Analisis uji coba Analisis pembangkitan kunci

5.3 Analisis uji coba

Perangkat lunak ini merupakan aplikasi yang berbasis desktop. Data yang digunakan dalam sistem secara umum dibagi menjadi dua, yaitu data untuk proses enkripsi dan data untuk proses dekripsi. Untuk kedua proses tersebut, data yang dilibatkan adalah sebagai berikut: 1. Video asli plainteks Video MPEG-1 digunakan sebagai data masukan pada proses enkripsi. 2. Video terenkripsi cipherteks Video ini merupakan video hasil enkripsi yang memiliki gambar yang rusak dan berbeda dari video yang sebenarnya. Video ini digunakan sebagai masukan pada proses dekripsi. 3. Kunci Kunci merupakan data rahasia yang digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi file video. Perangkat lunak ini digunakan untuk melakukan enkripsi terhadap suatu file video MPEG sesuai dengan kunci yang didefinisikan oleh user. Hasil yang diperoleh adalah sebuah file video baru terenkripsi dengan format yang sama yang akan menghasilkan gambar yang kabur atau acak apabila dijalankan. Pada proses dekripsi, apabila kunci yang dimasukkan sama dengan kunci pada saat enkripsi maka akan menghasilkan video yang sebenarnya. Sebaliknya, apabila kunci yang dimasukkan tidak benar, maka Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. gambar video yang dihasilkan masih dalam keadaan kabur atau acak. Skema kerja aplikasi dapat dilihat pada Gambar dibawah ini. Gambar 5.11 skema global proses enkripsi dan dekripsi Hasil dari proses enkripsi adalah menghasilkan video baru yang acak dan berbeda dengan video aslinya. Sebaliknya pada proses dekripsi akan mengubah video terenkripsi menjadi video yang original seperti sebelum dienkripsi.

5.4 Analisis pembangkitan kunci

Proses pembangkitan kunci dalam penerapan dan implementasi algoritma VEA Video Encryption Algorithm sangat berpengaruh pada waktu proses baik pada saat enkripsi maupun pada proses dekripsi data. pemberian kunci dapat dilakukkan dengan menggunakan angka, huruf, serta kombinasi angka dan huruf. panjang karakter tidak dibatasi pada pemberian kunci saat proses enkripsi dan dekripsi. kunci dengan angka akan memakan waktu lebih lama pada saat proses Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. enkripsi hal ini disebabkan karena angka memiliki tipe data integer sehingga akan memakan waktu lebih lama pada saat proses XOR antara bit video dengan bit kunci yang diinputkan oleh user. Sedangkan pembangkitan kunci menggunakan huruf memerlukan waktu yang lebih pendek daripada menggunakan angka. Hal ini disebabkan karena 1 huruf mewakili 1 byte jadi proses enkripsi pada fungsi XOR akan berjalan lebih cepat, karena fungsi XOR pada proses enkripsi berjalan sampai operasi per bit. Sehingga system akan langsung menulis ke file tujuan dan menghasilkan video terenkripsi yang acak dan kabur dengan video aslinya. Dalam fase dekripsi pembangkitan kunci harus sama pada saat proses enkripsi apabila kunci yang diinputkan oleh user berbeda pada saat enkripsi, maka system tidak akan mengembalikan video terenkripsi tersebut ke format video aslinya.

5.5 Perbandingan waktu proses dengan panjang byte