52
P
1
P
2
T
1
T
2
T
3
Ruang Evaporator
1 20
2 40
3 60
4 80
5 100
6 120
7 140
8 160
9 180
10 200
11 220
12 240
13 260
14 280
Arus amper
No Waktu
menit Tekanan Bar
Suhu °
C
Tabel 4.1. Tabel pengambilan data
4.7 Cara Mengolah Data
Data yang telah tercatat di tabel pengamatan, digunakan untuk menggambar siklus kompresi uap pada P-h diagram sesuai dengan jenis refrigeran yang
digunakan pada mesin pendingin, untuk mencari nilai entalpi, yaitu h
1
, h
2
h
3,
h
4
, suhu kondensor dan suhu evaporator. Setelah semua nilai entalpi diketahui,
selanjutnya menghitung karakteristik dari mesin pendingin showcase dengan cara menghitung kalor yang dilepas oleh kondensor Q
out,
kalor yang diserap oleh evaporator Q
in
, kerja yang dilakukan kompresor W
in
, COP serta efisinesi dari mesin pendingin showcase, dengan menggunakan rumus-rumus yang ada pada
dasar teori. Gambar 4.10 menunjukkan P-h diagram R134a.
53
4.8 Cara Mencari Nilai Entalpi Menggunakan P-h Diagram
Cara mencari nilai entalpi menggunakan P-h diagram yaitu : a. Menyiapkan P-h diagram, penggaris, pensilpulpen warna, dan data hasil
pengukuran. b. Membuat garis lurus secara horizontal dengan acuan nilai tekanan P
1
dan P
2
penelitian ini menggunakan satuan bar dan tekanan yang digunakan adalah tekanan absolut. Dari sini akan didapat nilai suhu maksimal kerja dari
kondensor °C dan evaporator °C. Suhu maksimal kerja kondensor yaitu garis tekanan P
2
tekanan tinggi dan suhu maksimal kerja evaporator yaitu tekanan P
1
tekanan rendah. c. Setelah garis tekanan sudah didapat, kemudian menggunakan suhu keluar
kondensor T
3
yang terukur sebagai titik acuan, dan membuat garis temperatur kearah kiri, sampai memotong garis takanan P
2
. Setelah titik pertemuan kedua garis didapat biasanya berada difase cair, selanjutnya
membuat garis lurus secara vertikal entalpi konstan. Dan didapat nilai h
3
dan h
4
kJkg. d. Kemudian, menggunakan suhu masuk kompresor T
1
yang terukur sebagai acuan. Membuat garis mengikuti garis temperatur kearah kanan sampai garis
tekanan P
1
. Kemudian dari titik pertemuan biasanya berada difase gas garis lurus secara vertikal. Dan akan didapat nilai h
1
kJkg. e. Selanjutnya, membuat garis ke arah atas, mengikuti garis entropy, dengan
acuan titik pertemuan, suhu evaporator dengan garis tekanan P
1
, sampai garis tekanan P
2
, kemudian setelah titik pertemuan di garis entropy dan tekanan P2
54
didapat. membuat garis lurus secara vertikal. Dari sini akan didapat nilai h
2
kJkg. Jadi nilai-nilai yang didapat dari P-h diagram adalah h
1
, h
2
, h
3
, h
4
dalam satuan kJkg, suhu kerja dari evaporator dan kondensor dalam satuan °C, yang
akan digunakan untuk mengetahui karakteristik mesin pendingin showcase.
Gambar 4.10 : P-h diagram
4.9 Cara Mendapatkan Kesimpulan