Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada MTS Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

ANNISA NURHAYATI 1.05.07.178

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur merupakan salah satu lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur sangat membutuhkan perancangan perangkat lunak yang memadai dalam mengelola dan manjalankan segala aktivitas sekolah. Salah satunya adalah sistem informasi akademik pada MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur yang sekarang belum terkomputerisasi dan terintegrasi dengan baik, sehingga masih memiliki banyak kekurangan dalam memenuhi kebutuhan sekolah atau instansi tersebut, khususnya untuk menangani masalah akademik.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan terstruktur yang menggunakan beberapa alat bantu dan teknik pengerjaan, seperti flowmap, diagram konteks, Data Flow Diagram ( DFD ), dan Entity Relationship

Diagram (ERD). Dan model pengembangan yang digunakan adalah model

Waterfall. Dimana model Waterfall merupakan urutan aktivitas yang dilakukan dalam pengembangan sistem mulai dari penentuan masalah, analisis kebutuhan, perancangan implementasi, integrasi, uji sistem, penerapan dan pemeliharaan. Model ini menawarkan cara pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata.

Dengan diterapkannya perancangan sistem informasi akademik pada MTs

Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur yang bersifat client server

dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dengan database SQL 2000 dan Crystal report, diharapkan dapat mempermudah dalam mengelola seluruh data akademik, tanpa harus terjadi redudansi data dan kesalahan dalam mengelola data tersebut. Sehingga sekolah atau instansi tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara maksimal.

Kata Kunci :


(3)

ii

MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman, Jakarta Timur, is one of institute education where it has students and created them to have ability, intelegence and creativity. MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman, Jakarta Timur is really need software that could operating and running the whole school activity. One of them is academic information system of MTs Pesantren Persatuan

Islam 69 which is now is not computerized and integrated as well yet, so that it’s

still has so many capability in fulfill school’s needed or the institution, especially for handling academic things.

Besides, the system that use to research is structured system which is use some items to help and, working technique like, flow map, contexts diagram, Data Flow Diagram (DFD), and Entity Relationship Diagram (ERD). And expansion model that used is the waterfall model. Where the waterfall model is in list activity that has to do in system expansion started from finding fact, needed analytic, designing implementation, integration, system exam, applying and keeping. This model is offering the way to make software to be more real.

With put the designing system academic information to MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur having the character of client server and using programming language Visual Basic 6.0 with SQL database 2000 and Crystal report is so hoped make easier in handling the whole academic data, without has to redundation data and make some mistakes in access the data. So that, the school or that institution could reach the aim that has been planed with maximal.


(4)

iii

kehadirat Allah SWT, karena hanya atas izin, kehendak dan kasih sayang-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI AKADEMIK PADA MTS PESANTREN PERSATUAN ISLAM 69 MATRAMAN JAKARTA TIMUR”.

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang Sarjana Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa laporan Skripsi yang telah disusun ini masih banyak kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan ilmu, dan pemahaman yang dimiliki oleh penulis. Walaupun demikian, penulis berusaha untuk menyusun laporan Skripsi ini sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Selesainnya Skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya kepada kedua Orang Tua yang memberikan semangat, dukungan dan doa dengan penuh kesabaran dan pengorbanan dengan memberikan dukungan moral maupun materil kepada penulis selama ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer


(5)

iv

3. Dadang Munandar, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Universitas Komputer Indonesia.

4. Novrini Hasti, S.Si., MT selaku Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan masukan yang sangat berguna bagi penulis.

5. Rina Kurniawati, S.Kom, MT selaku dosen wali MI-4 2007 yang telah

membantu kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai perkuliahan.

6. H. Amin Bunyamin selaku Kepala Madrasah Mts Pesantren Persatuan Islam

69 Matraman Jakarta Timur dan Pak Endang Rahmat selaku Tata Usaha di Mts Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur yang telah membantu kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai penelitian.

7. Keluargaku Papa, Mama, Kakak-kakak, dan Adik-adik tercinta, yang selalu

mendukung dalam bentuk moral maupun material. Terima kasih atas kasih sayang serta support dan pembelajaran dalam hal apapun dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Sahabat terbaik penulis, yang selalu mendukung, mengingatkan dan

menemani penulis dalam keadaan apapun, Dani Ferana Putra, Ari Wibowo, Bobby, Arief Budiman, Lalu Hidayat Jannatha, Ardi Nugraha, Dewi Soraya, Dwi Nurmalita Sari, Sarah, Fildzah Adlina, Vera Soraya, Farah Fajrinal Huda, KSR UNIKOM.


(6)

v

Yusliana, Maria Niken, Riyadi, Ariep Munzaini, Sholeh Hamdani, Alan Maulan, Ricky Riswady serta MI-4 angkatan 2007 yang telah memberikan bantuan dalam pembuatan skripsi serta dorongan semangat kepada penulis.

10.Semua pihak yang telah membantu penyelesaian Skripsi ini, terima kasih atas

dorongannya.

Penulis menyadarai sepenuhnya dalam penulisan Skripsi ini terdapat banyak kekurangan, tetapi penulis berharap Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Bandung, Juni 2011 Penulqis


(7)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan zaman, perkembangan teknologi pun semakin pesat, berbicara tentang teknologi dan informasi, komputer merupakan salah satu bentuk teknologi yang perkembangannya dalam hitungan hari saja dan merupakan suatu media elektronik yang memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan teknologi saat ini, serta terus menerus mendominasi berbagai proses kerja agar dapat lebih mudah, efektif dan efisien.

Perkembangan teknologi komputer telah banyak membantu pekerjaan manusia. Komputerisasi sangat di butuhkan oleh perusahaan/instansi maupun badan usaha lainnya, dalam menilai dan menentukan posisi manajemen instansi. Perkembangan komputerisasi membantu para pegawai khususnya yang bekerja di bagian administrasi yang masih menyelesaikan pekerjaannya secara manual. Hal ini harus ditunjang oleh hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), dan brainware (operator/pengguna).

Perkembangan teknologi komputer juga telah merambat kedalam dunia pendidikan, hampir seluruh sekolah telah memiliki teknologi yang canggih dalam pengolahan data akademik, baik dalam pengolahan data maupun pembuatan laporan.

Dalam penyajian informasi, setiap instansi memiliki cara yang berbeda-beda pula, ada yang sudah menggunakan komputer dan ada juga yang masih menggunakan


(8)

cara manual. Hal ini terjadi karena dalam menggunakan komputer membutuhkan dana yang mahal, selain faktor tersebut brainware juga merupakan kendala serta kurangnya pengaruh eksternal yang masuk kedalam instansi tersebut.

Perkembangan dunia pendidikan saat ini sangat sinergis dengan perkembangan komputer, begitu juga dengan pengolahan data yang dilakukan pada sekolah-sekolah saat ini. Pengolahan data tidaklah begitu mudah sehingga sangat dibutuhkan sebuah aplikasi untuk mempermudah pekerjaan dan data dapat lebih akurat.

Pesantren merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan secara berkoordinasi dan terarah. Dengan demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.

Disebuah lembaga pendidikan di MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur saat ini telah menggunakan komputer tetapi dalam pengelolaan data akademik masih menggunakan proses yang mengacu pada arsip atau dokumen yang ada berupa berkas atau arsip dan penyimpanan data akademik yang belum menggunakkan software aplikasi khusus untuk menangani pengolahan data akademik terutama dalam Penerimaan Peserta Didik Baru, Penyaringan siswa baru, Daftar Ulang Siswa Baru, Daftar Ulang Siswa Lama, Pembagian Kelas dan Pengolahan Data Nilai sehingga terjadi keterlambatan laporan apabila data tersebut sedang dibutuhkan.


(9)

Pencatatan data akademik di MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur dilakukan secara manual yang disimpan dalam lembaran-lembaran kertas (Hard Documentation). Metode ini dirasakan kurang efektif dalam penyimpanan dan pencarian data akademik sehingga pada MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur merasa perlu untuk memperbaharui metode akademik tersebut agar bisa berkembang menjadi lebih baik.

Melihat banyaknya arsip yang digunakan dalam pencatatan data akademik dan penyimpanan berkas-berkas pada MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur yang mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak efisien dalam penyimpanan dan pencarian data jika suatu saat akan diperlukan untuk pembuatan

laporan, maka penulis berkeinginan membuat sebuah “Perancangan Sistem

Informasi Akademik pada MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur” yang natinya diharapkan dapat membantu petugas bagian Administrasi dalam mempermudah pekerjaannya.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah penulis kemukakan, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Sistem penerimaan peserta didik baru masih belum maksimal dengan

dilakukannya mencatat setiap data calon siswa kedalam buku pendaftaran dan menyimpan data dalam sebuah lemari yang berisi dokumen-dokumen lain


(10)

sehingga mungkin untuk tercampur. Akibatnya data terkadang salah atau bahkan tidak ada.

2. Data akademik belum terintegrasi dengan baik, sehingga sering terjadi

redudansi data.

3. Sulitnya dalam pencarian data akademik karena sumber data masih berbentuk

arsip/Hard Documentation, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengelola dan mencari data akademik yang diperlukan.

4. Dalam pembuatan Laporan data akademik masih belum maksimal sehingga

berpengaruh terhadap pembuatan laporan akademik memerlukan waktu yang cukup lama.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas yang menjadi permasalahan dalam pembahasan ini adalah :

1. Bagaimana sistem informasi Akademik yang sedang berjalan pada MTs

Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi Akademik yang sedang berjalan

pada MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi Akademik pada MTs Pesantren

Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi Akademik pada MTs Pesantren


(11)

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitiaan yang dilakukan oleh penulis adalah untuk Membuat perancangan sistem Informasi akademik di MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur yang terkomputerisasi guna mempermudah pengolahan data dan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, Khususnya dalam masalah akademik meliputi penerimaan peserta didik baru, penyaringan siswa baru, daftar ulang siswa baru, daftar ulang siswa lama, pembagian kelas dan pengelolaan data nilai yang dapat mempermudah dalam membuat laporan-laporan yang dibutuhkan dengan cepat, mudah dan akurat.

Sedangkan tujuan dari perancangan sistem informasi akademik pada MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur adalah berusaha untuk memecahkan permasalahan yang sering terjadi, diantaranya :

1. Untuk mengetahui sistem informasi akademik yang sedang berjalan pada MTs

Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur.

2. Untuk merancang dan mengembangkan sistem informasi yang dapat

menghasilkan semua data dan laporan-laporan secara terperinci yang dapat memudahkan dalam mencari informasi apabila ada pengkoreksian terhadap data dan laporan tersebut.

3. Untuk implementasi pengembangan sistem informasi akademik menggunakan


(12)

1.5 Kegunaan Penelitian

Ada pun penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak sebagai berikut:

1.5.1 Kegunaan Praktis

Bagi MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur, Dibangunnya sistem informasi akademik di harapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikkan masalah yang terkait dengan Sistem Informasi akademik pada MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas yang lebih baik.

1.5.2 Kegunaan Akademis

a. Bagi pengembangan ilmu

Adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan yang berhubungan dengan teknologi informasi dan menambah pengalaman dalam mengaplikasikan atau mempraktekkan.

b. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti atau para akademis yang akan mengambil tugas akhir dalam kajian sekaligus sebagai referensi didalam penulisan.

c. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori ataupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil


(13)

kesimpulan permasalahan yang ada didalam lembaga pendidikan atau sekolah, khususnya di MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur

1.6 Batasana Masalah

Dalam hal ini penulis perlu untuk membatasi masalah yang akan di bahas agar pada penyusunan tugas akhir ini dapat lebih terarah sesuai dengan tujuan yang dicapai.

1. Sistem yang dibangun hanya menangani masalah akademik khususnya dalam

pengolahan data pendaftaran, penyaringan, pengolahan data daftar ulang siswa, pembagian kelas, dan pengelolaan nilai siswa.

2. Hak akses pada sistem terbatas hanya dapat digunakan oleh Tata

usaha/Admin, Panitia PPDB, Kesiswaan dan Guru.

3. Sistem akademik ini hanya membahas penerimaan peserta didik baru pada

tahun ajaran baru, tidak membahas pendaftaran siswa pindahan/mutasi dari sekolah lain.

4. Sistem yang dibangun tidak membahas penjadwalan dan absensi.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan objek penelitian adalah

Nama Sekolah : MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta


(14)

Alamat Sekolah : Jl. Kramat Asem Raya No.59 Utan Kayu Selatan Matraman Jakarta-Timur

No.Telpon : 021-8196005

No.Fax : 85904475

Adapun jadwal dari penelitian tugas akhir ini adalah

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

No Tahap

2011

Febuari Maret April Mei Juni

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Proposal

2 Analysis

3 Design

4 Coding

5 Testing


(15)

9

2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem merupakan suatu sistem terdiri dari elemen-elemen atau variable yang berhubungan melalui berbagai bentuk interaksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Elemen-elemen tersebut mempunyai sifat atau karakteristik, untuk menjalankan tugas dan fungsinya elemen-elemen tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainya, karena saling berhubungan dan saling mempengaruhi proses secara keseluruhan. Jika dalam suatu sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat atau kontribusi terhadap tercapainya tujuan, maka elemen tersebut bukanlah bagian dari sistem.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto, sistem dapat didefinisikan kedalam 2(dua) pendekatan yaitu Pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang menekankan pada elemennya. pendekatan yang lebih menekankan pada prosedurnya sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang Saling berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” (Jogiyanto, 2005:1).

Pendekatan yang lebih menekankan pada elemennya sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:


(16)

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk

Mencapai tujuan tertentu”(Jogiyanto, 2005:2).

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3), Untuk mencapai tujuan, suatu sistem harus memiliki sifat-sifat tertentu atau suatu karakteristik seperti berikut :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan kerjanya.

3. Subsistem

Bagian dari sistem yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan dengan sasarannya masing-masing.

4. Lingkungan Luar Sistem

Suatu sistem yang ada diluar lingkungan dari batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

5. Penghubung Sistem

Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumberdaya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.


(17)

6. Masukan Sistem (Input)

Energi yang masuk kedalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan suatu sistem tersebut dapat berinteraksi, masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

7. Keluar Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembungan.

8. Pengolahan sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

9. Sasaran Sistem (Object)

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran dan tujuan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi seperti berikut :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah suatu sistem yang ada secara fisik.


(18)

2. Sistem alamiah dan sistem buatan

Sistem alamiah adalah suatu sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat manusia, sedangkan sistem buatan adah suatu sistem yang di rancang oleh manusia.

3. Sistem tertentu dan sistem tidak tertentu

Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah diprediksi secara tepat, sedangkan sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan berpengaruh oleh lingkungan luar.

2.2 Konsep Dasar informasi

Sistem Informasi merupakan kumpulan komponen (perangkat Keras, perangkat lunak, perangkat komunikasi, prosedur, basis data dan SDM) yang saling berinteraksi dalam upaya menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi, untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam pencapaian tujuan, melalui kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi.

2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 8), Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi


(19)

penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata digunakan untuk mengambil keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu.

1. Kualitas Informasi

Informasi memiliki 3 kriteria kualitas, yaitu :

a. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa ataupun menyesatkan. Akurat juga informasi yang harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat Pada Waktunya

Informasi yang harus datang pada penerima tidak boleh terlambat. Apabila informasi datangnya terlambat maka pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan.

c. Relavan

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas informasi harus bermanfaat bagi pemakainya. Disamping karakteristik, nilai informasi juga ikut menentuakn kualitasnya. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding dengan biaya untuk mendapatkannya.


(20)

2. Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan dari 2 hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Lebih lanjut sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan sautu nilai uang tetapi dapat ditaksir efektivitasnya.

2.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan

siklus informasi (information cycle). Siklus ini disebut juga dengan siklu pengolahan

data (data processing cycles).

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut jogiyanto (2005 : 11), Sistem informasi dapat di definisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan


(21)

suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan.

2.3.1 Komponen-komponen Sistem Informasi

Dalam suatu informasi terdapat terdiri komponen-komponen sebagai berikut :

1. Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras mencakup berbagai fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat Lunak (software)

Yaitu sekumpulan instruksi-instruksi yang menjalankan perangkat keras untuk memproses data.

3. Prosedur

Yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan proses data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang

Yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemprosesan dan penggunaan keluarnya sistem informasi.

5. Basis data

Yaitu sekumpulan table yang brhubungan dan berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer

Yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber dapat secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.


(22)

2.4 Sistem Informasi Akademik

Definisi akademik menurut Depdiknas (2000:16) adalah hal yang berhubungan dengan ilmiah dan ilmu pengetahuan.

Sedangkan sistem informasi akademik adalah kumpulan elemen atau bagian-bagian baik fisik maupun non-fisik dan prosedur yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan yang bekerja sama untuk mengolah data-data akademik menjadi sebuah informasi.

2.4.1 Penerimaan Peserta Didik Baru

Penerimaan siswa dengan cara yang lebih baik dapat meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan secara nasional.

Sekolah diberi kewenangan dalam penyelenggaraan Penerimaan peserta didik Baru (PPDB) sesuai dengan Prinsip Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah (MPBS), tetapi untuk menjaga kelancaran dan ketertiban PPDB tidak terlepas mengacu kepada Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) dari dinas-dinas yang terkait.

Syarat-syarat penerimaan calon siswa baru di MTS Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur terdiri dari :

1) Mengisi Formulir

2) Menyerahkan fotocopy :


(23)

b. Ijazah

c. Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)

Dalam pelaksanaannya MTS Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta

Timur membatasi penerimaan siswa baru dengan batas maksimal 80 orang. Untuk 40

murid laki dan 40 murid perempuan berdasarkan 40 nilai tes tertinggi bagi laki-laki dan perempuan.

2.4.2 Pembagian Kelas dan Wali Kelas Siswa Baru

Pembagian kelas siswa baru yang ada di MTS Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur mempunyai batas maksimal 40 orang. Pembagian kelas

dilakukan dengan membedakan siswa berdasarkan gender yaitu siswa perempuan dan

siswa laki-laki.

Pembagian Wali Kelas dilakukan menetap berdasarkan kelas tanpa harus berganti-ganti agar dapat memudahkan dalam pembagian walikelas.

2.4.3 Pengolahan Nilai Akhir Siswa

Pengolahan nilai akhir siswa di MTS Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur menggunakan rumus yang telah di tentukan, yaitu :

NA = T (20%) +U (30%) + UAS (50%) 3

Keterangan :


(24)

T = Rata-rata Nilai Tugas yang diberikan oleh guru pengajar dengan persentase 20%

U = Rata-rata Nilai Ulangan yang diberikan oleh guru pengajar dengan

persentase 30%

UAS = Nilai Ujian Semester yang dilakukan sekolah dengan persentase 50%

2.4.4 Proses Daftar Ulang Siswa

Proses daftar ulang siswa yang ada di MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur dilakukan untuk mengetahui status siswa aktif atau tidak, dalam proses PPDB apabila siswa telah lulus dalam tes penyeleksian siswa baru maka siswa diwajibkan untuk melakukan daftar ulang. Setelah melakukan daftar ulang maka status siswa baru menjadi aktif dan telah memiliki nomor induk sekolah (NIS).

2.5 Arsitektur Jaringan

Untuk mendukung terlaksananya program aplikasi yang akan dibangun ini maka diperlukan beberapa unit komputer, dimana semua komputer tersebut saling berhubungan dan melakukan komunikasi data agar proses komunikasi data dapat berjalan lancar dengan baik melalui media atau perantara yang disebut dengan jaringan komputer.


(25)

2.5.1 Konsep Dasar Jaringan Komputer

Jaringan komputer memungkinkan suatu organisasi untuk menggunakan sistem pengolahan data yang terdistribusi yang menggunakan PC dan dapat saling mengakses satu dengan yang lainnya.

Menurut Andri Kristanto (2003 : 2), jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya.

2.5.2 Jenis Jaringan Komputer

Budhi Irawan (2005 : 19), membedakan jaringan komputer berdasarkan cakupan geografisnya menjadi empat kategori utama jaringan komputer, yaitu :

1. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berbeda didalam suatu area yang kecil, misalnya didalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antara satu komputer yang dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps. LAN menjadi popular karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara bersama-sama.

Contoh dari sumber daya yang dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, file


(26)

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain didalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km samapai 1000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps samapai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan transmisi sangat tinggi, dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.

4. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah internet.

Menurut Budhi Irawan (2005 : 69), internet (Interconnected Network) adalah

sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan terhubung


(27)

secara tidak langsung terhubung melalui ISP (Internet Service Provider) melalui

internet backbone.

Teknologi internet pada awalnya digunakan hanya untuk keperluan pertahanan yang dirintis oleh lembaga Riset Departemen Pertahanan Amerika. Lembaga riset tersebut menginginkan agar komputer-komputer yang ada dapat saling berhubungan satu dengan yang lain untuk kepentingan militer. Sistem jaringan komputer yang dimiliki oleh lembaga riset ini juga berhubungan dengan kalangan universitas, dengan harapan agar jaringan komputer ini dapat semakin besar dan berkembang.

Sekitar tahun 1970, Stanford University mulai mengembangkan standarisasi

jaringan komputer menjadi sebuah protocol TCP/IP (Transmission Control

Protocol/Internet Protocol). Fungsi utama Protocol TCP/IP adalah untuk

menjembatani tiap komputer yang memilki sistem operasi dan juga hardware yang berbeda. TCP/IP tersusun atas 4 layer (Network Access, Internet, Host-to-Host

Transport dan Application) yang masing-masing memilki protokolnya sendiri-sendiri.

Untuk dapat terkoneksi dengan Internet kita perlu terhubung dengan host atau

jaringan yang telah terkoneksi dengan jaringan internet. Atau dengan kata lain kita

perlu koneksi dengan internet gateway.

Untuk dapat mengakses internet tidak cukup hanya dengan komputer tetapi ada alat bantu lainya, yaitu :


(28)

Online Service atau yang disini dikenal dengan sebutan Internet Service

Provider (ISP) adalah suatu perusahaan atau badan baik pemerintah maupun

swasta yang dapat memberikan fasilitas layanan koneksi ke jaringan internet bagi jaringan yang terhubung kepadanya.

2. Brandwith

Dalam sistem komunikasi data komputer ini dikenal istilah brandwidth

atau kecepatan transmisi data, dalam satuan bit perdetik. Semakin besar brandwidth maka semakin cepat transmisi data.

3. Server

Pada suatu jaringan komputer yang terkoneksi dengan internet dapat

ditempatkan satu atau lebih komputer yang berfungsi sebagai server atau

komputer yang dapat diakses baik dari jaringan tersebut maupun dari jaringan internet.

4. Modem

Modem adalah perangkat hardware tambahan untuk komputer baik jenis

card atau internal, maupun eksternal yang terletak diluar komputer, pada

dasarnya modem memungkinkan komputer anda untuk berbicara dengan

komputer lain melalui kabel telepon, kata modem berasal dari kata modulasi demodulasi yang berarti proses perubahan denyut elektronis dari komputer menjadi suara/audio sehingga dapat dikirim lewat telepon. Modem penerima akan mengubah suara tadi menjadi denyut elektronis kembali untuk diproses


(29)

2.5.3 Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan komputer, menurut Andri Kristanto (2003 : 21) adalah pola hubungan antar terminal dalam suatu jaringan komputer. Topologi secara fisik dari suatu jaringan merajuk kepada konfigurasi kabel, computer, dan perangkatnya.

Topologi, menurut Budhi Irawan (2005 : 25) adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk

jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, star, ring (cincin) dan tree

(pohon). Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

1. Topologi Bus

Topologi Linear Bus (Garis lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana

pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes

pada jaringan (file server, workstation dan semua perangkat lainnya)

terkoneksi sebuah kabel utama (backbon).

2. Topologi Star

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file server,

workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah

concentrator. Data yang dikirim ke jaringan local akan melewati concentrator

sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator akan mengatur dan

mengendalikan keseluruh fungsi jaringan, dan juga bertindak sebagai repeater


(30)

kabel twisted pair, dan dapat digunakan pula kabel coaxial atau kabel fibre

optic

3. Topologi Ring (cincin)

Topologi ring (cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan

topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi

menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga

diberi nama topologi bintang dalam lingkaran star-wired ring.

4. Topologi Tree (pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi bus dan star, yang

mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi

star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi bus.

Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.

2.5.4 Sasaran Terbentuknya Jaringan Komputer

Beberapa hal yang sangat penting untuk diketahui yaitu, sebenarnya apa yang ingin dicapai dalam membangun suatu jaringan komputer. Adapun manfaat terbebtuknya jaringan komputer menurut Andri Kristanto (2003 : 3) adalah sebagai berikut:

1. Sharing Resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau


(31)

jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi, daerah maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya sangat jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa

mengalami kesulitan. Jadi dengan adanya sharing resources ini dapat

menekan biaya pembelian peripheral atau software karena adanya

peningkatan sumber daya tersebut. 2. Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara

pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau

informasi yang penting lainnya. Dengan menggunakan jaringan komputer, dua orang atau lebih yang jaraknya sangat jauh akan lebih mudah bekerja sama.

3. Integrasi data

Pembanguna jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat. 4. Pengembangan dan pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer juga


(32)

misalnya untuk menberikan perlindungan terhadap serangan virus maka

pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada di komputer

pusat.

5. Keamanan Jaringan

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data. Jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para

pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga

data mendapatkan perlindungan yang efektif. 6. Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama, maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langung diketahui oleh setiap pemakai. 7. Mengurangi ketergantungan pada satu penjual

Dengan dibangunnya jaringan komputer, maka pemakai tidak tergantung lagi pada penjual. Penjual tidak lagi menetapkan biaya yang tinggi untuk komputer dan perlengkapan lainnya yang dijualnya, karena pemakai dapat memilih dan menghubungkannya dalam suatu jaringan. Misalnya

pemakai dapat menggunakan komputer server dari IBM sedangkan


(33)

2.5.5 Manfaat Jaringan Komputer

Secara umum jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula mengakui bahwa akses ke teknologi informasi modern selalu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang teknologi.

Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama.

Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan

up-to-date. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan

banyak pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.

Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing). Transfer

data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang bukan jaringan.

Jaringan memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi dengan lebih efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar sistem

jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konferensi online dan


(34)

Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif. Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani klien di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan pemasok.

2.6 Perangkat Lunak Pendukung 2.6.1 Sekilas Tentang Visual Basic 6.0

Visual Basic merupakan bahasa pemograman tercepat dan termudah untuk membuat suatu aplikasi dalam Microsoft Windows. Dengan menggunakan metode graphical user interface (GUI), VB memudahkan pemograman untuk berinteraksi

langsung dengan elemen–elemen untuk setiap bentuk pemrograman.

Sebagai program yang berbasis windows, visual basic mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan seluruh aplikasi windows, seperti ms word, ms excel, ms access, dan sebagainya. Dengan kemampuanya yang hampir tidak terbatas, vb dapat digunakan untuk semua jenis aplikasi pemograman.

Seiring dengan perkembangan komputer, visual basic secara bertahap terus disempurnakan untuk mengikuti kebutuhan modernisasi yang semakin tinggi,

komponen – komponen yang terdapat dalam visual basic adalah sebagai berikut :

a. Menu Visual Basic

Dalam visual basic terdapat menu–menu seperti dalam program aplikasi di

windows, yang akan memudahkan user untuk berinteraksi dengan program visual basic.


(35)

Menu bar terdiri dari menu file, edit view, project, format, debug, run, query,

diagram, tools, add–ins, windows dan menu–help.

c. Menu Tool Bar

Menu tool bar merupakan menu berbentuk icon yang berisi perintah. Setiap menu tool bar terdapat dalam menu utama visual basic. Umumnya menu tool bar berisi icon perintah seperti berikut ini:

Keterangan :

No Keterangan No Keterangan No Keterangan

1 Project 8 Paste 15 Project Explorer

2 Add Form 9 Find 16 Properties Windows

3 Menu Editor 10 Can‟t Undo 17 Form Layout

4 Open 11 Can‟t Redo 18 Object Browser

5 Save Project 12 Strat Project 19 Tool Box

6 Cut 13 Break 20 Data View Windows

7 Copy 14 End 21 Component Manager

d. Menu Tool Box

Tool Box akan menampilkan standar kontrol visual basic plus kontrol activex dan dapat menyisipkan objeknya yang akan di tambahkan ke proyek.


(36)

2.6.2 Microsoft SQL Server

SQL Server adalah produk aplikasi pengolah database yang sudah

mendukung konsep Client/Server. SQL Server dapat digunakan pada pembuatan aplikasi mulai dari aplikasi kecil sampai dengan aplikasi yang besar sekalipun.

Kelebihan menggunakan database QLServer adalah SQL Server mampu mengolah

database dalam jumlah besar serta mampu menangani beberapa pengguna secara

simultan. SQL Server memiliki sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi kedalam database tersebut.

Komponen Dasar Microsoft SQL Server:

a. Database

Mengandung objek-objek yang digunakan untuk mewakili, menyimpan dan mengakses data.

b. Tabel

Merupakan sarana untuk menyimpan baris-baris atau record-record data dan

hubungannya dengan tabel lain.

c. View


(37)

2.6.3 Crystal Report

Menurut [Mad04] dalam bukunya yang berjudul Database Visual Basic 6.0

dengan Crystal Report menjelaskan bahwa : ”Crystal report merupakan program

khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan Visual Basic 6.0 tetapi

keduanya dapat dihubungkan”.

Crystal Report merupakan salah satu produk dari Seagate Software yang menangani perkembangan teknologi penyajian laporan. Crystal report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Microsoft Visual Basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage). Mencetak dengan Crystal Report hasilnya lebih baik dan lebih mudah karena pada Crystal Report banyak tersedia objek-objek maupun komponen yang mudah digunakan.


(38)

32

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalah yang dijadikan sebagai topik penulis dalam rangka menyusun suatu proposal penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut.

3.1.1 Sejarah Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta-Timur

Sejak 1965 atas prakarsa para aktivis anggota dan simpatisan Persis PC.

Jatinegara yang ketuanya saat itu Bpk. E. Bachrum. Mereka mengadakan Ta‟lim rutin

di wilayah Utan Kayu Selatan Matraman dengan pembinanya Al-Ustadz KH. Hasan Ishaq dan Al-Ustadz KH. Amir Musthafa keduanya telah tiada, semoga Allah SWT. mengampuni dosa mereka dan memberikan rahmat-Nya. Amin. Adapun para perintis

dan aktivis ta‟lim (pengajian ) saat itu diantaranya: Bpk. H. Nana Jaya dan keluarga, Bpk. H. Chaeri, Bpk. H. Abdul Kholiq, Bpk. Kholid, Bpk. Ismail, Bpk. Salimin, Bpk.

Adnan, Bpk Ikin Kamiludin dll. Ada juga jama‟ah yang datang dari Kayumanis dan

Pisangan, diantaranya: Bpk. H. Ahmad Sukayat, Bpk. Maman, Bpk. H.M. Tatang, Bpk. H. D. Sjamsudin, Bpk. B. Tamamudin dll. Pengajian tersebut dipusatkan di wilayah Kramat Asem Utan Kayu Selatan Matraman di rumahnya Bpk. H. Nana Jaya. Kemudian pindah ke Mushalla Nurul Hidayah dan setelah Mushalla itu di bangun dan menjadi Masjid, tetapi ada beberapa orang tertentu yang tidak suka dengan ajaran


(39)

aktivis terusir. Mereka tidak pesimis apalagi putus asa, mereka tetap optimis dan

semangat berjuang dengan mengharap ridla Allah SWT. yang kemudian ta‟lim itu

berpindah ke Mushalla Al-Fatah. Tidak lama setelah itu Mushalla tersebut dibangun dan dijadikan Masjid tepatnya pada tanggal 8 Oktober 1970 yang diberi nama Masjid Nurul Rahman. Karena kajian yang disampaikan oleh para Pembina itu dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan dan kebanyakan orang, akhirnya Masjid tersebut-pun

diambil alih oleh kaum tua (kaum tradisional) sampai sekarang. Kemudian ta‟lim

kembali ke rumahnya Bpk. Nana Jaya. Semenjak aktifnya kembali, PC. Persatuan Islam 69 Jatinegara (dahulu) pada masa Orde Baru (sekarang menjadi PC. Persatuan Islam 69 Matraman). Kala itu para anggota Persatuan Islam semangat mengadakan pengajian di beberapa tempat di wilayah Jakarta Timur diantaranya, di Kramat Asem Rt 010 Rw 012 Kelurahan Utan Kayu (sekarang Rt 007 Rw 005 Kel. Utan Kayu Selatan), di Kayu manis yang sekarang Masjid Idzharul Haq dan di Masjid Al-Istiqomah Pasar Jatinegara yang merupakan cikal bakal berkembangnya Jamiyyah Persatuan Islam Jakarta Timur hingga saat ini. Dan untuk keperluan syi‟ar ajaran Islam di wilayah Matraman dan sekitarnya, maka sangat diperlukan lembaga pendidikan Pesantren, dengan harapan masyarakat lebih mengenal tentang ajaran

Islam yang Ar-Rujuu‟ ilaa Al-Quran wa As-Sunnah Maka Pengurus dan semua

anggota serta simpatisan Persatuan Islam Jatinegara (sekarang Matraman) sepakat untuk mendirikan Pesantren Persatuan Islam di wilayah kerjanya.


(40)

Alhamdulillah untuk memenuhi terwujudnya keinginan diatas, dengan ke shalehan keluarga Bapak H. Nana Jaya (Allahu Yarham), beliau meminjamkan sebuah bangunan yang terletak di Kramat Asem RT 007 RW 005 Kelurahan Utan Kayu Selatan, untuk dijadikan Pesantren, dan pada tanggal 15 Juni 1977 tanah seluas 360 M2 dan bangunannya diwaqafkan kepada PC. Persis Jatinegara, selanjutnya dibuatlah ruang kelas sederhana dan jadilah sebuah tempat belajar anak-anak dengan

tenaga pengajar Ust. Tamrin (Allahu Yarham), Ustadzah Sa‟diyah (Mujahidah

kelahiran Ciparay Bandung), Ust. H. Amin Jamaludin (kini ketua LPPI dan salah seorang Anggota MUI) dan Al-.Ustadz. Tamrin (Allahu Yarham). Tapi akhirnya Pak Amin Jamaludin dan Pak Tamrin keluar meninggalkan Pesantren dan

murid-muridnya. Selanjutnya anak-anak di dibina oleh Ustadzah HJ. Sa‟diyah dan Ust. H.

Hayat Setiawan, ternya Ust. H. Hayat pun tidak tahan lama dan tidak aktif lagi dan akhirnya beliaupun pergi meninggalkan anak-anak didiknya. Selang beberapa bulan setelah itu datanglah Mujahidin (guru-guru) baru dari Sumedang, Tasikmalaya, Garut dan Bandung. Mereka itu ialah: Ust. Tjetje Supriatna (Sumedang), Ust. H. Chaer Hidayat (Singaparna Tasikmalaya), Ust. Cecep Ahmad Shofyan (Garut) dan Ust. Ahmad Syambas (Ciparay Bandung). Dengan datangnya para Mujahid diatas, maka Pesantren stabil berjalan lancar, anak-anak belajar dengan tenang dengan bimbingan para Mujahid mereka. Pengurus pun giat mencari dana agar dapat memberikan kesejahteraan kepada para Asatidz. Mereka saat itu diberi honor sebesar Rp.5.000,-/bulan untuk guru, dan Rp.10.000,-Rp.5.000,-/bulan untuk Kepala Pesantren (sekarang Mudir),


(41)

selain itu mereka-pun dapat bantuan berupa makanan, fasilitas tempat tinggal dan kesehatan.

Untuk keperluan pengelolaan Pesantren tersebut, maka dibentuklah Pengurus Pesantren yang kala itu dipimpin oleh Bapak H. Abdul Kholik (Ketua RW. setempat) dan pada saat itu Pimpinan Cabang Persatuan Islam (Persis) Jatinegara

Bpk. E. Bachrum (Allahu Yarham) sebagai ketua. 1

Pada tahun 1975 bermula dari Tingkat Diniyah Ula dengan beberapa santri

dari putra putri para aktivis ta‟lim, kemudian dengan izin Allah SWT. dari tahun ke

tahun menunjukan peningkatan yang signifikan, sehingga saat itu jumlah santri mencapai kurang lebih 165 orang. Maka dengan murid-murid yang terus bertambah, Pesantren ini dinilai telah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Qaidah Penyelenggaraan Pesantren Persatuan Islam PP. Persis yang berkedudukan di Bandung, maka dikeluarkan Surat Keputusan (SK) tentang pendirian Pesantren

Persatuan Islam 69 Jatinegara, dengan surat penetapannya nomor:

1579/J.59/B.1/PP/75, tertanggal 26 April 1975 yang ditandatangani oleh Al-Ustadz

KH. Eman Sar‟an selaku ketua II PP. Persis dan Al-Ustadz E. Nasrullah selaku sekretaris II PP. Persis.

Pada perkembangan selanjutnya, Pesantren tersebut berkembang baik bahkan berdirilah Diniyah Wustha. Kemudian pada tahun 1980 PC. Persis Jatinegara yang diketuai oleh Bpk H. Ahmad Sukayat (Allahu Yarham) beserta para Anggota dan

1

H. Chaeri, Ust. Chaer Hidayat, Ustadzah Sa‟diyah, Ikin Kamiludin, H. Endang Manshur S.Pd.I. dan H. M. Tatang (Penasehat PC. Persis Matraman).


(42)

simpatisannya sepakat untuk membeli tanah yang terletak di Jl. Kramat Asem Raya No. 59 seluas 1.700 M2, Al-Humdulillah dengan izin dan ridlanya Allah SWT. tanah tersebut dapat dibeli dengan bantuan para Anggota dan simpatisan Persis dan bantuan dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Bpk. M. Natsir (Allahu Yarham) Ketua

Dewan Da‟wah Islamiyah Indonesia (DDII) dan wakil Presiden Rabithah „Alam

Islamiyah dan sebahagiannya wakaf dari Ibu Yudo (Allahu Yarham). Dan pada tahun 1985 dibangun Gedung Pesanntren 2 lantai terdiri ruang belajar, kantor dan Mushalla (sekarang Masjid Ihyaus Sunnah) dengan dana dari para anggota dan simpatisan Persis. Pada tahun 1987, tepatnya tanggal 14 Juni 1987 Gedung Pesantren Persis 69

Matraman, diresmikan oleh Bpk. M. Natsir, Ketua Dewan Da‟wah Islamiyah Indonesia (DDII) dan wakil Presiden Rabithah „Alam Islami yang didampingi oleh

Ketua Umum PP. Persis Ustadz`KH. Latif Mukhtar MA. Penasehat PP. Persis

Al-Ustadz KH. Eman Sar‟an dan Bpk. H. Ahmad`Sukayat selaku ketua PC. Persis

Jatinegara (sekarang Matraman) dan dihadiri oleh seluruh jajaran Pengurus Persis se DKI. Jakarta beserta para anggota dan simpatisannya. Pada tahun pertama dibuka kelas Tingkat Tajhiziyyah (persiapan Tsanawiyah 1 tahun), Tingkat Tsanawiyah dan Takhasus (santri-santri pindahan dari Madrasah Al-Istiqamah Jatinegara, murid-murid Al-Ustadz Endang Manshur) hingga pada tahun pertama di Gedung yang baru, Pesantren mempunyai murid berjumlah 56 santri. Adapun para Pembina atau para Guru yang siap berjihad pada saat itu diantaranya, adalah: Ust. H. Endang. Manshur, Ust. H. Chaer Hidayat, Ust. H. Amin Bunyamin, Ustd. Hj. Siti Maryam, Ust. Tjetje Supriatna (Allahu Yarham), Ust. Ahmad Syambas (Allahu Yarham), Ust. Cecep


(43)

Ahmad Shofyan, Ust. Drs. Fuad Ramli (Allahu Yarham), Ustd. Dra. Yayan Nurbayan, Ust. Drs. Syaefudin, Ust. Mulyadi, Ust. Taufiq Ridlo Lc, Ust. A. Sofyan Komaruddin dll. Sedangkan Gedung yang lama yang menjadi cikal bakal Pesantren Persis 69 Matraman, tetap digunakan untuk tingkat Diniyah Ula yang sekarang menjadi Asrma putra dan rumah tinggal para Asatidzah.

Kemudian diakhir tahun 2003 dengan rahman dan rahim Allah SWT. serta kuasa-Nya, Pesantren Persis 69 Matraman dan PC. Persis Matraman beserta keluarga besar Persis DKI. Jakarta bersama-sama membeli tanah Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) yang ada disamping timur Pesantren seluas kurang lebih 1000 M2 yang diperuntukan untuk Masjid (Al-Hamdulillah sedang dibangun) dan untuk tambahan ruang belajar serta sarana lainnya, dengan biaya dari Keluarga Besar Persis

DKI. Jakarta, para Muhsinin Jama‟ah Ta‟lim dan para Alumni Haji Johar PW. Persis

DKI. Jakarta. Selanjutnya Kepengurusan Pimpinan Pesantren (Al-Mudirul „Am) silih

berganti setiap 5 tahun dan untuk Kepala Madrasah (Mudir jenjang) setiap 3 tahun sekali. Hal ini menunjukkan ada regenerasi dan demokratisasi dalam kepemimpinan yang bersifat Jihad Fiisabilillah sesuai dengan Qaidah yang berlaku di Jamiyah Persis.

Diantara yang pernah menjadi Pimpinan Pesantren (Al-Mudirul „Am) yaitu :

1. Ust. Tjetje Supriatna (1976 - 1980), Ketua PC. Persis H. Ahamd Sukayat.

2. Ust. H. Chaer Hidayat (1980 - 1991), Ketua PC. Persis H. Ahmad Sukayat.

3. Ust. Drs. HM. Fauzi Nurwahid (1991 - 2009), Ketua PC. Persis. H. Ahmad

Sukayat, dilanjutkan oleh H.M. Tatang, B. Tamamudin, dan Ust. H. Endang Manshur.


(44)

Dan diantara yang pernah menjadi Kepala Madrasah (Mudir) Madrasah Tsanawiyah yaitu :

1. Ust. H. Endang Manshur (1987 – 2003), Ketua PC. Persis H. Ahmad Sukayat,

HM. Tatang dan B. Tamamuddin.

2. Ust. Drs H. Beben Mubarok (2003 - 2006), Ketua PC. Persis H. Endang Mansur.

3. Ust. H. Amin Bunyamin (2006 - 2009), Ketua Persis H. Endang Manshur.

3.1.2 Visi dan Misi MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur.

Visi :

Terwujudnya manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi (Q.S.Al-Baqoroh:30)”

Misi :

“Pemanusiaan Insan Ulul Albab selaku Muslimin Kaffah yang Tafaquh

Fiddien (QS. Al-Baqarah, 2 : 208)”

Tujuan :

1. Membentuk Generasi Muslim Berakhlaqul Karimah yang Tafaquh fieddien

(faham terhadap Islam & mengamalkannya).

2. Membina dan mendidik generasi muda yang mampu mengamalkan,

mendakwahkan, membela serta memelihara dinul Islam dimanapun mereka berada.


(45)

3.1.3 Struktur Organisasi Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta-Timur

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.1.4 Deskripsi Tugas

1. Kepala Madrasah/Mudir Tsanawiyah

a. Mengelola seluruh kegiatan unit usaha sesuai misi dan tujuan memimpin

b. Melaksanakan pengawasan


(46)

d. Mengambil keputusan

e. Senantiasa berusaha meningkatkan efesiensi, efektifitas dan produktifitas.

2. Wakil Mudir Ur. Kesiswaan bertugas sebagai berikut:

a. Menyusun program pembinaan kesiswaan (RG-UG)

b. Membina dan melaksanakan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,

kekeluargaan, dan kerindangan.

c. Memberikan pengarahan dalam menyelenggarakan pemilihan pengurus

RG-UG.

d. Melakukan pembinaan kepada pengurus RG-UG dalam berorganisasi

e. Melakukan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan

ekstern.

3. Wakil Mudir Ur. Kurikulum bertugas sebagai berikut:

a. Merancang dan menentukan kurikulum yang digunakan.

b. Menyusun pembagian tugas guru

c. Menyusun jadwal pelajaran

d. Menyusun pelaksanaan UAS dan UAN

e. Menyediakan daftar buku acara gurdan siswa

f. Menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala

4. Wakil Mudir Ur. Tata Usaha bertugas sebagai berikut:

a. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah.

b. Pengelolaan keuangan sekolah.


(47)

d. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai serta tata usaha sekolah.

e. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.

f. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah.

g. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan

secara berkala.

5. Wakil Mudir Ur.Sarana bertugas sebagai berikut:

a. Menyediakan sarana dan prasarana untuk kebutuhan-kebutuhan di MTs

Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta-Timur.

b. Pemeliharaan(pengamanan,penghapusan,pengembangan)

c. Pengelolaan keuangan alat-alat pengajaran

6. Kepala perpustakaan bertugas sebagai berikut:

a. Memeriksa pembukuan/buku induk dan keadaan buku.

b. Melayani pengunjung/peminjam buku.

c. Membuat Katalog.

d. Mengecek keluar masuk buku

7. Asatidz/Guru bertugas sebagai berikut:

a. Memberikan ilmu kepada siswa–siswi agar ilmu tersebut dapat bermanfaat

bagi siswa–siswi.


(48)

3.2 Metode Penelitian

Metode Penelitian adalah suatu teknik atau cara untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat data baik berupa data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun tugas akhir dan kemudian menganalisa factor yang berhubungan dengan pokok permaslahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh.

Metode penelitian ini penulis lakukan secara langsung kegiatan penelitian

pada MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta-Timuruntuk mendapatkan

data-data langsung yang diperlukan dalam penyusunan skripsi.

3.2.1 Desain Penelitian

Metode penelitian yang penulis lakukan menggunakan Metode Deskriptif adalah menggambarkan semua data yang ada kemudian dianalisa dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung dan selanjutnya memberikan pemecahan masalah.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan permasalahan yang ada pada

MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta-Timur , maka penulis

menggunakan metode penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian dilakukan

dengan cara mendatangi langsung tempat yang dijadikan objek penelitian.

3.2.2.1Sumber Data Primer (Wawancara dan Observasi)


(49)

a. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Kepala Madrasah mengenai Sejarah Madrasah, Visi dan Misi Madrasah, Struktur Organisasi serta Deskripsi kerja. Serta mewawancarai sekertaris panitia penerimaan peserta didik baru mengenai tentang sistem penerimaan peserta didik baru yang sedang berjalan dengan segala kekurangan sebagai kajian dalam pembuatan program aplikasi yang akan diajukan sebagai sistem yang baru.

b. Observasi

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan langsung terjun kelapangan untuk mengamati permasalahan yang terjadi dalam perusahaan secara langsung ditempat kejadian.Adapun observasi yang dilaksanakan di MTs

Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur, khususnya pada bagian

pengelolaan data siswa atau bagian akademik.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder (dokumentasi)

Menggunakan data tertulis yaitu kegiatan memperoleh data dengan menganalisis dan mempelajari dokumen atau catatan yang ada pada Madrasah seperti Formulir registrasi/pendaftaran, Bukti penerimaan siswa baru, Formulir heregistrasi, Form Nilai siswa, Data guru, Laporan siswa baru, dan Laporan siswa perkelas yang didapat dari Tata Usaha.


(50)

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan system yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode terstuktur yaitu suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.

Pemrograman terstruktur adalah suatu proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang

dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari system yang dikembangkan akan diperoleh system yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem ini digunakan metode Waterfall. Pada metode

ini terdapat 5 tahap untuk mengembangkan suatu perangkat lunak. Kelima tahapan itu

tersusun dari atas kebawah, diantaranya : Analysis, Design, Coding, Testing,

Maintenance. Tahap-tahap pengembangan perangkat lunak metode waterfall dapat


(51)

Coding

Testing

Maintenance Design

Analysis

Gambar 3.2 Metode Pengambangan Waterfall

1. Analysis adalah tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan

proyek pembuatan atau pengembangan aplikasi.

2. Design adalah tahap penerjemah dari keperluan-keperluan yang dianalisis ke

dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti oleh pemakai. Yaitu dengan cara

menampilkan ke dalam Diagram Konteks, Data Flow Diagram (Diagram Aliran

Data), Entity Relationship Diagram, Struktur tabel, dan Struktur Menu.

3. Coding adalah tahap penerjemah data/pemecahan masalah aplikasi yang telah

dirancang ke dalam bahasa pemograman yang telah ditentukan.

4. Testing adalah tahap pengujian terhadap program yang telah dibuat. Pengujian ini

dimulai dengan membuat suatu uji kasus untuk setiap fungsi pada aplikasi, kemudian dilanjutkan dengan pengujian terhadap modul-modul dan terakhir pada tampilan antar muka untuk memastikan tidak ada kesalahan dan semua berjalan


(52)

5. Maintenance adalah aplikasi yang telah dibuat dapat mengalami perubahan sesuai

permintaan pemakai atau kondisi dilapangan. Pemeliharaan dapat dilakukan jika ada permintaan tambahan fungsi sesuai dengan keinginan pemakai ataupun adanya pertumbuhan dan perkembangan baik perangkat lunak maupun perangkat keras.

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dalam perancangan sebuah sistem informasi terdapat beberapa alat pengembangan sistem yang dapat digunakan untuk merancang sebuah skema aktivitas atau proses dalam sistem tersebut. Untuk itu diperlukan adanya sebuah alat pengembangan sistem yang berorientasi pada proses dalam merancang sebuah sistem informasi. Ada beberapa macam alat pengembangan sistem yang berorientasi pada proses, diantaranya adalah :

1. Flow map

Flowmap adalah diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara

unit kerja yang berbeda–beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen,

aliran data fisik, entitas–entitas system informasi dan kegiatan operasi yang

berhubungan dengan system informasi.

2. Diagran Konteks

Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi SI tersebut dengan lingkungan dimana system tersebut ditempatkan. Serta untuk menentukan jangkauan dari sistem.


(53)

Dalam pembentukan diagram konteks, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Kelompok pemakai, baik pihak internal atau eksternal perusahaan, dan

departemen yang terkait. Dimana system itu akan digunakan, harus diidentifikasi secara rinci dan jangan sampai ada yang terlewatkan.

2. Kemungkinan kejadian-kejadian yang akan terjadi dalam penggunaan system

harus diidentifikasi secara lengkap.

3. Arah anak panah yang menunjukkan aliran data jangan sampai terbalik agar

dapat memberikan pemahaman yang benar terhadap seluruh proses system yang akan dibentuk.

4. Setiap kejadian digambarkan dalam bentuk tekstual yang sederhana dan

mudah dipahami oleh pembuat sistem.

3. DFD (Data Flow Diagram)

Dalam DFD terdapat beberapa komponen penting yaitu :

1. Proses digambarkan dalam bentuk persegi panjang bersudut tumpul (bentuk

Ganedan Sarson) yang menyatakan proses atau bagaimana tugas dikerjakan.

2. Agen Eksternal (external agent) digambarkan dengan persegi empat (bentuk

Ganedan Sarson) yang mendefinisikan orang, unit organisasi, system lain, atau organisasi lain, yang berada diluar lingkup proyek itu tetapi berinteraksi dengan sistem.


(54)

Komponen ini digambarkan dengan menggunakan anak panah menuju ke/dari

proses. Aliran data dari datastore keproses mengindikasikan bahwa data

tersebut akandi-”baca” untuk tujuan tertentu. Sedangkan aliran data dari

proses menuju data store mengindikasikan bahwa data akan dibuat, dihilangkan, atau diperbarui.

4. Data Storese bagian besar sistem informasi mengcapture data untuk

digunakan kemudian. Data tersebut disimpan dalam datastore, symbol akhir

dalam diagram aliran data. Simbol tersebut dinyatakan dengan kotak open-end

(bentuk Gane dan Sarson). Data store adalah “inventori” data. Sinonimnya

antara lain file dan database.

4. Kamus Data

Kamus Data dengan istilah sistem data dictionary adalah catalog fakta tentang

data dan kebutuhan–kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.

Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan dengan baik pada tahap perancangan sistem. Kamus data digunakan untuk merencanakan input,

merancang laporan–laporan dan database, kamus data terdiri atas :

1. Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat bedasarkan arus data yang mengalir di diagram arus data, maka nama dari arus data juga harus dicatat dikamus data, sehingga mereka yang membaca diagram arus data dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data didiagram arus data dapat langsung mencarinya dengan mudah dikamus data.


(55)

2. Alias

Alias atau nama lain data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya.

3. Arus Data

Arus Data menunjukan dari manadata mengalir dan kemana data akan menuju keterangan. Arus data ini perlu dicatat dikamus data supaya memudahkan mencari data ini diagram arus data.

4. StrukturData

Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat dikamus data yang terdiri dari item–item data.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya sedangkan database merupakan salah satu komponen yang penting disistem informasi karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakai.

Sistem basis data ini adalah suatu system informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam didalam suatu organisasi. Yang termasuk ke dalam perancangan basis data adalah sebagai berikut :


(56)

a. Normalisasi

Normalisasi dapat didefinisikan sebagai upaya pemodelan basis data dari bentuk yang hubungan datanya tidak terstruktur ke bentuk basis data yang lebih terstruktur dan jelas hubungannya dengan datalainnya. Proses normalisasi dilakukan dengan memecah relasi menjadi dua atau lebih relasi yang lebih kecil dengan jumlah atribut yang lebih kecil pula hingga menjadi bentuk normal.

Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada level-level normalisasi. Beberapa level yang biasa digunakan pada normalisasi adalah :

1. Bentuk Tidak Normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, sehingga terdapat kemungkinan data tersebut tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat melakukan input.

2. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form / 1-NF)

Langkah pertama dari proses normalisasi adalah mentransformasikan ke dalam bentuk table dua dimensi. Perpotongan antara baris dan kolom hanya memuat satu nilai data, tidak boleh ada pengulangan nilai pada perpotongan antara baris dan kolom.

Bentuk normal pertama mempunyai cirri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu demi satu record dan nilai dari


(57)

field-field berupa ”atomicvalue” (bagian yang masih memiliki sifat induknya, bila dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya), tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda, tiap field hanya memiliki satu pengertian, bukan kumpulan data yang memiliki arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya lain.

3. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2-NF)

Bentuk normal kedua memiliki syarat yaitu bentuk data telah memenuhi criteria bentuk normal pertama, atribut bukan kunci (atribut yang bukan merupakan bagian kunci primer) haruslah bergantung sepenuhnya secara fungsi pada kunci primer (primarykey). Sehingga untuk membentuk normal ke dua haruslah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

Setiap relasi bentuk normal kedua juga termasuk dalam bentuk normal pertama, sebaliknya relasi dalam bentuk normal pertama belum tentu termasuk dalam bentuk normal kedua.

4. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3-NF)

Relasi dikatakan memiliki bentuk normal ketiga yaitu jika sudah berada dalam bentuk normal kedua, dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.


(58)

b. Tabel relasi

Model data ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua, dengan masing-masing tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Kolom didefinisikan sebagai satu satuan data terkecil dalam sebuah table yang mempunyai makna.

Setiap tabel dalam database relational memiliki kunci primer (primary key). Primary key dapat tersusun dari sebuah field atau beberapa field dalam suatu tabel. Primary key berperan sebagai identitas yang unik (tak kembar dari masing-masing baris data). Selain primary key, terdapat juga kunci tamu (foreign key atau secondary index) yang berperan sebagai penghubung primary key dalam table satu dengan table yang lain. Secara garis besar primary key berfungsi untuk mencegah duplikasi record pada field yang sama, karena primary key digunakan sebagai referensi dalam suatu tabel.

Sedangkan foreign key/secondary index digunakan untuk keperluan berikut:

1. Sebagai alternative untuk mendapatkan untuk mendapatkan urutan dalam

tabel.

2. Sebagai kunci penghubung dalam relasi data atau table lain dengan table

tersebut

3. Mempercepat proses pencarian suatu data.

Logika dari proses pencarian data menggunakan secondary index adalah bahwa sebenarnya ketika suatu index telah ditetapkan dalam suatu table maka seluruh data dalam field tersebut telah disusun secara urut sesuai


(59)

urutan index tersebut. Sehingga jika terjadi pencarian suatu data maka harus menghubungi index tesebut terlebih dahulu sehingga pencarian dapat dilakukan dengan urut sehingga menghasilkan proses pencarian yang lebih cepat.

c. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relative kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan.

ERD menggunakan sejumlah notasi dan symbol untuk

menggambarkan struktur dan hubungan antar data. Ada 3 macam symbol yang digunakan, yaitu :

Entiti : adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan

pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.

Atribut : Entiti memiliki elemen yang disebut dengan atribut, dan

berfungsi mendeskiripsikan karakter entiti.

Relationship : Hubungan seperti halnya entity maka dalam hubungan pun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entity dengan isi dari hubungan itu sendiri.


(60)

3.2.4 Pengujian Software

Pada penelitian ini dalam sistem informasi akademik untuk faktor pengujian

software penulis mengunakan pengujian dengan blackbox.

Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental system tanpa

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk

mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black Box

merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian Blackbox berusaha menemukan kesalahan dalam kategori:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja.


(61)

55

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan–permasalahan kesempatan, hambatan yang terjadi dan

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan–perbaikan.

Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari urutan kejadian tersebut dapat dibuat diagram alir dokumen (flowmap).

Didalam analisis sistem terdapat beberapa langkah dasar yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah yang sedang terjadi.

b. Memahami kerja dari sistem yang ada.

c. Analisis sistem yang berjalan.

d. Membuat laporan hasil analisis.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisa dokumen menggambarkan bagaimana dan untuk apa saja dokumen-dokumen digunakan dalam sistem informasi akademik. Untuk itu analisa dokumen-dokumen


(62)

merupakan salah satu yang dapat membantu dalam perancangan sistem selanjutnya. Adapun analisa dokumen dapat dilihat dibawah ini:

1. Nama Dokumen : Formulir Pendaftaran

Deskripsi : Formulir yang diisi oleh peserta didik baru yang

berisikan tentang data peserta didik keseluruhan.

Fungsi : Mengetahui data peserta didik

Rangkap : Satu

Sumber Data : Peserta Didik

Ke : Panitia PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru)

2. Nama Dokumen : Form Nilai Siswa

Deskripsi : Data nilai siswa

Fungsi : Sebagai bukti nilai yang telah diperoleh siswa

Rangkap : Dua

SumberData : Walikelas

Ke : Siswa dan Kepala Sekolah

3. Nama Dokumen : Data guru

Deskripsi : Data guru

Fungsi : Sebagai acuan bagian kurikulum untuk membuat

Jadwal pelajaran

Rangkap : Satu

Sumber Data : Tata Usaha


(63)

4. Nama Dokumen : Laporan Siswa Baru

Deskripsi : Laporan yang berisi daftar siswa baru yang diterima

Fungsi : Sebagai acuan bagian kesiswaan dalam pembagian

kelas dan laporan ke kepala se kolah

Rangkap : Satu

SumberData : Panitia PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru)

Ke : Kepala sekolah

5. Nama Dokumen : Formulir Heregistrasi

Deskripsi : Formulir yang diisi oleh siswa yang telah naik kelas

untuk melakukan daftar ulang.

Fungsi : Sebagai acuan bagian tata usaha untuk mengetahui

siswa yang telah melakukan daftar ulang.

Rangkap : Satu

Sumber Data : Tata Usaha

Ke : Kepala Sekolah

6. Nama Dokumen : Laporan Siswa per Kelas

Deskripsi : Data yang berisi data siswa tiap–tiap kelas

Fungsi : Untuk mengetahui data–data siswa tiap kelas

Rangkap : Satu

Sumber Data : Guru


(64)

4.1.2 Analisis prosedur yang sedang berjalan

Analisis prosedur merupakan kegiatan menganalisis prosedur-prosedur kerja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Adapun hasil dari kegiatan analisis ini berupa gambaran nyata dari urutan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit organisasi khususnya dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data.

Analisis prosedur yang berjalan menguraikan secara sistematis aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam sistem informasi akademik di MTs Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur, diantaranya :

1. Prosedur sistem penerimaan peserta didik baru yang sedang berjalan.

a. Calon siswa membeli formulir pendaftaran ke panitia PPDB, lalu Calon Siswa

mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi dan persyaratan yang ditentukan Madrasah ke panitia PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).

b. Panitia PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) menerima dan memeriksa

semua formulir pendaftaran dan persyaratan-persyaratan yang ditentukan. Jika lengkap maka panitia PPDB akan mencatat data pendaftaran, jika tidak lengkap maka panitia PPDB akan mengembalikan formulir dan persyaratan ke calon siswa.

c. Dan Panitia PPDB membuatkan laporan pendaftaran yang akan diserahkan ke


(65)

d. Panitia PPDB menjadikan data pendaftaran sebagai Acuan untuk seleksi penerimaan peserta didik baru, Calon siswa melakukan tes setelah itu Panitia PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) akan menginputkan dan menghitung nilai tes seleksi dan mencetak hasil nilai tes sebanyak 2 rangkap untuk ditempel dimading madrasah dan diarsipkan.

e. Berdasarkan hasil nilai tes yang diarsipkan, tata usaha akan membuat laporan

hasil tes penyaringan siswa sebanyak dua rangkap yang kemudian diserahkan kepada kepala Madrasah dan Pimpinan Pondok Pesantren.

2. Prosedur daftar ulang siswa baru yang sedang berjalan :

a. Calon Siswa, melengkapi persyaratan penerimaan peserta didik baru ke

Bagian Tata usaha.

b. Tata Usaha akan mencatat data daftar ulang calon siswa baru tersebut

Berdasarkan data daftar ulang siswa baru, Tata usaha akan membuatkan bukti registrasi dan kemudian diserahkan ke siswa baru.

c. Sedangkan data daftar ulang siswa baru diarsipkan, Tata Usaha membuatkan

laporan daftar ulang siswa yang akan diserahkan ke Kepala Madrasah.

3. Prosedur daftar ulang siswa lama yang sedang berjalan :

a. Siswa menyerahkan Formulir Heregistrasi ke Tata Usaha


(1)

160

dapat disimpulkan secara fungsional perangkat lunak mengeluarkan fungsi yang

sesuai dengan yang diharapkan.

6.2 Saran

Agar kerja dari sistem informasi akademik yang dirancang lebih optimal,

maka penulis memberikan beberapa saran yaitu :

1. Harapan penulis kedepan, Sistem informasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut

dengan menambahkan fitur baru yang lebih lengkap, seperti penjadwalan dan

absensi untuk lebih menyempurnakan sistem informasi yang telah di bangun.

2. Adanya maintenance/pemeliharaan terhadap sistem yang telah dibuat agar sistem

terjaga dengan baik.

3. Melakukan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi akademik yang


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Fathansyah. 2007. Basis Data. Informatika. Bandung.

Irawan, Budhi. 2005. Jaringan Komputer. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Kristanto, Andi. 2005. Jaringan Komputer Yogyakarta: Graha Ilmu

Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS. 2005. Mahir dalam 7 hari Pemrograman Visual Basic 6.0. Andi Yogyakarta.


(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

Nama Lengkap : Annisa Nurhayati

Nama Panggilan : Annisa

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 September 1988

Agama : Islam

Alamat : Jl. Jatinegara Barat I Gg.Banten VII Rt 001/ Rw 05 No.18

Jakarta TImur 13310

Nomor Telepon : (021) 8513209

Nomor Handphone : 085693630704

Email : [email protected]

II. Pendidikan Formal

NO. TAHUN URAIAN KETERANGAN

1. 2007-Sekarang Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu


(4)

Komputer UNIKOM

2. 2004-2007 MTs.Persis 69 Jakarta Timur Lulus Berijazah 3. 2001-2004 MA.Persis 69 Jakarta Timur Lulus Berijazah

4. 1995-2001 SD Balimester 01pagi

Jakarta Timur Lulus Berijazah 5. 1994-1995 TK Raudhatul Atfal Lulus Berijazah

III. Pelatihan/Workshop/Seminar

NO. BULAN dan

TAHUN URAIAN KETERANGAN

1. Juli 2011

Seminar “Manifestasi Kearifan Lokal Indoneria-Jepang Terhadap Arus Globalisasi :

Tinjauan dari Aspek Sosial Budaya“, UNIKOM Bandung

Berseritifikat

2. April 2011

Seminar “Technology Uptodate 2011 Creative Vision @work”,

UNIKOM Bandung

Berseritifikat

3. April 2011

Seminar “Keamanan IT

Nasional“, Politeknik Pos Indonesia Bandung

Berseritifikat

4. Maret

Pelatihan Program Soft Skill “Shadr Leadership”, LPK

KOPMA UNPAD

Berseritifikat

5. Februari 2010

Pelatihan Program Soft Skill

“Service Excellence”, LPK

KOPMA UNPAD


(5)

6. Januari 2010

Pelatihan Program Soft Skill “Problem Solving and Decision

Making”, LPK KOPMA UNPAD

Berseritifikat

7. Januari 2010

Pelatihan Program Soft Skill “Personality Development”,

LPK KOPMA UNPAD

Berseritifikat

8. Desember 2009

Pelatihan Program Soft Skill “Professional Image”, LPK

KOPMA UNPAD

Berseritifikat

9. Desember 2009

Pelatihan Program Soft Skill “Negotiation Skills”, LPK

KOPMA UNPAD

Berseritifikat

10. Desember 2009

Pelatihan Program Soft Skill “Quantum Of Change”, LPK

KOPMA UNPAD

Berseritifikat

11. November 2009

Seminar “ E-Commerce Online

Shopping Transaction and Securing Web Aplication ”

UNIKOM Bandung

Berseritifikat

12. November 2009

Pelatihan Program Soft Skill “Interpersonal and Communication Skill”, LPK

KOPMA UNPAD

Berseritifikat

13. November 2009

Pelatihan Program Soft Skill “Communications Skill”, LPK

KOPMA UNPAD


(6)

VI. Pengalaman Organisasi

NO. TAHUN URAIAN KETERANGAN

1. 2007-Sekarang

Anggota aktif Korp Sukarela Palang Merah Indonesia

UNIKOM

V. Pengalaman Kerja

NO. BULAN dan

TAHUN URAIAN KETERANGAN

1. Juli-Agustus 2010 Praktek Kerja Lapangan di Bank Jawa Barat Syariah Garut

Demikian Riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung, Agustus 2011

Hormat saya,