petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan atau diawali oleh orang lain.
5 Ekonomis
Suatu tes dikatakan baik apabila tes bersifat ekonomis. Bersifat ekonomis maksudnya adalah pelaksanaan tes tersebut tidak
membutuhkan ongkos atau biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.
Dari kedua pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah tes dikatakan baik, apabila memenuhi persyaratan tes yaitu validitas,
reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis.
f. Bentuk Tes Hasil Belajar
Menurut Suwarto 2013: 47 bentuk tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua, antara lain:
1 Tes Subyektif
Tes subyektif, pada umumnya berbentuk uraian esai. Nasution dalam Widoyoko, 2009: 78 mengatakan bahwa tes bentuk uraian
adalah butir soal yang mengandung pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus dilakukan dengan cara
mengekspresikan pikiran peserta tes. Butir soal tes uraian hanya terdiri dari pertanyaan atau tugas dan jawaban sepenuhnya harus dipikirkan
oleh peserta tes. Soal tes bentuk uraian menuntut kemampuan peserta tes untuk dapat mengingat-ingat dan mengenal kembali, dan terutama
harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi.
2 Tes Obyektif
Tes obyektif adalah bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes. Kemungkinan
jawaban atau respon telah disediakan oleh penyusun butir soal. Peserta tes hanya memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Adapun
macam-macam tes objektif menurut Widoyoko 2009: 51, antara lain: a
Tipe Benar-Salah True-False Test Tipe Benar-Salah True-False Test adalah tes yang butir soalnya
terdiri dari pernyataan yang disertai dengan alternatif jawaban yaitu jawaban atau pernyataan yang benar dan yang salah. Peseta
tes diminta untuk menandai masing-masing jawaban atau pernyataan dengan melingkari atau memberi tanda silang pada
huruf “B” jika jawaban atau pernyataan dianggap benar ataupun melingkari atau memberi tanda silang pada huruf “S” jika jawaban
atau pernyataan dianggap salah. b
Tipe Menjodohkan Macthing Test Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menunjuk tes
menjodohkan matching test, seperti memasangkan, atau mencocokkan. Butir soal tipe menjodohkan ditulis dalam dua
kolom atau kelompok. Kelompok pertama di sebelah kiri adalah pertanyaan atau pernyataan atau biasa disebut dengan premis.
Kelompok kedua di sebelah kanan adalah kelompok jawaban. Tugas peserta tes adalah mencari dan menjodohkan jawaban-
jawaban, sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaan atau pernyataan.
c Tipe Pilihan Ganda Multiple Choice Test