KITAB HAKIM-HAKIM SEBAGAI KITAB IMAN

teologis pada cerita-cerita mengenai Hakim-hakim besar Bergant, 2002:251. Bingkai teologis tersebut dapat dilihat dalam setiap cerita para hakim yang dibuka dengan orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan Hak 2:11, 3:7, 3:12a, 4:1, 6:1a, 10:6, 13:1a. Lalu Tuhan membiarkan mereka jatuh ke tangan musuh-musuh mereka Hak 2:14, 3:8, 3:12b, 4:2, 6:1b, 10:7, 13:1b. Kemudian Israel berseru kepada Tuhan Hak 3:9a, 3:15, 4:3, 6:7, 10:10. Akhirnya Tuhan mengirimkan hakim untuk menyelamatkan bangsa Israel Hak 2:16, 3:9b, 3:15b, 4:4, 6:8, 10:16b, 13:3. Setiap kisah berakhir dengan sebuah catatan mengenai berapa lama tanah itu merasakan kedamaian sebagai akibat dari pembebasan yang diberikan oleh setiap hakim-pembebas Bergant, 2002:251. Pembaca mungkin akan kaget ketika menemukan cerita penghianatan yang licik, asusila dan kejam King, 1960:15. Kisah-kisah itu menceritakan secara detail tentang pembunuhan massa Hak 20, pemusnahan manusia secara total Hak 21:10, kurban manusia Hak 11:34-39, penyembahan berhala Hak 17 dan kriminalitas lainnya Hak 19, 21:19-21. Tak bisa dipungkiri kitab Hakim-hakim mempunyai gambaran moralitas yang patut dicela King, 1960:15. Kitab Hakim- hakim ditulis untuk menyajikan teologi sejarah bagaimana dosa mengantar pada hukuman dan pertobatan memberi pengampunan dan pembebasan Bergant, 2002:251-252. Kepentingan utama penulisan kitab Hakim-hakim adalah memberikan pesan iman yang di dalamnya diyakinkan bahwa Allah selalu hadir dan membela umat-Nya Darmawijaya, 2009:139.

B. TOKOH PEREMPUAN DALAM KITAB HAKIM-HAKIM

Dalam bab III ini, penulis akan membahas semua perempuan yang disebutkan dalam Kitab Hakim-hakim entah diceritakan dengan nama atau tanpa nama. Empat diantaranya adalah perempuan yang diceritakan dengan nama. Sisanya disebutkan sebagai perempuan saja. Tanpa nama tersebut dapat ditafsirkan dengan berbagai penafsiran tetapi akhirnya sulit untuk menunjukkan kepentingan yang saling melengkapi Brenner, 1999:13. Cendekia feminis kemudian berdiskusi agar penafsiran Kitab Hakim- hakim berpihak pada kaum perempuan sehingga perempuan tidak hanya sebagai pelengkap dalam cerita setidaknya dalam beberapa cerita seperti dalam bab 4 dan 5, namun hal ini tidaklah mudah bagi mereka. Tafsiran feminis hanyalah salah satu tafsiran diantara banyak tafsiran yang ada. Teolog feminis juga berusaha menyingkirkan sikap patriarkal dan androsentris, eksklusif dan individualis. Hal ini mengokohkan penindasan kaum perempuan yang berlanjut dengan penindasan kelas, ras, negara atau agama dimana kaum perempuan juga menjadi bagian dari penindasan ini. Perempuan yang disebutkan dalam kitab Hakim-hakim akan penulis kelompokkan menurut kepentingannya dengan menyebutkan nama hingga tanpa nama secara individu atau secara berkelompok. a. Perempuan yang disebutkan dengan nama jelas secara individu: Akhsa Hak 1:12 Yael Hak 4:17 Debora Hak 45 Delila Hak 16:4 b. Perempuan yang disebutkan tanpa nama secara individu Putri Yefta Hak 11:34 Ibu Simson Hak 13:3 Gundik Gideon Hak 8:31 Ibu Abimelekh Hak 9:18 Perempuan yang membunuh Abimelekh Hak 9:53 Perempuan sundal Ibu Yefta Hak 11:12 Istri pertama Simson Hak 14:7 Adik ipar Simson Hak 15:2 Perempuan sundal yang ditemui Simson Hak 16:1 Ibu Mikha Hak 17:2 Gundik orang Lewi Hak 19:1-2 Anak perempuan orang tua yang menolong orang Lewi dan gundiknya Hak 19:24 c. Perempuan disebutkan tanpa nama secara kelompok : Anak-anak perempuan Kanaan yang dibiarkan hidup untuk menikah dengan bangsa Israel Hak 3:6 Perempuan-perempuan yang berkemah bersama Yael Hak 5:24 Perempuan penduduk kota Menara-Sikhem yang mati Hak 9:49 Perempuan penduduk kota Menara-Sikhem yang melarikan diri Hak 9:51 Anak-anak perempuan Israel yang meratapi putri Yefta Hak 11:40 Tiga puluh anak perempuan Ebzan yang dikawinkan ke luar kaumnya Hak 12:9 Saudara perempuan Simson yang ditawarkan ibunya untuk menjadi istri Simson Hak 14:3 Perempuan yang menonton Simson saat tak berdaya Hak 16:27 Anak-anak perempuan Israel yang tidak diizinkan menjadi istri suku Benyamin Hak 21:1 Perempuan Yabesh-Gilead yang dibunuh karena sudah tidak perawan Hak 21:11 Perempuan Yabesh-Gilead yang masih perawan Hak 21:14 Perempuan suku Benyamin yang punah Hak 21:16 Gadis-gadis Silo yang menari-nari Hak 21:21. Istri-istri Gideon Hak 8:30 Dari pengelompokan tersebut, tampak bahwa penulis Kitab Hakim-hakim hanya menyebutkan empat nama perempuan dengan peranan yang berbeda. Salah satunya adalah hakim perempuan satu-satunya, dan lainnya sebagai pemeran tambahan untuk menonjolkan pahlawan utama. Sedangkan penyebutan perempuan tanpa nama secara individu ada sebelas tokoh. Kesebelas tokoh tersebut merupakan perempuan yang hidup di sekitar hakim dan penting peranannya entah sebagai keluarga atau korban dari sang hakim. Empat belas kelompok perempuan yang disebutkan tanpa nama sebagai pelengkap agar kisah sang hakim terlihat heroik dan dramatis. Secara keseluruhan, Kitab Hakim-hakim belum berpihak pada perempuan karena belum menonjolkan martabat dan