Menyikapi fenomena tersebut, dua budaya yang direpresentasikan melalui cerita rakyat Sunda dan Rusia dapat dijadikan suatu bukti nyata untuk
dibandingkan dan ditelusuri kesamaan dan perbedaan di dalamnya, terutama menyangkut motif ceritanya. Terdapat permasalahan dasar manusia yang
menunjukkan persamaan antara cerita rakyat dalam khazanah folklor Sunda dan Rusia. Permasalahan dasar yang dimaksud di antaranya berhubungan
dengan bagaimana manusia menghadapi tantangan hidup dan berusaha mengatasi sejumlah kekurangan. Permasalaha dasar tersebut secara tipikal
dapat terakomodir dalam Penelitian yang mengarahkan perhatiannya kepada upaya mengungkap
perbedaan antara dua budaya melalui folklor masing-masing, folklor Sunda dan folklor Rusia, merupakan kegiatan yang penting dalam terus mengupayakan
pemahaman yang memadai menyangkut hakekat manusia yang memiliki perbedaan dan persamaan dalam menyikapi dan menghadapi hidupnya. Upaya
pemahaman yang memadai tersebut perlu ditopang oleh praktik pemaknaan yang telah difasilitasi oleh studi budaya. Memperlajari kebudayaan sama
artinya dengan meneliti bagaimana makna diproduksi secara simbolis dalam
bahasa sebagai suatu sistem pemaknaan. Oleh karena itu, menelusuri
motif
cerita dalam folklor Sunda dan Rusia merupakan salah satu bagian dari upaya memahami kedua budaya yang melahirkan folklor tersebut. Membandingkan
struktur cerita kedua budaya Sunda dan Rusia pada hakikatnya adalah mengkomunikasikan dua budaya melalui praktik pemaknaan di dalamnya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. motif-motif apa yang muncul pada cerita rakyat Sunda dan Rusia?
2. persamaan dan perbedaan motif apa saja yang ditunjukkan cerita rakyat
Sunda dan Rusia?
1.3 Landasan Teori
Dongeng, sebagai bagian dari cerita rakyat, oleh Alan Dundes dipecah menjadi bagian-bagian yang disebut
motifemes
atau rangka-rangka. Setiap dongeng terdiri dari deretan
motifeme
. Seperti sebuah kotak,
motifeme
dapat diisi dengan beraneka ragam
motif
atau
allomotif
motif pengganti. Metode analisis strukturalis Alan Dundes ini adalah berdasarkan metode analisis
strukturalis yang pernah dikembangkan Vladimir Propp. Empat
motifeme
yang ditunjukkan Dundes atas dongeng Indian Amerika adalah: 1
interdiction
larangan, 2
violation
pelanggaran, 3
consequence
akibat, dan 4
attempted escape
berusaha melarikan diri. Dundes menyatakan, sekurang- kurangnya dongeng-dongeng Indian Amerika menunjukkan dua motifeme,
yaitu
lack
kekurangan dan
lack liquidated
kekurangan dihilangkan. Dundes mampu menunjukkan bahwa dari isi-isi cerita yang berbeda dapat mempunyai
struktur yang identik. Danandjaja, 1994: 93-94. Dalam konteks perbandingan motif cerita -meski di antara dua kultur
yang berbeda sebagaimana ditunjukkan pada contoh di atas- teori survival kebudayaan yang dikemukakan Andrew Lang menjadi penting dalam konteks
ini. Menurut teori ini, setiap kebudayaan di dunia ini mempunyai kemampuan untuk berevolusi. Oleh karenanya, masing-masing
folk
mempunyai kemampuan untuk melahirkan unsur-unsur kebudayaan yang sama dalam
taraf evolusi yang sama. Jadi jika sampai ada motif cerita yang sama dari beberapa negara, maka hal itu disebabkan masing-masing negara mempunyai
kemampuan untuk menciptakannya secara berdiri sendiri maupun sejajar Danandjaja, 1994: 58.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah: 1.
mengetahui motif-motif yang muncul pada cerita rakyat Sunda dan Rusia,
2. mengetahui persamaan dan perbedaan motif yang ditunjukkan dalam
cerita rakyat Sunda dan Rusia,
1.5 Kontribusi Penelitian