GAMBARAN KONDISI TRANSPORTASI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB IV PENYAJIAN DATA

Administrasi transportasi di Dinas Perhubungan diarahkan untuk memenuhi hak asasi setiap orang dibidang perhubungan tanpa diskriminasi melalui pelayanan publik yang p rofession-nal. Namun sejauh ini pelayanan publik yang diberikan instansi pemerintah maupun birokrasi masih jauh dari kata memuaskan , padahal administrasi perhubungan yang dijalankan sesuai dengan system professional akan mempermudah berbagai urusan yang diperlukan masyarakat berupa pelayanan publik dan penyalahgunaan untuk menetapkan kebijakan pembangunan. Oleh karenanya masalah yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu melihat bagaiman Implementasi kebijakan pelayanan transportasi di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara, maka penulis mencoba menggali segala sesuatu informasi yang berhubungan dengan Sistem Pelayanan Transportasi Di Dinas Perhubungan Sumatera Utara.

4.1 GAMBARAN KONDISI TRANSPORTASI PROVINSI SUMATERA UTARA

Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu Provinsi yang memiliki moda transportasi yang lengkap, yaitu angkutan jalan raya, kereta api, angkutan sungai, danau dan penyeberangan, angkutan laut serta angkutan udara. Pesatnya pembangunan sektor pertanian, industri dan perdagangan hanya dapat diantisipasi dengan pembangunan sector transportasi untuk menumbuh-kembangkan perekonomian daerah, Universitas Sumatera Utara disamping mendukung pembangunan dibidang sosial, budaya dan politik di Provinsi Sumatera Utara. Peran transportasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi meningkat sejalan dengan pertumbuhan Produk Regional Domestik Bruto Sumatera Utara dan perubahan struktur ekonomi dimana Sektor Pertanian tumbuh lebih cepat dari Sektor Industri. Peningkatan pertumbuhan dan perubahanpergeseran nilai ini memerlukan peningkatan jasa perhubungan, khususnya transportasi dan telekomunikasi. Disisi lain, transportasi berperan juga dalam penyebaran penduduk ke seluruh wilayah, sehingga transportasi tidak hanya berperan dalam menumbuh-kembangkan perekonomian nasional tetapi juga mendukung pembangunan di bidang-bidang lainnya. Pembangunan sistem transportasi yang efisien, efektif dan terpadu sangat diperlukan dalam upaya menekan biaya transportasi, sehingga produk-produk industri dan pertanian menjadi lebih kompetitif di pasar internasional yang pada gilirannya mendatangkan devisa khususnya bagi daerah dan negara pada umumnya. Disamping itu keterpaduan sistem transportasi antar moda diperlukan, dimana jaringan transportasi merupakan satu kesatuan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan transportasi darat, laut dan udara. Dalam rangka mewujudkan pembangunan transportasi yang efisien, efektif dan terpadu tersebut, maka sistem transportasi perlu ditata sedemikian rupa, dengan tetap mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah . Potensi dan kondisi sektor Perhubungan Provinsi Sumatera Utara yang meliputi subsektor Perhubungan Darat, Perhubungan Laut dan Perhubungan Udara, serta sarana pendukungnya adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

A. Transportasi Darat

1. Angkutan Jalan

Pembangunan transportasi jalan merupakan bagian yang amat penting dalam pembangunan Sumatera Utara karena mobilisasi manusia, barang dan jasa masih didominasi angkutan transportasi jalan raya yang tentunya sangat tergantung pada kondisi prasarana jalan. Oleh karena itu tujuan pembangunan transportasi jalan adalah meningkatkan pelayanan jasa transportasi secara efisien, handal, berkualitas, aman, harga terjangkau dan menwujudkan sistem transportasi wilayah secara intermoda dan terpadu dengan pembangunan wilayah dan menjadi bagian dari suatu sistem distribusi yang mampu memberikan pelayanan dan manfaat bagi masyarakat luas, termasuk meningkatkan jaringan desa kota yang memadai. Pelayanan ini telah ditunjang dengan sarana dan prasarana yang terus ditingkatkan, namun karena adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan kinerja pelayanan mengalami penurunan. Dinas Perhubungan terus mengupayakan ketersediaan baik sarana dan prasarana yang memadai namun karena keterbatasan dana serta masih rendahnya peran swasta maka dirasakan ketidakseimbangan antara demand permintaan dengan supply penawaran pengguna jasa dengan ketersediaan sarana dan prasarana. Demikian pula dengan angkutan umum di Sumatera Utara. Persaingan dan perang tarif angkutan udara telah memindahkan masyarakat yang dahulu menggunakan jasa angkutan umum bus kini beralih ke angkutan udara pesawat terbang. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Departemen Perhubungan sebagai regulator dalam permasalah transportasi di Indonesia Universitas Sumatera Utara 1.Jaringan Pelayanan Angkutan Orang Kendaraan angkutan orang dengan kendaraan umum dikelompokkan menurut wilayah pelayanan, operasi pelayanan dan perannya. Menurut wilayah pelayanannya angkutan penumpang terdiri dari : angkutan kota, angkutan perdesaan dan angkutan lintas batas negara. Menurut operasi dan pelayanan angkutan penumpang dengan kendaraan umum terdiri dari : trayek tetap dan teratur serta tidak dalam trayek. Trayek tetap dan teratur yaitu : a.Trayek antar kota antar Provinsi AKAP dan lintas batas negara, trayek ini pelayanannya lebih dari satu Provinsi. bTrayek antar kota dalam Provinsi AKDP, trayek ini berada pada satu Provinsi, namun lintas kabupaten kota atau melebihi satu wilayah kabupaten kota. cTrayek perkotaan perdesaan, angkutan umum yang melayani hanya pada satu kota atau hanya pada satu kabupaten Selanjutnya angkutan umum tidak dalam trayek terdiri dari : d.Pengangkutan dengan taksi yang melayani hanya dalam wilayah administratif kota atau melampaui satu kabupaten kota dalam satu satu Provinsi atau melayani wilayah administrasi kota lebih dari satu Provinsi. e.Dengan cara sewa dan keperluan pariwisata pelayanannya tidak dibatasi wilayah administrasinya. Di Sumatera Utara dapat dikemukakan perkembangan pelayanan trayek tetap dan teratur serta pelayanan tidak dalam trayek. Universitas Sumatera Utara Khusus pelayanan angkutan barang dengan kendaraan umum, tidak terbatas wilayah pelayanannya. Untuk keperluan keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas, maka jaringan lintas angkutan khusus angkutan peti kemas telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Dephub sebagai berikut : 1.Jaringan Prasarana a. Jembatan Timbang Jembatan timbang merupakan alat untuk pengawasan kendaraan barang beserta muatannya. Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka pengawasan terhadap berat kendaraan beserta muatannya adalah melalui pengoperasian Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor UPPKB atau Jembatan Timbang. Peralatan timbang dimaksud ditempatkan dibeberapa ruas jalan nasional yang merupakan akses masukkeluar Sumatera Utara. Dasar hukum penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor yaitu : 1.Undang-Undang No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan 2.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Dan Pemerintah Daerah KabupatenKota. 3.Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana Dan Lalu Lintas Jalan 4.Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.5 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor Di Jalan. Universitas Sumatera Utara 5.Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor No. 14 Tahun 2007 Tentang Retribusi Denda Kelebihan Muatan. 6.eraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 31 Tahun 2008 Tentang Penentuan Lokasi UPPKB yang Operasional Di Sumatera Utara Adapun fungsi UPPKB sesuai Kepmenhub Nomor 5 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan yaitu : 1.Pengawasan berat kendaraan beserta muatannya. 2.Pengamanan terhadap prasarana jalan. 3.Inventarisasi dan evaluasi arus ekonomi meliputi : asaltujuan, jenis dan volume barang. Provinsi Sumatera Utara memiliki Unit Penimbangan Kendaraan Bermotor sebanyak pada 12 lokasi yaitu : Gebang, Tanjung Morawa I, Tanjung Morawa II, Dolok Estate, Aek Kanopan, Pinang Awan, Dolok Merangir, Simpang Dua, Sibolangit, Runding, Pal XI dan Jembatan Merah. Tabel - 1 Data Teknis Unit Pelaksanan Penimbangan Kendaraan Bermotor UPPKB di Sumatera Utara No. UPPKB Lokasi Merk Pesawat Kapasitas Luas M2 Gedun g Tanah Universitas Sumatera Utara No. UPPKB Lokasi Merk Pesawat Kapasitas Luas M2 Gedun g Tanah 1. Gebang Jl. Medan- P.Brandan Km. 68,8 Gebang Digital Electronic 40 ton 180,80 1.483,65 2. Sibolangit Jl. Medan- Berastagi Bandar Baru, Deli Serdang Digital Electronic 60 ton - - 3. Tanjung Morawa I Jl. Medan- Tjg.Morawa Km. 15,5 Deli Serdang Digital Electronic 40 ton 161 1.600 4. Tanjung Morawa II Jl. Medan- Tjg.Morawa Km. 22 Deli Serdang Digital Electronic 40 ton 193 1.300 5. Dolok Estate Jl. Medan-Kisaran Km.122 Asahan Digital Electronic 40 ton 129,25 4.000 6. Aek Kanopan Jl. Medan- R.Prapat Km.22 Pretles type 3x16 60 ton 288 1800 Universitas Sumatera Utara No. UPPKB Lokasi Merk Pesawat Kapasitas Luas M2 Gedun g Tanah Labuhan Batu M 7. Dolok Merangir Jl.Medan- P.Siantar Digital Electronic 40 ton 70 1.600 8. Simpang Runding Jl. Medan-Bts Aceh Km. 151 Dairi Digital Electronic 40 ton 117 504 9. Simpang Dua Jl. Medan-Parapat Km.132 P.Siantar Digital Electronic 50 ton 51,75 360 10. PAL XI Jl. Medan- P.Sidempuan Km. 476 Tapsel Digital Electronic 40 ton 500 750 11. Jembatan Merah Jl. Medan- Bts.Sumbar Km.572 Madina Digital Electronic 40 ton 68,22 1.800 12. Aek Batu Jl. Raya Kota Pinang Km.10,2 Lab. Batu Digital Electronic 40 ton 140,5 9.000 Universitas Sumatera Utara Dari semua jembatan timbang yang ada, rata-rata memiliki pesawat timbang yang sudah tua dan yang memiliki gudang yang memadai hingga saat ini hanya dua lokasi yaitu : Aek Kanopan dan Sibolangit. a.Terminal Transportasi Jalan Sebagai prasarana naikturun penumpang angkutan umum serta untuk berpindah moda angkutan, pemerintah kabupatenkota menyediakan terminal angkutan jalan. Dibeberapa KabupatenKota keberadaan terminal masih belum berfungsi secara optimal, yang umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : 1 Letak terminal yang kurang sesuai justru menambah waktu perjalanan orang 2 Minimnya fasilitas terminal, baik fasilitas utama maupun penunjang 3 Keamanan penumpang Tabel - 2 Terminal Transportasi Jalan di Sumatera Utara o Terminal KabKota Tipe Luas m 2 Amplas Medan A 26.580 Universitas Sumatera Utara o Terminal KabKota Tipe Luas m 2 Pinang Baris Medan A 19.940 Sitinjo Dairi A 30.000 Sarantama P.Siantar A Bandar Kajum T.Tinggi A 30.000 Tarutung Tap. Utara A 40.000 Kisaran Asahan A 50.000 Penyabungan Madina A 18.000 Rantau Prapat Lab.Batu B 40.000 Sibolga Sibolga B 10.954 Lubuk Pakam Deli Serdang B 10.000 Kabanjahe Karo B 1.500 Sosorsaba Simalungun B - Perdagangan Simalungun B - Ikan Paus Binjai B 16.000 Bohorok Langkat B 10.000 Pasar X Tjg. Pura Langkat B 7.500 Selesai Langkat B 12.000 Tanjung Beringin Langkat B 20.000 Siborong-Borong Humbahas B 6.500 Sibolga Sibolga B 11.000 Batu Nadua P. Sidempuan B 18.000 Universitas Sumatera Utara o Terminal KabKota Tipe Luas m 2 Aek Kanopan Lab. Batu B 10.800 Pajak Tavip Binjai C 15.000 Gunung Sitoli Nias C - Pangururan Samosir C - Asahan Asahan C 1.925 Sijambi T. Balai C 22.000 Sidikalang Dairi C - Berastagi Karo C - Serbelawan Simalungun C - Dolok Masihul Sergei C 1.507 Perbaungan Sergei C 2.000 Pancur Batu D. Serdang C 10.000 Deli Tua D. Serdang C - Sambu Medan C 2.500 Veteran Medan C 2.000 Wiliem Iskandar Medan C 4.500 Belawan Medan C 420 P. Brandan Langkat C 6.400 Gunung Sitoli Nias C - Pangururan Samosir C - Asahan Asahan C 1.9 25 Universitas Sumatera Utara o Terminal KabKota Tipe Luas m 2 Sijambi T. Balai C 22. 000 Sidikalang Dairi C - Berastagi Karo C - Serbelawan Simalungun C - Dolok Masihul Sergei C 1.5 07 Perbaungan Sergei C 2.0 00 Pancur Batu D. Serdang C 10. 000 Deli Tua D. Serdang C - Sambu Medan C 2.5 00 Veteran Medan C 2.0 00 Wiliem Iskandar Medan C 4.5 00 Belawan Medan C 420 P. Brandan Langkat C 6.4 00 Universitas Sumatera Utara

2. Angkutan Danau dan Penyeberangan

Pelayanan angkutan penyeberangan pada awalnya ditujukan sebagai penghubung antar pulau sebagai pengganti jembatan. Namun perkembangannya jauh lebih pesat tidak hanya sebagai pengganti jembatan dalam arti jarak pendek tetapi telah melayani angkutan antar pulau dengan jalan yang relatif jauh. 1 Jaringan Prasarana Di Sumatera Utara jaringan prasarana transportasi danau dan penyeberangan berada di Danau Toba yang melayani angkutan penumpang dan barang serta wisatawan. Dermaga yang melayani penyeberangan yaitu dermaga Tigaras – Simanindo dan Tomok – Ajibata dan lainnya merupakan dermaga Danau. Disamping hal di atas juga terdapat angkutan penyeberangan yang melayani Sibolga – Gunung Sitoli Pulau Nias di wilayah Barat. Untuk angkutan sungai yang berada di Belawan Lama melayani rute ke Batang Serai Kab. Langkat dan Karang Gading Kab. Langkat dengan kondisi prasarana yang sangat memprihatinkan atau rusak berat. Prasarana Dermaga ASDP yang berada di Sumatera Utara ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel - 3 Data Dermaga ASDP Di Sumatera Utara NO. NAMA DERMAGA LUAS DERMAGA KONSTRUK SI LANTAI M2 AREAL M2 Universitas Sumatera Utara 1 TONGGING 120 400 KAYU 2 HARANGGAOL 250 630 KAYU 3 TIGARAS 110,40 635 BETON 4 TIGARAJA 268,70 3.200 BETON 5 AJIBATA 162 900 KAYU 6 TOMOK 120 480 KAYU 7 SIMANINDO - 2.800 BETON 8 PANGURURAN 368 1.500 BETON 9 NAINGGOLAN 100 240 KAYU 10 ONAN RUNGGU 60 157,5 KAYU 11 BALIGE 98 774 BETON 12 MUARA 450 452 BETON 13 MOGANG 70 450 KAYU 14 BAKKARA - 450 KAYU 15 SILALAHI - 450 BETON 16 BATANG SERAI - - BETON Universitas Sumatera Utara 17 BELAWAN LAMA - - BETON 2 Sarana Pelayanan intra moda Angkutan danau di Danau Toba melayani antar Kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Simalungun, Tobasa, Tapanuli Utara, Dairi, Samosir dan Karo. Di Kawasan Danau Toba pelayanan kepada masyarakat dan wisatawan untuk mengelilingi pulau Samosir terkendala dengan terjadinya pendangkalan pada daerah Tano Ponggol berada di Kecamatan Pangururan yang memerlukan pengerukan. Tingkat keselamatan transportasi danau Laik Layar untuk Kawasan Danau Toba belum sesuai dengan yang diharapkan sehingga dikhawatirkan dapat mengakibatkan kecelakaan dan merusak kelestarian Danau Toba. Faktor keselamatan transportasi ASDP di Kawasan Danau Toba dan Belawan Lama relatif masih rendah karena beberapa kapal yang melayani lintasan tersebut relatif telah berumur tua. Adapun sarana angkutan di Kawasan Danau Toba dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 4. Jumlah Sarana Angkutan Danau Di Kawasan Danau Toba NO. KECAMATAN JUMLAH UNIT 1. Balige 9 2. Onang Runggu 10 3. Onang runggu Timur 14 Universitas Sumatera Utara 4. Palipi 39 5. Simanindo 46 6. Pangururan 10 7. Harian 28 8. Sianjur Mula-Mula 16 9. Ajibata 10 10. Lumban Julu 7 11. Porsea 2 Jumlah 189 Kapal Ferry Roro 2

2. Angkutan Kereta Api

Pelayanan Kereta Api saat ini sudah menjadi pilihan terbaik bagi para pengguna jasa. Jumlah Penumpang yang diangkut tiap tahun menunjukkan peningkatan sedangkan untuk angkutan barang menunjukkan penurunan, sehingga merupakan tantangan bagi PT.KAI untuk menambah rangkaian kereta api untuk menampung lonjakan permintaan. Universitas Sumatera Utara 1 Jaringan Prasarana Jaringan prasarana transportasi jalan rel terdiri dari simpul yang berwujud stasiun dan ruang lalu lintas. Stasiun mempunyai fungsi yang sama dengan simpul moda lainnya, yaitu sebagai tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, memuat dan membongkar barang, mengatur perjalanan kereta serta perpindahan antar dan atau intra moda Di Sumatera Utara stasiun menurut pengelolaannya yang ada hanya stasiun umum, sedangkan stasiun khusus belum ada dan stasiun menurut fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5 - Stasiun Kereta Api Menurut Fungsinya Di Wilayah Sumatera Utara No Lokasi Stasiun Fungsi Terminal 1 Besitang Barang 2 Binjai Penumpang Universitas Sumatera Utara 3 Belawan Barang 4 Labuhan Barang 5 Pulo Brayan Barang 6 Medan Penumpang Barang 7 Medan Pasar Penumpang 8 Batang Kuis Penumpang 9 Bandar Kalifah Penumpang 10 Lubuk Pakam Penumpang 11 Perbaungan Penumpang 12 Rampah Penumpang 13 Dolok Marangir Penumpang Barang 14 Tebing Tinggi Penumpang Barang 15 P. Siantar Penumpang Barang 16 Bandar Tinggi Penumpang Universitas Sumatera Utara DATA JALAN NASIONAL, JALAN PROVINSI DAN JALAN TOL DI PROVINSI SUMATERA UTARA No. Status Jalan Panjang Jalan km 2004 2005 2006 2007 2008 1 Nasional 2.098,050 2.098,050 2.098,050 2.098,050 2.098,080 2 Provinsi 2.752,410 2,752.500 2,752.500 2,752.500 2,752.410 3 KabKota 28.711,32 29.112,617 29.112,626 32.115,920 29.725,004 Total 33.561,780 33.963,167 33.963,176 36.966,470 34.575,494 4 Toll 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 Jumlah 33.601,78 34.003,18 34.003,18 37.006,47 34.615,494 Sumber : Dinas Jalan dan Jembatan Provsu – SUDA 2009 DATA UNIT PENIMBANGAN KENDARAAN BERMOTOR DI SUMATERA UTARA No. Nama UPPKB Lokasi Kapasitas 1. Gebang Jl. Medan-P.Brandan Km. 68,8 Gebang 40 ton 2. Doulu tutup Jl. Doulu Kec. Tiga Panah Kab.Karo 40 ton 3. Tanjung Morawa I Jl. Medan-Tjg.Morawa Km. 15,5 Deli Serdang 40 ton Universitas Sumatera Utara 4. Tanjung Morawa II Jl. Medan-Tjg.Morawa Km. 22 Deli Serdang 40 ton 5. Dolok Estate Jl. Medan-Kisaran Km.122 Asahan 40 ton 6. Aek Kanopan Jl. Medan-R.Prapat Km.22 Labuhan Batu 60 ton 7. Dolok Merangir Jl.Medan-P.Siantar 40 ton 8. Simpang Runding Jl. Medan-Bts Aceh Km. 151 Dairi 40 ton 9. Simpang Dua Jl. Medan-Parapat Km.132 P.Siantar 50 ton 10. PAL XI Jl. Medan-P.Sidempuan Km. 476 Tapsel 40 ton 11. Jembatan Merah Jl. Medan-Bts.Sumbar Km.572 Madina 40 ton 12. Aek Batu Jl. Raya Kota Pinang Km.10,2 Labuhan Batu 40 ton 13. Sibolangit Jl. Medan - Berastagi, Bandar Baru, Deli Serdang 60 ton 14. Sabungan Labuhan Batu Selatan 60 ton Sumber : Dinas Perhubungan Provsu 15 Perlanaan Penumpang Barang Universitas Sumatera Utara 16 S. Bejangkar Penumpang 17 Kisaran Penumpang Barang 18 Tj. Balai Penumpang 19 Hanglo Penumpang Barang 20 Puloraja Penumpang Barang 21 Mambangmuda Penumpang Barang 22 Padang Halaban Penumpang Barang 23 Merbau Penumpang 24 Rantau Prapat Penumpang Barang Ruang lalu lintas pada transportasi jalan rel berupa kereta api, yang diperuntukkan bagi gerak lokomotif, kereta dan gerobak jalur kereta api dimaksud dapat dikelompokkan menurut jalur KA khusus dan umum. Untuk Sumatera Utara jalur kereta api yang ada hanya jalur KA umum, yang digunakan untuk melayani kepentingan umum baik barang maupun penumpang. Universitas Sumatera Utara Tabel – 6 Sarana Dan Kondisi Kereta Api di Sumatera Utara No Jenis Armada Jlh AK SG TSGO SG O TSO SO 1. LOKOMOTIF 37 3 34 5 30 1 29 2. GERBONG PENUMPANG 58 1 57 2 54 3 52 3. GERBONG BARANG 702 90 612 82 530 3 527 Keterangan AK = Armada Konservasi Rusak Berat SGO = Siap Guna Operasi By Pub SG = Siap Guna TSO = Tunggu Siap Operasi TSGO = Tunggu Siap Guna Operasi SO = Siap Operasi 2 Jaringan Pelayanan Jaringan pelayanan transportasi kereta api dibedakan menjadi jaringan pelayanan transportasi jalan rell antar kota dan perkotaan. Jaringan pelayanan antar kota terdiri dari lintas utama dan Universitas Sumatera Utara lintas cabang. Lintas utama melayani angkutan jarak jauh atau sedang yang menghubungkan antar stasiun, dan berfungsi sebagai pengumpul yang melayani lintas utama. Sedangkan lintas cabang berfungsi melayani angkutan jarak sedang atau dekat, yang menghubungkan antar stasiun yang berfungsi sebagai pengumpul dengan stasiun yang berfungsi sebagai pengumpul atau antar stasiun yang berfungsi sebagai pengumpul yang ditetapkan untuk melayani lintas cabang, untuk daerah Sumatera Utara klasifikasi lintas cabang dan lintas utama dikemukakan pada tabel berikut : Tabel – 7 Jaringan Pelayanan Kereta Api Lintas Utama dan Cabang Di Sumatera Utara No. Jaringan Pelayanan Panjang Rel Km 1 Lintas Utama : 1. Medan–Kisaran 153,739 Universitas Sumatera Utara 2. Kisaran–R.Prapat 113,872 3. Medan–Belawan 21,607 2 Lintas Cabang : 1. Kisaran–Tj. Balai 20,703 2. Tebing–Kisaran 73,197 3. Medan Besitang 122,311 Sumber : PT. KAI DIV Regional Sumut Kondisi rel yang ada sebagai ruang lalu lintas KA saat ini, yaitu Type, Jenis Bantalan dan panjang rel dikemukakan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 8 - Data Type Rel Dan Jenis Bantalan Kereta Api Di Sumatera Utara NO. TYPE REL JENIS BANTALAN PANJANG KM 1. R. 25 KAYU 210.788 2. NP. 34 KAYU 23.050 3. R. 42 KAYU 700 4. NP. 34 BESI 8.400 5. NP. 34 BETON 74.450 6. R. 42 BETON 173.804 JUMLAH 491.192 Sedangkan realisasi angkutan KA di Sumatera Utara dikemukakan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 8- Km. Penumpang dan Ton Km Barang Angkutan Kereta Api 2002 – 2007 Tahun Kilometer Penumpang Barang Ton Kilometer Hasil Perkebunan B B M Lain-lain 2002 410.833.245 56.670.817 24.002.955 28.428.002 2003 445.814.009 88.604.711 26.431.256 26.710.798 2004 423.964.833 107.519.485 28.616.308 18.675.075 2005 351.703.880 105.915.171 28.292.164 11.383.732 2006 361.983.328 120.193.435 24.714.938 9.027.369 2007 351.298.034 143.441.063 28.432.687 6.570.677 Sumber : PT. KAI Divisi Regional I SumutAceh, SUDA 2008

B. Transportasi Laut

Misi sub sektor Perhubungan Laut adalah untuk menciptakan dan memberikan pelayanan kepada penggunan jasa Perhubungan Laut agar tercapai keselamatan berlayar, prosedur kepelabuhanan , angkutan laut dan penunjangnya yang aman, lancar, tertib, terjangkau dan berkelanjutan sesuai kewenangan berdasarkan otonomi daerah. Universitas Sumatera Utara Pada sub sektor Perhubungan Laut sejak Tahun Anggaran 2001 sampai dengan Tahun Anggaran 2005 peneyelenggaraan tugas Pemerintahan belum sepenuhnya dapat dilaksanakan berhubung kewenangan dekonsentrasi untuk pelaksanaan tugas tugas perhubungan laut baru sebahagian yang dilimpahkan kepada Pemerintah Provinsi, yaitu terbatas pada tugas tugas pengawasan perijinan di bidang penunjang angkutan laut seperti perijinan perusahaan EMKL, Usaha Jasa Perusahaan Transportasi UJPT , Perusahaan Bongkar Muat PBM, Depo Peti Kemas, Perusahaan Pelayaran Lokal, Perusahaan Pelayaran Rakyat dan sebahagian kecil tugas– tugas keselamatan pelayaran berupa penerbitan sertipikasi kapal kapal berukuran kurang dari GT 7. Sedangkan pelaksanaan kewenangan lainnya seperti kepelabuhanan penerbitan ijin berlayar, berupa pengelolaan pelabuhan regional, belum dilimpahkan oleh Pusat. Secara umum program pelaksanaan kegiatan pada sub sektor Perhubungan Laut disesuaikan dengan kewenangan yang ada dan prediksi rencana pelaksanaan kewenangan dekonsentrasi yang akan diterima dari Pemerintah Pusat seperti rencana pelimpahan kewenangan dekonsentrasi terhadap pengelolaan pelabuhan pelabuhan regional yang berjumlah 10 sepuluh lokasi di Provinsi Sumatera Utara, serta pelaksanaan kewenangan keselamatan pelayaran pada pelabuhan pelabuhan regional tersebut ditambah 30 pelabuhan lokal. Jaringan Pelayanan Angkutan Laut Pelayanan intra dan antar moda transportasi laut penumpang secara nasional dan regional relatif belum terpadu. Pelayanan perpindahan moda transportasi laut hanya dapat dilakukan dengan moda transportasi jalan terutama dengan transportasi perkotaan. Namun demikian beberapa pelabuhan utama telah menyediakan pelayanan perpindahan moda jalan untuk transportasi antar kota. Saat ini sebagian Universitas Sumatera Utara pelabuhan telah dapat dihubungkan dengan jaringan transportasi jalan namun keterpaduan jaringan pelayanan transportasi laut dengan peti kemas melalui kereta api belum dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan keterpaduan dengan moda lain seperti antara transportasi laut dengan transportasi udara belum dapat dilakukan. Kapasitas alur pelayaran dan kolam pelabuhan khusus pelabuhan Belawan masih terbatas lebih kurang 9,5 Lws. Efesiensi dalam usaha antara lain dermaga lapangan penumpukan peti kemas, container crane di Belawan menunjukan efesiensi yang menguntungkan.

C. Transportasi Udara

Di Provinsi Sumatera Utara terdapat 1 satu buah Bandara Internasional, 3 tiga buah Bandara Domestik dan 3 tiga buah Bandara Perintis yang semuanya milik Pemerintah BUMN dan UPT Dephub serta 2 dua buah Bandara Khusus milik Perusahaan Perkebunan. Selain itu terdapat lokasi lahan pembangunan Bandara Internasional yang terletak di Kec. Beringin dan Kec. Pantai Labu Kab. Deli Serdang seluas 1.365 Hektar yang direncanakan sebagai pengganti Bandara Polonia. Provinsi Sumatera Utara memiliki 7 tujuh bandara antara lain : 1. Bandara Polonia Kota Medan : Internasional 2. Bandara Pinang Sori Tapanuli Tengah : Domestik 3. Bandara Binaka Nias : Domestik 4. Bandara Aek Godang Tapanuli Selatan : Domestik 5. Bandara Lasondri P.P. Batu Nias : Perintis Universitas Sumatera Utara 6. Bandara Silangit Tapanuli Utara : Perintis 7. Bandara Sibisa Simalungun : Perintis Disamping 7 tujuh Bandara tersebut diatas, terdapat 2 dua bandara khusus milik swasta yang masih beroperasi antara lain : 1. Bandara Helvetia Deli Serdang 2. Bandara Padang Halaban Labuhan Batu Jaringan Pelayanan Angkutan Udara Jaringan pelayanan transportasi udara terdiri dari rute utama, pengumpan dan perintis baik berjadwal maupun tidak berjadwal. Rute utama menghubungkan antara pusat penyebaran seperti rute Bandara Polonia, Medan – Jakarta – Surabaya – Denpasar. Rute pengumpan menghubungkan bandar udara pusat penyebaran dengan bukan penyebaran. Sedangkan rute perintis adalah rute yang menghubungkan daerah pedalaman atau sulit dijangkau dengan moda transport lain. Bandara Polonia Medan sebagai bandara pusat penyebaran primer sesuai dengan tatanan kebandarudaraan nasional, berperan melayani penumpang dengan lingkup: 1. Internasional : Medan – Singapura, Medan – Kuala Lumpur, Medan – Ipoh, Medan – Penang. 2. Domestik : Medan – Jakarta, Medan – Banda Aceh, Medan – Batam, Medan – Pekan Baru, Medan - Padang, Medan – Lhokseumawe, Medan – Lhoksukon. 3. Regional : Medan – Binaka, Medan – Pulau-pulau Batu, Medan – Sibolga, Medan - Aek Godang, Medan - Silangit Universitas Sumatera Utara

4.2 Data Wawancara