Kontribusi Penelitian Metode Penelitian

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah: 1. mengetahui motif-motif yang muncul pada cerita rakyat Sunda dan Rusia, 2. mengetahui persamaan dan perbedaan motif yang ditunjukkan dalam cerita rakyat Sunda dan Rusia,

1.5 Kontribusi Penelitian

Penelitian ini dapat memberi konstribusi terhadap pemahaman masyarakat atas folklor dan perkembangan teoritik menyangkut folklor. Konstribusi yang dimaksud adalah: a. komunikasi lintas budaya yang direpresentasikan melalui perbandingan cerita-cerita yang dihasilkan dari dua budaya yang berbeda; b. melalui a studi folklor dapat memberi sumbangan pemikiran terhadap teori sastra lisan terutama menyangkut motif index yang telah disusun para ahli atas dongeng-dongeng seluruh dunia; c. mengarahkan pemahaman bagi masyarakat pembaca atas folklor, yaitu bahwa folklor dapat menempati fungsinya pada masyarakat kolektifnya, salah satunya bertindak sebagai sarana refleksi kolektifnya sejalan dengan nilai-nilai dasar kemanusiaan yang melingkupinya.

1.6 Metode Penelitian

Hal pokok menyangkut metode dalam penelitian ini adalah penelusuran motif secara struktural dan pengungkapan fenomena folklor dalam konteks lintas budaya. Dengan demikian, karya sastra dapat dianalisis dengan dua cara, yaitu 1 analisis unsur-unsur yang terkandung dalam karya sastra dan 2 analisis karya melalui perbandingannya dengan unsur-unsur di luarnya, yaitu kebudayaan pada umumnya. Dua cara tersebut memberikan pemahaman yang seimbang menyangkut unsur dalam teks dan masyarakat yang menghasilkan teks tersebut. Beranjak dari metode strukturalisme yang menyepakati bahwa unsur dapat dipahami semata-mata dalam proses antarhubungannya, maka penelusuran motif menjadi salah satu bagian penting dari sekian banyak unsur yang membentuk sebuah totalitas karya. Dalam kerangka kerja analisis motif yang dimaksud, peristiwa-peristiwa dalam cerita menjadi pusat perhatian. Sejumlah kategori yang terikat secara definitif terhadap motif narrative elements menjadi pertimbangan berikutnya. Kategori yang dimaksud tidak akan lepas dari kekhasan sebuah peristiwa, konsep di dalamnya, tipe tokoh tertentu, dan struktur tertentu. Mekanisme penelusuran motif tersebut dipusatkan kepada peristiwa-peristiwa yang menunjukkan konsep-konsep tertentu, tipikal tokoh tertentu, atau bahkan struktur tertentu yang dibentuk oleh rangkaian peristiwa tertentu pula yang bertindak sebagai elemen penceritaan. Penelaahan terhadap pespektif perbandingan motif dan fenomena antarbudaya membutuhkan pemahaman yang memadai perihal budaya yang melingkup masing-masing teks yang dihasilkan dari dua budaya yang berbeda. Dengan demikian, perspektif studi budaya menjadi bagian penopang dalam penelitian ini. Studi budaya menaruh perhatian kepada praktik-praktik pemaknaan, terutama melalui tanda-tanda bahasa. Memperlajari kebudayaan sama artinya dengan meneliti bagaimana makna diproduksi secara simbolis dalam bahasa sebagai suatu sistem pemaknaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Ciri Pengenal Tradisi Lisan