3.2 Perancangan
Dibawah ini akan dijelaskan mengenai perancangan applikasi yang akan dibuat dalam implementasi algoritma VEA.
Gambar 3.3 diagram alir applikasi
Secara garis besar alur proses enkripsi berawal dari sebuah inputan file video yang kemudian akan dibaca tipe framenya, jika bukan termasuk frame-I
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
maka akan langsung di tulis ke file tujuan. Sebaliknya jika video tersebut termasuk frame-I maka proses selanjutnya adalah membaca bit per bit dari file
video tersebut dan kemudian akan melalui proses enkripsi yaitu setiap bit dari file video akan di XOR kan dengan sebuah kunci keyword yang dapat diinputkan
oleh user. Setelah operasi XOR selesai maka hasil video terenkripsi akan ditulis ke file tujan dan akan di simpan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada
video yang sudah melalui tahapan enkripsi.
3.3 Algoritma dan Diagram Alir
Pada bagian ini dijelaskan mengenai beberapa algoritma yang digunakan dalam perangkat lunak, beserta diagram alirnya. Diantaranya adalah algoritma
VEA, operasi bit dan logika X-OR.
3.3.1 Analisis algoritma VEA Video Encryption Algorithm
Arus MPEG berbeda dengan data tekstual tradisional karena ia mempunyai tipe data yang khusus dan ia dikompresi. Perhatikan bahwa
kesamaan dari kompresi dan enkripsi adalah keduanya mencoba membuang informasi yang kurang bermanfaat. Karena itu
pembelajaran sturktur video dan sifat statistiknya membawa kepada Algoritma Enkripsi Video. Prinsip kerja metode algoritma VEA Video
Encryption Algorithm ialah pada cipher alirannya atau biasa disebut dengan
stream cipher dan Kunci rahasia VEA, k, di-generate secara random dalam
bentuk bitstream dengan panjang [m], yang dapat ditulis sebagai k =
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b1..b2...bm. Detail algoritma Video Encryption VEA dalam bentuk algoritma umumnya adalah sebagai berikut:
Gambar 3.4 diagram alir algoritma VEA.
[4]
Algoritma diatas adalah menggunakan bahasa C. yang didalamnya terdapat beberapa deklarasi variable guna untuk melakukan proses enkripsi pada file
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Algoritma VEA tersebut juga melakukan proses XOR pada file video dengan menggunakan array of bit dan kunci. Sehingga proses enkripsi file berjalan sesuai
dengan konsep yang diharapkan.
3.3 File Header Video
Merupakan format file dalam struktur video yang tidak boleh dirubah atau terkena dampak dari proses enkripsi. Karena kalau file header dari sebuah video
tersebut terenkripsi maka outputnya tidak akan bisa dikenali oleh mediaplayer. file header juga bisa dikatakan sebagai frame utama yang menentukan tipe of file
dari sebuah video. Seperti pada fomat avi, file headernya berkisar sekitar 56 byte. Adapun selebihnya boleh dilakukan proses enkripsi dan dekripsi karena tidak
akan mempegaruhi struktur didalamnya dan masih bisa terbaca oleh media player.
Tabel 3.1 file header MPEG-1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
File haeder video mpeg ialah merupakan susunan struktur yang ada didalam video guna untuk proses sequence header, extension dan GOP Group of
picture.
[7]
3.4 Operasi perbit
Bit merupakan sebuah digit dalam sistem angka biner basis 2, yang selalu digunakan sebagai satuan terkecil dalam penyimpanan dan komunikasi informasi
di dalam teori komputasi dan informasi digital. Sebagai contoh, angka 1001011
memiliki panjang 7 bit.
]
Gambar 3.5 struktur bit video
Gambar diatas menunjukkan bahwa sebuah file video terdiri dari banyak Bit. Didalam struktur bit diatas memiliki sebuah satuan, yang berisi sejumlah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
informasi yang dapat dibawa diantaranya, starting time, size of, number of video frames, number of preview frames, number of data stream, width and height video
images, data rate dan sebagainya. Sehingga file tersebut dapat dikenali sebagai satuan format video.
3.6 Analisis Operator XOR