Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian nasional. Sebagaimana umumnya negara berkembang, sumber pembiayaan dunia usaha di Indonesia masih di dominasi oleh penyaluran kredit perbankan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Kegiatan perkreditan dapat terjadi dalam segala aspek kehidupan manusia. Dengan demikian majunya perekonomian di masyarakat, maka kegiatan perkreditan semakin mendesak kegiatan perekonomian yang dilaksanakan secara tunai.Kegiatan perkreditan ini meliputi semua aspek ekonomi baik di bidang produksi, distribusi, konsumsi, perdagangan, investasi, maupun bidang jasa dalam bentuk uang tunai, barang dan jasa. Dengan demikian, kegiatan perkreditan dapat dilakukan antar individu – individu dengan badan usaha atau antar badan usaha Wahyudi, 2003. Individu – individu tersebut disebut dengan debitur atau nasabah bank memang merupakan aset yang sangat penting dalam lembaga keuangan atau bank. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan pada setiap nasabah atau calon nasabah agar tidak ada hal – hal yang tidak diinginkan terjadi di kemudian hari. Bukan tanpa alasan pihak bank memperhatikan profil nasabah, karena bagaimanapun juga hal ini merupakan bagian yang sangat penting sebagai dokumentasi bank dan siap jika dibutuhkan sewaktu – waktu. Meskipun hal ini tampaknya sepele, tapi kenyataannya mengenali profil nasabah merupakan hal yang penting dalam dunia perbankan. Itu sebabnya ketika seseorang akan mendaftar menjadi nasabah baru, maka akan diminta untuk mengisi formulir terlebih dahulu dengan lengkap, jelas dan sebenar - benarnya.Profil nasabah itu sendiri berisi tentang identitas seseorang yang juga menjelaskan kondisi seseorang. Melalui profil inilah, pihak bank bisa mengetahui tentang berbagai hal mengenai nasabah itu sendiri. Beberapa hal yang dimaksud diantaranya adalah data tentang pekerjaan, data pribadi, data keluarga dan lain sebagainya. Melalui formulir yang diisi dengan lengkap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI biasanya pihak bank akan bisa melakukan identifikasi terhadap kondisi nasabah dengan lebih mudah. Hal inilah yang merupakan salah satu dari tujuan mengetahui profil nasabah sehingga tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa profil memang mempunyai peran sangat penting. Dengan data nasabah yang lengkap, maka pastinya proses pendataan juga akan semakin mudah. Bahkan pihak bank pun harus lebih meneliti setiap nasabah yang masuk terutama jika mereka menghendaki untuk mengajukan kredit. Banyak kasus yang terjadi di bank adalah adanya non performing loan atau kredit macet. Itulah sebabnya pihak bank harus lebih teliti sebelum mengabulkan permohonan kredit. Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menerapkan algoritma Fuzzy C-Means clusteringpada data nasabah bankdengan cara membagi data menjadi kelompok – kelompok yang dapat membantu kegiatan perbankan terlebih dalam melihat profil nasabah ketika nasabah baru ingin melakukan kredit berdasarkan data nasabah bank, serta dapat digunakan sebagai media dan acuan untuk dapat dimanfaatkan secara optimal terutama dalam kegiatan perbankan pada umumnya dengan menggunakan algoritma Fuzzy C-Means clustering.

1.2. Rumusan Masalah