33
pokok antara keduanya terletak pada waktu. Isu kebijaksanaan disiapkan sebelum tindakan
dilakukan bersifat
prospektif, sedangkan
program evaluasi
kebijaksanaan dibuat setelah diambilnya suatu kebijakan retrospektif. Pandangan yang dikemukakan oleh William N. Dunn ini menjadi dasar pemikiran untuk
menilai hakekat pentingnya suatu evaluasi kebijakan.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa evaluasi program kebijaksanaan dimulai dengan menjelaskan usaha-usaha yang telah dilakukan dalam perumusan
masalah, peramalan mengenai akibat-akibat dari alternatif, dan pembuatan usulan. Evaluasi program kebijaksanaan yang dirancang dengan berhasil membutuhkan
cara penyusunan masalah yang kreatif, sikap alternatif kebijaksanaan yang baru, dan kerangka arah tindakan yang baru atau di perbaharui, meskipun evaluasi
program kebijaksanaan normalnya berhenti pada pembuatan usulan yang eksplisit.
2.3. Teori Kewenangan
Dalam konsep hukum publik wewenang merupakan konsep inti dari hukum tata negara dan hukum administrasi negara.
10
Tanpa adanya kewenangan yang dim
iliki, maka Badan atau Pejabat “Tata Usaha Negara“ tidak dapat melaksanakan suatu perbuatan atau tindakan pemerintahan. Pasal 9 Undang-
Undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah menyatakan bahwa urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan
10
Jimly Asshiddiqie, 2006, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid I, Sekretariat Jenderal Dan Kepaniteraan Mahkamah Konstiotusi Indonesia, Jakarta, hal. 335
34
pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum. Urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud adalah Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Menurut Donner, ada dua fungsi berkaitan dengan kewenangan, yakni fungsi pembuatan kebijakan policy making
11
yaitu kekuasaan yang menentukan tugas taakstelling dari alat-alat pemerintah atau
kekuasaan yang menentukan politik negara dan fungsi pelaksanaan kebijakan policy exsecuting yaitu kekuasaan yang bertugas untuk merealisasikan politik
negara yang telah ditentukan verwezenlijkking van de taak. Kewenangan terdiri atas beberapa wewenang, adalah kekuasaan terhadap
segolongan orang-orang tertentu atau kekuasaan terhadap suatu hidang pemerintahan atau urusan tertentu yang bulat. Hal senada juga dikemukakan oleh
Indroharto tanpa membedakan secara teknis istilah kewenangan dan wewenang, Dalam artian yuridis wewenang adalah kemampuan yang diberikan oleh peraturan
perundang-undangan untuk menimbulkan akibat-akibat hukum. Kewenangan yang dimiliki oleh organ pemerintahan negara dalam melakukan tugas-tugasnya untuk
melakukan pengaturan maupun mengeluarkan suatu keputusan selalu dilandasi oleh kewenangan yang diperoleh dari konstitusi, baik secara atribusi, delegasi
maupun mandat. Suatu kewenangan harus dilandasi dengan ketentuan hukum, sehingga dapat dikatakan sebagai kewenangan yang sah. Dalam konteks ini
menurut Stroink, kewenangan organ institusi pemerinah adalah suatu kewenangan
11
Philipus M. Hadjon, 1998, Tentang Wewenang Pemerintahan bestuurbevoegheid ProJustitia, Tahun XVI Nomor 1 Januari 1998, hal. 90 Selanjutnya disebutPhilipus M. Hadjon II
35
yang dikuatkan oleh hukum positif guna mengatur dan mempertahankannya; sebab tanpa adanya kewenangan yang sah maka tidak dapat dikeluarkan suatu keputusan
yuridis yang benar.
12
Dalam hal ini Pemerintah Kota Denpasar memiliki suatu kewenangan untuk membentuk suatu Peraturan Daerah atau menetapkan suatu
kebijakan untuk dapat memberikan perlindungan terhadap tanah pertanian yang terus mengalami pengurangan tiap tahunnya.
Pelaksanaan Kewenangan dengan baik dalam usaha memberikan perlindungan lahan pertanian yang terus mengalami penurunan luasnya sangat
penting untuk segera dilakukan. Karena pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan pemukiman tentu saja memberikan dampak yang signifikan
terhadap jumlah tanah pertanian yang tersisa.Dalam hal ini memaksimalkan kewenangan Pemerintah Kota Denpasar mutlak diperlukan.
2.4. Teori Penataan Ruang