Syarat dan Komponen Pembiayaan

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 24 kepada pembeli bahwa barang tersebut layak dipakai dan tidak ada cacat. Atau seandainya ada cacat maka itu pun harus diungkapkan dengan jelas. Dalam jual beli sangat diharapkan adanya unsur suka sama suka. Apabila pembeli tidak menyukai barang yang akan dibeli, dan pembeli menyatakan batal sebelum akad di Ó j Ô Õ kan, maka jual beli itu tidak sah dan harus diterima dengan lapang dada oleh masing-masing pihak.

2.1.4.2 Syarat dan Komponen

Ö×Ø ÙÚ ÙÛ Ù Û Menurut Muhammad Syafi i Antonio 2002:102 transaksi Ü Ý Þ Ô ÕÔ ß Ô ß harus memenuhi syarat-syarat berikut ini: 1. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah. 2. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan. 3. Kontrak harus bebas dari riba. 4. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian. 5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara tunai. Secara prinsip, jika syarat 1, 4, dan 5 tidak dipenuhi, pembeli memiliki pilihan: 1 Melanjutkan pembelian seperti apa adanya. 2 Kembali pada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang yang dijual. 3 Membatalkan kontrak. Jual beli secara m Ý Þ Ô Õ Ô ß Ô ß diatas hanya untuk barang atau produk yang telah dikuasai atau dimiliki oleh penjual pada waktu negosiasi dan berkontrak. Bila produk tersebut tidak dimilki oleh penjual, sistem yang digunakan adalah m Ý Þ Ô Õ Ô ß Ô ß kepada pemesan pembelian m u Þ Ô Õ Ô ß Ô ß à Hal ini dinamakan demikian karena si penjual semata-mata mengadakan barang untuk memenuhi kebutuhan pembeli yang memesannya. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 25 Pada pelaksanaan áâã ä å äæ äæ banyak pihak yang mengatakan áâ ã ä åä æä æ tidak berbeda dengan pembiayaan konsumen ç u st è á é r êëì ä ìç ëìí yang diberikan dalam bentuk uang bahkan dalam melakukan perhitungan keuntungan, lebih mahal dibandingkan konvensional. Jika ditelaah lebih lanjut pengertian áâ ã äå äæ äæ adalah menjual barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih tinggi sebagai laba. Bank syariah harus memberitahukan secara jujur harga pokok barang tersebut, atas besarnya biaya yang dikeluarkan. Menurut Wiroso 2005:60 terkandung komponen-komponen sebagai berikut: 1. Harga pokok barang adalah harga barang ditambah dengan beban-beban lain yang dikeluarkan sehingga barang tersebut memiliki nilai ekonomis. Masalah yang terkait dengan harga pokok barang ini adalah: a. Pengadaan barang yang diperjualbelikan. b. Diskon dari pemasok su îî ï ëé r . c. Pengadaan barang jika diwakilkan. d. Nilai harga pokok perolehan. 2. Keuntungan yang disepakati oleh kedua belah pihak dengan tidak menganiaya salah satu pihak. 3. Harga jual áâ ã äå äæ äæ ð yaitu harga yang disepakati yang meliputi harga perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati yang terkait dengan harga jual áâ ã ä åä æä æ adalah masalah: a. Hutang nasabah. b. Uang muka dari nasabah. c. Pembayan angsuran, d. Pembayaran pelunasan lebih awal. Dalam prinsip jual beli ini pada prinsipnya penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi jual beli akad dan pembayarannya dapat dilakukan secara tunai atau angsuran. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 26

2.1.4.3 Jenis

Dokumen yang terkait

Analisis aplikasi produk murabahah pada pembiayaan hunian syariah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

0 3 136

Analisis faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi margin pembiayaan Murabahah : studi kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk

3 17 136

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah pada Pt Bank Muamalat Indonesia TBK

3 27 111

“Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah Dan Penanganan Risiko Kredit Pada Kendaraan Bermotor” (Studi Pada Bank Muamalat Cabang Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur)

2 9 106

Pengaruh Pembiayaan Murabahah Dan Tingkat Suku Bunga BI Terhadap Pendapatan Margin Murabahah Pada PT Bank Syariah Mandiri

0 4 1

Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Pendapatan Margin Murabahah (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Tahun 2010-2012)

4 33 57

Analisis Pembiayaan Murabahah Pengaruhnya Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Pt.Bank Muamalat Indonesia Tbk

4 40 130

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 3 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 2 15

ANALISIS CASH RATIO DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

0 0 28