28
BAB III CROSSTALK DAN BIT ERROR RATE PADA MULTIWAVELENGTH
OPTICAL CROSS CONNECT 3.1
Umum
Optical Cross Connect OXC adalah salah satu elemen jaringan yang penting yang memungkinkan dilakukannya rekonfigurasi jaringan optik, dimana
lintasan cahaya dapat ditingkatkan dan diturunkan sesuai kebutuhan [6]. Hal ini menawarkan fleksibilitas routing dan dapat meningkatkan kapasitas transport
jaringan WDM. Timbulnya crosstalk pada sebuah kanal optik tertentu karena interferensi dengan sinyal lain ketika dipropagasikan melalui berbagai elemen
jaringan WDM dapat mengakibatkan masalah yang serius. Crosstalk pada OXC adalah salah satu kriteria mendasar yang menentukan kinerja jaringan WDM.
Crosstalk menghasilkan perpindahan daya dari satu kanal ke kanal lainnya. Karena Crosstalk faktor yang menyebabkan keterbatasan, maka penggunaan OXC
pada jaringan WDM secara komersial dihindari.
3.2 Optical Cross Connect OXC
Pengembangan jaringan WDM membawa kepada dibutuhkannya sebuah skema peruteean panjang gelombang secara dinamis dinamic wavelength
routing yang dapat merekonfigurasi jaringan seraya memelihara nonblocking- nya. Sama seperti switch digital elektronik pada jaringan telepon. Penggunaan
perutean dynamic routing juga memecahkan keterbatasan panjang gelombang yang tersedia melalui teknik penggunaan kembali panjang gelombang
Wavelength-reuse. Penggunaan dan fabraksi OXC telah menjadi topik yang penting sejak penemuan WDM [7].
Universitas Sumatra Utara
29
Gambar 3.1 Skema sebuah Optical Cross Connect yang didasarkan pada Optical
Switch Gambar 3.1 menunjukkan skema umum sebuah OXC. Perangkatnya
memiliki N port masukan, masing-masing port menerima sebuah sinyal WDM yang terdiri dari M panjang gelombang. Demultiplexer memisahkan sinyal
tersebut ke dalam panjang gelombang masing-masing dan mendistribusikan tiap- tiap panjang gelombang ke kumpulan M unit switch, masing-masing unit
menerima N sinyal masukan dengan panjang gelombang yang sama. Sebuah port masukan dan keluaran tambahan ditambahkan ke switch untuk meningkatkan
pengurangan atau penambahan sebuah kanal tertentu. Tiap-tiap unit switching memuat N unit optical switch yang dikonfigurasikan untuk merutekan sinyal-
sinyal dalam bentuk yang diinginkan. Keluaran dari semua unit-unit switching dikirim ke N multiplexer, yang menggabungkan M masukannya untuk
membentuk sinyal WDM. Dengan demikian sebuah OXC membutuhkan N multiplexer, N demultiplexer, dan MN+12 optical switch.
3.2.1 Multiplexer dan Demultiplexer
Universitas Sumatra Utara
30 Multiplexer dan demultiplexer merupakan komponen penting dalam sistem
WDM. Demultiplexer membutuhkan sebuah mekanisme dalam pemilihan panjang gelombang dan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kategori [6],
yaitu: 1.
Demultiplexer yang didasarkan pada difraksi, menggunakan sebuah elemen dispersi angular, misalnya sebuah kisi dfraksi yang menghaburkan cahaya
yang terjadi secara ruang ke berbagai komponen panjnag gelombang 2.
Demultiplexer yang didasarkan pada interferensi, menggunakan perangkat seperti fiber optik dan pengkopel direksional.
Kinerja multiplexer terutama ditentukan oleh besarnya insertion loss pada tiap-tiap kanal. Kinerja demultiplexer lebih ketat, pertama kinerja demultiplexer
sebaiknya dipengaruhi oleh polaritas sinyal WDM. Kedua, demultiplexer sebaiknya memisahkan tiap-tiap kanal tanpa perusakan dari kanal yang
berdekatan. Dalam praktiknya, perusakan sebagian daya sering terjadi, khususnya pada sistem DWDM dengan interchannel spacing yang kecil. Perusakan daya ini
dinyatakan sebagai crosstalk dan untuk memberikan kinerja sistem yang memuaskan maka nilai crosstalk ini sebaiknya bernilai -20dB [7].
3.2.2 Optical Switch
Optical Swicth yang paling sederhana adalah mechanical switching [7]. Sebuah cermin sederhana dapat dijadikan Switch apabila arah keluaranya dapat
diubah dengan memiringkan cermin tersebut. Tidaklah praktis apabila cermin yang digunakan berukuran besar karena jumlah Switch yang dibutuhkan
berukuran besar karena jumlah Switch yang dibutuhkan untuk membuat OXC adalah banyak. Oleh sebab itu, digunakan teknologi Micro-Electro Mechanical
Universitas Sumatra Utara
31 System MEMS sebagai switching. Gambar 3.2 menunjukkan sebuah Optical
Switch MEMS 8x8 yang memuat arah dan cermin mikro yang bebas berotasi. Cermin-cermin yang kecil ini dapat memantulkan 100 sinyal cahaya ataupun
sebagainya partical transmission. Rugi-rugi juga relatif lebih kecil [8].
Gambar 3.2 Optical Switch MEMS 8x8 dengan Cermin Mikro yang bebas
Berotasi
3.3 Crosstalk