Pengendalian Internal atas Biaya Operasional pada PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk. Pulau Rambong Estate

(1)

TUGAS AKHIR

PENGENDALIAN INTERNAL ATAS BIAYA OPERASIONAL PADA PT.PP.LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk,

PULAU RAMBONG ESTATE

Oleh :

AYANG NADIA 112102176

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : AYANG NADIA

NIM : 112102176

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGENDALIAN INTERNAL ATAS BIAYA OPERASIONAL PADA PT.PP.LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk. PULAU RAMBONG ESTATE

Tanggal. Agustus 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

( Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA ) NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal. Agustus 2014 Ketua Program Diploma III Akuntansi

( Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA ) NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal . Agustus 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

( Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA) NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA :AYANG NADIA

NIM : 112102176

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGENDALIAN INTERNAL ATAS BIAYA OPERASIONAL PADA PT.PP.LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk, PULAU RAMBONG ESTATE

Medan, 22 Juli 2014

(AYANG NADIA) 112102176


(4)

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan memberikan rahmat, hidayah, kasih sayang serta karunia-Nya atas ilmu dan waktu bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini serta shalawat beriring salam tak lupa penulis sampaikan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW. Yang telah memberikan suri tauladan yang baik kepada umat manusia dan semoga kita mendapat syafaatnya kelak di Yaumil Mahsyar. Amin.

Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut, maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul:”PERANAN INTERNAL ATAS BIAYA OPERASIONAL PADA PT.PP.LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk, PULAU RAMBONG ESTATE” Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan dalam hal pengetahuan, kemampuan dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Tercinta Sugeng Maharto dan Ibunda Tercinta Alwiyah yang telah memberikan doa restu dan dorongan baik moral maupun


(5)

ii

materil, juga kepada Pakde Budiono, SE dan Bude Herta Lamria, SE yang telah memberikan pengarahan terbaik sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari banyak pihak. Untuk kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. DR. Azhar Maksum, M.Ec, Acc. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Ir.Sri Hardono selaku Head Assistant dan Bapak Ismail selaku

Head Clerk PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate yang telah banyak membantu dan memberikan keterangan, data dan arahan yang dibutuhkan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini. 4. Kepada kakak, abang, adik dan saudara – saudara saya tercinta (kak kiki,

kak tiwi, bang ari, kak ike, dek bagus, dek ica) yang telah banyak membantu memberikan arahan, dukungan dan semangat kepada saya. 5. Para sahabat-sahabat saya nisa, ima, tia, upen, indik, fara dan khairul

irfan yang telah memberikan dukungan, bantuan, doa dan hari-hari yang


(6)

6. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan waktu yang penulis miliki, maka dengan kerendahan hati dan dengan tangan terbuka penulis menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan Tugas akhir ini. Akhirnya penulis mengharapkan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semuanya, dan semoga segala budi baik, serta bantuan yang penulis terima selama menyelesaikan Tugas Akhir ini mendapatkan balasan yang berlipat ganda dan memperoleh Ridho-Nya. Amin yaa Robbal’Alamin.

Medan, 30 Juni 2014

Penulis

(Ayang Nadia) 112102176


(7)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN………. 43

BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah... 1

B.Rumusan Masalah... 3

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3

D.Rencana Penulisan... 4

1. Jadwal Survei/Observasi... 4

2. Rencana isi... 5

BAB II : PT. PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate A.Sejarah Ringkas... 7

B.Struktur Organisasi... 10

C.Uraian Tugas (Job Description)... 12

D.Jaringan Usaha…………... 20

E. Kinerja Usaha Terkini... 21


(8)

BAB III : PENGENDALIAN INTERNAL ATAS BIAYA OPERASIONAL PADA PT.PP.LONDON SUMATERA INDONESIA PULAU RAMBONG ESTATE

A.Klasifikasi Biaya Operasional... 23

B.Anggaran Biaya Operasional... 26

C.Perencanaan Biaya Operasional... 26

D.Pengendalian Biaya Operasional... 34

E. Penyimpangan Biaya Operasional... 36

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan... 39

B.Saran... 40


(9)

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Jadwal Survey/Observasi……… 4

3.1 Laporan Rencana Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk,

Pulau Rambong Estate...……… 39


(10)

Nomor Judul Halaman

2.1 Struktur Organisasi PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk,


(11)

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen perusahaan mempunyai tujuan dan sasaran yanga hendak di capai dalam kegiatan operasionalnya. Secara umum setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, dagang maupun industri mempunyai tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, perkembangan perusahaan, dan juga untuk memperoleh laba secara maksimal melalui pengendalian yang baik terhadap biaya operasional perusahaan.

Biaya operasional merupakan salah satu bagian terpenting dalam penyusunan laba rugi baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar yang memiliki jenis dan volume kegiatan yang berbeda.

Di dalam suatu perusahaan kecil jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan terbatas sehingga mudah untuk dikendalikan, namun tidak dengan perusahaan yang besar. Oleh karena itu perusahaan yang berkembang menjadi besar ini mempunyai kegiatan yang lebih baik dalan jenis maupun volume kegiatannya, maka pengendalian perusahaan menjadi tidak sesederhana perusahaan yang belum berkembang.

Pengendalian internal merupakan istilah yang digunakan untuk menentukan apakah telah terjadi penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan dalam hubungannya dengan penyusunan dan pemeriksaan administrasi perusahaan. Dengan adanya pengendalian, perusahaan akan lebih efisien dalam menggunakan


(12)

dananya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan sehingga pemborosan dapat ditekan seminimal mungkin.

Keberhasilan pengendalian juga ditentukan oleh beberapa unsur seperti struktur organisasi, prosedur kerja, pelaksanaan kerja yang baik. Selain itu pencatatan dan pelaporan biaya operasional sebagai umpan balik pelaksanaan fungsi pengendalian sangatlah dominan karena tanpa adanya laporan tersebut sulit untuk mengukur hasil guna suatu aktivitas usaha. Salah satu bentuk pengendalian yang penting terdapat pada anggaran (budget). Oleh karena itu, pada waktu mempersiapkan anggaran pihak manajemen perusahaan harus memperhatikan dan menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran tersebut.

Setiap perusahaan tanpa melihat sifat kegiatannya selalu mempunyai keterkaitan dengan biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum serta administrasi. Oleh sebab itu biaya operasional merupakan hal yang paling esensial menyangkut kesinambungan suatu perusahaan, maka sangat diperlukan pengendalian yang akurat terhadap biaya operasional.

Dengan demikian tingkat efisiensi yang tinggi dalam perusahaan dapat dicapai yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat laba. Unsur pengendalian biaya operasional ini harus dijalankan dengan baik. Sebaiknya perusahaan dapat membuat perkiraan-perkiraan dan dampaknya terhadap perusahaan, karena apabila perusahaan salah dalam memproyeksinya akan mempengaruhi kegiatan usaha.

Dari uraian diatas dapat terlihat dengan jelas betapa pentingnya pengendalian dalam suatu perusahaan. Maka dari itu penulis tertarik untuk memilih topik tugas akhir ini dengan judul “PENGENDALIAN INTERNAL ATAS BIAYA


(13)

3

 

OPERASIONAL PADA PT.PP.LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk, PULAU RAMBONG ESTATE” .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam penjelasan latar belakang, maka penulis mencoba merumuskan masalah yaitu :

1. Bagaimana penerapan sistem pengendalian internal atas biaya operasional pada PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate.

2. Tindakan apa yang dilakukan jika ditemukan penyimpangan dalam pengendalian biaya operasional pada PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate.

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pengendalian internal atas biaya operasional pada PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate.

2. Untuk mengetahui tindakan apa yang dilakukan jika ditemukan penyimpangan dalam pengendalian biaya operasional pada PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :


(14)

1. Bagi Penulis, sebagai masukan dan tambahan ilmu pengetahuan mengenai anggaran kas.

2. Bagi Fakultas, untuk mengetahui sejauh mana anggaran kas sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate.

3. Bagi Pembaca, diharapkan dapat menjadi bahan rujukan atau sumber informasi bagi yang ingin mempelajari dan membahas lebih jauh tentang anggaran kas.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei / observasi

Penelitian ini akan dilakukan di PT.PP. London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate

Tabel 1.1

Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

NO KEGIATAN

JUNI 2014 JULI 2014

II III IV I II III

1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Pengajuan Dosen Pembimbing


(15)

5

 

NO KEGIATAN

JUNI 2014 JULI 2014 II III IV I II III

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi minor ini, penulis membuat rencana isi dalam empat bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhan penulis. Secara garis besar pokok pembahasannya adalah sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian yang menjabarkan tentang jadwal survey/observasi dan rencana isi. Sehingga pembaca dapat mengetahui secara langsung sebab dalam penelitian yang dilakukan.


(16)

BAB II : PT.PP.LONDON SUMATERA INDONESIA PULAU RAMBONG ESTATE

Dalam bab ini diuraikan mengenai Sejarah Ringkas, Struktur Organisasi, Uraian Tugas (job description), Jaringan Usaha, Kinerja Usaha Terkini dan Rencana Usaha. Sehingga bab ini secara keseluruhan mengenalkan profil perusahaan kepada pembaaca.

BAB III:PENGENDALIAN INTERNAL ATAS BIAYA OPERASIONAL PADA PT.PP.LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk, PULAU RAMBONG ESTATE

Bab ini menjelaskan mengenai Klasifikasi Biaya Operasional, Anggaran Biaya Operasional, Perencanaan Biaya Operasional, Pengendalian Biaya Operasional dan Penyimpangan Biaya Operasional yang menjadi topik utama dalam pembahasan Tugas Akhir ini, dimana rincian tersebut diambil dari data perusahaan yaitu PT.PP.london Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate.

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan Saran akan dibahas pada bab IV ini yaitu memberi penjelasan secara singkat mengenai topik - topik yang dibahas pada bab sebelumnya dan mengenai Saran yang diberikan oleh peneliti yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan maupun para pembaca.


(17)

 

7

BAB II

PT.PP.LONDON SUMATERA INDONESIA PULAU RAMBONG ESTATE

A. Sejarah Ringkas

PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, adalah salah satu perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) oleh Harrison Crossfield Ltd. England. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 18 Desember 1906 yang berkantor di jalan Jenderal Ahmad Yani NO. 2 Medan-Sumatera Utara, berdasarkan Akta Notaris Raden Kadirman No. 93 tanggal 18 Desember 1963. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.J.A5/ 121/ 20 Tanggal 14 September 1963, tambahan No.531.

Setelah perusahaan ini berjalan beberapa lama ternyata keadaan politik kurang stabil, sehingga pada tanggal 22 januari 1964 perusahaan ini diambil alih oleh Pemerintah Indonesia. Kemudian mengingat keadaan politik sudah stabil maka pada tanggal 26 Maret 1968 ditandatangani perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan Harrison Crossfield Ltd. England untuk pembuatan izin usaha yang mana berlaku mulai tanggal 1 April 1968 hingga 31 Maret 1998. Meskipun sekarang Harrison Crossfield Ltd. England ini sudah menjadi milik pemerintah Indonesia tetapi merupakan PMA dengan nama : PT.PP. LONDON SUMATERA INDONESIA, Tbk.

Perusahaan ini mempunyai cabang – cabang untuk memperluas areal perkebunannya. Untuk daerah Sumatera berkantor pusat di Medan, dimana terdiri dari 15 unit kebun dan 3 unit perkebunan di Jawa dan Sulawesi. Distrik


(18)

Langkat terdiri atas tiga estate, yaitu : Pulau Rambung Estate, Turangie Estate dan Bungara Estate.

Perusahaan ini mengelola bermacam-macam usaha antara lain: 1. Industri dan Bahan kimia

2. Perkebunan

3. Pauls (yang terdiri dari bermacam-macam dagang) 4. Perdagangan umum Internasional.

Semua usaha di atas tersebar di seluruh dunia tetapi untuk di Indonesia perusahaan ini hanya bergerak di bidang perkebunan saja. Harrison dan Crosfield mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1906 dan perkebunan ini pada mulanya merupakan bekas hak konsesi berdasarkan perjanjian antara Zelf B Elstuut dengan beberapa perusahaan Rubber Company Ltd, yang disahkan residen Sumatera Timur.

Untuk memperluas usahanya pada tahun 1962 sampai 1963 perusahaan ini menggabungkan diri dengan perusahaan perkebunan di Sumatera Utara. Dengan demikian penggabungan kedua perusahaan ini terbentuk PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Pada masa konfrontasi dengan Malaysia, terjadi konflik antara pemerintah Inggris dengan Indonesia yang menyebabkan kaum buruh perkebunan dan pemerintah Republik Indonesia berinisiatif mengambil alih kepengurusan perusahaan untuk meneruskan aktivitas yang terkendala.


(19)

9

 

pengawas pemerintah daerah. Tetapi dalam tahun tersebut terjadi lagi perubahan berdasarkan ketetapan Presiden No.6 tahun 1964 diadakan perjanjian ini mulai berlaku tanggal 20 Maret 1968. Isi perjanjian tersebut adalah:

1. Pengambilan hak milik kepada Harrison dan Crosfield Ltd di Sumatera Utara.

2. Kerjasama di bidang perkebunan karet, kelapa sawit, proyek pertanian lainnya dan proyek bahan pangan.

Perjanjian berdasarkan:

1. Instruksi Presidium Kabinet No.28/ U/ IN/ 12/ 1966,tanggal 12 Desember 1966 dan semua peraturan lain yang berhubungan dengan pengendalian perusahaan-perusahaan asing.

2. Undang-undang No. 1 Tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing Indonesia

Anggaran Dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir terjadi pada tanggal 25 Juli 1967, sehubungan dengan perubahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.C2-6275. HT. 01. 04 tahun 1997. Sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana diatur oleh Undang-Undang No.1/ 1995, perubahan nama perusahaan menjadi PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Serta perubahan tempat kedudukan perusahaan menjadi di Jakarta.


(20)

Perusahaan ini mengelola hak tanah perkebunan yang disebut Hak Guna Usaha (HGU), berlaku selama 30 tahun dengan obsi pembaharuan. Semua Hak Guna Usaha berakhir tahun 1998. Pada tanggal 31 Desember 1997 perusahaan telah memperoleh kembali perpanjangan Hak Guna Usaha selama 25 tahun hingga tahun 2003.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Fungsi struktur organisasi diantaranya adalah untuk pembagian wewenang, menyusun pembagian kerja dan merupakan suatu sistem komunikasi. Dengan demikian, kegiatan yang dalam suatu perusahaan disusun teratur sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik.

Dalam penerapannya struktur organisasi dari suatu perusahaan selalu berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Untuk menetapkan suatu struktur organisasi harus dillihat sesuai perusahaan dan lingkup kebutuhan perusahaan yang menggunakannya. Struktur organisasi sangat berpengaruh dalam mencapai tujuan perusahaan. Jika struktur organisasi dapat dibentuk dengan tepat dapat mendukung pencapaian tujuan usaha. Tetapi jika sebaliknya maka akan terjadi ketidakteraturan Sumber Daya Manusia dalam melaksanakan kegiatan kantor dan usaha sehingga akan sangat berpengaruh pada hasil usaha. Adapun struktur organisasi yang akan digunakan pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk adalah struktur organisasi garis yang pelimpah wewenang berlangsung secara vertikal yaitu dari pimpinan tertinggi kepada


(21)

11

 

para bagian atau departemen di bawahnya dan kemudian dilanjutkan kepada unit bawah departemen yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi dengan jelas, maka dapat diperoleh keuntungan sebagai berikut:

1.Terwujudnya hubungan yang harmonis antar karyawan dalam perusahaan.

2. Mendapat ketegasan fungsi dan tanggunng jawab dari masing-masing karyawan.

3. Terciptanya arus komunikasi yang baik dalam perusahaan. 4. Terhindarnya konflik dalam pelaksanaan proses kegiatan kerja.


(22)

NJUAKEN STP   MDR.I  

NJ M. SALEH GT.

  MDR.I  

MAHYUDDIN  

DIV.CLERCK  NJJJJJKHP

ONEL 

    Ir.JASARLIN SINAGA 

ESTATE MANAGER 

SITI RAHMI  EAA.  Ir.SRI HARDONO 

HEAD ASSISTANT 

ISMAIL  HEAD CLERK 

OFFICE CLERK    JON WALDINSON, Sp 

FIELD ASSISTANT. LK. 

TRI TEGUH WIBOWO, Sst  FIELD ASSISTANT. TL.  HENDRIK HAYATA, SP 

FIELD ASSISTANT. BY.  HARIDAI, SP 

FIELD ASSISTANT. BT. 

M. SALEH GT.

  MDR.I 

MAHYUDDIN   DIV.CLERCK 

PONEL BARUS

  MDR.I  

SALIM.S  DIV.CLERCK  NJUAKEN STP  

MDR.I  

M. FAUZIAH   DIV.CLERCK 

SARTO  MDR.I 

RASIMAN  S  DIV.CLERCK 


(23)

13

13

C. Uraian Tugas (Job Description)

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian atau departemen pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, dapat diketahui sebagai berikut:

a. Payroll

1. Entry data LPF tanggungan 2. Cek data tanggungan 3. Membuat labour card

4. Mengerjakan buku registrasi 5. Membuat surat jubelium

6. Membuat laporan Pph.psl 23/21 7. Membuat surat jasa kontraktor 8. Membuat surat karyawan pension 9. Menulis amplop gaji

10.Membuat permintaan beras

11.Key Sunday harvesting

12.Key prod. Bonus

13.Key overtime sheet

14.Employee data karyawan

15.Worker who have served company

16.Rincian jamsostek

17.Program khusus jasa kontraktor 18.Rekapitulasi Jamsostek non SKU


(24)

19.Ikhtisar Pphpsl 23

20.Laporan sisa cuti non staff

21.Laporan W.days P.work

22.Summary monthly pension

23.Statement payroll

24.Bayar gaji karyawan/ p.work

25.Mengerjakan permintaan THR/bonus 26.Perhitungan gaji pension bulanan 27.Rincian jamsostek kontraktor 28.Membuat surat claim jamsostek 29.Mengerjakan Pph psl21

30.Listing gaji

31.Pengurus PUK SPSI b. Head Clerk

1. Koordinator TD plants 2. LRV (account report)

3. Closing TD plants

4. Ops meeting

5. LRF 001 6. Cek data entry

7. Cek debit note /credit note 8. Accrued


(25)

15

15

10.Cek laporan P2K3

11.Breakdown security

12.Laporan pemakaian tenaga PW 13.Data karyawan

14.Coe division

15.Vehicle running cost

16.Quarterly budget review (Qbr)

17.Visit information book (Vib)

18.Crop advice

19.Laporan BPS (Biro Pusat Statistik)

20.Data cognos 21.Budget

22.Cash flow

23.Data upload budget

24.Dan lain – lain (permintaan data dari AMA) c. Housing

1. Debit note HO medan, other estate 2. Data crop stolen

3. Data sample bunches

4. Emile data pest detection

5. Membuat surat HO medan, other estate dan government

6. Mencatat surat masuk dari HO medan, other estate

7. Scan data / surat yang akan dikirim ke HO medan, other estate


(26)

8. Dana monthly program report

9. Data uang makan tamu di mess

10.Debit note other estate

11.Data payment of PLN staff housing and other building

12.Data furniture / asset

13.Menyetempel payment / cash voucher 14.Bon beras emplasment mid / end month

15.Bayar gaji PW mid / end month

16.Data rumah dan other building

17.Data sheet overtime emplastment

d. Estate data

1. Cash book

2. Cash requisition funds mid

3. Cash payment and reconciliation mid

4. Cash requisition funds end

5. Cash payment and reconciliation end

6. Payment and received voucher mid / end

7. Monthly programme

8. Entry data payment / received voucher

9. Estate daily cash

10.Checked cash book daily PW A11 divisi

11.Entry TD plants of accrued


(27)

17

17 13.Checked Sunday harvesting

14.Checked production bonus PW

15.Checked production bonus DRP and

e. Transport and Machinery Clerk

1. Absebsi dan membuat log procedure form (LPF) 2. Mengerjakan dan mengevaluasi catatan dump truck

3. Melaporkan hasil crop dan taksiran crop ke TMA

4. Mengerjakan weekly dump truck dan weekly workshop

5. Input data penggantian/penambahan oli dan oil filter dump truck, alat berat dan genset

6. Melaporkan pemakaian ban dump truck

7. Mengerjakan cost pemakaian solar dump truck dan alat berat

8. Wages pay dan for mid dan end month

9. Mengerjakan production bonus internal transport

10.Mengerjakan cash payment Sunday harvesting

11.Mengevaluasi catatan kerja machinery

12.Membuat taksiran permintaan uang 13.Mengerjakan buku extra fooding

14.Mengerjakan buku doorsmer

15.Mengerjakan buku cash payment

16.Mengerjakan buku crop PW

17.Mengerjakan buku besar over basic

18.Mengerjakan buku permintaan uang Sunday


(28)

19.Mengerjakan buku SIV 20.Mengerjakan buku spare part

21.Mengerjakan LPF hasil crop (over basic)

22.Mengerjakan LPF kegiatan work shop

23.Mengerjakan order purchase requestion

24.Mengerjakan LPF semua alat dan entry data ke sistem f. Godown Clerk

1. Terima material (barang)

2. Mengerjakan GSRN (TD Plants) 3. Membuat purchase requestion

4. Membuat LPO 5. Invoice (TD plants)

6. Membeli material lokal

7. Mengeluarkan beras divisi

8. Closing TD plants

9. Mengerjakan SIV

10.Debit note

11.Membuat SIT

12.Mengerjakan formulir request voucher 13.Purchase order

14.Mengerjakan weekly pemakaian solar 15.Mengeluarkan material di gudang 16.Terima solar (HSD oil)


(29)

19

19

17.Mengeluarkan pupuk semester 1 18.Mengeluarkan pupuk semester 2 19.Membuat rekening LPO

20.Terima beras

21.Mengerjakan data curah hujan

22.Bayar gaji PW mid and end divisi 23.Quarterly

24.Monthly consump HSD oil

25.Monthly fertilizer report

g. Store keepers

1. Entry data SIV

2. Entry data vehicle activity

3. Entry receive voucher

4. Entry debit note

5. Debit note

6. Entry DN/CN

7. Membuat closing TD plants

8. Update yellow card

9. Data estate

10.Membuat kesimpulan peta

11.Report application EFB

12.Rekap application pemupukan

13.Membantu mengerjakan data OPS meeting


(30)

14.Membantu reconciliation

h. Divisional clerk

1. Draft budplan

2. Membuat monthly programme

3. Membuat assistant report

4. Buku khusus karyawan yang tidak hadir 5. Membuat bon material

6. Buku tanggungan karyawan divisi 7. Membagi beras karyawan divisi 8. Membayar gaji mid/end month

9. Taksiran permintaan uang mid/end divisi 10.Membuat weekly report

11.Mengisi log procedure form.101-absence MRP/DRP/PW (non

collection)-attendant per activity

12.Mengisi log procedure form.102B – Absencce and coll. Oil palm per

harvester – attendant/collaction activity

i. TD operator

1. Input data log programme form

2. Membantu clerk divisi 01 (pondok kloneng) j. Postman

1. Pengantar/pengambil surat – surat ke medan

2. Operator radtel


(31)

21

21

4. Registrasi surat masuk dan keluar

5. Menyiapkan keberangkatan DO, palm oil dan palm kertel 6. Bayar gaji PW di divisi – divisi

7. Ambil milled/crop dari turangie oil mill (TOM)

D. Jaringan Usaha

PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, kebun Pulau Rambung Estate adalah perusahaan yang khusus memproduksi hasil perkebunan sawit sehingga PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambung Estate adalah perusahaan yang berorientasi untuk memperoleh laba dari hasil penjualan sawit, tetapi kebun pulau rambong sebagai penghasil dan proses pengolahan dan yang mengatur anggaran pengelolaan keuangan adalah PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, kantor cabang Medan.

Beberapa perusahaan yang melakukan kerja sama dengan PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambung Estate :

1. UD.Sinar Dunia

Proyek : Membangun Drainase

2. CV.Tunas Jaya Makmur

Proyek : Membangun Perumahan Karyawan

3. CV. Cipta Mandiri Pratama

Proyek : Pemasangan Pipa Air Bersih

4. UD.Sinar Dunia

Proyek : Pembuatan Jembatan


(32)

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap kelompok, organisasi maupun perusahaan memiliki visi dan misi yang menjadi pedoman untuk mewujudkan rencana kerja yang hendak dicapai, oleh karena itu visi dan misi dibuat dengan pemikiran yang matang agar kelompok, organisasi atau perusahaan dapat berkembang dengan baik dan maju. Untuk mendorong pencapaian hasil yang maksimal diperlukan kerja keras yang tepat dan bermutu.

Kinerja usaha terkini pada PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate seperti misalnya memberi program pelatihan kepada karyawan guna meningkatkan kualitas kinerja, membangun prasarana pendidikan seperti Rumah Pintar (rumpin) yang disahkan oleh Pemerintah dan diresmikan oleh Drg.Oktiniwati Ulfa Dariah Rajasa istri dari bapak Ir. M. Hatta Rajasa (Menteri Perekonomian), mengadakan kegiatan kerohanian ,memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, mengadakan bakti sosial dan mengembangbiakkan tanaman – tanaman yang statusnya sudah langka.

F. Rencana Usaha

Untuk mencapai program kerja dan rencana kerja PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate menyusun beberapa rencana kegiatan sebagai berikut :

a. Memberikan pelatihan kepada pegawai untuk mengasah kemampuan pegawai dalam menjalani tugasnya masing – masing.


(33)

23

23

kegiatan kerja, seperti perangkat computer dan lain – lain.

c. Meningkatkan hasil produksi guna mempertahankan kualitas hasil menjadi produk no.1 di Indonesia.

d. Memperbaharui tanaman lama dengan tanaman baru (replanting)

e. Memberi respon kepada masyarakat atas kritik yang diajukan sehingga mewujudkan rasa kekeluargaan antara perusahaan dengan masyarakat sekitar perusahaan.

f. Mengawaasi setiap kegiatan kerja untuk menghindari kecurangan oleh pekerja.

g. Memberikan bonus tahunan, THR, serta tunjangan lainnya kepada seluruhk karyawan/pekerja.

h. Memberi pendidikan kepada generasi muda guna menjadikan generasi penerus yang aktif, pintar, bermoral dan bermartabat.


(34)

BAB III

PENGENDALIAN INTERNAL ATAS BIAYA OPERASIONAL PADA PT.PP.LONDON SUMATERA INDONESIA

PULAU RAMBONG ESTATE

A. Klasifikasi Biaya Operasional

Didalam pengelolaan perusahaan, baik perusahaan besar ataupun kecil, perusahaan swasta maupun pemerintah, yang mengejar laba atau tidak setiap harinya selalu berhadapan dengan biaya yang dikeluarkan.

Masalah biaya pada suatu perusahaan hanya dapat dipecahkan secara memuaskan bila perusahaan tersebut mempunyai pengetahuan biaya yang berkaitan dengannya. Oleh karena itu penyediaan data-data penting sebagai alat informasi dalam pengambilan keputusan operasi sehari-hari. Istilah “biaya” (cost) sering kali digunakan dengan arti yang berbeda-beda.

Penting untuk selalu diingat, dalam konsep biaya dijelaskan bahwa biaya itu berbeda untuk tujuan yang berbeda, sehingga digolongkan kedalam beberapa pengertian sesuai dengan tujuan penggunaan dari biaya tersebut.

Menurut Hery (2012 : 128) definisi biaya adalah :

“Biaya adalah nilai kas atau setara kas yang dikeluarkan (dikorbankan) untuk mendapat barang atau jasa, yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi pada saat ini maupun dimasa mendatang”.

Selain itu pengertian biaya secara luas mengandung empat unsur antara lain :

1. Merupakan pengorbanan sumber ekonomi 2. Diukur dengan satuan uang


(35)

25

25

3. Yang telah terjadi atau yang akan terjadi 4. Untuk tujuan tertentu

Menurut Supriyono (1999 : 195) mengelompokkan biaya non produksi menjadi tiga yaitu :

“Biaya Pemasaran adalah meliputi semua biaya dalam rangka kegiatan pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada pembeli sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas”.

“Biaya Administrasi dan Umum adalah meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi administrasi yaitu biaya perencanaan dan penentuan strategi dan kebijaksanaan, pengarahan dan pengendalian kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna”.

“Biaya Finansial adalah semua biaya dalam rangka fungsi finansial yaitu fungsi pemenuhan dana yang ada diperusahaan”.

1. Biaya Pemasaran

Sesuai dengan fungsi pemasaran, biaya pemasaran digolongkan menjadi : a. Biaya untuk menimbulkan pesanan.

Biaya ini meliputi semua biaya yang terjadi untuk mencari atau untuk menimbulkan pesanan dari pembeli kepada perusahaan, terdiri dari : 1. Biaya promosi dan advertensi

2. Biaya penjualan meliputi : gaji penjualan, komisi, bonus, biaya perjalanan gaji kantor penjualan, perlengkapan kantor penjualan, biaya telepon, penjualan dan lain-lain.

b. Biaya untuk melayani pesanan.

Biaya ini meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka memenuhi atau melayani pesanan yang diterima dari pembeli, terdiri dari :


(36)

1. Biaya penggudangan dan penyimpangan produk selesai meliputi : gaji bagian gudang, reperasi dan pemeliharaan, penyusutan gedung dan peralatannya, asuransi gudang dan lain-lain.

2. Biaya pengepakan dan pengiriman meliputi : gaji bagian pengepakan pengiriman, perlengkapan untuk pengepakan, biaya angkut barang yang dijual, biaya penyusutan kendaraan dan lain-lain.

3. Biaya pemberian kredit dan penagihan utang.

4. Biaya administrasi penjualan meliputi: gaji administrasi penjualan, perlengkapan kantor dan lain – lain.

2. Biaya administrasi dan Umum.

Yang merupakan biaya administrasi dan umum adalah sebagai berikut: a. Gaji dan upah meliputi: gaji, insentif dan bonus premi lembur, pajak

pendapatan, upah borongan dan lain – lain.

b. Kesejahteraan karyawan meliputi: pengobatan karyawan, rekreasi dan olah – raga, pendidikan dan perpustakaan dan lain – lain.

c. Biaya reperasi dan pemeliharaan meliputi: reperasi dan pemeliharaan untuk kendaraan bermotor, taman dan halaman kantor, bangunan kantor dan lain – lain.

d. Biaya aktiva tetap meliputi: biaya penyusutan untuk kendaraan kantor 3. Biaya Finansial.

1. Biaya bunga

2. Biaya penerbitan atau emisi obligasi 3. Biaya finansial lainnya.


(37)

27

27

B. Anggaran Biaya Operasional

Anggaran biaya operasional adalah anggaran atau taksiran seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pada hakikatnya dianggap habis dalam masa satu tahun buku. Anggaran biaya operasional merupakan biaya yang sangat mempengaruhi semua aktivitas perusahaan yang dapat mengakibatkan naik turunnya kualitas pelayanan pada perusahaan.

Semakin besar biaya operasional dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada perusahaan yang dapat meningkatkan pendapatan, sebaliknya semakin kecil biaya operasional akan mengakibatkan turunnya kualitas pelayanan perusahaan, maka anggaran biaya operasional ini harus dibuat dengan hati – hati dan cermat.

Dalam membuat anggaran perlu adanya departemen atau bagian berperan pengendali. Bertindak sebagai pengendali pada PT.PP.London Sumatera Indonesia Pulau Rambung Estate adalah Kabag keuangan yang memiliki peranan penting dalam kegiatan dalam perencanaan dan pengendalian dalam proses pengambilan keputusan.

C. Perencanaan Biaya Operasional

Setiap perusahaan harus menyiapkan suatu perencanaan, yang merupakan suatu usaha untuk merumuskan tujuan – tujuan dan menyusun program operasi yang lengkap dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Termasuk pula proses penentuan strategi yang disusun untuk jangka panjang dan jangka pendek. Tanpa adanya suatu perencanaan yang baik, kemungkinan besar suatu perushaan besar akan mengalami kegagalan.


(38)

Perencanaan pada dasarnya adalah memilih alternative – alternative

yang mungkin dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan serta sumber – sumber ekonomi yang dimiliki oleh perushaan dan kendala – kendala yang dihadapi. Untuk tujuan tersebut manajemen harus mengetahui data – data yang relevan terutama yang menyangkut penghasilan dan biaya di masa yang akan datang.

Biaya operasional merupakan elemen yang penting dalam pembentukan laba pada suatu perusahan. Oleh karena itu harus direncanakan dengan sebaik – baiknya. Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya.

Menurut Seigel dan Shin ( 2005:178 ) definisi perencanaan adalah : “perencanaan adalah pemilihan tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta merencanakan taktik dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut “.

Dalam suatu organisasi perencanaan memiliki posisi penting dari langkah – langkah berikutnya. Kematangan dan kesalahan dalam perencanaan mampu memberi pengaruh positif dan negatif pada masa yang akan datang.

Menurut Supriyono ( 1999 : 7 ) definisi perencanaan adalah :

“perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan, perencanaan ini dapat disusun untuk jangka pendek atau jangka panjang, dan akan dipakai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan “.

Dari kedua devinisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan sebenarnya adalah menetapkan suatu cara bertindak sebelum


(39)

29

29

tindakan itu dilaksanakan dengan pertimbangan yang matang serta kemungkinan yang akan terjadi, diharapkan bahwa tujuan yang diinginkan tercapai.

Para perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan datang, tetapi seharusnya berusaha untuk mengidentifikasi dan menghindarkan kegiatan – kegiatan sekarang dan hasil – hasilnya yang dapat disempurnakan akan mempengaruhi waktu yang akan datang, yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik.

Dengan disusunnya perencanaan maka manfaat yang akan diperoleh perusahaan adalah:

1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan.

2. Membantu dalam kristalisasi penyesuaian pada masalah – masalah utama.

3. Memungkinkan manager memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.

4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat. 5. Memberi cara pemberian perintah untuk beroperasi.

6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi antar organisasi.

7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami. 8. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.

9. Menghemat waktu usaha dan dana.

Dalam operasional setiap perusahaan senantiasa diperlukan langkah yang


(40)

sistematis untuk dapat memberdayakan potensi sumber dayanya secara efisien dan efektif. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan perencanaan yang cermat dari manajemen dalam meneliti langkah operasional yang akan dilakukan.

1. Pengertian Anggaran

Didalam melaksanakan kegiatan usaha, setiap perusahaan selalu dihadapkan pada masa yang penuh dengan ketidakpastian, hingga akan menimbulkan masalah pemilihan dari berbagai alternatif kebijakan yang akan ditempuh dalam melaksanakan kegiatan usaha tersebut. Disamping itu didalam pelaksanaan kebijakan yang telah diputuskan tersebut, perlu adanya suatu alat untuk mengkoordinasikan semua kegiatan agar dapat berjalan secara resmi dan terkendali. Untuk keperluan tersebut banyak sarana manajemen yang dapat dipergunakan dan salah satunya dalam bentuk anggaran. Dengan kata lain, anggaran akan sangat bermanfaat untuk mensinergikan seluruh sumber dana dan daya dalam suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya.

Tujuan perusahaan dalam berbagai bentuk : tujuan umum, tujuan khusus, yang dijabarkan dalam angka kuantitatif dimasukkan dalam budget ini, dan budget inilah yang nanti menjadi kompas, arah dan pedoman kerja manajemen.

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun secara sistematis dan dinyatakan dalam satuan uang. Jadi anggaran ini telah membahas kebutuhan manajamen dalam melaksanakan fungsinya berupa perencanaan


(41)

31

31

baik perencanaan jangka pendek, maupun perencanaan jangka panjang

(corporate plan), ataupun perencanaan yang bersifat politis, strategis, taktis, sampai dengan perencanaan operasional, kesemuanya dirumuskan secara terpadu dan sistematis didalam anggaran tersebut.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat lebih ditelaah bahwa anggaran merupakan :

1. Suatu rencana yang terorganisasi dan menyeluruh. 2. Rencana yang dinyatakan dalam unit moneter. 3. Rencana atas operasi dan sumber daya perusahaan

4. Rencana dimasa yang akan datang selama periode tertentu

Suatu anggaran merupakan harapan perusahaan dimasa yang akan datang. Perencanaan melibatkan pengendalian dana rekayasa dari variabel - variabel yang relevan dan mengurangi dampak ketidakpastian. Anggaran membuat manajemen proaktif untuk mempengaruhi lingkungan yang menarik perhatiannya. Suatu anggaran menyatakan perencanaan yang formal dan membantu untuk merealisasi harapan – harapan manajemen.

Dapat juga dirumuskan bahwa anggaran adalah rencana kerja sistematis yang tertulis mengenai kegiatan perusahaan yang disusun melalui analisis yang cermat berdasarkan periode yang lalu yang dimiliki dalam satuan uang yang dijabarkan dalam bentuk angka – angka yang merupakan pencerminan tujuan perusahaan yang disusun dalam jangka waktu tertentu.

Ada beberapa hal yang perlu ditentukan dari rumusan tersebut, yaitu : 1. Bahwa anggaran tersebut harus bersifat formil yaitu anggaran disusun


(42)

dengan sengaja dan sungguh – sungguh dalam bentuk tertulis sehingga diketahui semua pihak yang terlibat pada operasi perusahaan.

2. Rencana kerja yang sistematis artinya dibuat secara berurutan dan berdasarkan suatu logika, hitungan, dengan kata lain dapat dilaksanakandan dicapai.

3. Menganalisis tentang apa yang terjadi secara cermat untuk itu setiap manajer diharapkan pada tanggung jawab untuk mengambil keputusan berdasarkan beberapa asumsi tertentu mengenai jasa yang akan datang berdasarkan periode lalu.

4. Dibuat dalam satuan uang sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas apa yang hendak dicapai.

5. Merupakan pencerminan tujuan, dimana untuk melihat tujuan perusahaan dapat dilihat dari anggaran. Tetapi perlu ditekankan bahwa anggaran bukanlah tujuan, hanya cermin dari tujuan perusahaan. Menurut Nafarin ( 2004 : 12 ) definisi anggaran adalah :

“Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah diarahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu”.

Menurut Mulyadi ( 2001 : 515 ) definisi anggaran adalah :


(43)

33

33

kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, mencakup jangka waktu satu tahun”.

2. Tujuan Anggaran

Tujuan Anggaran meliputi :

a. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.

b. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak – pihak terkait sehingga anggaran dapat dimengerti, didukung dan dilaksanakan.

c. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. d. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam

rangka memaksimalkan sumber daya.

e. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi.

3. Prosedur Penyusunan Anggaran

Sistem penyusunan anggaran merupakan tahap perencanaan pengelolaan sumber daya yang terpendek jangka waktunya dan merupakan tahap perencanaan terakhir, sebelum pengelolaan sumber daya yang


(44)

diimplementasikan. Oleh karena pada dasarnya organisasi perusahaan merupakan institusi pencipta kekayaan, penyusunan anggaran merupakan tahap penting dalam resource manajemen sistem.

Penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan perencanaan penciptaan nilai ( value creation ), sehingga sistem penyusunan anggaran harus menjanjikan dihasilkannya laba memadai selama jangka waktu anggaran, agar organisasi perusahaan mampu memenuhi tujuannya menciptakan kekayaan. Oleh karena itu, sistem penyusunan anggaran disebut pula sebagai sistem perencanaan laba jangka pendek ( short fun profit planning ).

Dasar penyusunan biaya anggaran operasional PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate adalah Historical atau penghalaman anggaran tahun lalu, yaitu anggaran pada tahun – tahun yang lewat misalnya penyusunan anggaran tahun 2015 berdasarkan anggaran juli 2013 – juni 2014.

4. Pembagian Anggaran Biaya Operasional

Anggaran Biaya Operasional adalah anggaran/taksiran semua biaya yang dikeluarkan yang pada hakekatnya habis dalam masa satu tahun buku. Penyusunan anggaran biaya operasional yang biasa terjadi pada suatu perusahaan adalah.

1. Anggaran biaya tetap

Adalah kelompok biaya yang besarnya dapat diduga sebelumnya sesuai dengan besarnya kegiatan atau volume produksi. Yang termasuk biaya ini adalah depresiasi, pajak, asuransi, biaya kredit dan lain – lain.


(45)

35

35

2. Anggaran biaya variabel

Adalah biaya yang berubah – ubah secara proporsional yang berubahnya volume produksi. Ini berarti jika terjadi peningkatan aktivitas perusahaan maka jumlah biaya variabel akan meninngkat pula begitu juga sebaliknya. Yang termasuk biaya variabel misalnya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja dan lain – lain.

3. Anggaran biaya semi variabel

Biaya semi variabel merupakan biaya – biaya yang sebagian mempunyai sifat tetap dan sebagian lagi mempunyai sifat tidak tetap. Yang termasuk biaya semi variabel antara lain: biaya pemeliharaan mesin, biaya pemeliharaan gedung dan alat – alat, upah atau gaji insentif dan lain – lain.

D. Pengendalian Biaya Operasional 1. Konsep dasar sistem pengendalian

Pengendalian ( control ), sebagaiman a hanya perencanaan ( planning ) dan pengorganisasian ( Organizing ), merupakan salah satu fungsi yang vital dalam proses manajemen. Biaya dapat dikatakan terkendali (dapat dikendalikan) jika manajer atau pekerja mempunyai kebijakan dalam keputusan terjadinyan biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya dalam satu periode tertentu yang biasanya jangka pendek. Contoh, biaya sewa dan asuransi untuk fasilitas pabrik biasanya dapat dikendalikan oleh supervisor took dan manajer divisi. Sebaliknya para karyawan biasanya dapat mengendalikan biaya bahan dan biaya tenaga kerja


(46)

yang digunakan dalam lingkungan kerja. Juga biaya seperti biaya advertensi dan biaya pemeliaraan yang biasanya berada pada lingkup produk atau divisi dibawah kendali manajer.

Menurut Supriyono (1999 : 8) definisi pengendalian yaitu :

“Pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali, menilai dan selalu memonitor laporan – laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan”.

Menurut Martz, Usry, Hammer (1997 : 8) definisi pengendalian yaitu: “Pengendalian merupakan usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana”.

Pengendalian biaya operasional pada PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate diadakan melalui anggaran. Sebagaimana kita ketahui anggaran selain alat perencanaan juga sekaligus alat pengendalian. Evaluasi terhadap anggaran dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan – kelemahan atau kesulitan – kesulitan dalam pelaksanaan. Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan korektif untuk periode anggaran berikutnya. Namun evaluasi ini tidak hanya terbatas pada evaluasi akhir periode. Evaluasi atas anggaran untuk periode berjalan juga dilakukan. Perusahaan menganut prinsip fleksibilitas anggaran, artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian – penyesuaian terhadap alokasi pada biaya anggaran.

Untuk melakukan pengendalian terhadap anggaran biaya operasional, penulis membandingkan anggaran dengan realisasinya dari semua perkiraan –


(47)

37

37

perkiraan yang terdapat didalam anggaran biaya operasi tersebut. 2. Pengendalian Anggaran Biaya Operasional

Langkah pertama yang sangat umum pengendalian biaya operasional adalah pengelompokkan biaya menurut fungsi/aktivitas. Adapun langkah – langkah yang disusun oleh PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan anggaran biaya operasional berdasarkan estimasi kebutuhan

b. Pembebanan biaya pada setiap fungsi

c. Membuat anggaran biaya operasional pada awal periode d. Mengalokasikannya secara tepat

E. Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional

1. Analisa Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional

Analisa penyimpangan melibatkan penggunaan penghubungan antara dua variabel yang masing – masing terdiri dari rangkaian data untuk dapat memantau sebab – sebab terjadinya penyimpangan.

Analisa penyimpangan digunakan secara luas dalam pelaporan keuangan sering diaplikasikan menurut keadaan berikut:

a. Penyelidikan penyimpangan antara hasil actual tahun berjalan dengan actual tahun yang lalu, dimana tahun lalu dianggap sebagai tahun dasar. b. Penyelidikan penyimpangan antara hasil actual dengan biaya standar,

dimana biaya standar diperlukan sebagai dasar pembanding

c. Penyelidikan hasil aktual dengan susunan budget, dimana sasaran dasar


(48)

pembanding

Laporan budget (budget report), yaitu laporan antara hasil realisasi dengan pelaksanaan budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisa pembanding antara budget dengan realisasinya itu, sehingga diketahui penyimpangan – penyimpangan yang terjadi, baik yang bersifat menguntungkan (favourable), maupun penyimpangan yang bersifat merugikan (unfavourable), dapat diketahui sebab – sebab terjadinya penyimpangan tersebut sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut (follow up) segera perlu dilakukan.

Dari definisi diatas dapat diuraikan bahwa laporan perbandingan realisasi dan anggaran biaya operasional adalah suatu laporan yang memuat biaya operasional dalam bentuk angka – angka menurut anggaran yang diperbandingkan dengan angka – angka realisasi biaya operasi atau menurut catatan akuntansi untuk melihat penyimpangan yang telah terjadi, serta mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan itu.

Tujuan laporan tersebut adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan, baik yang bersifat menguntungkan atau merugikan, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil tindakan koreksi yang perlu karena faktor penyebab terjadinya penyimpangan itu dapat disebabkan keadaan dari luar maupun keadaan dari dalam perusahaan itu sendiri.

Untuk mengetahui pengendalian biaya operasional yang dilakukan oleh PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate, maka penulis mencoba menganalisis dengan membandingkan antara anggaran yang


(49)

39

39

telah direncanakan dengan realisasi biaya operasional yang telah berjalan atau lebih direncanakan dengan realisasi biaya operasional yang telah berjalan atau telah terjadi pada tahun 2014.


(50)

2014

ESTATE : PULAU RAMBUNG

ACT. DESCRIPTION

THIS MONTH 2013 THIS MONTH 2014 YEAR TO DATE 2014 VAR ( to date )

REMARKS ACTUAL COST (RP/Ha) BUDGET COST (RP/Ha) ACTUAL COST (RP/Ha) BUDGET COST (RP/Ha) ACTUAL COST (RP/Ha) BUDGET COST (RP/Ha) OVER /

SHORT %

TOTAL HECTARE 2,503.54 2,503.54 2,503.54 2,503.54 2,503.54 2,503.54 - -

TOTAL CROP ( in Ton ) 3,612 3,845 4,203 4,273 21,831 22,588 (757.21) (3.35)

TOTAL CROP PER HECTARE 1.44 1.66 1.56 1.59 8.12 8.40 (0.28) (3.35)

Kgs per Mandays (output/Harv) 1.39 1.64 1.48 1.66 1.46 1.66 (0.20) (12.10)

GENERAL CHARGES 245,081 250,632 306,098 279,151 1,027,862 1,230,865 (203,003) (16.49)

MATURE OIL PALM

2530 WEEDING / LALANG 45,834 44,733 37,165 54,453 213,932 235,928 (21,996) (9.32)

2540 ROAD / BRIDGES / PATHS 18,674 59,158 22,779 68,290 209,794 332,040 (122,246) (36.82)

2550 SOIL WATER & CONSERVATION 2,779 2,777 3,226 3,413 23,747 24,604 (857) (3.48)

2560 DRAINS 3,751 15,125 10,050 12,255 41,827 87,865 (46,038) (52.40)

2570 BOUNDARIES / SURVEY 951 1,384 1,487 6,194 6,820 35,650 (28,830) (80.87)

2620 CENSUS/THINING/SUPPL - 3,038 1,201 1,866 1,497 15,411 (13,913) (90.29)

2630 PRUNING / INDUCT / SANITATION 13,806 34,995 21,077 51,474 150,076 324,669 (174,593) (53.78)

2640 PEST & DISEASES 6,650 8,759 1,475 4,719 12,642 31,036 (18,394) (59.27)

2660 MANURING 118,911 3,430 216,044 31,460 1,081,024 1,676,787 (595,764) (35.53)

TOTAL UPK. & CULTIVATION 211,355 173,400 314,504 234,123 1,741,360 2,763,991 (1,022,631) (37.00)

4110 COLLECTION ( Cost per Kg )

Labor 94.50 97.25 95.10 98.20 93.82 98.13 (4.31) (4.39)

Material 3.38 5.90 4.58 5.08 6.00 6.33 (0.33) (5.26)

Transport 38.46 44.28 35.44 27.90 39.78 32.60 7.18 22.03

Other 6.93 - - - 6.78 - 6.78 #DIV/0!

TOTAL COLLECTION 143.28 147.43 135.12 131.18 146.38 137.06 9.32 6.80

GC + UPK & CULT. + COLL.


(51)

 

41

RP / KGS 775,164 681,233 1,127,705 1,167,290 1,016,477 1,472,165 (455,687.93) (30.95)

IMMATURE OIL PALM

HECTARE 184.73 184.73 184.73 184.73 184.73 184.73

2520 Felling / Clearing / Preparation - - -

2530 Weeding & Lalang 11,182 38,715 2,331 20,448 14,145 260,912 (246,768) (94.58)

2540 Roads / Bridges / Paths 1,328 - 30,746 61,423 171,511 68,829 102,683 149.19

2550 Soil & Water Conservation - 13,890 37,503 28,475 55,938 63,063 (7,124) (11.30)

2560 Drains - - - - 10,803 352 10,451 2,969.99

2570 Boundaries & Survey - - - - #DIV/0!

2590 Shade & Cover crop - - - - #DIV/0!

2590 SEEDLINGS DISTRIBUTION - - - - #DIV/0!

2620 Census / Thining / Supplying - - 8,397 - 8,397 352 8,045 2,286.33

2630 Pruning / Inductions / Sanitation 35,882 44,003 9,160 - 33,256 - 33,256 #DIV/0!

2640 Pest & Diseases 16,396 41,146 2,126 17,314 10,362 95,210 (84,848) (89.12)

2650 Stimulation / Catration - - - - #DIV/0!

2660 Manuring - - 2,927,920 2,313,749 1,136,697 2,364,952 (1,228,255) (51.94)

TOTAL IMMATURE 64,787 137,755 3,018,183 2,441,408 1,441,110 2,853,670 (1,412,560) (49.50)


(52)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan – permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil berbagai kesimpulan sebagai berikut :

1. PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate merupakan suatu perusahan yang bergerak dibidang perkebunan dan telah membuktikan kualitas produk yang dihasilkan menjadi no.1 di Indonesia.

2. Struktur organisasi PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas wewenang, tanggung jawab dari atas ke bawah.

3. PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate menyususn anggaran biaya operasional berdasarkan pada anggaran operasional tahun yang lewat masanya.

4. Perencanaan yang dibuat PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate cukup baik karena melibatkan semua bagian yang ada dalam organisasi sehingga semua pihak dapat bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran.

5. PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate dapat melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan – penyimpangan pada tahun sebelumnya.


(53)

43

 

6. Penyimpangan yang terjadi akan dievaluasi dan hasil evaluasinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran periode berikutnya yangdisusun berdasarkan pengalaman dan data actual dari tahun – tahun sebelumnya.

7. Apabila terjadi penyimpangan haruslah diselidiki penyebab penyimpangan tersebut dan segera dilakukan tindakan koreksi atas penyimpangan tersebut.

B. Saran

Dalam hal ini penulis memberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, antara lain :

1. Mengingat pentingnya peranan anggaran sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga benar – benar merupakan pedoman kerja.

2. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanaan dan pengendalian biaya operasional perlu diadakan penningkatan dalam kegiatan dan analisis.

3. Perlu ditingkatkan pengendalian dari pemimpin perusahaan untuk mencegah terjadinya pemborosan dana. Bila perlu perusahaan melakukan inspeksi mendadak demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang ditetapkan.

4. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka kiranya perlu diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu


(54)

memperhitungkan estimasi – estimasi kejadian pada masa yang akan datang sehingga realisasi dengan yang dianggarkan tidak jauh berbeda.


(55)

45

 

DAFTAR PUSTAKA

Blocher/Chen/Lin/, Manajemen Biaya, Buku I, Penerbit SalembaEmpat, Jakarta, 1999

Djahotman Purba, Dermawan Sjahrial, Akuntansi Manajemen, Edisi I, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2012

Kurniawan Saefullah, Erni Isnawati Sule, Pengantar Manajemen, Edisi I, Katalog Dalam Terbitan, Jakarta, 2005

Martz, Usry, Hammer, Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian, Jilid I, Edisi 9, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1997

Mulyadi, Akuntansi Manajemen Perencanaan dan Pengendalian, Edisi 3, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001

Mulyadi, Setyawan Johny, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001

Moleong, L.J, 2006, Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung, Remaja Rosdakarya

Nafarin, M, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2004


(1)

40 COST OPERATIONAL (BUDGET & ACTUAL)

2014

ESTATE : PULAU RAMBUNG

ACT. DESCRIPTION

THIS MONTH 2013 THIS MONTH 2014 YEAR TO DATE 2014 VAR ( to date )

REMARKS ACTUAL COST (RP/Ha) BUDGET COST (RP/Ha) ACTUAL COST (RP/Ha) BUDGET COST (RP/Ha) ACTUAL COST (RP/Ha) BUDGET COST (RP/Ha) OVER /

SHORT %

TOTAL HECTARE 2,503.54 2,503.54 2,503.54 2,503.54 2,503.54 2,503.54 - - TOTAL CROP ( in Ton ) 3,612 3,845 4,203 4,273 21,831 22,588 (757.21) (3.35) TOTAL CROP PER HECTARE 1.44 1.66 1.56 1.59 8.12 8.40 (0.28) (3.35) Kgs per Mandays (output/Harv) 1.39 1.64 1.48 1.66 1.46 1.66 (0.20) (12.10)

GENERAL CHARGES 245,081 250,632 306,098 279,151 1,027,862 1,230,865 (203,003) (16.49)

MATURE OIL PALM

2530 WEEDING / LALANG 45,834 44,733 37,165 54,453 213,932 235,928 (21,996) (9.32) 2540 ROAD / BRIDGES / PATHS 18,674 59,158 22,779 68,290 209,794 332,040 (122,246) (36.82) 2550 SOIL WATER & CONSERVATION 2,779 2,777 3,226 3,413 23,747 24,604 (857) (3.48) 2560 DRAINS 3,751 15,125 10,050 12,255 41,827 87,865 (46,038) (52.40) 2570 BOUNDARIES / SURVEY 951 1,384 1,487 6,194 6,820 35,650 (28,830) (80.87) 2620 CENSUS/THINING/SUPPL - 3,038 1,201 1,866 1,497 15,411 (13,913) (90.29) 2630 PRUNING / INDUCT / SANITATION 13,806 34,995 21,077 51,474 150,076 324,669 (174,593) (53.78) 2640 PEST & DISEASES 6,650 8,759 1,475 4,719 12,642 31,036 (18,394) (59.27) 2660 MANURING 118,911 3,430 216,044 31,460 1,081,024 1,676,787 (595,764) (35.53) TOTAL UPK. & CULTIVATION 211,355 173,400 314,504 234,123 1,741,360 2,763,991 (1,022,631) (37.00)

4110 COLLECTION ( Cost per Kg )

Labor 94.50 97.25 95.10 98.20 93.82 98.13 (4.31) (4.39)

Material 3.38 5.90 4.58 5.08 6.00 6.33 (0.33) (5.26)

Transport 38.46 44.28 35.44 27.90 39.78 32.60 7.18 22.03

Other 6.93 - - - 6.78 - 6.78 #DIV/0!

TOTAL COLLECTION 143.28 147.43 135.12 131.18 146.38 137.06 9.32 6.80

GC + UPK & CULT. + COLL.


(2)

41

IMMATURE OIL PALM

HECTARE 184.73 184.73 184.73 184.73 184.73 184.73

2520 Felling / Clearing / Preparation - - -

2530 Weeding & Lalang 11,182 38,715 2,331 20,448 14,145 260,912 (246,768) (94.58) 2540 Roads / Bridges / Paths 1,328 - 30,746 61,423 171,511 68,829 102,683 149.19 2550 Soil & Water Conservation - 13,890 37,503 28,475 55,938 63,063 (7,124) (11.30)

2560 Drains - - - - 10,803 352 10,451 2,969.99

2570 Boundaries & Survey - - - - #DIV/0!

2590 Shade & Cover crop - - - - #DIV/0!

2590 SEEDLINGS DISTRIBUTION - - - - #DIV/0!

2620 Census / Thining / Supplying - - 8,397 - 8,397 352 8,045 2,286.33 2630 Pruning / Inductions / Sanitation 35,882 44,003 9,160 - 33,256 - 33,256 #DIV/0! 2640 Pest & Diseases 16,396 41,146 2,126 17,314 10,362 95,210 (84,848) (89.12)

2650 Stimulation / Catration - - - - #DIV/0!

2660 Manuring - - 2,927,920 2,313,749 1,136,697 2,364,952 (1,228,255) (51.94) TOTAL IMMATURE 64,787 137,755 3,018,183 2,441,408 1,441,110 2,853,670 (1,412,560) (49.50)


(3)

42 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan – permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil berbagai kesimpulan sebagai berikut :

1. PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate

merupakan suatu perusahan yang bergerak dibidang perkebunan dan telah membuktikan kualitas produk yang dihasilkan menjadi no.1 di Indonesia.

2. Struktur organisasi PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau

Rambong Estate adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas wewenang, tanggung jawab dari atas ke bawah.

3. PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate

menyususn anggaran biaya operasional berdasarkan pada anggaran operasional tahun yang lewat masanya.

4. Perencanaan yang dibuat PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk,

Pulau Rambong Estate cukup baik karena melibatkan semua bagian yang ada dalam organisasi sehingga semua pihak dapat bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran.

5. PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate dapat

melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan – penyimpangan pada tahun sebelumnya.


(4)

 

6. Penyimpangan yang terjadi akan dievaluasi dan hasil evaluasinya akan

menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran periode berikutnya yangdisusun berdasarkan pengalaman dan data actual dari tahun – tahun sebelumnya.

7. Apabila terjadi penyimpangan haruslah diselidiki penyebab

penyimpangan tersebut dan segera dilakukan tindakan koreksi atas penyimpangan tersebut.

B. Saran

Dalam hal ini penulis memberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi PT.PP.London Sumatera Indonesia Tbk, Pulau Rambong Estate dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, antara lain :

1. Mengingat pentingnya peranan anggaran sebaiknya anggaran disusun

secara teliti sehingga benar – benar merupakan pedoman kerja.

2. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsinya sebagai alat

perencanaan dan pengendalian biaya operasional perlu diadakan penningkatan dalam kegiatan dan analisis.

3. Perlu ditingkatkan pengendalian dari pemimpin perusahaan untuk

mencegah terjadinya pemborosan dana. Bila perlu perusahaan melakukan inspeksi mendadak demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang ditetapkan.

4. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka


(5)

 

memperhitungkan estimasi – estimasi kejadian pada masa yang akan datang sehingga realisasi dengan yang dianggarkan tidak jauh berbeda.


(6)

 

DAFTAR PUSTAKA

Blocher/Chen/Lin/, Manajemen Biaya, Buku I, Penerbit SalembaEmpat, Jakarta,

1999

Djahotman Purba, Dermawan Sjahrial, Akuntansi Manajemen, Edisi I, Mitra

Wacana Media, Jakarta, 2012

Kurniawan Saefullah, Erni Isnawati Sule, Pengantar Manajemen, Edisi I,

Katalog Dalam Terbitan, Jakarta, 2005

Martz, Usry, Hammer, Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian, Jilid

I, Edisi 9, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1997

Mulyadi, Akuntansi Manajemen Perencanaan dan Pengendalian, Edisi 3,

Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001

Mulyadi, Setyawan Johny, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen,

Edisi 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001

Moleong, L.J, 2006, Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung, Remaja

Rosdakarya

Nafarin, M, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat,