12
memasukkan tambahan ke dalam pesan, mengurangi atau mengubah pesan selama data berada di perjalanan.
4. Nonrepudiation penyangkalan Pengirim tidak dapat mengelak bahwa dia telah mengrim pesan, penerima
juga tidak dapat mengelak bahwa dia telah menerima pesan tersebut. Tujuan kriptografi secara umum adalah mewujudkan keempat aspek keamanan
tersebut dalam teori dan praktek.
[3]
2.1.3 Konsep Dasar Kriptografi
Dalam bidang kriptografi akan ditemukan beberapa istilah atau terminologi. Isitilah-istilah tersebut sangat penting untuk diketahui dalam
memahami ilmu kriptografi. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan beberapa istilah penting dalam bidang kriptografi yang akan sering penulis
gunakan dalam tulisan penulis. Berikut merupakan istilah-istilah penting tersebut.
a. Plainteks dan Cipherteks
Pesan merupakan data atau informasi yang dimengerti maknanya. Nama lain dari pesan adalah plainteks. Pesan tersebut dapat dikirim
melalui kurir, saluran telekomunikasi, dan lain-lain dan dapat juga disimpan dalam media penyimpanan kertas, storage, dan lain-lain. Pesan dapat
berupa teks, video, gambar, dan lain-lain. Agar pesan tersebut tidak dapat dimengerti maknanya bagi pihak lain, maka pesan perlu disandikan ke bentuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
lain yang tidak dapat dipahami. Bentuk pesan yang telah tersandikan tersebut dinamakan dengan cipherteks ciphertext.
b. Enkripsi dan Deskripsi
Proses penyandian pesan, dari plainteks ke cipherteks dinamakan dengan enkripsi encryption atau enchipering standard nama menurut ISO
7498-2. Sedangkan proses mengembalikan pesan dari cipherteks ke plainteks dinamakan dengan deskripsi descryption atau dechipering standard nama
menurut ISO 7498-2. Proses enkripsi dan deskripsi dapat diterapkan pada pesan yang dikirim ataupun pesan yang disimpan. Encryption of data in motion
mengacu pada enkripsi pesan yang ditransmisikan melalui saluran komunikasi, sedangkan istilah encryption of data at-rest mengacu pada
enkripsi pesan yang tersimpan di dalam storage.
d. Kriptanalis dan Kriptologi
Kriptografi selalu memiliki perkembangan, karena kriptografi memiliki ilmu yang berlawan yang disebut dengan kriptanalisis. Kriptanalis
cryptanalysis adalah ilmu dan seni untuk memecahkan cipherteks menjadi
plainteks, tanpa memerlukan kunci yang digunakan. Pelakunya disebut dengan kriptanalis. Jika seorang kriptopgrafer istilah bagi pelaku kriptografi
mentransformasikan plainteks ke cipherteks dengan menggunakan kunci, maka sebaliknya seorang kriptanalis berusaha memecahkan cipherteks
tersebut untuk menemukan plainteks atau kunci. Kriptologi cryptology
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
adalah studi mengenai kriptografi dan kriptanalis. Hubungan antara kriptologi, kriptografi dan kriptanalis dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.2 Hubungan antara kriptologi, kriptografi dan kriptanalisis.
[3]
Kriptoglogi dapat dibagi menjadi dua sub masalah yaitu kriptografi dan kriptanalisis dimana keduanya adalah termasuk dalam teknologi enkripsi.
2.1.5 Jenis Kriptografi
Berdasarkan kunci enkripsi dan deskripsinya algoritma kriptografi terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Kriptografi simetri
Konsep dasar dari kriptografi kunci simetri adalah, di mana kunci untuk enkripsi dan deskripsi sama. Istilah lain dari kriptografi simetri ini adalah
kriptografi kunci privat privat-key cryptography, kriptografi kunci rahasia secret-key cryptography,
atau kriptografi konvensional conventional cryptography.
Dalam kriptografi kunci simetri dapat diasumsikan bahwa si penerima dan pengirim pesan telah terlebih dahulu berbagi kunci sebelum
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
pesan dikirimkan. Keamanan dari sistem ini terletak pada kerahasiaan kuncinya.
Semua kriptografi klasik menggunakan sistem kunci simetri ini. Sebelum tahun 1976 hanya kriptografi simetri inilah yang dikenal. Kriptografi
modern juga ada yang masuk ke dalam lingkup kriptografi simetri ini diantaranya adalah algoritma DES Data Encryption Standard, Triple-DES,
dan lain-lain. Pada umumya cipher yang termasuk ke dalam kriptografi simetri ini beroperasi dalam mode blok block cipher, yaitu setiap kali proses
enkripsi atau deskripsi dilakukan terhadap satu blok data yang berukuran tertentu, atau beroperasi dalam mode aliran streamcipher,
Proses dari skema kriptografi simetri dapat dilihat pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Skema kriptografi simetri.
[3]
Proses enkripsi dan dekripsi dilakukan dengan kunci privat dengan menghasilkan chiperteks. Dengan aturan EkP = C. dan pada saat dekripsi
menjadi persamaan Dk C=P.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
2. Kriptografi asimetri
Berbeda dengan kriptografi kunci simetri, kriptografi kunci publik memiliki dua buah kunci yang berbeda pada proses enkripsi dan deskripsinya.
Nama lain dari kunci asimetri ini adalah kriptografi kunci-publik public-key cryptography.
Kunci untuk enkripsi pada kriptografi asimetri ini tidak rahasia diketahui oleh publik, sedangkan kunci untuk deskripsi bersifat rahasia
kunci privat. Entitas pengirim akan mengenkripsi dengan menggunakan kunci publik, sedangkan entitas penerima mendeskripsi menggunakan kunci
privat. Skema dari kriptografi asimetri dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Skema kriptografi asimetri.
[4]
Kriptografi asimetri ini dapat dianalogikan seperti kotak surat yang terkunci dan memiliki lubang untuk memasukan surat. Setiap orang dapat
memasukkan surat ke dalam kotak surat tersebut, tetapi hanya pemilik surat yang memiliki kunci dan yang dapat membuka kotak surat. Kunci publik
dapat dikirim ke penerima melalui saluran yang sama dengan saluran yang digunakan untuk mengirim pesan, tidak perlu takut, karena pihak yang tidak
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
berkepentingan tidak akan dapat mendeskripsi pesan tersebut, karena tidak memiliki kunci privat.
[6]
2.2 Algoritma VEA Video Encryption Algorithm
Banyak algoritma enkripsi video yang telah dibangun sampai saat ini, tetapi algoritma yang umum digunakan terutama untuk aplikasi video adalah
algoritma Video Encryption, atau sering disebut juga VEA Video Encryption Algorithm.
Alasan banyaknya penggunaan algoritma ini adalah karena tingkat keamanannya yang cukup memuaskan, komputasi yang ringan, dan
cocok diimplementasikan di lingkungan video streaming karena algoritmanya yang dapat berbasis stream cipher maupun block cipher, tergantung
kebutuhan saat streaming video tersebut. Implementasi dari algoritma ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan keamanan dalam video streaming,
terutama apabila Video Encryption ini dapat dikombinasikan dengan metode algoritma kriptografi lainya. Sebelum enkripsi video
dapat diterapkan pada video, akan lebih baik jika model dari penerapan enkripsi video pada video dirancang terlebih dahulu, agar enkripsi video
dapat berjalan dengan baik.
[4]
Sama dengan enkripsi pada data teks, enkripsi video juga memiliki algoritma sendiri. Umumnya video dapat dienkripsi langsung dengan
menggunakan algoritma enkripsi kunci rahasia yang telah banyak beredar saat ini, seperti DES, AES, dan lain-lain, tetapi enkripsi seperti itu membutuhkan
waktu yang cukup lama, karena ukuran video yang cukup besar. Algoritma
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
enkripsi video yang umum digunakan adalah VEA Video Encryption Algorithm.
Algoritma ini memiliki berbagai macam modifikasi yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan, karena kemudahannya dalam
implementasi.
[4]
VEA Video Encryption Algorithm merupakan sebuah algoritma enkripsi video yang berbasis pada cipher aliran stream cipher. Kunci rahasia
VEA, k, di-generate secara random dalam bentuk bitstream dengan panjang m, yang dapat ditulis sebagai k = b1b2...bm. Bitstream dari video dapat
direpresentasikan dengan: S = ...s1...s2...sm...sm+1...sm+2...s2m..
2.1 yang dalam hal ini si i = 1,2,... adalah seluruh bit-bit dari video. Fungsi enkripsi
VEA, Ek, dapat ditulis dengan: EkS = ...b1
⊕ s1 ... bm ⊕ sm+1 ... bm ⊕ s2m ... 2.2
Keterangan : ⊕ adalah operasi XOR.
[1]
Operasi dalam mode bit berarti semua data dan informasi baik kunci, plainteks, maupun cipherteks dinyatakan dalam rangkaian string bit biner, 0
dan 1. Algoritma enkripsi dan dekripsi memproses semua data dan informasi dalam bentuk rangkaian bit. Rangkaian bit yang menyatakan plainteks dienkripsi
menjadi cipherteks dalam bentuk rangkaian bit, demikian sebaliknya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
Gambar 2.5 skema algoritma VEA
[4]
Skema algoritma diatas menunjukkan bahwasanya eksekusi dilakukan ditaraf byte dari mulai inputan video dilanjutkan membaca frame dari setiap
video. Dan setelah itu proses XOR dilakukan dengan kunci yang diinputkan oleh user dan kemudian proses enkripsi dan dekripsi dapat dilakukan oleh system.
2.2.1 langkah-langkah algoritma VEA
Adapun langkah-langkah global dari algortima VEA adalah seperti dibawah ini :
1. Buka file video. 2. Baca frame dari file video, baca tipe frame-nya.
3. Baca stream bit dari frame tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
4. Jika frame dari stream bit bukan frame I, maka stream bit langsung ditulis ke file tujuan.
5. Jika stream bit tersebut merupakan stream bit dari frame I, maka bit-bit tersebut di-XOR-kan dengan kunci yang diinputkan oleh user.
6. Tulis hasil enkripsi ke file tujuan. 7. Baca frame selanjutnya, kembali ke langkah nomor 2 sampai End-
of-File.
[2]
2.3 Pengertian Video
Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses,mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya
menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.Berkaitan dengan “penglihatan dan pendengaran” Aplikasi video pada multimedia
mencakup banyak aplikasi diantaranya : Entertainment: broadcast TV, VCRDVD recording
Interpersonal: video telephony, video conferencing Interactive: windows
Proses digitalisasi ini juga berpengaruh terhadap sistem pemrosesan gambar bergerak. Sehingga format-format gambar analog pun mulai
ditinggalkan dan beralih ke format gambar digital. Salah satu format gambar digital yang banyak dipakai adalah format MPEG, yang telah berkembang dari
format MPEG-1 sampai dengan MPEG-7 yang masih dalam penyusunan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Format MPEG-1 menjadi salah satu standard yang dipakai untuk berbagai aplikasi seperti format MPEG-1 audio, format MPEG-1 video, dan juga
teleconference. Format ini memiliki rasio kompresi yang cukup besar sehingga file dengan format ini memiliki ukuran yang sangat kecil dibanding dengan data
asalnya.
[5]
2.3.1 Jenis video
Secara garis besar video dapat dibedakan dalam 2 tipe yaitu analog dan digital. Kedua tipe ini yang mendasari format video.
1. Video Analog
Jenis ini memakai sinyal elektrik gelombang analog. Siaran TV yang sampai ke rumah – rumah menggunakan jenis ini, demikian juga dengan
video player yang menggunakan kaset VHS atau Betacam. Umumnya di dalam pita kaset video terdapat 3 track yaitu track gambar, track suara, track control.
2. Video Digital
Sinyal digital dibentuk dari sederetan bilangan 1 dan 0. Untuk membentuk sinyal digital maka dilakukan pengubahan sinyal analog ke dalam bentuk
sinyal digital. Hal ini terjadi pada proses pengubahan dari Camcoder analog yang menggunakan kaset ke dalam komputer. Proses ini disebut proses capture,
tetapi sekarang teknologi camcoder telah memiliki cara perekaman digital sehingga tidak lagi menggunakan media kaset pita dan digantikan dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
piringan miniDVD untuk menyimpan data videonya. Produk video digital sudah banyak kita jumpai seperti VCD dan DVD tetapi tipe video
digital yang dimainkan sebenarnya adalah format Mpeg, AVI, MOV,dan masih banyak lagi dengan berbagai spesialisasi yang dimiliki oleh format
itu.
[5]
2.3.2 Sumber Video
Terdapat tiga sumber video yaitu : 1.
Gambar bergerak movie image Gambar ini bersumber dari camcoder dan juga disertai dengan
suara. Jadi gambar bergerak ini yang sering disebut video. Gambar gambar yang bergerak itu terdiri dari rangkaian gambar yang
berformat bitmap. 2.
Gambar diam still image Gambar ini bersumber dari camera digital atau sering disebut foto.
Gambar diam ini dapat dibuat ke dalam bentuk video atau gambar bergerak dengan bentuk slide atau biasa disebut dengan slide foto.
3. Gambar rekayasa animation, cartoon, dll
Untuk gambar yang satu ini bukan termasuk ke dalam tipe gambar yang diambil dari alam natural image seperti kedua sumber
gambar di atas. Alat yang digunakan untuk menghasilkan gambar ini adalah sebuah computer dengan menggunakan software
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
seperti photoshop, 3Ds max, dll. Gambar yang dihasilkan merupakan kreasi kita sendiri dan dapat dalam bentuk bergerak,
diam dan dapat juga bersuara.
2.3.3 Format video
Setelah video berada di dalam komputer, maka video memilki format yang dapat kita tentukan sendiri. Permasalahan akhir pada video adalah
bentuk keluaran dari video itu sendiri. Format video ini menentukan letak video tersebut akan diputar di media player, seperti beberapa format video dibawah ini :
1. AVI Audio Video Interleave
Format ini termasuk format video yang tidak dikompresi. Format AVI merupakan format video yang menjadi
standar microsoft dan windows sebagai platformnya. Video yang menggunakan format ini akan menghasilkan ukuran file yang
sangat besar karena resolusi yang dipakai sesuai resolusi asli dari sumber videonya yaitu kaset video.
2. MPEG Motion Picture Experts Group
Termasuk dalam format video terkompresi dan dijadikan untuk video yang disimpan pada disk. Resolusi video yang berformat
MPEG mendukung resolusi setengah layar dan satu layar, tergantung versi MPEGnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
3. Real Video
Format terkompresi yang berprioritas pada aliran video dengan bandwith yang rendah. Banyak digunakan dalam internet TV, on
-
line video. Format ini mempunyai ekstensi .rm atau .ram. format video
ini banyak didukung oleh handphone dan juga dapat dihasilkan dari handphone yang berkamera.
4. MOV
Termasuk dalam format video terkompresi. MOV dibuat oleh APPLE Computer dan dijalankan pada platform
Macintosh, tetapi sekarang dapat juga dijalankan di Windows dengan menginstal CODEC quick time. MOV termasuk video yang
ditujukan untuk on
-
line video, website yang berbasis multimedia, dan CD
-
ROM.
[7]
2.4 Proses digitalisasi gambar bergerak
Bentuk-bentuk tiga dimensi dari dunia nyata ditangkap oleh kamera yang menirukan proses pada mata manusia. Kamera memiliki lensa dan
komponen yang peka cahaya. Sinyal yang ditangkap kamera selanjutnya diubah menjadi data digital dengan proses digitalisasi yang terdiri dari dua proses
yaitu sampling dan kuantisasi. Proses sampling menggunakan ruang dua dimensi yang dibagi-bagi dalam bagian kecil yang disebut piksel. Proses kuantisasi
memberikan harga integer untuk tiap piksel tersebut sesuai amplitudo dari sinyal. Suatu gambar digital dinyatakan dalam matriks, yang merupakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
kumpulan dari piksel dalam urutan baris dan kolom tertentu. Piksel merupakan elemen gamba r yang di dalamnya memuat informasi tentang
komponen intensitas dan warna gambar. Proses sampling pada gambar bergerak dilakukan pada sumbu horisontal, vertikal, dan sumbu waktu. seperti terlihat pada
gambar 1.
Gambar 2.6 proses sampling gambar bergera k.
[7]
Proses sampling gambar bergerak dilakukan dengan berbagai tahapan diantaranya tahapan spatial, tahapan temporal, tahapan vertical. Dari proses
tersebut maka akan tercipta sampling gambar bergerak.
2.5 Sistem warna video