12 Pada transmisi digital menggunakan teknik modulasi BPSK, yaitu
mengirimkan 1 dari 2 sinyal yang mungkin selama interval waktu tertentu dimana setiap sinyal terkirim antara “0” dan “1”. Pada BPSK sinyal
ditumpangkan pada sinyal pembawa, mempunyai dua kemungkinan dari setiap bitnya yang akan ditransmisikan. Output dari modulator BPSK
menghasilkan sinyal yang termodulasi. •
Quandrate Phase Shift Keying QPSK Modulasi QPSK menggunakan empat titik pada diagram lingkaran. Dengan
empat tahap, QPSK dapat mendekode dua bit per simbol. Hal ini berarti dua kali dari BPSK. Walaupun QPSK dapat dipandang sebagai suatu modulasi
quaternar, maka lebih mudah untuk melihatnya sebagai dua quadrature carriers yang termodulasi sendiri.
2.3 Wavelength Division Multiplexing WDM
Dalam komunikasi serat optik, teknik WDM wavelength division multiplexing merupakan suatu teknik transmisi yang memamfaatkan cahaya
dengan panjang gelombang yang berbeda-beda sebagai kanal informasi, sehingga setelah dilakukan proses multiplexing seluruh panjang gelombang tersebut dapat
ditransmisikan melalui sebuah serat optik. Konsep ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1970 , dan pada tahun 1978 sistem WDM telah terealisasi di
laboratorium. Sistem WDM pertama hanya menggabungkan 2 sinyal, kemudian pada perkembangannya beberapa sistem telah sukses mengakomodasikan
sejumlah panjang gelombang dalam sehelai serat optik yang masing-masing berkapasitas 2,5 Gbps sampai 5 Gbps. Namun penggunaan WDM menimbulkan
permasalahan baru, yaitu ke-nonlinieran serat optik dan efek dispersi yang
Universitas Sumatra Utara
13 semakin signifikan sehingga menyebabkan terbatasnya jumlah panjang
gelombang 2 sampai 8 buah saja di kala itu. Pada perkembangan selanjutnya, jumlah panjang gelombang yang dapat
diakomodasikan oleh sehelai serat optik bertambah mencapai puluhan buah dan masing-masing panjang gelombang pun juga mengalami peningkatan yakni pada
kisaran 10 Gbps, kemampuan ini merujuk pada apa yang disebut DWDM [2]. Teknologi WDM pada dasarnya adalah teknologi transport untuk
menyalurkan berbagai jenis trafik data, suara, dan video secara transparan, dengan menggunakan panjang gelombang λ yang berbeda-beda dalam suatu
fiber tunggal secara bersamaan. Implementasi WDM dapat diterapkan baik pada jaringan long haul jarak jauh maupun untuk aplikasi short haul jarak dekat.
WDM populer karena memungkinkan untuk mengembangkan kapasitas jaringan tanpa menambah jumlah serat. Sistem WDM dibagi menjadi 2 segmen yaitu dense
dan coarse WDM [3]. Teknologi CWDM dan DWDM didasarkan pada konsep yang sama yaitu
menggunakan beberapa panjang gelombang cahaya pada sebuah serat optik, tetapi kedua teknologi tersebut berbeda pada jarak antar panjang gelombang, jumlah
kanal, dan kemampuan untuk memperkuat sinyal pada medium optik. Pada dasarnya, teknologi WDM memiliki prinsip kerja yang sama dengan
media transmisi yang lain, yaitu untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ketempat lain. Namun, dalam teknologi WDM pada suatu kabel atau serat optik
pengiriman informasi dapat dilakukan secara bersamaan melalui kanal yang berbeda. Setiap kanal ini dibedakan dengan menggunakan prinsip perbedaan
panjang gelombang wavelength yang dikirimkan oleh sumber informasi.
Universitas Sumatra Utara
14 Penggunaan teknologi WDM menawarkan kemudahan dalam hal
peningkatan kapasitas transmisi dalam suatu sistem komunikasi serat optik, khususnya kabel laut. Hal ini dimungkinkan karena setiap sumber data memiliki
sumber optiknya masing-masing, yang kemudian digandengkan ke dalam sebuah serat optik. Meski demikian, besarnya daya untuk masing-masing sumber optik
mesti dibatasi karena serat optik yang dipergunakan akan mengalami ke- nonliniearan apabila jumlah total daya dari sumber-sumber optik tersebut
melebihi suatu ambang nilai, yang besarnya tergantung pada jenis ke- nonliniearan-nya. Gambar 2.2 memperlihatkan diagram suatu sistem WDM.
Gambar 2.2 Diagram suatu sistem WDM
Gambar 2.3 menunjukkan pengaturan jarak antar kanal dalam suatu sistem WDM, yang besarnya lebih kurang 1 nm. Dengan demikian, di sisi penerima
mesti ditempatkan suatu filter guna mencegah terjadinya cakap-silangcrosstalk dari kanal-kanal yang berdekatan.
Universitas Sumatra Utara
15
Gambar 2.3 Jarak antarkanal dalam sistem WDM
2.2 Dense Wavelength Division Multiplexing DWDM