31
pekerjaan sebagai penyelenggara pemerintahan daerah melaksanakan otonomi daerah dan desentralisasi sesuai dengan demokrasi.
2.2. Pengertian Tindakan Pemerintah
Tindakan Pemerintah adalah suatu kebijakan yang di atur dan ditetapkan oleh Pemerintah. Lingkup dari studi kebijakan publik sangat luas karena
mencakup berbagai bidang dan sektor, seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, dan sebagainya. Dalam pembahasan ini akan di bahas teori-teori kebijakan
publik, pendekatan dalam studi kebijakan publik hingga proses kebijakan publik. Karena hakekatnya Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 1990 tentang larangan alih
fungsi lahan sawah untuk penggunaan selain pertanian serta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 Tentang perlindungan lahan pertanian
pangan berkelanjutan, merupakan salah satu bentuk dari kebijakan publik. Dari penjelasan di atas dapat ditarik konsep dasar bahwa kebijakan itu
adalah prosedur memformulasikan sesuatu berdasarkan aturan tertentu yang kemudian digunakan sebagai alat untuk memecahkan permasalahan dan mencapai
suatu tujuan. Dalam setiap kebijakan pasti membutuhkan orang-orang sebagai perencana atau pelaksana kebijakan maupun objek dari kebijakan itu
sendiri.Sebagaimana penjelasan Irfan Islamy kebijakan adalah suatu program kegiatan yang di pilih oleh seorang atau sekelompok orang dan dapat dilaksanakan
serta berpengaruh terhadap sejumlah besar orang dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
32
Kebijakan dapat pula diartikan sebagai bentuk ketetapan yang mengatur yang di keluarkan oleh seseorang yang memiliki kekuasaan, jika ketetapan
tersebut memiliki sasaran kehidupan orang banyak atau masyarakat luas maka kebijakan itu dikategorikan sebagai kebijakan publik. Dalam perkembangan Ilmu
Administrasi Negara baik di negara berkembang bahkan di negara maju sekalipun, kebijakan publik merupakan masalah politik yang menarik untuk di kaji dan di
bahas. Hogwood dan Peters menganggap ada sebuah proses linier pada sebuah
kebijakan yaitu : policy innovation – policy succession – policy maintenance –
policy termination. Policy innovation adalah saat di mana pemerintah beusaha memasukkan sebuah problem baru yang diambil dari hiruk pikuk kepentingan
yang ada di masyarakat untuk kemudian dikonstruksi menjadi sebuah kebijakan yang relevan dengan konteks tersebut. Terdapat berbagai macam strategi untuk
menghentikan kebijakan,
apakah itu
dengan mencabut
kebijakan, membatalkannya, atau menggantinya dengan sebuah kebijakan baru. Substansi
utama dari proses linier yang digagas oleh Hogwood dan Peters secara lugas mendeskripsikan kepada kita bahwa kebijakan publik merupakan siklus yang
mekanistik.
Jika isu kebijaksanaan adalah usaha sistematis untuk merumuskan masalah, evaluasi program kebijaksanaan adalah usaha sistematis untuk menentukan tingkat
seberapa jauh masalah telah secara nyata dapat diatasi. Salah satu perbedaan
33
pokok antara keduanya terletak pada waktu. Isu kebijaksanaan disiapkan sebelum tindakan
dilakukan bersifat
prospektif, sedangkan
program evaluasi
kebijaksanaan dibuat setelah diambilnya suatu kebijakan retrospektif. Pandangan yang dikemukakan oleh William N. Dunn ini menjadi dasar pemikiran untuk
menilai hakekat pentingnya suatu evaluasi kebijakan.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa evaluasi program kebijaksanaan dimulai dengan menjelaskan usaha-usaha yang telah dilakukan dalam perumusan
masalah, peramalan mengenai akibat-akibat dari alternatif, dan pembuatan usulan. Evaluasi program kebijaksanaan yang dirancang dengan berhasil membutuhkan
cara penyusunan masalah yang kreatif, sikap alternatif kebijaksanaan yang baru, dan kerangka arah tindakan yang baru atau di perbaharui, meskipun evaluasi
program kebijaksanaan normalnya berhenti pada pembuatan usulan yang eksplisit.
2.3. Teori Kewenangan