rasio BEP yang dihitung dengan menggunakan laba sebelum pajak dan bungaEBIT hasilnya lebih tepat karena unsur bunga maupun pajak
dihilangkan dari angka laba. Dalam rasio BEP keefektifan manajemen dalam menggunakan aktiva total maupun aktiva bersih yang ada di dalam
neraca diutamakan Helfert 1993:64. Keefektifan dinilai dengan mengkaitkan laba bersih terhadap aktiva yang digunakan untuk
menghasilkan laba. Dengan kata lain, jika penggunaan aktiva semakin efisien yang ditandai oleh semakin sedikitnya aktiva yang disertai dengan
adanya peningkatan terhadap laba bersih sebelum pajak dan bunga tertentu, maka akan dapat menyebabkan peningkatan rasio BEP. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa perubahan BEP dapat menjadi indikasi akan terjadi perubahan laba.
F. Hasil Penelitian Peneliti Sebelumnya
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk meneliti mengenai hubungan rasio keuangan dengan laba akuntansi. Beberapa penelitian tersebut
antara lain: a. Takarini dan Ekawati 2003, melakukan penelitian ini dilakukan untuk
meneliti prediksi perubahan laba dengan menggunakan rasio keuangan. Sampel yang digunakan 42 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Jakarta dan menganalisis 18 rasio keuangan dengan menggunakan model regresi logistic teknik stepwise. Teknik ini digunakan untuk
menyaring variabel- variabel independen. Sedangkan penggunaan model regresi logitik dimaksudkan untuk menguji variabel independen yang
signifikan dan untuk menguji kemampuan prediksi perubahan rasio keuangan yang signifikan dalam model logit. Hasilnya menunjukkan
bahwa rasio current liabilities to equity, working capital to total asset, return on equity,
dan net profit margin signifikan dalam memprediksi perubahan laba perusahaan manufaktur.
b. Lela 2003, melakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perubahan net profit margin, operating profit margin, return on
invesment dan return on equity secara parsial terhadap perubahan harga
saham di Bursa Efek Jakarta selama 2 tahun yaitu tahun 1998-2000. Sampel yang digunakan adalah 30 perusahaan manufaktur yang telah go
publik. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan NPM
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan harga saham pada tahun 1998, perubahan ROI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
perubahan harga saham tahun 2000 sedangkan ROE berpengaruh positif dan sigifikan terhadap perubahan harga saham tahun 2000.
c. Meythi 2005, melakukan penelitian dengan menggunakan alat uji Confirmatory Factor Analysis
CFA atas rasio-rasio keuangan. Factor Analysis
merupakan salah satu metode statistik multivariate yang dapat digunakan untuk meringkas atau mengurangi data atau variabel yang
diperlukan untuk analisa, dan dapat juga digunakan untuk menguji construct validity.
Penelitian ini digunakan untuk menguji rasio keuangan mana yang paling baik untuk memprediksi pertumbuhan laba bagi
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa return on asset menjadi rasio keuangan
yang paling baik dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor dasar dan kimia.
d. Pujiastuti 2005, melakukan penelitian untuk menguji pengaruh kondisi keuangan perusahaan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama 4 tahun yaitu tahun 1999-2002. Penelitian menggunakan 4 rasio keuangan, yaitu rasio
likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabiitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda untuk
menguji hipotesis yang digunakan dalam penelitian. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rasio keuangan NPM, Current Ratio, Debt Ratio,
dan Total Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. e. Merung 2004, melakukan penelitian untuk mengetahui kegunaan rasio
keuangan dalam memprediksi perubahan laba. Data yang digunakan dalam penelitian adalah laporan keuangan tahun 2000-2002 dari 8 perusahaan
tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi metode stepwise dan uji F. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 rasio keuangan yang dapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba, yaitu working capital to total
asset, working capital turnover, quick ratio dan total equity to total asset.
f. Diani 2005, melakukan penelitian untuk mengetahui rasio keuanga n yang paling tepat dapat digunakan dalam memprediksi perubahan laba.
Data yang digunakan dalam penelitian adalah laporan keuangan tahun 1999-2003 dengan sampel 8 perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Jakarta. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi metode stepwise. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 rasio
keuangan dari 15 rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian yang berpengaruh dalam memprediksi perubahan laba. Dua rasio itu adalah
NPM yang berpengaruh negatif terhadap perubahaan laba dan ROE yang berpengaruh positif terhadap perubahan laba.
g. Suwarno 2004, melakukan penelitian secara empiris terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama 5 tahun, yaitu
tahun 1998-2002. Penelitian untuk menguji manfaat informasi rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan metode regresi berganda, uji t, dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa operating
profit to profit before taxes, net income to net worth, dan inventory to
working capital tahun 1999-2000 dapat digunakan untuk memprediksi
perubahan laba tahun 2000 dan 2001. Namun, rasio keuangan tahun 2001 ternyata tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba pada
tahun 2002.
G. Hipotesis