Perhitungan Karakteristik Pada Siklus Kompresi Uap

11 Refrigeran dalam wujud cair bertekanan rendah menyerap kalor dari lingkungan sekitar atau media yang di dinginkan sehingga wujudnya berubah menjadi gas jenuh bertekanan rendah. g. Proses 1a-1 Proses 1a-1 adalah proses pemanasan lanjut. Pada proses ini refrigeran mengalami kenaikan suhu. Fase refrigeran berubah dari uap jenuh ke uap panas lanjut. Proses ini berlangsung pada tekanan tetap, pada tekanan rendah P 1 . Tujuan dari pemanasan lanjut ini supaya refrigeran yang masuk ke kompresor benar-benar dalam keadaan gas.

2.1.4.1 Perhitungan Karakteristik Pada Siklus Kompresi Uap

Diagram tekanan entalpi siklus kompresi uap dapat digunakan untuk menganalisa unjuk kerja mesin pendingin yang meliputi kerja kompresor, energi yang dilepas kondensor, energi yang diserap evaporator, Coefficient of performance COP aktual , COP ideal , dan Efisiensi mesin pendingin. a. Kerja Kompresor W in Kerja kompresor persatuan massa refrigeran merupakan perubahan entalpi pada diagram P-h di titik 1-2 dari siklus kompresi uap dapat di hitung dengan Persamaan 2.1. 1 2 h h W in   . . . . . 2.1 W in adalah kerja kompresor persatuan massa refrigeran kJkg, h 2 adalah nilai entalpi refrigeran saat keluar kompresor kJkg, dan h 1 adalah nilai entalpi refrigeran saat masuk kompresor kJkg. b. Energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas kondensor Q out 12 Energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas oleh kondensor merupakan perubahan entalpi pada titik 2-3 pada P-h diagram, perubahan entalpi tersebut dapat dihitung dengan Persamaan 2.2. 3 2 h h Q out   . . . . .2.2 Q out adalah energi kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran kJkg, h 2 adalah nilai entalpi refrigeran saat masuk kondensor kJkg, dan h 3 adalah nilai entalpi refrigeran saat keluar kondensor kJkg. c. Energi kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator Q in Energi kalor persatuan massa refrigeran yang diserap oleh evaporator merupakan proses perubahan entalpi pada titik 4-1 pada P-h diagram, perubahan entalpi tersebut dapat dihitung dengan Persamaan 2.3. 4 1 h h Q in   . . . .2.3 Q in adalah energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran kJkg, h 1 adalah nilai entalpi refrigeran saat keluar evaporator atau sama dengan nilai pada saat masuk kompresor kJkg, dan h 4 adalah nilai entalpi refrigeran saat masuk evaporator atau sama dengan nilai entalpi saat keluar dari pipa kapiler. Karena proses pada pipa kapiler berlangsung pada entalpi yang tetap maka nilai h 4 sama dengan h 3 kJkg. d. Koefisien prestasi Coefficient of Performance COP Koefisien prestasi siklus kompresi uap standar adalah perbandingan antara panas yang dilepas dari ruang yang didinginkan dengan kerja yang disalurkan. Energi kalor persatuan massa yang diserap evaporator dibagi kerja kompresi, yang dapat dihitung dengan Persamaan 2.4. 13 1 2 4 1 h h h h W Q COP in in aktual     . . . . . 2.4 COP aktual adalah koefisien prestasi mesin pendingin, Q in adalah kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran kJkg, W in adalah kerja yang dilakukan kompresor persatuan massa refrigeran kJkg, h 1 adalah nilai entalpi refrigeran saat keluar evaporator atau sama dengan nilai entalpi pada saat masuk kompresor kJkg, h 2 adalah nilai entalpi refrigeran saat masuk kondensor kJkg, dan h 4 adalah nilai entalpi refrigeran saat masuk evaporator atau sama dengan nilai entalpi saat keluar dari pipa kapiler. Karena proses pada pipa kapiler berlangsung pada entalpi yang tetap maka nilai h 4 = h 3 kJkg. e. Koefisien prestasi ideal COP ideal Koefisien prestasi ideal pada siklus kompresi uap standar dapat dihitung dengan Persamaan 2.5. evap cond evap ideal T T T COP   . . . . . 2.5 COP ideal adalah koefisien prestasi maksimum mesin pendingin, T evap adalah suhu evaporator K dan T cond adalah suhu kondensor K. f. Efisiensi mesin pendingin η Efisiensi mesin pendingin dapat dihitung dengan Persamaan 2.6. 100   ideal aktual COP COP  . . . . . 2.6 Dengan COP ideal adalah koefisien prestasi maksimum mesin pendingin, dan COP aktual adalah koefisien prestasi mesin pendingin. 14 g. Laju aliran massa refrigeran ṁ Laju aliran massa refrigeran dapat dihitung menggunakan persamaan 2.7. in W V I m    . . . . . 2.7 ṁ adalah laju aliran massa refrigeran kgs, I adalah arus listrik A, V adalah voltase watt, dan W in adalah kerja yang dilakukan kompresor KJkg.

2.1.4.2 Komponen-komponen Utama Mesin Siklus Kompresi Uap