pemerintah
maupun swasta. Kerjasama institusi dengan masyarakat
dan lembagalembaga lain di dalam maupun di luar negeri terus tumbuh dan menjadi sesuatu
yang semakin meningkatkan citra UB. Angka angka statistik yang menunjukkan peran serta
UB dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pengabdian ini cukup signifikan.
Besarnya jumlah dana yang teralokasikan dengan kecenderungan yang stabil
menunjukkan satu kekuatan dalam aspek ini. Jumlah kegiatan pengabdian kepada
Gambar 2.6. Jumlah Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
masyarakat juga menunjukkan tren meningkat meskipun terjadi fluktuasi terkait dengan ketersediaan sumber dana dari pemerintah. Jumlah
pengabdian masyarakat dapat dilihat pada Gambar 2.6. Adapun besaran dana yang disediakan untuk membiayai kegiatankegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam kurun waktu 2005
2007 mencapai Rp.27.813.693.000,00. Danadana tersebut berasal baik dari dalam UB sendiri dan juga dari luar universitas melalui kegiatan yang dikompetisikan, kerja sama, atau layanan
jasa. Jumlah ini diharapkan akan tumbuh dengan dibentuknya pusat Inkubator Bisnis yang diharapkan dapat membuka jalinan kerjasama yang lebih luas.
Tabel 2.4. Besar Dana dan Sumber Dana Pengabdian Kepada Masyarakat 20052007
2.4. Sistem Penjaminan Mutu
Peningkatan mutu secara terus menerus menjadi fokus perhatian UB. Karena itu, dibentuklah Pusat Jaminan Mutu PJM pada tanggal 12 Pebruari 2005 dengan SK Rektor No.
017ASK2005. Sesuai dengan ketetapan Ditjen Dikti maka tugas utama PJM adalah memperoleh mandat dari Rektor untuk mengembangkan dan memantau implementasi sistem
jaminan mutu UB, yaitu sebagai berikut:
Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi AIPT Universitas Brawijaya 2008 Evaluasi Diri
|
17
a.
No. Jenis Pengabdian kepada Masyarakat
Besarnya Dana Pengabdian Kepada Masyarakat x 1000 dari Sumber
Biaya dari UB Biaya dari Luar UB
1. Pelatihan tenaga penyuluh
70.600 30.000
2. Konsultasi
40.000 40.000
3. Penerapan IPTEK untuk Industri Perusahaan
242.000 2.551.800
4. Penerapan IPTEK oleh pemerintah
155.200 2.172.600
5. Penerapan IPTEK untuk Masyarakat
1.157.700 325.000
6. Pelatihan pengusaha kecilbesar
160.800 146.000
7. Kaji Tindak
21.300 20.700.693
Jumlah 1.847.600
25.966.093
b. c.
d. Mengembangkan prosedur kerja baku Manual ProsedurMP untuk:
1 Menjamin mutu dan seleksi internal proposal Program Hibah Kompetisi PHK dari Ditjen Dikti;
2 Menjamin mutu pelaksanaan PHK Ditjen Dikti tersebut melalui Monitoring dan Evaluasi Monev
3 Pendampingan pada saat visitasi PHK dari Ditjen Dikti; 4 Menjamin mutu Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat;
5 Menjamin mutu usulan akreditasi Program StudiInstitusi melalui pendampingan Monitoring dan evaluasi uji coba serta implementasi manual mutu kegiatan akademik.
Pengembangan Sistem Jaminan Mutu Akademik di UB Penyebarluasan praktek baik good practices dari suatu unit penerima PHK ke unit yang
lain. Kelembagaan dan tugas tim diperbarui tiap tahun melalui SK Rektor sesuai dinamika UB.
Berdasarkan SK. No: 023ASK2006 PJM UB tanggal 13 Pebruari 2006, maka tugas PJM diperpanjang dengan tugas pokok melanjutkan kegiatan sebelumnya.
Untuk meningkatkan keefektifan mekanisme pengendalian mutu yang ada, universitas telah mengadopsi ‘paradigma baru’ dalam meyelenggarakan pendidikan tinggi yang dibuat oleh
Ditjen Dikti Depdiknas. Sejalan dengan pelaksanaan paradigma baru, UB telah membentuk lembaga Benefit Monitoring Evaluation BME yang langsung bertanggung jawab kepada
Rektor. Pada awalnya, lembaga ini berfungsi untuk menilai keefektifan penyelenggaraan kegiatan yang didanai oleh danadana hibah kompetisi dari Ditjen Dikti maupun danadana
internal universitas. Pada perkembangan selanjutnya BME telah diubah menjadi Pusat Jaminan Mutu PJM yang bertugas memantau kinerja unitunit di dalam universitas dalam bidang
akademik pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Selain PJM terdapat Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan LP3 yang
bertanggung jawab di dalam kajian penyelenggaraan proses belajar mengajar. Saat ini LP3 sedang menerima proyek hibah kompetisi TPSDP untuk mendukung programprogramnya.
Berbagai kegiatan kajian telah dilakukan, namun hasilnya masih belum nyata diterapkan. Kegiatan utama LP3 selama ini adalah melakukan pelatihan Pekerti dan teknikteknik
pembelajaran untuk dosen serta evaluasi kurikulum. Beberapa kelemahan di dalam program akademik adalah bahwa pada saat ini 16 PS
50 dari keseluruhan PS yang terakreditasi di UB mendapatkan nilai akreditasi A, 12 PS 45 mendapatkan nilai B dari Badan Akreditasi Nasional BAN dan 1 PS mendapatkan nilai C
Gambar 2.7. Dari sisi jumlah mutlak PS yang mendapatkan akreditasi A, pada tahun 2008 terdapat penurunan karena terjadi proses penggabungan dari beberapa PS yang mendapat
akreditasi A. Dengan perkembangan pembukaan PS baru yang ada komposisi PS yang belum dan sedang menjalani proses akreditasi menjadi cukup signifikan. Untuk menjaga kualitas UB
secara menyeluruh maka pembukaan PS baru perlu dianalisis
dengan cermat agar dapat memberikan konstribusi peningkatan
PS terkareditasi A pada saat diakreditasi.
Guna peningkatan mutu secara berkelanjutan, maka rektor telah
memberikan mandat kepada PJM untuk mengembangkan sistem untuk
meningkatkan kualifikasi akreditasi PS, hingga tahun 2007, prioritas
masih diberikan pada PS S1. Untuk itu PJM telah menyusun Manual
Prosedur Pendampingan Pengusulan
Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi AIPT Universitas Brawijaya 2008 Evaluasi Diri
|
18