37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Analisa Awal
Pada penelitian kali ini sampel yang digunakan adalah limbah industri Cold Storage yang masih baru. Sampel diambil pada outlet industri sebelum
masuk ke IPAL dan dimasukan pada jerigen lalu dibawa untuk diproses di Laboratorium Riset Teknik Lingkungan UPN ‘Veteran’ Jatim. Limbah yang
digunakan mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Tab el IV.1 Karakteristik dan Baku Mutu Limbah Cold Storage PARAMETER
KONSENTRASI BAKU MUTU
COD 3000 ppm
200 ppm BOD
2544.9 ppm 100 ppm
TSS 1600 ppm
100 ppm pH
8 6-9
Minyak dan Lemak 4 ppm
30 ppm
Sumber: Hasil perhitungan. IV.2. Hasil Pengolahan Limbah
Cold Storage Menggunakan
Elektrokoagulasi Untuk Parameter COD.
Data hasil penelitian penurunan COD pada limbah Cold Storage setelah melalui proses Elektrokoagulasi dengan tegangan, jarak elektroda dan waktu
sampling yang bervariasi adalah sebagai berikut :
38
Tab el IV.2 Pengaruh Tegangan dan Waktu Sampling Terhadap Penurunan COD dengan Jarak Elektroda 4cm.
Sumber: Hasil perhitungan
Tabel diatas menunjukan kemampuan elektrokoagulasi dalam menurunkan COD dengan perbedaan jarak elektroda, waktu dan tegangan. Dari data diatas
didapat penurunan COD tertinggi pada jarak 4cm dengan tegangan 18volt dan waktu sampling 3 jam yaitu sebesar 1000mgl atau mengalami penurunan 66.7
dari COD awal dan penurunan COD terendah pada jarak elektroda 4cm dengan tegangan 6volt dan waktu sampling 1 jam yaitu sebesar 2700mgl atau mengalami
penurunan 10 dari COD awal. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Inoussa 2009, penurunan COD dengan Elektrokoagulasi menggunakan elektroda alumunium diperoleh penurunan terbaik sebesar 88 atau 880 mgl dari
COD awal sebesar 1000mgl dengan variabel waktu 60 menit dan tegangan 15 volt tetapi pada penelitian ini digunakan amperearus yang sangat besar yaitu 200
Am
2
Tegangan volt
. Semakin besar tegangan, kuat arus dan waktu sampling maka penurunan
Waktu jam
COD Awal mgl
COD Akhir mgl
Penurunan 6
1
3000 2700
10.0
2
3000 2400
20.0
3
3000 2200
26.7
9 1
3000 2500
16.7
2
3000 2200
26.7
3
3000 1900
36.7
12 1
3000 2300
23.3
2
3000 2000
33.3
3
3000 1700
43.3
15 1
3000 2200
26.7
2
3000 1900
36.7
3
3000 1500
50.0
18 1
3000 1900
36.7
2
3000 1200
60.0
3
3000 1000
66.7
39
yang didapat akan semakin besar pula. Hal ini dapat ditunjukan pada grafikgambar Hubungan antara tegangan dengan prosentase penurunan COD
pada waktu sampling yang bervariasi dengan jarak elektroda 4cm sebagai berikut:
Waktu Sampling
20 40
60 80
6 9
12 15
18 Tegangan Volt
P enur
una n C
O D
1jam 2jam
3jam
Gambar IV.1 Hubungan antara tegangan dengan prosentase penurunan COD
pada waktu sampling yang bervariasi dengan jarak elektroda 4cm.
Dari gambar tersebut terlihat adanya kenaikan prosentase penurunan COD yang stabil, dari tegangan 6 volt hingga 18 volt penurunan yang didapat semakin
besar. Peningkatan tegangan serta semakin besar lamanya waktu sampling maka unsur O dan H yang dihasilkan dari proses reaksi oksidasi pada elektroda akan
semakin besar, sehingga pereduksian zat organik dalam limbah Cold Storage akan semakin besar dan COD dalam limbah akan berkurang.
40
Tabel IV.3 Pengaruh Tegangan dan Waktu Sampling Terhadap Penurunan COD
dengan Jarak Elektroda 8cm.
Sumber: Hasil perhitungan
Dari tabel diatas diketahui penurunan COD tertinggi pada pada jarak 8 cm dengan tegangan 18 volt dan waktu sampling 3 jam yaitu sebesar 1100mgl atau
mengalami penurunan 63.3 dari COD awal dan penurunan COD terendah pada jarak 8cm dengan tegangan 6 volt dan waktu sampling 1 jam. Untuk lebih
jelasnya hal ini ditunjukan pada grafikgambar Hubungan antara tegangan dengan prosentase penurunan COD pada waktu sampling yang bervariasi dengan jarak
elektroda 8 cm sebagai berikut:
Tegangan volt
Waktu jam
COD Awal mgl
COD Akhir mgl
Penurunan 6
1
3000 2800
6.7
2
3000 2700
10.0
3
3000 2600
13.3
9 1
3000 2800
6.7
2
3000 2700
10.0
3
3000 2400
20.0
12 1
3000 2500
16.7
2
3000 2400
20.0
3
3000 2000
33.3
15 1
3000 2300
23.3
2
3000 2000
33.3
3
3000 1800
40.0
18 1
3000 2200
26.7
2
3000 1500
50.0
3
3000 1100
63.3
41
Waktu Sampling
20 40
60 80
6 9
12 15
18 Tegangan Volt
P enur
una n C
O D
1jam 2jam
3jam
Gambar IV.2 Hubungan antara tegangan dengan prosentase penurunan COD
pada waktu sampling yang bervariasi dengan jarak elektroda 8cm.
Pada grafik diatas diketahui penurunan COD tidak sebesar proses dengan menggunakan jarak elektroda 4 cm. hal ini dikarenakan di dalam reaktor
elektrokoagulasi terjadi proses oksidasi, jadi semakin jauh jarak elektrodanya maka proses oksidasi dalam air limbah juga semakin kecil karena arus listrik
yang dihantarkan oleh elektroda menjadi kecil. Pada tegangan 6 dan 9 volt
dan waktu sampling 1 dan 2 jam diperoleh hasil yang sama, hal ini dipengaruhi oleh kecilnya tegangan, lamanya waktu sampling dan semakin jauhnya jarak
elektroda sehingga gas-gas yang dihasilkan oleh elektroda dari proses oksidasi seperti gas oksigen dan hidrogen belum cukup banyak untuk mereduksi COD.
Pada tegangan 12 volt hingga 18 volt persentase penuruan COD mulai meningkat,
42
ini terjadi karena pada tengangan ini gas-gas oksigen dan hidrogen dari reaksi oksidasi mulai bertambah banyak dan mereduksi kandungan zat organik dalam
limbah. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Purwaningsih2008, yaitu
dengan menggunakan elektroda stainless stell diperoleh efisiensi penurunan COD terbesar adalah 29,75 atau 3341 mgl dari COD awal sebesar 11233 mgl pada
tegangan 25 volt, jarak antara elektroda 3 cm dan waktu sampling 1 jam. Hal ini menunjukan semakin dekat jarak elektroda maka prosentase penurunan COD akan
semakin besar. Penurunan yang terjadi dalam penelitian ini belum memenuhi standart
baku mutu limbah cair untuk industri Cold Storage yang ditetapkan oleh S.K.Gubernur Jawa Timur No.45 th.2002. sebesar 200mgl. Untuk itu diperlukan
tegangan yang lebih besar dan waktu sampling yang lebih lama agar penurunan COD dapat maksimal dan memenuhi standart baku mutu yang ditetapkan.
IV.3. Hasil Pengolahan Limbah Cold Storage Menggunakan Elektrokoagulasi Untuk Parameter TSS.