Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data Jenis Data Teknik Analisis Data

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek penelitian yang mempunyai kualitas dan karateristik khusus yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan nantinya Sugiyono 2006:55. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki dalam populasi tersebut Sugiyono 2006:56. Sampel dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling. Metode purposive sampling yaitu metode pengumpulan anggota sampel berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Perusahaan yang tergolong dalam sampel adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri makanan, minuman dan otomotif. b. Perusahaan menerbitkan laporan keuanga n selama empat tahun berturut-turut, yaitu selama tahun 2003-2006 dan yang memiliki tanggal laporan keuangan yang berahkir pada 31 Desember. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat dokumen-dokumen yang telah ada.

G. Jenis Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu: 1. Laporan laba rugi perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri makanan, minuman dan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2003-2006. 2. Neraca perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri makanan, minuman dan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2003-2006.

H. Teknik Analisis Data

1. Menentukan variabel independen dan dependen dalam penelitian. Gambar II Variabel-Variabel dalam Penelitian 2. Menghitung rasio profitabilitas dari data laporan keuangan yang telah tersedia. 3. Menghitung perubahan setiap rasio profitabilitas dari tahun 2003-2004 4. Menghitung perubahan laba perusahaan dari tahun 2005-2006 5. Melakukan pengujian normalitas dan pengujian asumsi klasik Suatu model regresi dapat digunakan dalam suatu penelitian, khususnya untuk memprediksi jika model regresi tersebut telah bebas dari asumsi klasik. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi yang normal. Suatu variabel penganggu terdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari nilai skewness Ghozali 2001:27. Nilai skweness digunakan untuk mengetahui bagaimana distribusi normal data dalam variable dengan menilai kemiringan kurva. Nilai skewness yang baik adalah mendekati 0 Nugroho 2005:18. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Ghozali 2001:91. Suatu model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dalam suatu model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan atau variance inflation factor VIF Ghozali 2001:92. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,10 Nugroho 2005:58. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 Ghozali 2001:95. Uji autokorelasi diperlukan untuk penelitian yang menggunakan data time series. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson dengan dasar ketentuan yang digunakan sebagai berikut Firdaus, 2004:101: 1,10 : ada autokorelasi 1,10 – 1,54 : tidak ada kesimpulan 1,55 – 2,46 : tidak ada autokorelasi 2,46 – 2,90 : tidak ada kesimpulan 2,91 : ada autokorelasi d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali 2001:105. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas, yang berarti variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap. Dasar analisis untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan metode grafik atau scatterplot. Dengan ketentuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bahwa dalam grafik plot tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. 6. Melakukan analisis regresi berganda dengan metode stepwise regresion Model regresi berganda merupakan suatu model untuk menguji pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen. Analisis regresi berganda dilakukan dengan menggunakan metode stepwise regression . Metode stepwise regression dipilih karena memiliki kelebihan yaitu adanya prosedur seleksi dan eliminasi atas variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi agar dapat diperoleh model regresi yang terbaik Model ini menyaring variabel independen yang diawali dengan memasukkan variabel independen yang mempunyai korelasi paling kuat +- dengan variabel dependen. Lalu dalam setiap proses pemasukkan variabel independen yang lain, dilakukan pengujian, namun tetap dengan memasukkan atau mengeluarkan variabel independen yang lainnya Singgih 1999:294. Dalam penelitian ini, model regresi yang digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut: e X b X b X b X b X b X b b + + + + + + + = Υ 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 Keterangan: Υ = Perubahan Laba b0 = Konstanta b1- b6 = koefisien Regresi X1 = Perubahan Gross Profit Margin X2 = Perubahan Net Profit Margin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI X3 = Perubahan Operating Profit Margin X4 = Perubahan Return on Assets X5 = Perubahan Return on Equity X6 = Perubahan Basic Earning Power e = Variabel Penggangu Pada model regresi berganda, bila kofisien regresi bernilai positif +, maka garis regresi akan mempunyai lereng positif , yang berarti pengaruh variabel X terhadap variabel Y searah atau positif. Sedangkan bila koefisien regresi bernilai negatif -, maka garis regresi akan mempunyai lereng negatif, yang berarti pengaruh variabel X terhadap variabel Y berlawanan arah atau negatif. Kegunaan variabel penggangu dalam persamaan model regresi di atas yaitu sebagai unsur ketidakpastian yang tidak dapat dimasukkan dalam persamaan. Unsur ketidakpastian itu seperti kesalaha n pengukuran dalam pengumpulan dan pemrosesan data. 7. Melakukan pengujian hipotesis a. Uji F Pengujian ini dilakukan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel independen untuk dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen. 1 Menyusun hipotesa Ho: b = 0, Perubahan rasio profitabilitas secara bersama-sama tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ha: b ≠ 0, Perubahan rasio profitabilitas secara bersama-sama dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba 2 Menentukan nilai F hitung dengan menggunakan SPSS 12.0 3 Menentukan F tabel Tingkat Signifikan a = 5 atau 0,05 Derajat Kebebasan = k-1 dan n-k 4 Menentukan kriteria pengujian satu sisi Gambar III Pengujian satu sisi untuk uj F 5 Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel 6 Mengambil keputusan Ho ditolak : F hitung F tabel Ho diterima : F hitung F tabel Ho diterima Ho ditolak 0,05 , k-1, n-k PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Menarik kesimpulan Ho ditolak, berarti bahwa perubahan rasio profitabilitas secara bersama-sama dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba Ho diterima, berarti bahwa perubahan rasio profitabilitas secara bersama-sama tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba b. Uji t Pengujian ini digunakan untuk menguji kemampuan variabel independen dalam persamaan regresi secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. 1 Menyusun hipotesa Ho: b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 , b 6 = 0, Perubahan rasio profitabilitas secara parsial tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba. Ha: b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 , b 6 ≠ 0, Perubahan rasio profitabilitas secara parsial dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba. 2 Menentukan nilai t hitung dengan menggunakan SPSS 12,0 3 Menentukan t tabel Tingkat Signifikan = 025 , 5 , 2 2 5 2 = = = α Derajat Kebebasan = n-1 4 Menentukan kriteria pengujian dua sisi Gambar IV Pengujian dua sisi untuk uji t 5 Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel 6 Mengambil keputusan Ho ditolak : t hitung t tabel atau t hitung -t tabel Ho diterima : t hitung t tabel atau t hitung -t tabel 7 Menarik kesimpulan Ho ditolak, berarti bahwa perubahan rasio profitabilitas secara parsial dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba. Ho diterima, berarti bahwa perubahan rasio profitabilitas secara parsial tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba. c. Uji R 2 Koefisien determinasi berganda digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen yang terdapat dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi berganda R 2 terletak antara 0 sampai 1 0R 2 1. Jika R 2 = 1 berarti suatu kecocokan sempurna. Sedangkan jika R 2 = 0 berarti tidak ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengaruh antara variabel dependen dengan variabel independen Gujarati 1995:45. Menurut Firdaus 2004:78, makin rendah R 2 dengan satu, maka makin cocok garis regresi untuk meramalkan Y. Oleh karena itu, r 2 dan R 2 dipergunakan sebagai suatu kriteria untuk mengukur cocok tidaknya suatu model regresi dalam meramalkan variabel tidak bebas Y Goodness of Fit Criteria. Koefisien determinasi berganda dihitung dengan menggunakan program SPSS 12. 42

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 39 105

Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 49 90

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

2 47 113

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SETOR INDUSTRI DASAR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indo

0 4 16

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Transportation Services Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 16

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 14

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 16

PENDAHULUAN ANALISA RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA MASA DEPAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 7

Analisis perubahan rasio profitabilitas dalam memprediksi perubahan laba pada masa mendatang : studi empiris pada industri makanan, minuman dan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta - USD Repository

0 0 118