hemoglobin, feritin, hemosiderin, dan mioglobin dan ekstrasel untuk afinitas tinggi zat besi mengikat protein seperti laktoferin dan transferin. Podschun dan
Ullman, 1998.
2.12 Gejala Klinis Klebsiella pneumoniae
Bakteri Klebsiella pneumonia ini menginfeksi saluran pernapasan terutama paru-paru serta dapat mengakibatkan pneumonia, nasal mucosa atrophy dan
rhinoscleroma. Selain itu dapat pula menginfeksi saluran kemih pada manusia usia lanjut dan kelenjar susu pada hewan. Gejala umum yang terlihat biasanya demam
dan batuk dengan sputum berwarna merah Janda dan Abbott, 2006. Gejala klinis pneumonia sangat bervariasi, dari yang ringan sampai paling
berat. Stadium awal radang paru-paru berupa hiperemia pulmonum, yang selanjutnya diikuti gejala dispnoe atau sesak nafas, dan pemafasan frekuen dengan
tipe abdominal. Respirasi cepat dan dangkal merupakan gejala utama dari pneumonia stadium awal. Gejala klinis lain yang sering timbul adalah anoreksia,
lesu, mukosa sianosis, adanya peningkatan suhu pulsus, dan perubahan auskultasi dan perkusi paru-paru. Selanjutnya dikatakan bahwa pneumonia dalam beberapa
hari akan menimbulkan gejala berupa batuk, keluar leleran dari hidung, pada keadaan akut suhu tubuh meningkat, kadang-kadang mencapai 42°C. Hewan
berdiri dengan kaki diabduksikan dan kepala merunduk Yuriadi dan Tjahajati, 2002.
2.13 Perubahan patologi anatomi Klebsiella pneumoniae
Bakteri Klebsiella pneumonia ini menginfeksi saluran pernapasan terutama paru-paru serta dapat mengakibatkan pneumonia Janda dan Abbott, 2006.
Retnowati dan Nugroho 2015, menjelaskan bahwa gangguan pada paru-paru
salah satunya dapat disebabkan oleh infeksi penyakit dan akan menimbulkan manifestasi peradangan pada tiap lobusnya. Peradangan yang terjadi pada paru-
paru sering disebut dengan pneumonia. Manifestasi pneumonia pada sapi dapat
diakibatkan oleh virus, bakteri atau kombinasi keduanya, parasit metazoa dan agen-agen fisikkimia lainnya. Beberapa penyakit bakteri diketahui dapat
mengakibatkan perubahan patologi pada paru-paru sapi misalnya seperti penyakit ngorok sapi atau sering dikenal juga dengan Septicemia epizootica SE,
Tuberkulosis dan Klebsiellosis. Serta bisa juga akibat dari bakteri saluran pencernaan seperti golongan bakteri Enterobacteriaceae sp.
Terdapat beberapa bentuk pneumonia yang pernah dilakukan penelitian oleh Retnowati dan Nugroho 2015, yaitu : atelektasis, pneumoni intersisial,
pneumoni aspirasi, edema pada lobarpneumoni dan lobarpneumoni disertai adanya pus nanah.
2.14 Metode diagnostik untuk memeriksa adanya Klebsiella pneumoniae