Karakteristik Harga Diri Harga diri 1. Pengertian Harga diri

11 yang mengekspresikan suatu sikap setuju atau tidak setuju dan menunjukkan tingkat keyakinan bahwa dirinya sendiri mampu, penting, berhasil dan berharga. Dengan kata lain harga diri merupakan suatu penilaian pribadi terhadap perasaan berharga yang diekspresikan di dalam sikap-sikap yang dipegang oleh individu tersebut. Walaupun tampak mengacu pada pengalaman subjektif, harga diri akan muncul dalam perilaku yang dapat diamati.

2. Karakteristik Harga Diri

Coopersmith 1976 membedakan dua jenis harga diri menurut karakteristik individu, yaitu rendah dan tinggi. Karakteristik-karakteristik tersebut adalah : a. Karakteristik harga diri tinggi 1. Aktif dan dapat mengekspresikan dirinya dengan baik. 2. Berhasil dalam bidang akademik, terlebih dalam mengadakan hubungan sosial. 3. Dapat menerima kritik dengan baik. 4. Tidak terpaku pada dirinya atau tidak hanya memikirkan kesulitannya sendiri. 5. Keyakinan akan dirinya tidak berdasarkan pada fantasinya karena memang mempunyai kemampuan, kecakapan sosial dan kualitas diri yang tinggi. 12 6. Tidak terpengaruh pada penilaian dari orang lain tentang sifat atau kepribadiannya, baik itu positif ataupun negatif. 7. Akan menyesuaikan diri dengan mudah pada suatu lingkungan yang belum jelas. 8. Akan lebih banyak menghasilkan suasana yang berhubungan dengan kesukaan sehingga tercipta tingkat kecemasan dan perasaan tidak aman yang rendah serta memiliki daya pertahanan yang seimbang. b. Karateristik harga diri rendah 1. Memilki perasaan inferior. 2. Takut dan mengalami kegagalan dalam mengadakan hubungan sosial. 3. Terlihat sebagai orang yang putus asa dan depresi. 4. Merasa diasingkan dan tidak diperhatikan. 5. Kurang dapat mengekspresikan diri. 6. Tidak konsisten. 7. Secara positif akan selalu mengikuti apa yang ada dilingkungannya. 8. Menggunakan banyak taktik pertahanan diri. 9. Mudah mengakui kesalahan. Menurut Clemes, dkk 1995 karakteristik harga diri terbagi menjadi dua, yaitu: 13 a. Harga Diri Tinggi 1. Bertindak mandiri. Ia akan membuat pilihan dan mengambil keputusan tentang masalah seperti pemanfaatan waktu, uang, pekerjaan, pikiran, dan lain-lain. Ia akan mencari teman dan kesenangannya sendiri. 2. Menerima tanggung jawab. Ia akan bertindak dengan segera dan penuh keyakinan dan kadang-kadang menerima tanggung jawab untuk tugas atau kebutuhan sehari-hai. 3. Merasa bangga akan prestasinya. Ia akan menerima pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya dengan gembira dan kadang- kadang memuji dirinya sendiri. 4. Mendekati tantangan baru dengan penuh antusias. Tugas yang belum diketahui, belajar dan melakukan aktifitas baru, menarik perhatiannya dan ia mau melibatkan dirinya dengan penuh percaya diri. 5. Menunjukkan sederet perasaan dan emosi yang luas. Ia mampu tertawa, berteriak, menangis, mengungkapkan kasih sayangnya secara spontan dan secara umum, mengalami berbagai perasaan, emosi tanpa menyadarinya. 6. Mentolerir prestasi dengan baik. Ia akan mampu menghadapi frustasi dengan berbagai reaksi seperti menertawakan diri sendiri, berteriak keras-keras dan sebagainya, dan dapat berbicara tentang apa saja yang membuatnya frustasi. 14 7. Merasa mampu mempengaruhi orang lain. Ia merasa percaya diri akan kesan yang diperolehnya dan mampu mempengaruhi anggota keluarga, teman bahkan para pemimpin seperti guru, mentor, direktur dan lain-lain. b. Harga Diri Rendah 1. Meremehkan bakatnya sendiri. Ia akan mengatakan “saya tidak bisa melakukan ini atau itu……..saya tidak tau bagaimana……..., saya tidak pernah belajar itu” 2. Merasa bahwa orang lain tidak menghargainya. Ia akan merasa tidak yakin dan selalu bersikap negatif terhadap dukungan dan kasih sayang orang tuanya atau teman. 3. Merasa tidak berdaya. Kurang percaya diri atau bahkan ketidakberdayaannya akan tampak dalam sikap dan tindakan. Ia tidak mau berusaha keras menghadapi tantangan atau masalah. 4. Mudah dipengaruhi orang lain. Gagasan dan perilakunya sering kali berubah mengikuti orang banyak bergaul dengannya. Seringkali ia dimanipulasi orang yang berkepribadian kuat. 5. Menunjukkan deretan emosi dan perasaan yang sempit. Betapa emosi yang khas seperti misalnya : tidak sopan, keras kepala, histeria. Orang tua dapat meramalkan reaksi yang akan diperlihatkan dalam situasi tertentu. 15 6. Menghindari situasi yang menimbulkan kecemasan. Toleransi yang rendah terhadap stess terutama rasa takut, amarah, lingkungan yang menimbulkan kekacauan. 7. Menjadi defensif dan mudah frustasi.ia akan mudah tersinggung tidak mempu menerima kritikan atau perintah yang tidak diduga dan slalu mempunyai dalih mengapa ia tidak dapat melaksanakannya. 8. Menyalahkan orang lain karena kesalahannya sendiri. Ia jaranag mau mengakui kesalahannya atau kelemahannya dan kerap kali menyalahkan orang lain atau keadaaan yang tidak menguntungkan sebagai penyebab kesulitannya. Karakteristik harga diri mengacu pada teori Coopersmith dimana hanya dijelaskan dalam dua tingkat harga diri, yaitu harga diri tinggi dan rendah. Harga diri tinggi misalnya berhasil di bidang akademik, lebih mampu mengadakan hubungan sosial termasuk dalam hubungan keluarga, dan dapat mengekspresikan dirinya dengan baik, sedangkan harga diri rendah misalnya mengalami ketakutan akan kegagalan dalam hubungan sosial, memiliki tingkat kecemasan tinggi sehingga merasa diasingkan dan tidak diperhatikan, juga kurang dapat mengkspresikan dirinya.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga diri