34
BAB IV PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Kebutuhan
4.1.1 Identifikasi sistem
Kegiatan perkreditan ini meliputi semua aspek ekonomi baik di bidang produksi, distribusi, konsumsi, perdagangan, investasi, maupun bidang jasa
dalam bentuk uang tunai, barang dan jasa. Dengan demikian, kegiatan perkreditan dapat dilakukan antar individu
– individu dengan badan usaha atau antar badan usaha Wahyudi, 2003.Individu
– individu tersebut disebut dengan debitur atau nasabah bank memang merupakan aset yang sangat
penting dalam lembaga keuangan atau bank. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan pada setiap nasabah atau
calon nasabah agar tidak ada hal – hal yang tidak diinginkan terjadi di
kemudian hari. Bukan tanpa alasan pihak bank memperhatikan profil nasabah, karena bagaimanapun juga hal ini merupakan bagian yang sangat
penting sebagai dokumentasi bank dan siap jika dibutuhkan sewaktu –
waktu. Itu sebabnya ketika seseorang akan mendaftar menjadi nasabah baru,
maka akan diminta untuk mengisi formulir terlebih dahulu dengan lengkap, jelas dan sebenar-benarnya. Profil nasabah itu sendiri berisi tentang identitas
seseorang yang juga menjelaskan kondisi seseorang. Melalui profil inilah, pihak bank bisa mengetahui tentang berbagai hal mengenai nasabah itu
sendiri. Beberapa hal yang dimaksud diantaranya adalah data tentang pekerjaan, data pribadi, data keluarga dan lain sebagainya. Melalui formulir
yang diisi dengan lengkap biasanya pihak bank akan bisa melakukan identifikasi terhadap kondisi nasabah dengan lebih mudah. Dengan data
nasabah yang lengkap, maka pastinya proses pendataan juga akan semakin mudah. Bahkan pihak bank pun harus lebih meneliti setiap nasabah yang
masuk terutama jika mereka menghendaki untuk mengajukan kredit. Banyak kasus yang terjadi di bank adalah adanya non performing loan atau
kredit macet. Itulah sebabnya pihak bank harus lebih teliti sebelum mengabulkan permohonan kredit.
Sistem ini merupakan implementasi algoritma Fuzzy C-Means clustering untuk melakukan proses pengelompokan atau disebut clustering. Data yang
digunakan dalam sistem ini merupakan data yang sudah siap untuk di cluster. Data yang digunakan adalah data nasabah bank BPR di DIY. Data
tersebut meliputi jumlah pinjaman, tunggakan pokok, tunggakan bunga, angsuran, nilai agunan, agunan dan jangka waktu pinjaman. Sistem ini
bertujuan untuk membantu dan mempermudah bank dalam proses pengelompokkan nasabah bank yang ingin melakukan kredit berdasarkan
data nasabah bank dengan menggunakan algoritma Fuzzy C-Means clustering.
4.2 Desain Logikal Logical Design