Elektrolit Plat Elektroda Elektrokoagulasi

2. Besarnya reduksi logam berat dalam limbah cair dipengaruhi oleh besar kecilnya arus voltase listrik searah pada elektroda, luas sempitnya bidang kontak elektroda dan jarak antar elektroda. Proses elektrokoagulasi merupakan gabungan dari proses elektrokimia dan proses flokulasi-koagulasi. Proses ini dapat menjadi pilihan metode pengolahan limbah radioaktif dan limbah B3 cair fase air alternative mendampingi metode- metode pengolahan yang lain yang telah dilaksanakan Susetyaningsih, 2008.

II.6.1. Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Sementara, larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Larutan yang dimaksud sendiri adalah larutan akuadesair murni H2O yang dicampur bahan lain. Air digunakan sebagai pelarut karena air adalah pelarut paling umum. Air memiliki ciri khusus, yaitu bersifat polar. Salah unsur bersifat positif dan yang lain negatif, sehingga dapat menarik apa yang air mau. Karena itu, air sebenarnya adalah elektrolit dan dapat menghantar listrik.Anonim, 2008. Elektrolit dapat disebut juga suatu medium penghantar arus dimana arus mengalir disesuaikan dengan sifat zatbahan. Biasanya terjadi pada larutan asam yang encer, basa, atau endapan tetapi terkandung beberapa media yang lain dengan ditambahkan endapan, ionisasi gas-gas dan sebagainya. Suatu zat kimia yang dilarutkan dalam suatu pelarut biasanya air, sehingga menghasilkan suatu konduksi penghatar arus media. Ini adalah larutan elektrolit diberikan pada elektrolit, hubungan selalu akan terjadi penepisan pemisahan yang merata Johanes, 1978.

II.6.2. Plat Elektroda

Sebuah elektroda adalah sebuah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan sebuah bagian non-logam dari sebuah sirkuit misal: semikonduktor, sebuah elektrolit atau sebuah vakum Faraday, M., 1834. Menurut Mollah et al 2001, Plat logam konduktif yang umumnya dikenal sebagai ‘elektroda’ dan mungkin dibuat dari bahan yang sama atau berbeda anoda dan katoda. Elektroda terbuat dari bahan alumunium dengan ukuran lebar 3 cm, panjang 10 cm dan tebal 8 mm. Anoda terpasang berjumlah 2 buah, sedangkan katoda terpasang berjumlah 2 buah yang dialiri arus listrik searah dan disusun secara Sebuah elektroda dalam sebuah sel elektrokimia dapat disebut sebagai anoda atau katoda. Anoda ini didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron datang dari sel dan oksidasi terjadi, dan katoda didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron memasuki sel dan reduksi terjadi. Setiap elektroda dapat menjadi sebuah anoda atau katoda tergantung dari voltase yang diberikan ke sel. Sebuah elektroda bipolar adalah sebuah elektroda yang berfungsi sebagai anoda dari sebuah sel dan katoda bagi sel lainnya Faraday, M., 1834. pararel. Dalam deret volta, alumunium lebih reaktif dan memiliki tingkat reduktor yang tinggi dibandingkan besi dan tembaga sehingga akan lebih mudah melakukan proses oksidasi dan melepas elektron. Faktor yang mempengaruhi poses Elektrokoagulasi dalam air adalah : 1. Suhu Semakin tinggi suhu dalam cairan, maka semakin besar energi aktifasinya, sehingga kecepatan reaksi akan semakin besar, sihingga kemungkinan proses oksidasi akan semakin cepat. 2. Konduktivitas Konduktivitas akan mempengaruhi besar kecilnya daya listrik yang digunakan. Semakin tinggi konduktivitas air yang akan diolah akan semakin besar daya listrik yang digunakan. 3. Waktu kontak Waktu kontak terhadap elektroda adalah faktor yang sangat berpengaruh dalam proses elektrokoagulasi, makin lama waktu kontak penempelan ion- ion logam pada elektroda semakin banyak COD dan TSS yang dapat diturunkan, sehingga disimpulkan bahwa, Waktu kontak akan mempengaruhi reaksi kimia. Semakin lama waktu kontak reaksi akan berlangsung semakin sempurna. 4. Kuat Arus Listrik Dalam proses elektrokoagulasi arus yang digunakan yaitu arus searah yang dan dicari sampai optimum, besarnya arus dapat menyebabkan pembentukan gas H 2 yang terlalu besar dan cepat bisa memecahkan flok yang sudah terbentuk. II.7. Landasan Teori II.7.1. Proses Pereduksian Limbah Organik Dengan Elektrokoagulasi