i Alat untuk memotivasi manajemen dalam melakukan pengendalian perusahaan.
E. Pengaruh antara Perubahan Rasio Profitabilitas dengan Perubahan Laba
1. Pengaruh antara Perubahan Rasio Gross Profit Margin dengan Perubahan Laba
Gross Profit MarginGPM merupakan presentase dari laba kotor
dibandingkan dengan penjualan. Laba kotor didefinisikan sebagai selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan. Perubahan rasio GPM sangat
dipengaruhi oleh perubahan harga pokok penjualan. Menurut Prastowo 2002:184, perubahan laba kotor sendiri
disebabkan karena adanya perubahan pada harga jual per unit, harga pokok per unit, dan volume penjualan. Perubahan kenaikan harga jual per unit
dan volume penjualan yang lebih besar daripada perubahan kenaikan harga pokok per unit dapat menyebabkan perubahan kenaikan atas laba kotor
yang kemudian dapat menyebabkan adanya perubahan kenaikan rasio GPM.
Perubahan kenaikan rasio GPM yang disebabkan adanya perubahan kenaikan penjualan yang lebih besar daripada perubahan kenaikan harga
pokok penjualan dapat memberikan indikasi bahwa akan terjadi perubahan kenaikan laba perusahaan.
Hal ini sesuai dengan hasil kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Machfoedz pada tahun 1999, menyatakan bahwa
perubahan rasio Gross Profit Margin signifikan terhadap perubahan laba di masa mendatang.
2. Pengaruh antara Perubahan Rasio Net Profit Margin dengan Perubahan Laba
Rasio Net Profit MarginNPM merupakan rasio antara laba bersih penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh biaya termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan. Menurut Horne 2001:224, penurunan NPM dalam satu periode dapat disebabkan karena biaya penjualan, umum
dan administrasi yang terlalu tinggi dibandingkan dengan penjualan ataupun adanya tarif pajak yang lebih tinggi.
Dengan kata lain, adanya perubahan peningkatan harga pokok penjualan yang lebih tinggi daripada penjualan menyebabkan penjualan
bersih laba kotor rendah. Laba kotor yang rendah disertai dengan biaya operasi dan administrasi serta tarif pajak yang terlalu tinggi membuat laba
bersih setelah pajak juga menurun. Penurunan laba kotor dan laba bersih setelah pajak dapat menyebabkan penurunan rasio NPM. Perubahan
penurunan atau peningkatan NPM dipengaruhi oleh efektif atau tidaknya manajemen dalam mengelola pengeluaran-pengeluaran atau biaya-
biayanya serta tarif pajak yang berlaku. Perubahan NPM juga dapat menyediakan indikasi akan adanya perubahan atas laba perusahaan.
Hal ini juga sesuai dengan kesimpulan dalam penelitian Sudarini pada tahun 2005 yang menyatakan bahwa perubahan rasio Net Profit Margin
berpengaruh terhadap perubahan laba di masa mendatang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pengaruh antara Perubahan Rasio Operating Profit Margin dengan Perubahan Laba
Operating Profit MarginOPM adalah rasio yang angka laba yang
digunakan berasal dari kegiatan usaha pokok perusahaan Prastowo 2005:97. Oleh karena itu faktor-faktor yang mempengaruhi laba yang
tidak ada kaitannya secara langsung dengan kinerja perusahaan dapat dihilangkan Kuswadi 2004:189. Menurut Syamsuddin 1987:54,
penurunan biaya operasi yang lebih besar daripada kenaikan harga pokok penjualan akan menyebabkan kenaikan rasio OPM. Dengan kata lain, jika
biaya operasi ataupun harga pokok penjualan juga mengalami perubahan, maka akan menyebabkan perubahan pada rasio OPM.
Rasio OPM menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan. Peningkatan rasio OPM menandakan perusahaan semakin efisien. Dengan demikian,
semakin efisien perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya akan menyebabkan peningkatan OPM yang kemudian dapat diikuti dengan
adanya peningkatan laba. 4. Pengaruh antara Perubahan Rasio Return On Asset dengan Perubahan
Laba Return On AssetROA
merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah
keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan Syamsuddin 1987:56.
Hasil pengembalian atas aktivaROA akan meningkat jika lebih sedikit aktiva yang digunakan serta minimalnya pajak yang diterima Helfert
1993:77. Selain itu, menurut Meythi 2005:268, tinggi rendahnya ROA tergantung pada keputusan perusahaan dalam alokasi dana yang dimiliki
pada aktiva juga tergantung pada efisiensi penggunaan aktiva perusahaan. Dengan kata lain, jika total aktiva yang digunakan tetap sedangkan tarif
pajak mengalami peningkatan maka akan menyebabkan laba bersih setelah pajak menurun. Penurunan laba bersih setelah pajak akan diikuti dengan
adanya penurunan ROA. Ataupun jika tarif pajak tetap yang diikuti dengan jumlah laba bersih yang tetap namun jumlah aktiva yang digunakan
meningkat, maka akan menyebabkan penurunan ROA. Penggunaan aktiva yang dikatakan tidak efisien, seperti banyaknya dana yang menganggur
dalam persediaan, aktiva tetap beroperasi di bawah kapasitas normal Meythi 2005:268.
Menurut Wibisono 2006:91, peningkatan nilai rasio ini dari waktu ke waktu menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin membaik dalam
mendapatkan income dari asset yang dimiliki. Dengan kata lain, adanya perubahan ROA dapat mengindikasikan akan adanya perubahan laba.
Hal ini sejalan pula dengan hasil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh Meythi pada tahun 2005 yang mengatakan bahwa Return
on Assets adalah rasio yang paling baik yang dapat digunakan untuk
memprediksi perubahan laba di masa mendatang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Pengaruh antara Perubahan Rasio Return On Equity dengan Perubahan Laba
Return On EquityROE adalah rasio untuk mengukur keuntungan
bersih yang diperoleh dari modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. Menurut Sartono 1990:92, rasio ini juga dipengaruhi oleh
besar kecilnya utang perusahaan. Peningkatan pada hasil pengembalian atas ekuitasROE disebabkan karena adanya peningkatan kewajiban yang
disertai dengan asumsi perusahaan menguntungkan Helfert, 1993:78. Dengan kata lain, jika kewajiban mengalami peningkatan sedangkan
penggunaan aktiva tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan, maka akan menyebabkan ekuitas mengalami penurunan. Penurunan
ekuitas yang disertai dengan adanya peningkatan laba bersih akan menyebabkan peningkatan ROE.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Takarini pada tahun 2003 yang menunjukkan bahwa perubahan rasio Return on
Equity berpengaruh terhadap perubahan laba di masa mendatang.
6. Pengaruh antara Perubahan Rasio Basic Earnings Power dengan Perubahan Laba
Basic Earnings PowerBEP merupakan rasio yang mengindikasikan
kemampuan dari aktiva-aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba operasi Brigham dan Houston 2004:107. Rasio ini menunjukkan
kemapuan dasar untuk menghasilkan laba dari aktiva-aktiva perusahaan, sebelum ada pengaruh dari pajak dan leverage. Menurut Helfert 1993:64,
rasio BEP yang dihitung dengan menggunakan laba sebelum pajak dan bungaEBIT hasilnya lebih tepat karena unsur bunga maupun pajak
dihilangkan dari angka laba. Dalam rasio BEP keefektifan manajemen dalam menggunakan aktiva total maupun aktiva bersih yang ada di dalam
neraca diutamakan Helfert 1993:64. Keefektifan dinilai dengan mengkaitkan laba bersih terhadap aktiva yang digunakan untuk
menghasilkan laba. Dengan kata lain, jika penggunaan aktiva semakin efisien yang ditandai oleh semakin sedikitnya aktiva yang disertai dengan
adanya peningkatan terhadap laba bersih sebelum pajak dan bunga tertentu, maka akan dapat menyebabkan peningkatan rasio BEP. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa perubahan BEP dapat menjadi indikasi akan terjadi perubahan laba.
F. Hasil Penelitian Peneliti Sebelumnya