Pembentukan Sampel Pengganti Daftar Sampel Rumah Tangga Pengganti SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 SPDT15-DSRTP

21 Pedoman PengawasanPemeriksaan SPDT NTP 18 KABUPATEN ii Rincian Kabupaten : yang tercantum dalam rincian ini adalah kode dan nama kabupaten iii Rincian Kecamatan : yang tercantum dalam rincian ini adalah kode dan nama kecamatan iv Kolom 1 : No, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut v Kolom 2 : Kode dan Nama DesaKelurahan vi Kolom 3 : Nomor Blok Sensus vii Kolom 4 : NURT, adalah nomor urut rumah tangga tani yang diurutkan dalam satu kabupaten viii Kolom 5 : Nama Kepala Rumah Tangga ix Kolom 6 : Alamat x Kolom 7 : Subsektor sampel SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 xi Kolom 8 : Komoditas sampel terpilih SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 xii Kolom 9: Kode hasil pencacahan, berisi kode hasil pencacahan rumah tangga yaitu: 1 : rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel dan output yang dihasilkan merupakan produk standar 2 : rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel tetapi output yang dihasilkan bukan merupakan produk standar 3 : rumah tangga ditemukan tetapi komoditas yang diusahakan tidak sesuai dengan komoditas terpilih sampel 4 : bukan rumah tangga pertanian 5 : tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan 6 : menolak 7 : tidak ditemukan 8 : rumah tangga ditemukan tetapi tidak memenuhi BMU 9 : rumah tangga ditemukan tetapi jumlah anggota rumah tangga ART = 1 atau ART 10 22 Pedoman PengawasanPemeriksaan SPDT NTP 18 KABUPATEN

3.8. Prosedur Penggantian Sampel

Penggantian sampel rumah tangga usaha pertanian dapat dilakukan apabila hasil pencacahan rumah tangga isian kolom 9 SPDT15-DSRTU tersebut berkode 2 sampai 9. Jika rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel tetapi output yang dihasilkan bukan merupakan produk standar, rumah tangga ditemukan tetapi komoditas yang diusahakan tidak sesuai dengan komoditas terpilih sampel, rumah tangga tersebut bukan rumah tangga pertanian, rumah tangga tersebut tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan, menolak, tidak ditemukan, ditemukan tetapi tidak memenuhi BMU, atau ditemukan tetapi jumlah anggota rumah tangga ART = 1 atau ART 10 maka pencacah harus melaporkan kondisi tersebut kepada pemeriksa. Selanjutnya pemeriksa melaporkan ke BPS Kabupaten untuk dicarikan sampel pengganti rumah tangga tersebut. Prosedur penggantian sampel yang dilakukan oleh BPS Kabupaten adalah mencari rumah tangga pada daftar sampel pengganti SPDT15-DSRTP sesuai dengan komoditas rumah tangga sampel utama. BPS Kabupaten menginformasikan rumah tangga sampel pengganti tersebut kepada pemeriksa dan selanjutnya pemeriksa menginformasikannya kepada pencacah. Jika rumah tangga pengganti tidak berhasil dicacah karena beberapa alasan, maka prosedur penggantian sampel sama dengan prosedur sebelumnya. BPS Kabupaten melakukan pencarian rumah tangga sampel pengganti pada daftar SPDT15-DSRTP. Contoh: Dari daftar sampel NURT 005 adalah rumah tangga Pak Mahmud sebagai sampel usaha palawija dengan komoditas jagung dikunjungi oleh pencacah. Namun ternyata Pak Mahmud tidak mengusahakan jagung melainkan kedelai. Maka carilah sampel pengganti dari SPDT15-DSRTP dengan komoditas yang sesuai dengan komoditas sampel utama sebagai sampel pengganti untuk rumah tangga pak Mahmud. Misalkan ditemukan rumah tangga Pak Toni nomor urut 008 pada daftar SPDT15-DSRTP mengusahakan komoditas yang sama dengan Pak Mahmud yaitu jagung. Maka rumah tangga Pak Toni menjadi sampel pengganti dari rumah tangga Pak Mahmud.

3.9. Cakupan Rumah Tangga

Responden SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 adalah rumah tangga tani. Rumah tangga tani adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya berusaha di sektor pertanian. 23 Pedoman PengawasanPemeriksaan SPDT NTP 18 KABUPATEN Satu rumah tangga tani hanya bisa menjadi responden pada satu subsektor pertanian. Bila suatu rumah tangga tani telah menjadi responden pada suatu subsektor, maka rumah tangga tersebut tidak bisa menjadi responden pada subsektor yang lain. Rumah tangga dibedakan menjadi dua macam: 1. Rumah tangga biasa 2. Rumah tangga khusus Dalam kegiatan ini yang dicakup hanya rumah tangga biasa. Rumah tangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisiksensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola bersama- sama menjadi satu. Petani adalah orang yang mengusahakanmengelola usaha pertanian baik pertanian tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan yang bertujuan sebagian atau seluruh hasil produksinya untuk dijual. Namun yang dicakup dalam survei ini hanya petani yang mengusahakan usaha pertanian Subsektor Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan dan Perikanan. Petani yang dimaksud adalah petani penggarap baik sebagai pemilik lahan pertanian, penyewa maupun bagi hasil. Dengan demikian, orang yang bekerja di sawahladang orang lain dengan menerima upah buruh tani bukan petani. Begitu juga dengan orang yang mengembalakan ternak, tukang memberi makan ternak milik orang lain dengan menerima upah, bukanlah peternak. Syarat rumah tangga tani yang dapat menjadi responden survei ini bila: a. Jumlah anggota rumah tangganya lebih dari 1 dan kurang dari 11 1jumlah ART11. b. Salah satu anggota rumah tangga mengusahakan komoditas utama pertanian terpilih. c. Persentase rata-rata penghasilan rumah tangga selama setahun yang lalu dari sektor pertanian harus lebih dari 50 persen terhadap total penghasilan rumah tangga. d. Komoditas jenis usaha sektor pertanian harus memenuhi syarat Batas Minimal Usaha BMU. e. Komoditas yang diusahakan sudah menghasilkan dan dijual selama referensi waktu survei. Referensi waktu survei ini adalah selama setahun yang lalu.