BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 DEFINISI
Diabetes melitus DM adalah penyakit kronik degeneratif tersering dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tertinggi di dunia. Word Health
Organization WHO melaporkan bahwa Indonesia merupakan negara urutan keempat dengan jumlah penderita DM terbanyak. Jumlah ini akan mencapai
21,3 juta pada tahun 2030 Wilds et al, 2004. Retinopati diabetik adalah kerusakan pada retina yang merupakan
komplikasi dari diabetes melitus. Retinopati diabetik merupakan penyakit pembuluh darah retina yang paling sering. Resiko menjadi retinopati diabetik
akan meningkat sebanding dengan lamanya seseorang menderita DM. Kebutaan akibat retinopati diabetik menjadi masalah kesehatan yang
diwaspadai di dunia karena kebutaan akan menurunkan kwalitas hidup dan produktivitas penderita yang akhirnya akan menimbulkan beban sosial
masyarakat S.Ratna, 2011;Quillen, 2002.
2.2 KLASIFIKASI
Retinopati diabetik diklasifikasikan kedalam dua tipe AAO, 2010;David
J 2005. 1. Non – proliferative diabetic retinopathy NPDR yang merupakan
stadium awal dari penyakit, perubahan pembuluh darah retina pada
Universitas Sumatera Utara
NPDR terbatas pada retina dan tidak meluas melampaui membran limitan interna. Karakteristik pada NPDR mencakup mikroaneurisma,
nerve fiber layer infarcts, IRMAs, perdarahan intraretinal dot blot, edema retina, hard exudat, kelainan arteriol, vena retina dilatasi dan
vena beading. 2. Proliferative diabetic retinopathy PDR merupakan bentuk yang
lebih berat. Proliferative fibrovaskular eksraretinal bervariasi pada retinopati diabetik proliferative. Lokasi neovascular proliferation
dijumpai pada daerah disc dan di tempat lainnya.
2.3.FAKTOR RESIKO
Faktor resiko yang dihubungkan dengan terjadinya retinopati diabetik adalah Papan Debora at all 2008;Khurana AK 2007;Vander James F, 2007.
a. Lamanya diabetes. Setelah 15 tahun menderita DM tipe 1, 80 akan menderita retinopati diabetik, setelah 19 tahun pada pasien DM tipe 2
akan menjadi retinopati diabetik sekitar 84. b. Keturunan. Pengaruh keturunan lebih sering pada proliferative
diabetik. c. Kehamilan. Penderita DM yang hamil mempunyai resiko lebih besar
mengalamin retinopati diabetik. d. Hipertensi. Dari beberapa penelitian menunjukan tekanan darah yang
terkontrol akan menurunkan resiko terjadinya retinopati diabetik. Target tekanan darah dari penderita DM kurang dari 13080 mmhg.
Universitas Sumatera Utara
e. Kadar gula darah. Kadar gula darah yang terkontrol dapat memperlambat onset terjadinya retinopati diabetik.
f. Faktor resiko lainnya meliputi ; merokok, obesitas dan hiperlipidemia.
2.4 GEJALA dan TANDA