korelasi positif apabila nilai r bernilai positif dan mempunyai korelasi bermakna apabila nilai p0,05 Dahlan, 2011. Korelasi BMI, AST, TST, SST dan BFP
terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik dapat dilihat pada Tabel XI. Tabel XI. Korelasi BMI, AST, TST, SST dan BFP terhadap Tekanan
Darah Sistolik dan Diastolik Korelasi Spearman r
Tekanan Darah Sistolik
Tekanan Darah Diastolik
r p
R P
Responden Pria
BMI AST
TST SST
BFP 0,386
0,355 0,272
0,326 0,333
0,003 0,006
0,039 0,012
0,011 0,078
0,154 0,080
0,109
-0,047 0,560
0,249 0,550
0,413 0,705
Responden Wanita
BMI AST
TST SST
BFP -0,016
0,069 0,040
0,034 0,117
0,900 0,580
0,749 0,785
0,383 0,004
-0,028 0,179
-0,019 0,034
0,976 0,820
0,146 0,878
0,788
p0,05 menunjukkan adanya korelasi bermakna p0,05 menunjukkan adanya korelasi tidak bermakna
1. Korelasi BMI terhadap Tekanan Darah Sistolik pada Responden Pria dan Wanita
Pada uji korelasi pada responden pria ini digunakan uji Spearman karena pada uji normalitas BMI dan tekanan darah terdistribusi tidak normal. Dari uji ini
diperoleh nilai r BMI terhadap tekanan darah sistolik responden pria r=0,386. Nilai r yang bernilai positif menunjukkan bahwa korelasi searah, semakin besar nilai satu
variabel maka semakin besar pula nilai variabel lainnya Dahlan, 2011. Rentang nilai r antara 0,0 sd 0,2 menunjukkan korelasi tergolong sangat
lemah Dahlan, 2011. Nilai signifikansi jika p0,05 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara dua varibel yang diuji, sedangkan jika p0,05 maka
tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Hasil korelasi
penelitian ini diperoleh p=0,003 yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara BMI dan tekanan darah sistolik.
Uji korelasi BMI dan tekanan darah sistolik pada responden wanita juga menggunakan uji Spearman karena kedua data terdistribusi tidak normal. Nilai p uji
Spearman pada responden wanita p=0,900 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang tidak bermakna antara BMI dan tekanan darah sistolik. Sedangkan nilai r=-
0,016 yang menunjukkan bahwa arah korelasi negatif. Korelasi negatif berarti semakin besar nilai BMI maka semakin rendah tekanan darah dan sebaliknya.
Gambar 23 .Diagram Sebar Korelasi BMI terhadap Tekanan Darah Sistolik Responden Pria
Gambar 24. Diagram Sebar Korelasi BMI terhadap Tekanan Darah Sistolik Responden Wanita
Persebaran titik-titik dapat menunjukkan kekuatan korelasi. Apabila persebaran titik makin mendekati garis linear korelasinya akan semakin kuat
Dahlan, 2011. Pada gambar 23 dan gambar 24, beberapa titik mendekati garis tetapi banyak titik-titik yang letaknya jauh dari garis. Kemungkinan besar
persebaran titik yang tidak berkumpul di sekitar garis menunjukkan BMI berkorelasi yang lemah dengan tekanan darah sistolik gambar 23 dan
menunjukkan BMI berkorelasi negatif dengan tekanan darah sistolik gambar 24. Hasil penelitian ini didukung dengan sebuah penelitian tahun 2008 yang
dilakukan pada mahasiswi Universitas Guru Nanak Dev, India, dimana didapatkan hasil bahwa BMI secara signifikan berkorelasi dengan tekanan darah diastolik
Badaruddoza, Kaur and Barna, 2010. Penelitian lain yang dilakukan oleh Chen, Li, Liang, Zhang, Cai, Huang,
Gui, et al., 2011 yang dilakukan di Cina pada mahasiswa dan mahasiswi didapatkan hasil bahwa BMI secara signifikan mempunyai korelasi yang positif
dengan tekanan darah sistolik. Hasil penelitian pada mahasiswa sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimana terdapat korelasi yang positif antara
BMI dengan tekanan darah sistolik.
2. Korelasi BMI terhadap Tekanan Darah Diastolik pada Responden Pria dan Wanita