9
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Antropometri
Pengukuran antropometri merupakan bagian dari pemeriksaan klinis dan dapat meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lipatan kulit serta lingkar
berbagai bagian tubuh. Tinggi dan berat badan biasanya digabungkan dengan mengikuti cara tertentu untuk mendapatkan satu ukuran tunggal yang
menggambarkan berat relatif terhadap tinggi badan, ukuran tunggal ini merupakan indikator untuk menunjukkan gizi kurang atau gizi lebih energi jangka panjang
Gibney, Margetts, and Kearney, 2008. Metode pengukuran antropometri seperti BMI, ketebalan lemak kulit,
serta lingkar pinggul, lebih banyak digunakan untuk kepentingan klinis karena relatif murah, mudah digunakan, dan tidak memerlukan ketersediaan alat
penunjang diagnostik canggih Ginanjar, 2009.
B. Body Mass Index BMI
Body mass index BMI adalah indeks sederhana, dan biasa digunakan untuk mengklasifikasikan obesitas pada anak dan dewasa. Indeks ini telah
direkomendasikan oleh World Health Organization WHO dan The Expert committee on Clinical Guidelines for Overweight in Adolescent Preventive
Services sebagai baku pengukuran untuk menentukan obesitas pada anak dan remaja Astawan and Leomitro, 2009. Pengukuran berat badan dan tinggi badan
dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2.
10
Gambar 1. Pengukuran Berat Badan
Gambar 2. Pengukuran Tinggi Badan
BMI telah diakui sebagai metode paling praktis dalam menentukan tingkat overweight dan obesitas pada orang dewasa di bawah umur 70 tahun.
Klasifikasi BMI menurut WHO pada Orang Dewasa Asia dapat dilihat pada Tabel I. BMI dapat dihitung dengan rumus : Berat badan dalam satuan kilogram dibagi
tinggi badan pangkat dua dalam satuan meter persegi. BMI =
Astawan and Leomitro, 2009
11 Tabel I. Klasifikasi BMI menurut WHO pada Orang Dewasa Asia
WHO, 2000 Klasifikasi BMI kgm
2
Risiko Penyakit Penyerta Underweight
18,5 Rendah Normal 18,5-22,9 Rata-rata
Overweight ≥23,0
At Risk 23-24,9 Meningkat
Obesitas I 25-29,9 Sedang Obesitas II
≥30 Tinggi
C. Skinfold Thickness