16. Head of Information System and Business Process Kepala Bagian Sistem
dan Proses Bisnis Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:
a. Bertanggung jawab tethadap Manager Director Finance.
b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan sistem
informasi agar dapat mendukung seluruh kegiatan perusahaan secara optimal.
c. Memahami management Information System and Application Support
Manager, IT Quality Managerm Infrastructure, Communication and Data Center Operation Manager, Business Process dan System
Prosedur Manager.
2.4 Jenis Usaha
PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk merupakan salah satu perkebunan yang masih membudidayakan tanaman karet, selain kelapa sawit, kakao, teh, kopi,
dan sebagai produsen benih kelapa sawit dan kakao. Operasional PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk bergerak dalam bidang perkebunan yang terdiri dari :
Perkebunan Kelapa sawit, Perkebunan Karet, Perkebunan Coklat, Perkebunan Kopi, Perkebunan Kelapa, dan Perkebunan Teh.
Perkebunan-perkebunan yang dimiliki oleh perusahaan ini tersebar di berbagai daerah yaitu :
1. Daerah Langkat Kebun Turangie, Kebun Namu Tongan, Kebun
Pulo Rambong, Kebun Bungara 2.
Daerah Serdang Kebun Bagerpang, Kebun Sei Merah
Universitas Sumatera Utara
3. Daerah Rampah Kebun Rambong Sialang, Kebun Sei Bulan,
Kebun Bah Bulian 4.
Daerah Asahan Kebun Gunung Melayu 5.
Daerah Pulau Jawa Kebun Kertasari, Kebun Baambessie 6.
Daerah Sulawesi Kebun Balambessie, Kebun Palang Isang PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk juga melakukan pengolahan yang
dilakukan di beberapa pabrik yang terdapat ditiap-tiap daerah, hal ini bertujuan untuk mencapai effisiensi kerja yang menghemat biaya angkutan. Hasil
perkebunan dan pengolahan dari pabrik-pabrik yang akan di jual ke luar negeri maupun dalam negeri terdiri dari : minyak kelapa sawit, coklat, kopra dan teh.
2.5 Kinerja Usaha Terkini
1 Produksi
Kegiatan operasional PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan mencakup pengelolaan perkebunan dari tahap produksi, pengoperasian pabrik
pengolahan minyak sawit, dan produk turunan sawit, karet remah, biji kakao, kopi dan teh, engineering, dan sistem pengelolaan proyek maupun pengendalian
seluruh kegiatan perkebunan dan pabrik pengolahan, termasuk prasarana pendukungnya seperti jalan, perumahan dan prasarana umum, disekitar
perkebunan. Selain itu PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan juga mengoperasikan fasilitas penelitian dan pengembangan yang berkosentrasi pada
kegiatan pembibitan dan persemaian, proteksi tanaman, serta pengendalian dampak lingkungan dan pencapaian proses pengembangan yang berkelanjutan.
Universitas Sumatera Utara
2 Penjualan
Keunggulan PT. PP. London Sumatra Tbk dalam hal mutu dan penyediaan produk memungkinkan perseroan memperoleh pembiayaan penjualan yang
menguntungkan dengan jaminan piutang perseroan. 3
Penanganan Logistik Pengelolaan informasi dan peningkatan sisi keamanan akan menjadi salah
satu fitur utama penanganan logistik dan transportasi terpadu. Pengelolaan logistik yang baik dan benar, terutama dalam hal penanganan dan pengiriman tandan buah
segar kelapa sawit dari perkebunan ke pabrik pengolahan, dan pengiriman CPO dari pabrik ke tangki timbun, sangat mempengaruhi biaya operasional maupun
mutu CPO yang sampai ke tangan pelanggan. Mutu CPO sangat bergantung pada rendahnya kandungan asam lemak bebas FFA , dimana FFA akan meningkat
apabila tandan buah segar kelapa sawit tidak ditangani secara benar, atau terlambat waktu pengirimannnya ke pabrik pengolahan, dan pengiriman CPO ke
tangki timbun sangat mempengaruhi biaya operasioanal maupun mutu CPO yang sampai ke tangan pelanggan.
Untuk itu PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk berencana untuk merombak pengelolaan Logistiknya melalui pengembangan sistem terpadu yang
memungkinkan perseroan untuk melakukan pengiriman tepat waktu, hemat biaya namun tetap aman.
4 Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan dan semua informasi keuangan yang berkaitan dengan Laporan keuangan Tahunan disiapkan oleh manajemen perusahaan. Dalam
pelaksanaannya, manajemen menerapakan prinsip akuntansi yang berlaku umum
Universitas Sumatera Utara
dan melakukan penilaian serta estimasi terhadap hal-hal yang di rasa perlu. Agar memenuhi standar kebenaran dan kewajaran dari laporan dan segala informasi ini,
manajemen menerapkan sistem pengawasan intern untuk memastikan bahwa setiap transaksi dilakukan sesuai dengan otorisasi manajemen , semua aktiva yang
dimiliki di lindungi dengan baik dan semua hal tersebut di catat secara benar. Unsur terpenting dari suatu penetapan kendali adalah dengan pemilihan, pelatihan
dan pengembangan personilnya termasuk di dalamnya pengawasan intern. Manajemen percaya bahwa sistem pengawasan intern akan mendukung keandalan
dan kebenaran dari Laporan Keuangan.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB III PEMBAHASAN
3.1 LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan hasil proses akhir dari akuntansi. Hal ini menunjukkan akuntansi merupakan pedoman dan sumber informasi yang dapat
digunakan untuk membuat suatu laporan terutama laporan keuangan. Paul Grady mendefenisikan akuntansi yang dikutip oleh S. Hadibroto dan Sudardjat Sukadam
1992:1 dengan pengertian sebagai berikut : “Akuntansi adalah keseluruhan pengetahuan dan fungsi yang berhubungan
dengan penciptaan, pengesahan, pencatatan, pengelompokan dan pengolahan, penyimpulan, penganalisaan, penafsiran dan penyajian
informasi yang dapat di percaya dan penting artinya secara sistematik mengenai transaksi-transaksi yang sekurang-kurangnya bersifat finansial
dan di perlukan untuk pimpinan dan operasi suatu badan dan untuk laporan yang harus di ajukan mengenai hal tadi guna memenuhi
pertanggungjawaban yang bersifat keuangan atau hal lainnya.”
Banyak ahli mendefinisikan laporan keuangan. Penulis mengutip pendapat S. Munawir 1992:2 yaitu :
“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan
atau data aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.
Dari pengertian diatas maka dapat di simpulkan bahwa laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi pemakainya sebagai salah satu bahan dalam suatu proses pengambilan keputusan
dan sebagai pertanggungjawaban accountability serta dapat digunakan sebagai indikator kesuksesan suatu perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Tujuan Laporan Keuangan