28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan di TK Arum Puspita ini adalah jenis penelitian tindakan kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan
yang  diberikan  oleh  guru  kepada  peserta  didik  agar  melakukan  sesuatu  yang berbeda  dari  biasanya  Suharsimi  Arikunto,  2010:  124.  Menurut  Kasihani
Kasbolah  1998:  32  tujuan  dari  melakukan  PTK  yaitu  adanya  perbaikan  dan peningkatan  dalam  proses  belajar  mengajar  didalam  suatu  kelas  agar  terdapat
peningkatan mutu dan hasil pendidikan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif,
yaitu  adanya  hubungan  kerja  sama  antara  guru  dengan  peneliti  terhadap permasalahan  yang  nantinya  ada  pemecahan  masalah  dan  disolusikan  secara
bersama.Menurut Wina Sanjaya 2010:59 dalam penelitian kolaborasi pihak yang melakukan tindakan adalah tidak harus berasal daru guru, melainkan berasal dari
pihak  luar  yang  berkeinginan  untuk  memecahkan  masalah  pembelajaran.  Dalam pelaksanaannya peneliti berkolaborasi dengan guru kelas kelompok B1 TK Arum
Puspita. Peneliti  sebagai  pengamat,  sedangkan  yang  melaksanakan  adalah  guru
kelas. Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar dalam  keterampilan  keseimbangan,  kekuatan  dan  kelincahan  anak  TK  kelompok
B1TK Arum Puspita.
29
B. Devinisi Operasional Variabel
Definisi  operasional  pada  penelitian  ini  bertujuan  untuk  membatasi  dari pengertian  dan  pemahaman  terhadap  permasalahan  yang  akan  diselesaikan  dan
teori yang akan dikaji. Adapun definisi operasional pada penelitian ini adalah: 1.
Kemampuan Motorik Kasar Kemampuan  motorik  kasar  pada  penelitian  ini  dikatakan  mengalami
peningkatan  apabila  memenuhi  kriteria  bahwa  anak  mampu  meloncat  dengan mempertahankan keseimbangan ketika meloncat agar tidak jatuh, kekuatan dalam
menyelesaikan  permainan  dan  kelincahan  dalam  mengkoordinasikan  gerakan tubuhnya,  dan  tercapainya  indikator  keberhasilan  yaitu  80.  Untuk  mengetahui
ada  atau  tidaknya  peningkatan  kemampuan  motorik  kasar  yaitu  keseimbangan, kekuatan  dan  kelincahan,  kemampuan  motorik  kasar  pada  anak  usia  dini  dapat
diketahui melalui hasil observasi. 2.
Permainan Sunda Manda Menurut  Sukirman  Dharmamulya  2008:  145-147  permainan  sunda
manda  adalah  permainan  dengan  cara  melompat  menggunakan  satu  kaki  pada sebidang  tanah  atau  lantai  yang  digambari  petak-petak  untuk  bermain  kemudian
menggunakan gacuk yang dibuat dari pecahan genting dan harus memiliki bentuk atau ukuran  yang berbeda antara satu anak dengan anak lainnya agar tidak keliru
siapa  yang  memiliki  gacuk  tersebut.  Permainan  ini  biasanya  dilakukan  oleh  dua orang atau lebih secara bergantian. Permainan sunda manda ini bersifat kompetitif
dan  tidak  terikat  pada  peraturan  yang  baku.  Permainan  sunda  manda  yang
30
dilakukan  peneliti  yaitu  berupa  modifikasi  permainan  sunda  manda  agar  dapat dilakukan oleh anak usia 5-6 tahun.
Permainan  sunda  manda  ini  menggunakan  karpet  yang  terbuat  dari  spons sebagai  alas  petaknya,  dan  tali  karet  yang  dihubungkan  dengan  cone  sebagai
rintangannya.  Cara  bermainnya  yaitu  dengan  meloncat  menggunakan  dua  kaki pada setiap petak yang sudah diberi rintangan dan dilakukan secara berurutan satu
persatu.  Melalui sunda  manda anak dapat  mempertahankan keseimbangan ketika meloncat  agar  tidak  jatuh,  memiliki  kekuatan  dalam  menyelesaikan  permainan
dan kelincahan dalam mengkoordinasikan gerakan tubuhnya.
C. Subjek dan Objek Penelitian