7
BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK
2.1 Umum
Perkembangan teknologi telekomunikasi memungkinkan penyediaan sarana telekomunikasi dengan biaya relatif rendah, mutu pelayanan tinggi, cepat,
aman, dan juga kapasitas bandwidth yang besar dalam menyalurkan informasi. Seiring dengan perkembangan telekomunikasi yang cepat maka kemampuan
sistem transmisi dengan menggunakan teknologi serat optik semakin dikembangkan, sehingga dapat menggeser penggunaan sistem transmisi
konvensional dimasa mendatang, terutama untuk transmisi jarak jauh. Dampak dari perkembangan teknologi ini adalah perubahan jaringan
analog menjadi jaringan digital baik dalam sistem switching maupun dalam sistem transmisinya. Hal ini akan meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi
yang dikirim, serta biaya operasi dan pemeliharaan yang lebih ekonomis. Sebagai sarana transmisi dalam jaringan digital, serat optik berperan sebagai pemandu
gelombang cahaya. Serat optik dari bahan gelas atau silika dengan ukuran kecil dan sangat ringan dapat mengirimkan informasi dalam jumlah besar dengan rugi-
rugi relatif rendah. Dalam sistem komunikasi serat optik, informasi diubah menjadi sinyal optik cahaya dengan menggunakan sumber cahaya LED atau
Diode Laser. Kemudian dengan dasar hukum pemantulan sempurna, sinyal optik yang berisi informasi dilewatkan sepanjang serat pada penerima, selanjutnya
detektor optik akan mengubah sinyal optik tersebut menjadi sinyal listrik kembali [1]. Gambar 2.1 memperlihatkan sebuah diagram blok sistem komunikasi.
Universitas Sumatra Utara
8
Gambar 2.1 Blok Diagram Sistem Komunikasi
Komunikasi optik merupakan salah satu bentuk teknologi komunikasi yang terbaru dan paling canggih yang menggunakan gelombang elektromagnetik.
Di satu sisi, hal itu berbeda dengan komunikasi radio dan komunikasi microwave yang menggunakan panjang gelombang yang lebih pendek. Komunikasi optik
adalah salah satu jenis teknologi telekomunikasi yang menggunakan cahaya sebagai media transmisinya. Sebuah komunikasi optik terdiri dari pemancar yang
mengkode pesan menjadi sinyal optik, kemudian pada sisi penerima sinyal tersebut dibawa ke tujuan.selanjutnya pada receiver pesan tersebut diolah dari
sinyal optik yang diterima. Sistem komunikasi serat optik pada umumnya terdiri dari media transmisi
dan penerima. Pada sisi pengirim, informasi yang akan dikirimkan terlebih dahulu diubah ke bentuk sinyal listrik oleh sebuah transducer sebelum ditransmisikan.
Oleh modulator informasi yang terdapat dalam sinyal listrik tersebut diubah lagi ke format yang sesuai. Sejumlah daya diberikan pengirim ke kanal informasi oleh
pengkopel kanal masukan agar sinyal listrik termodulasi dapat diterima pada sisi penerima. Pengkopel kanal keluaran memberi daya ke kanal informasi ke
Universitas Sumatra Utara
9 detektor. Isyarat termodulasi diubah oleh fotodetector menjadi sinyal listrik. Dan
setelah dipisahkan dari pembawanya, sinyal listrik diubah menjadi sinyal aslinya oleh suatu transducer.
2.2 Skema Modulasi Pada Komunikasi Optik