Yani dan Wahidahwati 2013 dalam melakukan investasi di sebuah perusahaan investor menggunakan informasi-informasi yang terdapat dalam
laporan tahunan selain laporan keuangan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Laporan tahunan juga menjadi salah satu pedoman bagi investor
dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi. Pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan akan semakin memperluas pengungkapan dalam laporan
tahunan. Hal ini merupakan sinyal positif yang diberikan perusahaan kepada investor. Makin luasnya pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan akan
menambah informasi yang diterima oleh investor. Semakin luasnya informasi yang diterima investor akan meningkatkan tingkat kepercayaan investor
terhadap perusahaan. Dengan tingkat kepercayaan yang tinggi tentunya investor akan memberikan respon yang positif terhadap perusahaan berupa
pergerakan harga saham yang cenderung naik. Perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan yang bagus akan direspon positif oleh investor melalui
fluktuasi harga saham yang semakin naik dari periode ke periode dan sebaliknya jika perusahaan memiliki kinerja lingkungan yang buruk maka akan
muncul keraguan dari para investor terhadap perusahaan tersebut.
K. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian mengenai Current Ratio dengan Reaksi Pasar Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan current ratio dan reaksi
pasar yang dilakukan peneliti sebelumnya. Penelitian Rafik dan Asyik 2013 tentang pengaruh rasio keuangan terhadap reaksi pasar selama
periode 2007-2010 menunjukkan bahwa current ratio berdampak positif dan signifikan terhadap reaksi pasar. Investor akan menganggap
perusahaan beroperasi dengan baik dan mampu menutupi kewajiban jangka pendeknya sehingga ketika current ratio meningkat maka nilai
return saham juga akan mengalami peningkatan. Sari 2013 yang melakukan penelitian tentang analisis pengaruh
current ratio, return on asset, debt to equity ratio dan size terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2008-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa current ratio tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur.
Chotimah dan Amanah 2013 melakukan penelitian tentang analisis rasio keuangan terhadap return saham dan nilai perusahaan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham yang berarti kemampuan utang jangka pendek
kurang bisa mempengaruhi return saham, sehingga kurang bisa digunakan informasi laporan keuangan bagi investor untuk dapat menilai kondisi
keuangan. Absari, Sudarma, dan Chandrarin 2013 meneliti tentang analisis
pengaruh faktor fundamental perusahaan dan risiko sistematis terhadap return saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi perubahan
likuiditas yang diperoleh dari laporan keuangan tidak berpengaruh pada keputusan atas harga saham pada industri manufaktur di pasar modal
Indonesia.
2. Penelitian mengenai Debt to Equity Ratio dengan Reaksi Pasar Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan debt to equity ratio
DER dan reaksi pasar yang dilakukan peneliti sebelumnya. Chotimah dan Amanah 2013 meneliti tentang analisis rasio keuangan terhadap
return saham dan nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham karena
penggunaan hutang dalam pembiayaan perusahaan dikatakan akan meningkatkan risiko finansial yang harus ditanggung oleh pemegang
sahaminvestor. Menurut Absari, Sudarma, dan Chandrarin 2013, variabel DER tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi sebagian investor, DER dipandang sebagai
besarnya tanggungjawab perusahaan terhadap pihak ketiga yaitu kreditor yang memberikan pinjaman kepada perusahaan, sehingga semakin besar
nilai DER maka akan memperbesar tanggungan perusahaan. Verawaty, Jaya, dan Mandela 2015 melakukan penelitian tentang
pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap return saham yang berarti dengan tingkat utang yang tinggi dan dibebankan kepada pemegang
saham, tentu akan meningkatkan risiko investasi kepada para pemegang saham.
Hasil penelitian Sari 2013 juga mengungkapkan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap return saham karena semakin tinggi DER
mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi, akibatnya para investor cenderung menghindari saham-saham yang memiliki nilai DER
yang tinggi. Sugiarti, Surachman, Aisjah 2015 meneliti tentang pengaruh kinerja
keuangan terhadap return saham pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan LQ-45 yang go public di Indoensia.
3. Penelitian mengenai Return on Asset dengan Reaksi Pasar Beberapa penelitian yang telah meneliti pengaruh return on asset
ROA dan reaksi pasar yang dilakukan peneliti sebelumnya. Penelitian Susilowati dan Turyanto 2011 tentang reaksi signal rasio profitabilitas
dan rasio solvabilitas terhadap return saham perusahaan. Hasil penelitian mengatakan bahwa variabel ROA tidak mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa para investor tidak semata-mata menggunakan ROA sebagai
ukuran dalam menilai kinerja perusahaan untuk memprediksi total return saham di pasar modal terutama di BEI.
Farkhan dan Ika 2012 melakukan penelitian tentang pengaruh rasio keuangan terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ROA memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini mengindentifikasikan
bahwa investor masih menggunakan ROA sebagai tolak ukur kinerja perusahaan yang digunakan untuk memprediksi total return saham.
Bisara dan Amanah 2015 melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap reaksi pasar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.
4. Penelitian mengenai Pengungkapan Sustainability Report dengan Reaksi Pasar
Muchti dan Widyaningsih 2012 meneliti tentang pengaruh kinerja lingkungan terhadap reaksi investor melalui pengungkapan sustainability
report. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan sustainability report laporan keberlanjutan tidak berpengaruh positif terhadap reaksi
investor, maka dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat pengungkapan sustainability report belum tentu akan menarik perhatian
investor dalam pengambilan keputusan untuk menanamkan sahamnya. Penelitian Hariyanti 2014 serta Ningsih dan Akbar 2014
menyimpulkan bahwa informasi dalam pengungkapan CSR perusahaan belum menarik perhatian investor.
Pratiwi dan Suryanawa 2014 meneliti tentang pengaruh good corporate governance dan corporate social responsibility disclosure pada
return saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CSR akan
menyebabkan menurunnya return saham, karena dengan semakin banyaknya aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan akan semakin
banyak biaya yang akan dikeluarkan untuk menunjang aktivitas tersebut, sehingga return saham perusahaan pun ikut menurun.
Anggraini 2014 melakukan penelitian tentang corporate social responsibility sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap return
saham. Hasil penelitian mendukung signalling theory yaitu bahwa CSR merupakan salah satu bentuk pemberian signal positif kepada investor.
Penelitian Barus dan Maksum 2011 menunjukkan bahwa pengungkapan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
abnormal return saham. Pengaruh pengungkapan informasi CSR terhadap abnormal return masih sangat kecil, namun hal ini menunjukkan bahwa
investor di Indonesia sudah mulai mempertimbangkan aspek-aspek sosial dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.
L. Kerangka pemikiran