Cakupan Rumah Tangga METODOLOGI

23 Pedoman PengawasanPemeriksaan SPDT NTP 18 KABUPATEN Satu rumah tangga tani hanya bisa menjadi responden pada satu subsektor pertanian. Bila suatu rumah tangga tani telah menjadi responden pada suatu subsektor, maka rumah tangga tersebut tidak bisa menjadi responden pada subsektor yang lain. Rumah tangga dibedakan menjadi dua macam: 1. Rumah tangga biasa 2. Rumah tangga khusus Dalam kegiatan ini yang dicakup hanya rumah tangga biasa. Rumah tangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisiksensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola bersama- sama menjadi satu. Petani adalah orang yang mengusahakanmengelola usaha pertanian baik pertanian tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan yang bertujuan sebagian atau seluruh hasil produksinya untuk dijual. Namun yang dicakup dalam survei ini hanya petani yang mengusahakan usaha pertanian Subsektor Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan dan Perikanan. Petani yang dimaksud adalah petani penggarap baik sebagai pemilik lahan pertanian, penyewa maupun bagi hasil. Dengan demikian, orang yang bekerja di sawahladang orang lain dengan menerima upah buruh tani bukan petani. Begitu juga dengan orang yang mengembalakan ternak, tukang memberi makan ternak milik orang lain dengan menerima upah, bukanlah peternak. Syarat rumah tangga tani yang dapat menjadi responden survei ini bila: a. Jumlah anggota rumah tangganya lebih dari 1 dan kurang dari 11 1jumlah ART11. b. Salah satu anggota rumah tangga mengusahakan komoditas utama pertanian terpilih. c. Persentase rata-rata penghasilan rumah tangga selama setahun yang lalu dari sektor pertanian harus lebih dari 50 persen terhadap total penghasilan rumah tangga. d. Komoditas jenis usaha sektor pertanian harus memenuhi syarat Batas Minimal Usaha BMU. e. Komoditas yang diusahakan sudah menghasilkan dan dijual selama referensi waktu survei. Referensi waktu survei ini adalah selama setahun yang lalu. 24 Pedoman PengawasanPemeriksaan SPDT NTP 18 KABUPATEN f. Hasil produksi komoditas jenis usaha subsektor pertanian minimal 11 persen dari produksi normal. g. Rumah tangga berdomisili di wilayah sampel minimal 1 tahun. h. Usaha sektor pertanian tidak berbadan hukum.

3.10. Tata Cara Berwawancara

a. Pada saat berkunjung hendaknya berpakaian yang wajar dan sopan. b. Sebelum memasuki rumah untuk mengadakan wawancara, mintalah ijin dahulu dengan mengucapkan salam, mengetuk pintu atau dengan cara lain yang biasa berlaku. c. Awali wawancara dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kedatangan pencacah. Bila perlu tunjukkan surat tugas dan tanda pengenal petugas. d. Pada saat melakukan pencacahan, banyak ditemui berbagai macam sikap dan tingkah laku responden, gunakan kecakapan, kesabaran, keramahan selama berwawancara. e. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang menyimpang dari pelaksanaan survei, kembalikan pembicaraan secara bijaksana ke arah daftar isian. f. Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang diberikan dan jangan kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang dalam menghadapi suasana yang tidak diinginkan. g. Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden dan jawablah pertanyaan responden dengan tepat dan jelas. h. Setelah selesai melakukan pencacahan, jangan lupa mengucapkan terima kasih dan memberitahukan tentang kemungkinan kunjungan ulang bila masih ada keterangan yang diperlukan. i. Lakukan kunjungan ulang jika diperlukan. Hal ini mungkin terjadi jika pada kunjungan pertama keterangan yang diperlukan tidak berhasil diperoleh. 25 Pedoman PengawasanPemeriksaan SPDT NTP 18 KABUPATEN

BAB IV PEMERIKSAAN DAFTAR

Pada dasarnya pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa mencakup 4 kegiatan pokok yaitu: 1. Memeriksa isian Blok I: Pengenalan tempat, apakah sudah diisi dengan benar dan jelas. 2. Memeriksa isian Blok III s.d Blok VI yang meliputi kewajaran isian dan konsistensi isian antar kolom, antar rincian, antar blok. Jika terjadi penyimpangan dari aturan yang telah ditentukan dalam buku pemeriksaan, dapat diterima bila ada catatan pada blok catatan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 3. Pemberian kode jenis komoditas. 4. Mengisi Blok II setelah semua rincian per blok yakin telah diperiksa dengan benar. Petunjuk umum Pemeriksaan : 1. Memeriksa cara penulisan isian. 2. Memeriksa isian kotak dari kode yang dilingkari. 3. Memeriksa isian kotak dari pilihan jawaban kode yang tersedia. 4. Memeriksa isian kotak dari pemindahan angka yang ada di sebelah kirinya. 5. Memeriksa kewajaran setiap isian data. Misal luas tanam, luas panen, total produksi, nilai konsumsi dll. 4.1. Daftar SPDT15-K A. Blok I 1. Rincian 1 s.d 5 dan rincian 7 s.d 9.a harus sesuai dengan SPDT15-DSRT. 2. Rincian 6 nomor urut sampel diisi sesuai nomor urut sampel yang ditentukan BPS kabupaten. 3. Rincian 8 subsektor harus ada isian. 4. Rincian 9.a. jenis komoditas utama terisi jika rincian 8 tidak berkode 5 dan harus sama dengan isian subblok III.C nomor urut 1. 5. Isikan kode komoditas pada kotak yang disediakan pada rincian 9.a. 6. Rincian 9.b hanya terisi jika rincian 8 berkode 5.