Hasil Pengolahan Limbah Cold Storage Menggunakan Elektrokoagulasi Untuk Parameter TSS.

42 ini terjadi karena pada tengangan ini gas-gas oksigen dan hidrogen dari reaksi oksidasi mulai bertambah banyak dan mereduksi kandungan zat organik dalam limbah. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Purwaningsih2008, yaitu dengan menggunakan elektroda stainless stell diperoleh efisiensi penurunan COD terbesar adalah 29,75 atau 3341 mgl dari COD awal sebesar 11233 mgl pada tegangan 25 volt, jarak antara elektroda 3 cm dan waktu sampling 1 jam. Hal ini menunjukan semakin dekat jarak elektroda maka prosentase penurunan COD akan semakin besar. Penurunan yang terjadi dalam penelitian ini belum memenuhi standart baku mutu limbah cair untuk industri Cold Storage yang ditetapkan oleh S.K.Gubernur Jawa Timur No.45 th.2002. sebesar 200mgl. Untuk itu diperlukan tegangan yang lebih besar dan waktu sampling yang lebih lama agar penurunan COD dapat maksimal dan memenuhi standart baku mutu yang ditetapkan.

IV.3. Hasil Pengolahan Limbah Cold Storage Menggunakan Elektrokoagulasi Untuk Parameter TSS.

Limbah Cold Storage yang digunakan memiliki kekeruhan sebesar 1600 ppm dan pada proses elektrokoagulasi ini penurunan TSS sangan terlihat. Untuk analisa TSSkekeruhan digunakan metode gravimetri, yaitu menggunakan penyaringan dengan kertas saring dan kemudian ditimbang agar diketahui berapa berat padatan terlarut yang tersaring oleh kertas saring. 43 Tabel IV.4 Pengaruh Tegangan dan Waktu Sampling Terhadap Penurunan TSS dengan Jarak Elektroda 4cm. Sumber: Hasil perhitungan Dari tabel 4.5 diatas diperoleh hasil penurunan TSS dengan jarak elektroda 4 cm tertinggi pada tegangan 15 dan 18 volt dengan waktu sampling 3 jam yaitu sebesar 40 mgl atau terjadi penurunan sebesar 97.50 dari TSS awal sebesar 1600 mgl dan penurunan TSS terendah terjadi pada tegangan 6volt dan waktu sampling 1 jam yaitu mengalami penurunan 68.50 dari TSS awal atau diperoleh hasil 504 mgl. hal ini dijelaskan dengan grafik Hubungan antara tegangan dengan prosentase penurunan TSS pada waktu sampling yang bervariasi dengan jarak elektroda 4cm sebagai berikut. Tegangan volt Waktu Sampling jam TSS Awal mgl TSS Akhir mgl Penurunan 6 1 1600 504 68.50 2 1600 440 72.50 3 1600 240 85.00 9 1 1600 440 72.50 2 1600 280 82.50 3 1600 200 87.50 12 1 1600 320 80.00 2 1600 200 87.50 3 1600 120 92.50 15 1 1600 280 82.50 2 1600 120 92.50 3 1600 40 97.50 18 1 1600 240 85.00 2 1600 80 95.00 3 1600 40 97.50 44 Waktu Sampling 50 60 70 80 90 100 6 9 12 15 18 Tegangan Volt P enur una n T S S 1jam 2jam 3jam Gambar IV.3 Hubungan antara tegangan dengan prosentase penurunan komsentrasi TSS pada waktu sampling yang bervariasi dengan jarak elektroda 4cm. Dari grafik Hubungan antara tegangan dengan prosentase penurunan TSS pada waktu sampling yang bervariasi dengan jarak elektroda 4cm diatas diketahui penurunan prosentase TSS yang terjadi sangat signifikan. Proses pereduksian TSS terjadi karena partikel-partikel yang terkandung dalam limbah organik pada umumnya bermuatan negatif, karena muatan sejenis inilah terjadi gaya tolak– menolak antar partikel yang menyebabkan partikel-partikel ini dalam keadaan stabil. Pada saat proses Elektrokoagulasi, ion positif dan negatif yang dihasilkan oleh elektroda akan mendestabilisasikan partikel-partikel. Elektroda yang terbuat dari logam seperti alumunium akan mengalami reaksi oksidasi dan membentuk ion Al 3+ dan akan mengikat ion OH - membentuk flok AlOH3 yang dapat 45 mengikat zat-zat terlarut dalam air limbah. Flok dan gelembung-gelembung udara yang berukuran sangat kecil akan terangkat ke atas permukaan air lama-lama akan berkumpul dan bertambah besar, flok yang berukuran besar biasanya akan jatuh dan mengendap dibawah Sunardi 2007. Pada tegangan awal 6 volt dan waktu sampling 1 jam penurunan yang didapat tidak sebesar pada tegangan 15 dan 18 volt dengan waktu sampling 3 jam, hal ini dikarenakan ion-ion yang dihasilkan oleh elektroda darip proses reaksi oksidasi belum terlalu banyak untuk mendestabilisasikan partikel. Untuk tegangan 15 dan 18 volt pada waktu sampling 3 jam hasil yang diperoleh sama, hal ini dikarenakan pertikel-partikel dalam air limbah sangat kecil atau terjadi kejenuhan pada plat elektroda oleh flok-flok sehingga sudah berkurang kemampuannya untuk menarik ion-ion dalam limbah Susetyaningsih,2008. Tabel IV.5 Pengaruh Tegangan dan Waktu Sampling Terhadap Penurunan TSS dengan Jarak Elektroda 8cm. Sumber: Hasil perhitungan Tegangan volt Waktu Sampling jam TSS Awal mgl TSS Akhir mgl Penurunan 6 1 1600 720 55.00 2 1600 640 60.00 3 1600 480 70.00 9 1 1600 640 60.00 2 1600 480 70.00 3 1600 240 85.00 12 1 1600 520 67.50 2 1600 400 75.00 3 1600 160 90.00 15 1 1600 480 70.00 2 1600 320 80.00 3 1600 120 92.50 18 1 1600 440 72.50 2 1600 160 90.00 3 1600 80 95.00 46 Pada tebel 4.5 Pengaruh Tegangan dan Waktu Sampling Terhadap Penurunan TSS Dengan Jarak Elektroda 8cm diatas dapat diketahui penurunan TSS tertinggi terjadi pada variabel tegangan 18 volt dan waktu sampling 3 jam yaitu sebesar 80 mgl atau mengalami penurunan sebesar 95 dari TSS awal dan penurunan terendah terjadi pada variabel tegangan 6 volt dan waktu sampling 1 jam yaitu sebesar 720 mgl atau mengalami penurunan sebesar 55 dari TSS awal sebesar 1600 mgl. Dari tabel diatas diperoleh grafik hubungan antara tegangan dengan prosentase penurunan TSS pada waktu sampling yang bervariasi dengan jarak elektroda 8cm sebagai berikut. Waktu Sampling 50 60 70 80 90 100 6 9 12 15 18 Tegangan Volt P enur una n T S S 1jam 2jam 3jam Gambar IV.4 Hubungan antara tegangan dengan prosentase penurunan TSS pada waktu sampling yang bervariasi dengan jarak elektroda 8cm. 47 Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hasil yang di peroleh tidak jauh berbeda dengan penurunan TSS dengan jarak elektroda 4 cm dan penurunan yang terjadi berjalan stabil. Penurunan TSS pada jarak 8cm tidak sebesar pada penurunan TSS dengan jarak elektroda 4 cm, karena semakin jauh jarak elektroda maka semakin kecil arus yang dihantarkan melalui elektrolit. Menurut Susetyaningsih 2008, Semakin besar nilai kuat arus yang diberikan akan terjadi penurunan kadar TSS dalam limbah atau nilai efisiensi elektrogoagulasinya semakin besar. Hal ini juga terjadi pada perubahan waktu proses, semakin lama waktu prosesnya akan dihasilkan penurunan kadar TSS yang semakin besar. Penelitian yang sebelumnya yang dilakukan Sunardi 2007, penurunan TSS menggunakan Elektrokoagulasi dengan tegangan 12 volt dan waktu operasi 60 menit diperoleh hasil 24,905 mgl dari TSS awal sebesar 350 mgl atau mengalami penurunan 92,884. Elektrokoagulasi memang sangat berpengaruh dalam proses penurunan TSS pada air limbah. Dari TSS dalam limbah Cold Storage yang telah diproses dengan elektrokoagulasi dapat memenuhi standart baku mutu yang ditetapkan oleh S.K.Gubernur Jawa Timur No.45 th.2002.

IV.4. Analisa Statistik