BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan atas permasalahan-permasalahan dalam skripsi ini, maka dapat di tarik kesimpulan, bahwa:
1. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik
negaradaerah. Barang milik negaradaerah yang tidak diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan negaradaerah dapat dipindahtangankan.
Pemindahtanganan barang milik negaradaerah dilakukan dengan cara penjualan, tukar menukar, hibah, dan penyertaan modal pemerintah
pusatdaerah. Dalam melakukan peralihan tersebut juga harus memperhatikan ketentuan tata cara perolehan tanah hak pengelolaan yang berasal dari tanah
negara diatur dalam Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999. Secara garis besar, tahapan-
tahapan perolehan hak pengelolaan pemberian hak, yaitu:
a. Calon pemegang hak pengelolaan mengajukan permohonan pemberian hak
pengelolaan kepada kepala badan pertanahan nasional republik indonesia melalui kepala kantor pertanahan kabupatenkota yang wilayah kerjanya
meliputi letak tanah yang bersangkutan. b.
Atas permohonan pemberian hak tersebut, kepala badan pertanahan nasional republik indonesia menerbitkan surat keputusan pemberian hak
pengelolaan.
Universitas Sumatera Utara
c. Surat keputusan pemberian hak pengelolaan didaftarkan oleh pemohon
hak pengelolaan kepada kepala kantor pertanahan kabupatenkota yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah yang bersangkutan.
d. Maksud pendaftaran tanah tersebut adalah untuk diterbitkan sertipikat hak
pengelolaan sebagai tanda bukti hak oleh kepala kantor pertanahan kabupatenkota yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah yang
bersangkutan 2.
Pemberian hak atas tanah negara menurut Pasal 1 ayat 8 Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999
yang dimaksud dengan pemberian hak atas tanah adalah penetapan pemerintah yang memberikan sesuatu hak atas tanah negara, perpanjangan
jangka waktu hak, pembaharuan hak, perubahan hak, termasuk pemberian hak di atas tanah hak pengelolaan. Dalam pemberian hak ini, hak pengelolaan
diperoleh dari tanah yang berasal dari tanah negara yang dimohonkan oleh pemegang hak pengelolaan. Pemindahtanganan barang milik negaradaerah
dilakukan dengan cara penjualan, tukar menukar, hibah, dan penyertaan modal pemerintah pusatdaerah. Dalam pelaksanaan alih fungsi tanah
negaradaerah tentunya memerlukan serangkaian prosedur pelaksanaan alih fungsi sampai kepada tahap keluarnya izin atau persetujuan dari pengelola
barang maupun dari presiden.
3. Berbagai macam masalah mewarnai alih fungsi tanah milik negaradaerah ini
antara lain:
Universitas Sumatera Utara
a. Kendala dalam pengosongan lahan objek alih fungsi. Hal ini terjadi karena
objek barang milik negaradaerah yang berupa tanah dinaungi oleh masyarakat sejak lama sehingga pada saat pengguna barang ingin
menggunakan tanah dan melakukan pengosongan lahan merasa kesulitan, sehingga memperlambat waktu untuk membangun insfrastruktur yang
dibutuhkan. b.
Kendala selanjutnya adalah perlawanan dari masyarakat yang merasa dirugikan, karena tempat tinggal mereka yang berada diatas tanah milik
negaradaerah di bongkar paksa. Terkadang perlawanan masyarakat ini sampai menimbulkan korban jiwa dan luka-luka dikarenakan bentrokan
antara masyarakat dan aparat pengamanan. c.
Kendala lainnya yang dirasakan adalah terlalu besarnya biaya yang diminta masyarakat terkait ganti rugi atas rumah yang berada diatas tanak
milik negaradaerah yang di bongkar paksa akibat adanya alih fungsi tanah negaradaerah antara pengelola barang dengan pengguna barang.
Selain kendala teknis dilapangan kendala lain yang dirasakan dalam alih fungsi tanah negara ini adalah kendala yuridis yang timbul dari peraturan
pemerintah itu sendiri, kendala-kendala tersebut yakni: a.
Belum adanya keseragaman unifikasi dan kesatuan kodifikasi peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pelaksanaan alih fungsi
tanah negara dimana belum semua pihak menyadari peraturan baru ini dikarenakan peraturan pemerintah ini berlaku mulai April 2014.
Universitas Sumatera Utara
b. Belum tersosialisasinya peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai pelaksanaan alih fungsi tanah milik negaradaerah ini dengan baik.
Terkait kendala-kendala tersebut diatas, adapun langkah yang harus diambil untuk memaksimalkan pelaksanaan alih fungsi tanah milih negaradaerah,
antara lain: a.
Perbaikan sarana dan prasarana penunjang bagi masyarakat, seperti perbaikan sarana perumahan masyarakat, penyediaan rumah susun, dan
penyediaan rumah murah bagi masyarakat, agar nantinya masyarakat tidak lagi menempati tanah milik negaradaerah tanpa izin.
b. Penyuluhan kepada semua pihak terkait akibat alih fungsi tanah milik
negaradaerah. c.
Meningkatkan koordinasi antara dinas terkait, seperti dinas tata ruang, dewan perencanaan wilayah, dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan
rakyat daerah, dan pihak swasta selaku pengguna barang milik negaradaerah.
d. Pemberian sanksi yang tegas terhadap pelanggar rencana tata ruang
wilayah, terutama dalam hal pengalihan tanah milik negaradaerah yang diselewengkan.
e. Melibatan masyarakat dalam penataan ruang.
f. Penyediaan lahan bagi masyarakat, mengingat perebutan pemanfaatan
tanah negara sering terjadi di Indonesia.
D. Saran